หน้าหลัก / Romansa / Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini / บทที่ 391 - บทที่ 400

บททั้งหมดของ Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini: บทที่ 391 - บทที่ 400

447

Bab 391. (EXEL STORY) Keputusan untuk Pergi

Kondisi Hauri sudah lebih baik hari ini. Daniel selaku dokter yang menangani Hauri pun mengizinkannya untuk pulang. Bersama Exel yang selalu menemaninya, Hauri kini keluar dari dalam gedung rumah sakit. "Exel ... aku pulang ke rumahku sendiri, ya," pinta Hauri sembari dirangkul oleh Exel. "Tidak usah. Kalau di sana siapa yang akan merawatmu nanti, Hau?" Exel bersikeras. Laki-laki itu membuka pintu mobilnya. Sejak pagi tadi, Hauri sudah membujuk Exel kalau dia akan pulang sendiri, tapi Exel tetap saja melarangnya!Hauri masuk ke dalam mobil, di depan ada Jericho yang mengemudikan mobil milik Exel. Sepanjang perjalanan Hauri hanya diam dan melamun. Meskipun Exel seolah-olah tahu kalau Hauri ingin pergi, dan melarangnya dengan cara apapun. Tapi rasanya hal itu tidak bisa menghentikan Hauri. "Tuan Exel, pagi tadi Opa menghubungi saya. Katanya jam sembilan nanti ada meeting penting, Tuan Exel yang diminta untuk datang," ujar Jericho. "Kan masih jam sembilan nanti, Paman. Sekarang ma
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-12-11
อ่านเพิ่มเติม

Bab 392. (EXEL STORY) Exel, Kau Akan Menyesal!

Sedangkan Exel, ia menemui Oma-nya sendirian. Padahal pagi ini, Melodi ingin bertemu dengan Hauri dan memastikan kondisi gadis itu baik-baik saja. Tetapi, justru kini Melodi melihat cucu laki-lakinya masuk ke dalam rumah seorang diri. "Loh, kekasihmu mana, Exel? Kau bilang pada Oma tadi katanya dia pulang dari rumah sakit pagi ini denganmu. Sekarang, mana dia?" tanya Melodi menatap cucu laki-lakinya. Exel melepaskan mantel yang ia pakai dan melemparkannya ke arah sofa dengan kasar. "Dia meminta pulang," jawab Exel dengan nada kesal. "Pu-pulang, bagaimana? Kau bilang dia sedang sakit, bagaimana bisa kau mengizinkan dia pulang, Exel?!" pekik Melodi menatap tajam cucu laki-lakinya itu. "Dia yang meminta untuk pulang, Oma. Aku sudah melarangnya, tapi dia sangat keras kepala!" pekik Exel, ia menghempaskan tubuhnya di atas sofa. Melodi berdiri dengan tongkat berwarna silver yang menjadi penyangga berdirinya. Tatapan wanita tua itu menajam ke arah Exel. Seperti tidak bisa lagi rasany
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-12-11
อ่านเพิ่มเติม

Bab 393. (EXEL STORY) Jadi, Pernikahan itu Hanyalah Sebuah Kebohongan yang Menyakiti Hauri

Exel mencari Hauri di rumahnya, namun rumah itu terkunci rapat dan tidak menunjukkan keberadaan gadis itu di sana. Ia mencari-cari di mana kekasihnya saat ini. Exel panik sendiri, menanti-nanti Hauri di depan rumah gadis itu. "Ke mana Hauri? Kenapa dia tidak ada?" seru Exel kesal. "Paman Jericho bilang dia mengantarkan Hauri ke rumahnya, tapi kenapa dia tidak ada?!"Exel mengacak rambutnya, menghubungi Hauri berkali-kali dan tidak ada dijawab juga. "Hauri ... Hauri, kau ke mana, Hau?!" rutuk Exel kesal. Sejenak Exel terdiam. Pikirannya yang diam-diam menakutinya sendiri, Exel tersentak pelan, saat benaknya menebak kalau saja kini Hauri tengah bersama dengan Robert. Rasa khawatir di dalam hatinya pun kian membuncah saat itu juga. Exel kembali masuk ke dalam mobilnya, ia mencari Robert saat itu juga. Exel tahu, Robert memiliki sebuah apartemen di tengah kota. Jericho yang memberikan informasi ini padanya sejak dia menyelidiki tentang Robert beberapa minggu yang lalu. "Sampai dia
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-12-11
อ่านเพิ่มเติม

Bab 394. (EXEL STORY) Permintaan Terakhir Hauri dan Rahasianya

Di tempat lain, Hauri berjalan membawa keranjang berisi kelopak bunga mawar di dalam keranjang rotan. Dan bunga bouquet putih dalam pelukannya. Gadis itu berjalan dengan langkah lemahnya memasuki kawasan tanah pemakaman, di hamparan ilalang yang luas di seberang sana. Dan langit jingga luar membentang membuat nyeri di hati dan tubuh Hauri semakin menyiksa. Hauri menghentikan langkahnya di sebuah gundukan tanah dan sebuah papan bertuliskan nama mendiang Papanya. Senyuman terukir indah di bibir Hauri seketika. "Papa ... Hauri datang, Pa," ucap gadis itu. Perlahan, ia menabur kelopak mawar merah di dalam keranjang ke atas gundukan tanah di mana Papanya dikebumikan. Hauri juga meletakkan bouquet bunga yang ia bawa. "Papa, Hauri ingin meminta maaf pada Papa. Mungkin selama ini Hauri jarang berkunjung. Dan ... sekarang Hauri ingin mengatakan hal yang begitu membuat hati Hauri sedih," lirih gadis itu tertunduk menangis. "Besok pagi, Hauri akan pergi ke Colmar. Hauri akan tinggal dengan
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-12-11
อ่านเพิ่มเติม

Bab 395. (EXEL STORY) Hauri Telah Berangkat Pergi

Malam ini Hauri berkemas dan bersiap. Gadis itu membawa semua pakaiannya ke dalam tas besar miliknya. Dia akan pergi ke stasiun tengah malam. Meskipun keretanya berangkat besok pagi, namun ia tidak mau Exel datang ke sini besok pagi-pagi sekali hanya untuk menggagalkan rencananya. Tepat pukul sebelas malam, Hauri keluar dari dalam rumahnya. Ia berdiri di halte menunggu bus kota yang beroperasi di malam hari. "Hufftt ... dinginnya malam ini," gumam Hauri mengusap kedua telapak tangannya. Gadis itu membuka ponselnya, dia membaca pesan dari Bibinya yang mengatakan besok siang Bibinya akan menunggu di stasiun Colmar.Hauri tersenyum senang mendengar hal itu. Tentu saja ia bersemangat. "Aku tidak sabar bertemu dengan Bibi Veny. Pasti Bibi Veny juga merasakan hal yang sama." Cukup lama Hauri duduk di bangku halte, sampai akhirnya sebuah bus berhenti di sana. Segera Hauri masuk ke dalam bus dan ia memilih tempat duduk yang nyaman. Hauri tidak menghubungi Exel atau mengirim pesan apapu
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-12-12
อ่านเพิ่มเติม

Bab 396. (EXEL STORY) Terjebak Dalam Badai Salju

Exel mendatangi kediaman Hauri, rumah itu benar-benar kosong. Bahkan gorden ditutup rapat dan tidak ada tanda-tanda keberadaan siapapun di dalam sana. Ponsel Hauri juga tidak bisa lagi dihubungi. Exel tidak tahu Hauri pergi ke mana, namun ia yakin gadis itu pasti benar-benar belum pergi meninggalkan Paris. Ponsel Exel tiba-tiba berdering, nama Jericho terpampang di layar ponselnya. Segera ia menjawabnya dengan cepat. "Halo, Paman Jericho?" jawab Exel dengan suara paniknya. "Halo Tuan, ada pemberitahuan sebentar lagi akan ada badai salju. Tuan, sejak semalam salju sudah sangat lebat, tidak mungkin kalau ada kendaraan mobil atau bus pergi ke arah luar kota Colmar, coba Tuan pergi ke stasiun sebelum pukul tujuh, saya yakin Hauri pasti ada di sana," jelas Jericho di balik panggilan itu. "Aku ke sana sekarang." Panggilan itu langsung diputus oleh Exel begitu saja. Saat itu juga Exel bergegas masuk ke dalam mobilnya dan bergegas pergi menuju ke stasiun seperti yang Jericho sarankan.
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-12-12
อ่านเพิ่มเติม

Bab 397. (EXEL STORY) Hangat Dalam Dekapanmu

"Hauri, Sayang bangun ... Hauri!" Exel memekik keras-keras saat kekasihnya pingsan dengan keadaan menggigil kedinginan. Satu petugas tadi pun mendekati Exel dengan wajah panik. Namun dia tidak berani mengatakan apapun, apalagi melihat Exel menangis memeluk Hauri. Exel tidak bisa menahan air matanya saat wajah pucat Hauri begitu menghantuinya saat ini. "Sayang, bertahanlah," lirih Exel melepaskan syal hitam yang ia pakai dan memakaikan pada Hauri. "Tuan, pakaian mantel yang Tuan pakai untuk selimut," ujar penjaga itu pada Exel. Saat itu juga Exel melepaskan mantelnya dan menyelimutkan pada Hauri, mendekapnya dengan seerat mungkin. Exel mengambil ponselnya dan menghubungi Jericho saat itu juga. "Halo, Paman ... datanglah ke stasiun sekarang. Aku tidak mau tahu apapun yang terjadi di luar, datanglah sekarang, Paman!" pekik Exel dengan suara sedihnya, ia hampir menangis. "Baik Tuan. Saya ke sana sekarang!" Panggilan itu langsung tertutup. Exel menatap Hauri yang mulai bernapas d
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-12-12
อ่านเพิ่มเติม

Bab 398. (EXEL STORY) Adik Kecilku yang Nakal

Melodi tersenyum saat Hauri menyapanya dengan wajah terkejut. Ia mampu menebak, pasti gadis itu takut dengan keberadaannya saat ini. Begitu Melodi mendekat, Hauri hendak bangun dan menyibak selimutnya. Namun Exel lebih dulu mendekat dan melarangnya."Tidak papa, duduk saja di situ. Tubuhmu masih belum fit betul, Nak," ujar Melodi pada Hauri. "Iya Oma," jawab Hauri lirih. Melodi duduk di samping Hauri dan menatap lekat wajah ayu gadis itu. "Kenapa takut dengan Oma? Apa Oma menyeramkan?" tanya Melodi terkekeh kecil. Ekspresi Hauri yang semula takut, kini menjadi samar ia tersenyum. "Maaf, Oma," cicit gadis itu. "Hauri sudah lama tidak melihat Oma." "Iya. Oma juga sering melihatmu saat kau masih kecil, dulu sering membawa Exel pulang ke rumahmu sampai Oma dan Papanya Exel bingung mencari-cari," ujar Melodi. "Tapi sekarang lihat, kau yang mengejutkan Oma. Kau dulu sangat kecil dan cengeng, sekarang sudah tumbuh besar dan secantik ini. Pantas saja kalau Exel tidak bisa berpaling dar
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-12-13
อ่านเพิ่มเติม

Bab 399. (EXEL STORY) Aku Selalu Memelukmu, Sayang

"Maafkan aku Hidan, sepertinya perjodohan Sera dan Exel tidak bisa kita lanjutkan ... aku tidak ingin memaksakan perasaan Exel."Wajah Hidan dan istrinya terkejut ketika mendengar apa yang Arshen katakan barusan. Kini, Arshen dan Exel mendatangi kediaman Hidan untuk membatalkan perjodohan itu. Meskipun pada awalnya pernikahan itu hanya untuk kelancaran bisnis, namun pada dasarnya perasaan cinta tidak bisa dipaksakan. Hidan menyergah napasnya panjang. "Tidak papa, Tuan Arshen. Saya paham. Sejak awal saya melihat Exel, saya tahu kalau Exel kemungkinan besar sulit menerima Serafina, apalagi putriku itu sangat manja dan keras kepala," ujar Hidan tersenyum tipis. "Sera juga punya laki-laki yang dia sukai, sebenarnya..." Risele menyela.Kening Exel mengerut mendengar hal itu. Sera punya lelaki yang disukai?Baguslah bila perjodohan ini batal, gadis itu memang tidak baik sejak awal. "Saya minta maaf, Om dan Tante. Sampaikan juga maaf saya pada Sera," ujar Exel menundukkan kepalanya mem
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-12-13
อ่านเพิ่มเติม

Bab 400. (EXEL STORY) Mengabulkan Keinginan Gadisku Sayang

Setelah Hauri mengetahui semuanya, gadis itu merasa lega. Berbulan-bulan lamanya ia disiksa oleh Robert dalam keadaan sakit, dan bersyukurnya ia kalau laki-laki itu ternyata bukan siapa-siapanya. Hauri mengerjapkan kedua matanya saat ranjang yang ia tempati kini bergerak. Exel tak tahu kalau Hauri tidak tidur, ia memeluknya dari belakang dan mengecup pucuk kepala gadis itu berulang kali. "Hem? Kau tidak tidur?" Exel terkejut saat gadis itu meraih tangannya. "Aku tidak bisa tidur," jawab Hauri, sebelum ia menunjuk ke arah luar jendela kamarnya. "Exel lihat, di batang pohon yang besar itu ada tupainya. Dia membawa sesuatu dari luar dan masuk ke dalam terowongan di batang pohon itu lagi berkali-kali," ujar Hauri.Exel menarik selimut menutupi tubuh Hauri dan ia diam memeluknya. "Apa kau menyukainya?" tanya Exel berbisik."Heem. Aku kasihan, pasti dia punya anak di dalam terowongan itu. Bagaimana kalau kita lihat ke luar?" Hauri berbalik menatap Exel. Alih-alih menjawab, Exel malah
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-12-13
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
3839404142
...
45
DMCA.com Protection Status