Semua Bab Mawar Hitam Sang Presdir: Bab 41 - Bab 50

72 Bab

41. Si Bungsu Alba Merajuk

Rosella menoleh pada Presdir Rex di pintu, dan ia menemukan mata indah Presdri Rex menatapnya. Melihat itu, ia lantas tidak bisa menahan diri untuk tidak memberi sang Presdir senyum. "Aku bersenang-senang bersamamu, Rosella," aku Rosella, yang membuat alis Presdir Res terangkat. Ketika melihat itu, Rosella lantas tersadar bahwa ada yang salah dari kata-katanya. Karena itu, ia tersipu malu, dan segera ia mengalihkan pandangan saat mulai tergagap."Maksudku, senang bisa makan malam denganmu, dan menghabiskan waktu bersamamu malam ini," imbuh Rosella. Penjelasan Rosella itu kontan membuat Presdir Rex tertawa. Tawanya dalam dan pelan. "Rosella, senang bisa menghabiskan waktu bersamamu malam ini," jawab pria ini, matanya berbinar karena tawa. Rosella tahu ia menggodanya. Kendati begitu, wanita 40an tersebut tak bisa memikirkan apa pun untuk menjawabnya. "Rosella, biarkan supirku mengantarmu," tambah Presdir Rex saat Rosella mengeluarkan ponselnya untuk memesan taksi.
Baca selengkapnya

42. Dua Kali Sepekan, Sepakat!

Setelan gagal membujuk Jiro, Rhea keluar kamar bocah itu dan kembali ke ruang makan. Di sana, dengan hati-hati ia memberi tahu Presdir Rex bahwa putra bungsu kesayangannya menolak makan bersamanya. "Apakah Jiro sungguh bilang dia tidak mau makan denganku lagi?" tanya Presdir Rex pada Rhea, membentak. Sementara, Rosella hanya diam dan berdiri di balik kitchen island bersama Bibi Grace. Rhea mengangguk pelan. "Ya. Kurasa kalian harus makan tanpa dia. Tapi jangan khawatir, akan kupastikan dia makan nanti. Setelah mood-nya lebih baik," jelasnya. "Hhhhhh ...." Presdir Rex menghela napaa panjang sambil memijat pelipisnya pelan. Ia kemudian menatap Jovan dan Jovin silih berganti dan berkata, "Jovan, Jovin... Mari makan."Dengan cepat, Jovan dan Jovin mengangguk pada ayah mereka tanpa berkomentar apa pun. Setelah selesai makan malam bersama Jovan dan Jovin, Presdir Rex dengan tenang dan sambil tersenyum memasuki kamar Jiro. Saat ia masuk, Jiro sedang duduk di tempat
Baca selengkapnya

43. Terpikat Pesona Tutor Cantik

Presdir Rex mengangguk tegas sambil tersenyum kepada Jiro yang lagi makan sambil menatapnya. "Baiklah. Ini kesepakatan antar pria. Tapi, kau tidak boleh bermain lebih dari dua kali sepekan." Ia mengulurkan tangan pada putranya tersebut. "Baiklah. Ini kesepakatan antar pria." Jiro dengan raut wajah gembira menyambut uluran tangan sang ayah, dan menjabatnya. Mereka bersalaman sambil tertawa. Selagi Presdir Rex, Jiro dan Rosella tertawa, Bibi Grace datang membawakan segelas air minum untuk Jiro. "Kesepakatan antar pria?" timpal wanita dengan bandana di kepala, yang menjadi ciri khasnya."Senang rasanya bisa mendengar tawa setelah sekian lama," kata Bibi Grace saat meletakkan air minum di depan Jiro. Setelah itu, sejenak ia menatap Presdir Rex dan Jiro silih berganti, lalu ia kembali ke dapur. Sesaat usai Bibi Grace meninggalkan ruang makan, Rosella membuka sebuah kotak kecil berisi vitamin anak di atas meja makan di hadapannya."Baiklah. Karena sudah selesai maka
Baca selengkapnya

44. Tergoda Gairah Sang Presdir

"Kau tahu, Rosella" kata Rex Alba. "Jika kau takut, aku akan menghancurkanmu. Kau seharusnya lebih takut sekarang karena aku tak pernah takut mengejar apa yang kuinginkan," ungkapnya langsung. Lalu, ia dengan sengaja mengusap ibu jarinya di pergelangan tangan Rosella, dan menggeser jari-jarinya di telapak tangan wanita tersebut dengan sensual. "Kapan pun aku mau." Ia menarik Rosella lebih dekat kepadanya. "Dan, di mana pun aku mau," jelas pria ini, berbisik tepat di depan wajah sang Tutor. Agak sulit dipercaya bahwa Rosella telah tergoda oleh Rex dengan mudah dan sepenuhnya. Namun, kini ia berada di bawah mantranya, seolah-olah akan merangkak dengan kedua tangan serta lututnya jika pria tampan satu itu meminta itu padanya. Mata Rex Alba telah menggelap, dan bintik-bintik emas yang mengelilingi bola matanya yang berkilau itu telah berubah warna menjadi madu, sementara bibirnya yang telah membuat Rosella terjaga sepanjang malam karena mimpi, hanya berjarak satu tarikan napas
Baca selengkapnya

45. Tutor Les Yang Menyenangkan

Rosella sedikit terkejut dengan jawaban singkat Jovin, dan ia bertanya-tanya apakah kata-kata Jovin saat ini dimaksudkan untuk bersikap kasar kepadanya ataukah memang telah terjadi sesuatu kepada remaja tampan dan pintar yang menjadi idola di sekolahnya itu. Tapi sekali lagi, Rosella tahu bahwa bertanya kepada Jovin jauh lebih baik daripada berasumsi seperti itu. "Ehem...." Rosella berdeham. "Jovin, aku perlu tahu bahwa kau baik-baik saja dan masih memperhatikan belajarmu. Kita bisa melakukan hal lain untuk sementara waktu jika kau tidak lagi menyukai ini," ungkapnya pada salah satu putra kembar Rex itu. Jovin terkekeh dan menggoyangkan tangannya, ia sedikit cemas saat ia mengungkapkan, "Aku mulai sedikit bosan.Rosella pun tersenyum dan mengangguk mengerti. "Yah, itu bukan hal yang aneh untuk terjadi. Kau tahu apa? Kadang-kadang aku juga bosan," akunya kepada Jovin. Ada sesuatu yang selalu Rosella gunakan untuk membuat murid-muridnya berpihak padanya. Itu adalah
Baca selengkapnya

46. Aku Sedang Menunggumu

Rex Alba yang gila bekerja selalu pergi sebelum Rosella tiba di ruang keluarga di lantai satu. Pria tampan dan matang itu tidak hanya pergi lebih awal, tetapi juga pulang sangat larut. Sehingga, si Tutor cantik dan seksi pun bertanya-tanya, berapa banyak waktu yang sebenarnya ia bisa habiskan bersama anak-anaknya selama ini. Tentu saja, Rosella sudah tahu jawabannya karena Rex bahkan tak mengetahui memar di sekujur tubuh salah satu putra kembarnya, Jovan, jika tidak diberi tahu. Tetapi, ia tahu bahwa berasumsi seperti itu tidak baik. Meski pun Rosella berasumsi dan menuduh Rex tidak cukup memperhatikan ketiga putranya, menyakitkan rasanya menyadari bahwa ia benar. Dan malam hari itu, saat Rex belum pulang bekerja, Rosella memutuskan untuk mengizinkan Jovin, Jovan dan Jiro menonton kartun favorit mereka sedikit lebih awal dari biasanya. Itu artinya mereka menghentikan pelajaran mereka lebih awal hari ini dan mereka dengan senang hati menyambutnya.Rosella bersama k
Baca selengkapnya

47. Aku Hanya Seorang Wanita

Tanpa ragu, Rosella menganggukkan kepala. Rex pun memberikan gelas berisi anggur di tangannya kepada Rosella. Dan, wanita 40an tersebut menerimanya. Setelah itu, secara bersamaan mereka menegak anggur di gelas mereka. "Jadi, apa yang terjadi?" tanya Rex kepada Rosella, nadanya penasaran, setelah ia selesai menegak anggur di gelasnya hingga tandas. Rosella menggelengkan kepala saat ia menyadari betapa anehnya keadaan saat ini. Karena, ya, sudah jelas bukan tugasnya untuk memberitahu Rex cara mengasuh anak. Ketika Rex terus menunggu jawaban, Rosella tahu bahwa ia harus mengatakan sesuatu. "Aku sangat senang menghabiskan waktu bersama Jovan, Jovin dan Jiro. Dan, aku lihat mereka juga merasakan yang sama," ungkapnya. "Ya." Rex mengangguk setuju. "Aku rasa aku mulai merasakannya," balasnya sambil tersenyum bingung."Mereka anak yang manis." Rosella menatap Rex, dan mendapati tatapannya kepadanya. "Tetapi, yang tidak kumengerti adalah mengapa kau tidak meluangkan c
Baca selengkapnya

48. Pertengkaran Berubah Jadi Keintiman

"Rex," Rosella mengerang saat bibi Rex turun lebih rendah. Pria itu memberikan titik manis Rosella perlakuan yang sama, gigitan keras dan ciuman lembut yang kontan membuat jari-jari kakinya melengkung.Dengan piawai tangan Rex bergerak di atas tubuh Rosella, dan menggerakkan ibu jarinya di atas puting sang Tutor hingga putingnya mengeras. "Aaaagghhh...." Rosella mendongakkan kepala dan mengerang tak berdaya saat tangan Rex bergerak di atas gunung kembar sebelah kanannya, kemudian ia meremas dan menepuknya. Secara bergantian kecepatan ibu jarinya dan kekerasan telapak tangannya.Erangan Rosella itu membuat Rex semakin gencar menggerakkan tangan-tangan nakalnya itu di balik kemeja Rosella. Saat jari-jarinya yang hangat akhirnya menyentuh kulit pinggang Rosella, Rosella terisak pelan. "Rex, kumohon.…" pinta Rosella. Rex menyeringai. "Apa yang kau inginkan?" tanya pria ini sambil menaikkan satu alisnya. "Katakan, Rosella, apa yang kau inginkan," titahnya, "K
Baca selengkapnya

49. Bercinta Lagi Di Usia 40an

Tubuh Rosella bergerak bersama Rex. Ritme tubuh mereka semakin intens seiring berlalunya waktu. Gairah di antara mereka tampak memancar ke luar, dan memenuhi ruangan dengan energi yang nyaris gamblang.Lengan kuat Rex kemudian membalikkan Rosella ke punggung dan memeluknya erat-erat saat ia melaju ke arah wanita 40an tetapi cantik tersebut dengan kekuatan yang membuatnya terengah-engah. "Aahh ... aaahh ... Rex ...." Rosella mengerang dan mengepal di sekeliling Rex tatkala setiap dorongan yang dilakukan oleh Rex mengirimkan gelombang kenikmatan, yang mengalir ke seluruh tubuhnya.Saat Rex mempercepat dorongannya, lengannya yang kuat memeluk Rosella erat-erat, bibirnya menempel di leher wanita itu. Tekanan lembut namun terus-menerus dari mulutnya menyebabkan Rosella terkesiap kegirangan, dan tubuhnya bergetar di bawahnya.Sebagai balasan, Rosella mengulurkan tangan untuk membelai wajah Rex. Ujung jari Guru Les sekaligus Pengasuh nan cantik dan seksi itu menyentuh jang
Baca selengkapnya

50. Dengan Pil Dan Tanpa Kondom

Setelah memanggil Rosella dengan sebutan Gadis Kecil, mulut Rex yang panas mencium Rosella di perutnya dan turun lebih jauh ke bawah. Sebagai respon, punggung Rosella melengkung—menginginkan lebih."Ya Tuhan...." kata Rosella, berbisik dalam hatinya. Ia lalu membanting tangannya ke vaginanya. Namun, dengan cepat Rex meraih tangan Rosella dan menekannya ke kasur. Ia kemudian menghirup vagina Rosella di balik celana dalamnya. "Rosella, baumu terlalu harum untuk tidak dimakan. Katakan padaku, Rosella, jika aku boleh memakannya lagi sebagai sarapanku pagi ini?" "Aku ... Hanya saja ... Mmm." Kalimat Rosella selalu gagal."Aku tahu, Sayang. Aku di sini untuk menunjukkan padamu betapa nikmatnya rasanya," terang Rex disertai dengan seringai nakal khasnya. Rosella menggigit bibirnya saat melihat bosnya itu menghirup aroma tubuhnya lagi. Dia menggerutu—suara yang benar-benar liar, cicit batin wanita 40an yang cantik dan seksi, yang dipanggil Gadis Kecil oleh sang Presdi
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status