Ponsel Hanum di saku gamisnya berdering. Dia yang masih memeriksa stok bahan baku di cafenya, buru-buru mengambil benda pipih hitam itu lalu melihat nama yang muncul di layar. Senyumnya mengembang saat melihat nama kakak iparnya di sana. "Assalamualaikum, Mbak Meira. Gimana kabarnya?" tanya Hanum semringah lalu duduk di kursi samping kasir. "Waalaikumsalam, Hanum. Alhamdulillah baik dan sehat. Mama sama papa juga sehat semua. Kamu sama Ken gimana?" "Alhamdulillah sehat juga, Mbak. Aldo sama Dee gimana? Duh jadi kangen." Hanum kembali tersenyum. "MasyaAllah mereka makin pintar, Num. Kamu sih, susah banget ditelepon. Dari tadi Mbak telepon baru kali ini diangkat loh. Sibuk banget kayanya ya?" Hanum tertawa kecil. "Sebenarnya nggak terlalu sibuk juga, Mbak. Cuma lagi banyak yang harus diurus di cafe. Maklum masih dalam proses ini, belum bisa dilepas sendiri. Maaf tadi nggak dengar ada telepon masuk, soalnya lagi bantu-bantu karyawan, Mbak. Kebetulan tadi agak ramai. Maaf ya," uja
Terakhir Diperbarui : 2025-02-15 Baca selengkapnya