"Bagaimana keadaan anak saya, Dok?" tanya Syifa dengan suara bergetar, matanya tidak bisa menyembunyikan kecemasan.Baik Syifa, Desty, dan Anggun, sedang harap-harap cemas menunggu jawaban sang dokter tentang kondisi Sabda.Dokter menarik napas dalam sebelum berbicara, mencoba menyiapkan berita yang pastinya tidak mudah. "Kondisi pasien saat ini sangat kritis," katanya, suaranya datar, tetapi tegas. "Kami sudah melakukan segala yang kami bisa untuk menstabilkan keadaannya, tapi respon tubuhnya terhadap perawatan sangat minim."Syifa menggenggam tangan Desty erat, matanya tidak lepas dari wajah dokter yang tampak lelah. "Tolong, Dok, masih ada harapan, kan?" Suaranya bergetar, berusaha menggenggam sisa-sisa keyakinan yang mulai memudar.Anggun membeku. Matanya terpaku pada pintu ruang ICU tanpa bisa berkata-kata. Bibirnya sedikit terbuka, tetapi hanya napas pendek dan berat yang mengalir, sementara hatinya berteriak tanpa suara. Kepalan tangannya gemetar, jemarinya memutih karena terla
Read more