All Chapters of Ambil Saja Uangmu, Mas: Chapter 21 - Chapter 30

45 Chapters

bab 21

Di lain tempat."Kenapa kamu takut padaku, dulu aku lebih menakutkan dari ini kamu gak takut," kata pria tampan itu pada Murni.Murni memeluk Aina, entah kenapa dia merasa Dave bukan lagi pria yang dia kenal dulu."Jangan mendekat Dave, pliss. Biarkan kami hidup," kata Murni mamohon.Dave berdecak," heh wanita ini, memang dia pikir aku mau ngapain," gumam Dave."Heh kamu pikir aku mau ngapain, memang ada untungnya aku membunuh kalian," kata Dave kesal. Sementara Murni terus ketakutan membuat Dave semakin kesal.Sementara dua orang preman itu terus berlari mencari keberadaan Murni. "Aduh kemana wanita itu?" ujar salah seorang dari mereka."Aku juga bingung kenapa dia lari seperti hantu," jawab pria itu sambil meletakkan tangan di pinggang."Ah sudahlah ayo kita cari lagi." Kedua orang itu terus berlari mencari dan mencari keberadaan Murni."Eh, eh." Pria yang berlari di belakangnya hampir jatuh saat pria itu tiba-tiba berhenti."ada apa sih?"tanya teman di belakangnya."Itu,"pria itu
Read more

Bab 22

Bab 22"Ini kamu jual nanti uangnya bisa beli tiket,"ujarku sambil menyerahkan perhiasan itu kepada Dave."Maaf ya Murni tapi aku janji nanti di sana aku akan kerja keras temanku bilang akan beri aku pekerjaan aku bekerja di bengkel sekaligus aku ya akan mengembangkannya karena temanku itu akan pulang ke Jawa."Aku mengangguk aku percaya pada Dave.Dave pulang setelah berbicara denganku dan aku pun segera merapikan semua pakaianku tekadku sudah bulat apapun yang terjadi aku akan lari dengan lelaki pilihanku aku tidak peduli apa yang akan aku jalani nanti di luar sana se menderita apapun aku tidak peduli yang terpenting aku bersama dengan laki-laki yang aku cintai. Tepat pada waktu yang dijanjikan aku pergi ke tempat di mana Dave menungguku. Aku sengaja datang lebih awal karena aku tidak mau terlambat tetapi yang terjadi di luar dugaan, entah bagaimana ceritanya papaku sudah ada di situ dia menangis dan memohon padaku untuk kembali ke rumah, dia juga bilang bahwa dia tidak bisa hidup
Read more

Bab 23

"Dirga," gumamkuTidak ini tidak boleh terjadi.Aku segera berjalan dengan cepat lalu menarik tangan murni."Enggak Dave, aku nggak mau!" Tolaknya yang membuat hatiku kesal kalau tidak ingat dia itu istri orang sudah pasti aku masukkan ke dalam mobil lalu aku beri pelajaran eh enggak maksud aku akan aku beri anak."Kalau kamu tidak mau ikut dengan aku terserah dari sana itu ada suami kamu yang akan mengejar kamu terus di sebelah sana juga ada preman ya akan menangkap kamu jadi silakan kamu pilih yang mana."Aku lihat Murni menelan ludahnya tentu saja dia tidak akan berani mengambil resiko apabila diri yang ditangkap dengan preman itu apa saja bisa terjadi Dan apabila dia kembali kepada Dirga mungkin juga dia enggan mengulangi kesedihan yang sama.Persis seperti dugaanku Murni segera berjalan dengan cepat menuju mobilku membuat aku tersenyum senang karena pada akhirnya aku menang.Mobil ku lajukan membelah jalan raya sengaja aku laju pelan-pelan supaya aku bisa berbicara dengan mereka.
Read more

bab 24

Dirga melihat Murni dan Aida sedang berjalan di depannya, hati Lelaki itu terlonjak gembira. Dirga melihat mereka tampak selalu bergandengan tangan dengan baju yang sama seperti saat mereka pergi dari rumah membuat Dirga tersenyum. Lelaki itu bersyukur dalam hati karena pada akhirnya dia bertemu dengan anak dan istrinya, pria bertubuh kurus itu segera berlari lalu tangannya menarik tangan Murni. Namun, wajahnya seketika berubah saat melihat wanita itu, yang tadi ceria gini berubah macam karena ternyata wanita tersebut bukanlah Murni."Iya?" tanya wanita tadi."Eh nggak mbak maaf, tadi saya pikir mbak ini anak dan istri saya." Dirga menangkupkan kedua telapak tangan di dada lalu kemudian menggangguk."Oh ya sudah , aku pikir tadi mas mu ngapain."Wanita dan anak kecil itu pergi sementara Dirga terdiam, dia sebetulnya ingin menangis, hatinya terasa sedih dan pilu sudah dari kemarin dia mencari keberadaan anak dan istrinya tapi tidak bertemu bahkan kalau dihitung sudah satu minggu murn
Read more

Bab 25

Bab 25Dirga diam sejenak kenapa dia tidak berpikir seperti ini dari dulu."Namanya orang kalau sudah benci apapun yang dilakukan oleh orang itu dia akan tetap membencinya termasuk dengan keluarga kamu dari awal kamu tahukah mereka itu menjemurni jadi mereka pasti mencari berbagai macam cara supaya kamu dengan murni itu bisa berpisah harusnya kamu sadari itu.""Lalu foto itu?" Dirga tadi bercerita bahwa dia mendapati foto murni bersama dengan seorang laki-laki sedang bermesraan di hotel."Ya lu kan bukan orang bodoh bro kenapa lu nggak mikir memang siapa yang bisa memfoto orang sedang bermesraan di hotel, lu pikir dunia novel."Dirga terdiam dalam foto itu memang tidak menampakkan wajah Murni hanya saja orang itu memiliki ciri-ciri seperti Murni dan itu sudah membuat Dirga merasa kesal.Dirga pulang selesai mengobrol dengan Doni walaupun sebenarnya dia tidak ingin pulang dia malas karena di rumah dia selalu merasa kesepian dia rindu dengan suara canda Aina ketika sedang mengobrol deng
Read more

bab 26

Bab 26Sembari berkata seperti itu Airin langsung meletakkan kedua tangannya di pundak Dirga lalu memijatnya dengan lembut membuat laki-laki itu merasa nyaman. "Aku akan bawa kamu ke tempat yang lebih nyaman lagi, aku tahu kamu menginginkan ini.".Pria itu tidak menjawab sebaliknya dia memejamkan mata memilih untuk menikmati pijatan lembut dari Airin. Airin semakin merasa tergoda dia merasa kalau dirinya di atas angin , wanita itu pun kian berani, dia mulai meraba-raba tubuh Dirga memijat dengan lembut dan dengan sengaja mendekatkan area dadanya dan ketika pria itu semakin terlena maka Airin pun dengan berani mendekatkan bibirnya ke bibir Dirga lalu kemudian menyatukannya..Tiba-tibaBrugDirga mendorong tubuh Airin dengan kuat sehingga tubuh itu terjatuh dan membentur lantai."Argh."gadis itu berteriak saat punggungnya membentur lantai yang keras."Dasar j*l*Ng tak tahu diri, apa pantas seorang wanita lajang menggoda suami orang seperti ini hah!"Dirga meletakkan tangan di pinggang
Read more

Bab 27

"Kalau mau berbuat sesuatu itu harus percaya kalau kamu setengah-setengah antara percaya dan nggak percaya itu tidak akan pernah terwujud. Mantapkan hati kamu kalau kamu memang ingin menaklukkan lelaki itu kalau kamu masih ragu dengan kekuatanku lebih baik nggak usah kamu bisa pergi sekarang juga dari sini!"Airin terkejut, dia tidak menyangka kalau dukun itu bisa membaca isi hatinya."Maaf Mbak bukan begitu maksud saya."Setelah selesai dari rumah dukun itu Airin pun pulang ditemani oleh Melly. "Kamu harus ingat kata-kata dukun itu kalau kamu nggak yakin lebih nggak usah kamu lakukan kalau kamu mau melakukannya berarti kamu harus yakin."Airin menggangguk apapun yang terjadi dia harus melakukannya lagi pula dia sudah mengeluarkan uang sebanyak itu tentunya dia tidak mau rugi, Dirga harus dia taklukan.Malam harinya seperti yang dikatakan dukun tadi Airin pun mandi kembang 7 rupa merapal mantra lalu kemudian menyebut nama Dirga tiga kali, Dia sangat yakin dengan begitu dia akan bisa
Read more

Bab 28

"Aida mau ikut Om nggak ke Singapura, di sana nanti ada patung singanya, gede lagi,"kata Dave yang saat itu sedang duduk di sofa menghadap laptop. Sementara Aida saat itu sedang belajar. Terkadang jika melihat Dave dengan Aida yang begitu dekat aku merasa senang, sejak kecil merindukan kasih sayang papanya kini seperti terobati. Terkadang aku juga berfikir apakah pantas Aku tinggal di sini sementara aku dengan Dave tidak ada ikatan. Bahkan, sampai saat ini aku masih sah menjadi istri dari Mas Dirga. Dia belum memberikan surat talak kepadaku. Jadi artinya aku masih menjadi istri orang. Beberapa kali aku minta izin kepada Dave untuk pulang sekedar memberi penjelasan atau sekedar minta penjelasan tentang hubungan kami. Tapi, dia selalu tidak mengizinkan aku pergi. "Mau Om, mau banget. Soalnya dulu sama papa Aida nggak pernah diajak jalan, jangankan pergi ke luar negeri, pergi ke taman mini aja nggak pernah,"jawab anakku itu polos membuat Dave seketika meletakkan laptop lalu mengelus kep
Read more

Bab 29

Maksudmu apa? Aku sama Mas Dirga itu masih sah menjadi suami istri karena kami belum bercerai,"jawabku karena memang begitulah kenyataannya aku dengan mas Dirga belum resmi bercerai. "Kamu sudah keluar rumah genap 3 bulan berarti ada alasan untuk Dirga menggugat kamu,"jawab Dave enteng soalnya tidak ada beban sama sekali.Tiba-tiba saat aku berdebat dengan Deva pembantu Deva datang."Ada apa?"tanya pria itu yang berubah tegas apabila menghadapi pembantunya. Bibir yang tadi tersenyum manis kepadaku kini terlihat serius. "Ini Tuan ada surat."Pembantu itu menyerahkan amplop kepada Dev sempat Dave menerima sambil meliriku."Ada apa?"Pria itu menyerahkan surat itu kepadaku dan betapa kagetnya aku saat melihat isi surat itu karena surat itu ternyata...Aku menatap Dave tidak percaya dengan apa yang aku baca. Bagaimana mungkin surat ini bisa datang kepadaku. Padahal selama ini aku tidak pernah menggugat Mas Dirga. "Ini surat apa Dave?"tanyaku sambil menatap tajam Dave."Kamu bisa mem
Read more

bab 30

Aku terkejut karena tiba-tiba dia sudah berada di belakangku. "Benarkah Om?" Aida langsung berdiri dan menatap Dave dengan mata yang berbinar bahagia. Tampak sekali anakku itu gembira dengan apa yang di Dave ucapkan. Sementara Dave menunduk lalu kemudian mensejajarkan tubuh dengan Aida."Tentu saja benar sayang. Om kan sudah bilang, Om akan menyayangi kamu Karena Om akan menggantikan peran ayah kamu. Jika ayah kamu tidak pernah menyayangi kamu maka Om akan menyayangi kamu dengan sepenuh hati apa yang tidak dapat dari ayah kamu Om akan memberikannya," ucap Dave dengan suara yang lembut lalu kemudian membelai rambut Aida dengan lembut dan penuh kasih."Serius. Om janji?" Aida menunjukkan jari kelingkingnya lalu Dave pun melakukan hal yang sama sehingga kedua jari itu pun saling berpaut."Janji. Mulai saat ini Om akan melindungi kamu dan juga ibu kamu. Takkan membiarkan satu orang pun menyakiti kalian,"ucap Dev yang membuat Aida berteriak riang."Sekarang kamu pergi ke kamar dulu karena
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status