Semua Bab Ambil Saja Uangmu, Mas: Bab 11 - Bab 20

45 Bab

Bab 11

Bab 11 GNMeletakkan setrika lalu melangkah dengan cepat menuju ke pintu Aku sungguh kesal dengan orang itu, emosiku bahkan sudah memuncak Aku akan segera mengumpatnya supaya dia tahu rasa.Begitu pintu terbuka aku terkejut ketika melihat sebuah truk yang bermuatan sebuah motor matic warna hitam. "Maaf Pak Apa ini rumahnya Ibu Murni?"tanya sama sopir yang baru saja turun dari mobil itu sementara aku mengkerutkan keningku. "Iya ini memang rumah Murni, Bapak ini siapa dan ada keperluan apa, memang bapak itu nggak diajarkan akhlak ya pagi-pagi bunyikan klakson keras banget sampai sakit telinga saya," kesalku sambil meletakkan tangan di pinggang. "Maaf Pak kami mengantarkan motor yang dibeli oleh Bu Murni.""Hah?" Aku melongo tidak percaya, apa-apaan ini tadi membeli barang branded dan sekarang dia membeli motor matic yang harganya pasti puluhan juta. "Bapak ini suaminya kan, Pak Dirga?"Aku mengangguk saja."Silakan tanda tangan Pak tadi ibu Murni pesan kalau sampai di sini bapak sa
Baca selengkapnya

bab 12

Bab 12 GNMendengar ucapan sinis Mbak Melly itu membuat emosiku seketika naik kepalaku terasa berat pandanganku kabur dan dadaku terasa sesak aku juga merasakan aliran darahku bergejolak seperti air yang mendidih lalu ku kepalkan telapak tanganku. "Kamu bandel sih dari dulu kan mbak sama ibu udah bilang ceraikan saja wanita itu, kamu menikah dengan wanita pilihan kita tapi kamu itu nggak mau coba kamu itu menikah dengan Airin. Dia itu jauh lebih kaya pasti hidup kita itu akan lebih enak, itu lebih baik Dirga daripada kamu pertahankan pernikahan kamu dengan Murni.Aku menarik nafas lalu membuangnya dengan kasar entah sudah berapa kalinya Mbak Melly minta aku menikah dengan Airin sahabatnya yang dulu naksir berat padaku tapi aku tolak karena aku mencintai Murni."Mbak nggak usah menyuruh aku menceraikan Murni karena sampai kapanpun aku tidak akan pernah menceraikan Murni aku mencintainya Mbak," jawabku dengan gigi yang gameretak sementara Mbak Melly justru tertawa mengejekku."Dirga, D
Baca selengkapnya

bab 13

Bab 13Aku menarik nafas lalu membuangnya dengan kasar entah sudah berapa kalinya Mbak Melly minta aku menikah dengan Airin sahabatnya yang dulu naksir berat padaku tapi aku tolak karena aku mencintai Murni."Mbak nggak usah menyuruh aku menceraikan Murni karena sampai kapanpun aku tidak akan pernah menceraikan Murni aku mencintainya Mbak," jawabku dengan gigi yang gameretak sementara Mbak Melly justru tertawa mengejekku."Dirga, Dirga kamu itu kok bodohnya kebangetan ngapain coba mempertahankan Murni, kamu tuh cuma di jadikan patung, dia itu pura-pura baik saja pura-pura lemah dan tidak berdaya serta menurut sama kamu tapi sebenarnya dia itu ular sekarang terbukti kan nyatanya dia bisa memiliki uang yang banyak, dari mana lagi dia dapat uang itu kalau bukan menjual diri." "Sudahlah Mbak, lagian kan belum terbukti kalau murni itu menjual diri!" Teriak aku dengan penuh amarah."Terserah kamulah dasar bandel, udah enak-enak dibilangin ceraikan saja istri kamu yang tidak berguna itu yan
Baca selengkapnya

bab 14

Bab 14 GNNan itu kan apa ibu bilang dia itu punya lelaki lain di luar sana, ini pasti yang membelikan semua barang-barang anak haram itu adalah bapaknya, mendingan kamu ceraikan istri kamu itu pasti di luar sana dia itu ketemu sama laki-laki yang dulu menghamili dia, kamu jangan mau kalau hanya dimanfaatkan , hanya dijadikan sebagai kambing hitam untuk menutupi malu, dia senang-senang dengan laki-laki lain membuat anak eh malah kamu yang harus bertanggung jawab." Dirga yang kesal hanya menarik nafas lalu membuangnya dengan kasar, hati lelaki itu sungguh sakit."Sudahlah Bu, Dirga lagi pusing,"jawab lelaki itu yang bahkan langsung masuk kamar dia tidak lagi berniat untuk pergi bekerja pikirannya kusut memikirkan WhatsApp dari Murni tadi, bisa-bisanya istrinya itu menghianati dirinya dan pergi dengan laki-laki lain dan yang lebih menyebalkan lagi Murni mengancam akan menceraikan Dirga. "Gak ini gak bisa dibiarkan, enak aja dia mau pergi dengan lelaki pilihannya itu." Dirga meraih po
Baca selengkapnya

bab 15

Bab 15 GNKamu dan ibumu aman di sini, tidak akan ada lagi orang yang jahat sama kamu apalagi memperlakukan kamu seperti bukan manusia, jika kamu sakit aku akan bawa kamu ke rumah sakit dan segala keperluan kamu akan aku penuhi dan satu lagi aku tidak akan pelit seperti papa kamu." Aku menatap sebentar ke arah Dave sepertinya dia tahu banyak tentang hidupku. Bagaimana bisa? "Ibu dia siapa?" Aina semakin ketakutan sehingga aku memutuskan untuk memeluknya dan memberinya ketenangan."Tenang saja sayang dia bukan orang jahat kok Om itu orangnya baik,"jawabku yang membuat Dave tersenyum."Aku sudah menyediakan makanan untuk kalian kalau kalian lapar silahkan makan," pria itu menatap jam di pergelangan tangannya dari penampakannya sepertinya itu jam yang sangat mahal, sungguh dia sangat berbeda kali ini padahal sebelumnya dia tidak lah sekaya ini."Aku ada urusan tidak lama sebentar lagi aku juga akan pulang kalian makan saja dulu nanti jika aku pulang aku akan bawakan apa saja yang kalia
Baca selengkapnya

bab 16

Bab 16 "Mana Bu airnya?" Aku menoleh ke suara mungil itu lalu mendekat dan memeluk anakku. Bagaimana ini? Aku terus memutar otak memikirkan cara untuk kabur dari sini, aku gak mau terjadi apa-apa dengan anakku."Bu." Lagi terdengar suara anakku memanggil membuat aku menoleh ke arahnya."Airnya mana aku haus?" Lanjutnya.Aku terkejut dan seketika aku tersadar tentang tujuanku keluar kamar tadi. "Iya sayang maaf ibu lupa sebentar ibu ambilkan ke dapur ya."Aina menggangguk dan aku pun segera keluar menuju ke dapur, di dapur sudah tidak ada siapapun mereka sudah pergi. Aku segera menyapukan pandanganku ke ruangan dapur yang berukuran cukup mewah itu mencari keberadaan air putih yang diminta Aina. "Di mana airnya ya?" Gumam ku. Mungkin sebenarnya di dalam kulkas itu ada air putih tetapi aku tahu Aina tidak suka minum air putih anak itu akan selalu demam apabila minum air dingin. "Ibu sedang mencari apa?"Aku terkejut bahkan hampir saja aku melompat ketika tiba-tiba sebuah suara men
Baca selengkapnya

bab 17

Bab 17Ternyata memang betul ada baju yang sangat pas dengan tubuhku serta juga baju-baju yang sepertinya pas untuk Aina."Aneh apa dia selama ini betul-betul mengawasi aku bagaimana dia bisa mengetahui ukuran tubuhku," monolog ku seorang diri, mungkin mengira size bajuku dia mengerti karena dulu kami cukup lama berpacaran dan dia juga sering belikan baju untukku walaupun baju itu dibeli dari pasar tetapi mengenai ukuran baju Aina dan dia tahu persis bagiku ini agak janggalMenepis semua pikiran itu dan segera aku bangunkan Aina, anak itu sangat gembira karena selama ini memang mas Dirga tidak pernah membawa kami jalan-jalan mungkin ini kali pertama Aina bisa jalan-jalan sore naik mobil pribadi karena walaupun Ayahnya punya mobil nyatanya dia lebih suka membawa keponakannya dibandingkan membawa kami._______"Kalian ingin jalan ke mana?" tanya Dave suaranya terdengar lembut. Sekilas tidak ada yang berubah senyumnya masih seperti yang dulu dia juga masih menatapku dengan tatapannya pen
Baca selengkapnya

bab 18

Bab 18Kedua preman itu menjawab," Ya wanita yang bos inginkan."Dave menarik nafas lalu berjalan mendekat ke arah dua orang preman suruhannya itu."Sekarang aku tanya memangnya kamu kenal sama wanita itu, kamu tahu wajahnya?"Kedua preman itu saling bertatapan lalu sama-sama menggeleng membuat Dave terlihat geram. Wajah pria itu terlihat tegang dengan tangan yang mengepal. "Makanya kalau disuruh orang itu dijelaskan dulu kamu aja nggak tahu bagaimana bentuk tubuhnya bagaimana wajahnya kok bisa kamu bilang nggak ada," marah Dave yang hampir saja memukul kedua anak buahnya itu."Maaf bos soalnya kami terlalu panik.""Terlalu panik gundulmu itu itu namanya kamu nggak pakai otak," geram Dave.Meraih ponsel lalu menunjukkan layarnya kepada kedua anak buahnya."Nih perhatikan wajahnya baik-baik jangan sampai salah orang lagi!" seru Dave membuat dua preman itu langsung menatap ke arah layar ponsel tersebut."Bagaimana sudah jelas?"Kedua preman itu mengangguk."Sekarang kalian telusuri tem
Baca selengkapnya

bab 19

Tapi kan selama ini belum ada bukti yang pasti Bu foto-foto itu juga belum ada buktinya termasuk pesan kemarin nyatanya setelah aku telepon nggak diangkat kok," Dirga menarik nafas dalam,"aku kok jadi takut Bu aku takut kalau terjadi apa-apa dengan Murni.""Berapa kali ibu bilang sama kamu kamu tuh nggak usah pikirkan mereka biarkan saja, masih juga mau memikirkan perempuan sundal itu, lagi pula si Aida itu kan bukan anak kamu ngapain kamu itu susah mikirkan dia,"sengit Mira. Dia kesal karena sudah bertahun-tahun ingin memisahkan Dirga dengan Murni tetapi tidak bisa padahal segala macam cara telah dilakukan dengan Melly termasuk mengarang cerita bahwa Murni telah berselingkuh. Impian mereka hanya satu Dirga Cerai.Saat Murni hamil Melly dan Mira sengaja membayar orang dan menjebak Murni. Mereka merekayasa seolah mereka berdua sedang berselingkuh, mereka menjebak Murni agar datang ke suatu tempat lalu si lelaki membuat Murni pingsan dan membawa Murni ke hotel, orang itu kemudian meng
Baca selengkapnya

Bab 20

Sudah beberapa hari ini Dirga merasa kesepian, dia yang biasanya setiap pulang ke rumah ada istri dan anak yang menyambutnya sekarang tidak ada entah ke mana mereka perginya, semenjak dia mendapatkan pesan itu, dia tidak bisa lagi menghubungi ponsel Murni. Entah bagaimana lagi caranya dia mencari Murni tetap saja tak tahu dimana jejaknya, di saat seperti ini Dirga merasa menyesal, seharusnya dia bisa bersikap lembut dengan Murni serta lebih terbuka padanya bukan malah seperti ini. Dirga sungguh menyesal, dia berandai-andai jika saja waktu bisa diputar."Ayah." Dirga yang sedang melamun terkejut mendengar suara itu. "Aida," kata Dirga. Sekarang dia tahu artinya rindu ditinggalkan oleh anak, sepi bahkan semua terasa hampa."Aida," mata Dirga dipenuhi kaca."Kamu kenapa di sini Mas, kamu gak kerja?" Ya Tuhan hati Dirga dipenuhi salju yang menyejukkan, pria itu berdiri dan dengan penuh suka cita menyambut istrinya. Namun, saat dia akan memeluk istrinya. "Loh," Murni menghilang begitu ju
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status