"Berangkat dulu ya, Ma. Mau pamit sama Dee dulu di atas." Raka beranjak dari kursi setelah mengakhiri sarapannya. "Lupa sama pesan mama?" Mendengar pertanyaan mamanya, Raka menghentikan langkah lalu membalikkan badan. Dia menaikkan kedua alisnya seolah bertanya," Pesan apa sih, Ma?""Antar Meira ke rumah sakit. Nanti sama Yuni biar gantian jagain Dee saat Meira diperiksa." "Ada Pak Joko, Ma." "Anggap saja itu secuil tanda terima kasihmu padanya karena sudah melindungi Dee, Raka. Coba kalau Meira tak berinisiatif memeluk Dee, boleh jadi malah Dee yang lebih parah. Iya kan?" "Tapi, Ma ...." Sundari menggeleng pelan, pertanda tak mau mendengar alasan apapun yang akan dikatakan anak sulungnya itu. Tak ingin membantah perintah mamanya, Raka pun mau nggak mau mengiyakan. Dia melanjutkan langkahnya ke lantai atas lalu meminta Meira untuk mengajak Dee ke kamarnya. Dia ingin bermain dengan anak perempuannya itu sesekali, mumpung ada waktu di rumah. Biasanya, Raka selalu sibuk bekerja bahk
Last Updated : 2024-10-08 Read more