Brandon berhasil menjauh dua langkah dari Arini begitu pintu dibuka dari luar. Wanita itu cekatan sekali, langsung mendorongnya sebelum pintu dibuka. Bisa bahaya jika Sandy atau orang yang datang bersamanya, melihat mereka berpelukan bahkan berciuman.“Lho Arini sedang di sini?” seru Sandy begitu tiba di ruangan. Pria itu berusaha untuk terlihat santai, meski tersirat nada ketus pada suaranya.“Iya, Om. Mau … ucapkan selamat datang sama Brandon,” sahut Arini gugup. Jantungnya nyaris saja meloncat ke tenggorokan, membuat mulut mendadak kering.Sandy tertawa seraya menggerakkan jari telunjuk ke arah Brandon dan Arini dengan gerakan singkat. Kemudian, ia melirik pria yang berdiri di sampingnya.“Mereka memang dekat sekali dari dulu, Mas Ilham,” infonya semringah.Ilham—ayah Sheila—tidak segera merespons perkataan Sandy. Tilikan matanya menatap Arini dari ujung rambut hingga kaki, lalu kembali lagi ke wajah wanita itu. Dia mematut lekat paras tirus yang cantik itu, sebelum mengulas senyum
Last Updated : 2024-10-16 Read more