Semua Bab Ambil Saja Uangmu, Mas: Bab 41 - Bab 45

45 Bab

bab 41

"Baik buruknya seorang anak itu tergantung bagaimana didikan orang tuanya Jadi siapa yang harus aku salahkan?" Prabu menatap Dave dengan tatapan mata tajam. "Tidak ada yang salah dengan orang tua saya, Tuan. Karena sebagai orang tua mereka telah memberikan terbaik kepada saya hanya saja mungkin sikap saya terlalu cuek kepada orang lain. Itu semua karena tak pernah mendapatkan sikap ramah dari orang-orang di sekitar saya. Waktu kecil ketika Saya hendak bermain dengan mereka pun orang tua mereka selalu melarang padahal saya tidak memiliki niat jahat buruk sekalipun pada mereka. Sejak saat itu saya tak pernah peduli dengan orang lain, hati saya kosong dan dingin kepada siapapun," Dave menatap Murni ya sekarang berdiri di samping Papanya," Tapi semenjak mengenal Putri Anda saya mengerti. Saya mengubah pandangan saya dan saya mulai peduli kepada orang lain terutama kepada putri anda. Walaupun dia telah mengkhianati saya dengan menikah dengan laki-laki lain tetapi saya tetap peduli padanya
Baca selengkapnya

bab 42

Papa suka sama orang yang rapi Dave, dia tidak suka lelaki yang kelihatan kotor. Kamu harus memotong rambut kamu supaya kelihatan rapi," Dave saat itu memiliki rambut yang panjang dan sedikit tidak terurus," lalu kamu juga harus mencukur jambang dan kumis kamu," lanjut Murni karena saat itu walaupun usianya masih belia dia juga memiliki jambang dan kumis sehingga wajahnya terkesan kotor," baju kamu juga yang rapi jangan pakai baju seperti ini. Nanti aku belikan, ok."Dia waktu itu hanya merespon dengan mengangguk datar. Tapi, ketika datang ke rumah Murni dia tidak melakukan apa yang diucapkan oleh Murni. Dia yang sudah di wanti-wanti oleh Murni supaya bersikap sopan saat bertemu dengan orang tuanya. Justru bersikap arogan dan terkesan tidak sopan kepada Prabu. Karena itulah Prabu sangat membenci Dave dan meminta Murni untuk memutuskan Dave waktu itu juga. Dave yang tak ingin berpisah dari Murni justru mengajak Murni untuk pergi. Namun, sayang saat Dave menepati janjinya dengan menungg
Baca selengkapnya

Bab 43

Dave mengangguk lalu meraih tangan Murni."Tidak ada laki-laki manapun yang bisa menjaga kamu seperti aku menjaga kamu Murni. Menikahlah denganku dan aku berjanji akan selalu menjagamu, mungkin aku pria yang tidak sempurna tapi aku akan berusaha untuk membahagiakan kamu."Murni diam, dia dalam dilema antara menerima tawaran Dave atau tidak. Ditempat lain tepatnya disebuah rumah tua yang ada di dekat sungai. Tampak seorang laki-laki tua sedang berjalan bersama dengan seorang anak kecil. "Kakek sebenarnya Ibuku ada dimana? Apa benar Ibu ku sudah meninggal?" tanya anak kecil itu sambil menggandeng tangan keriput yang sedang memikul kayu bakar dan cangkul. Mereka berdua sepertinya baru pulang dari kebun. Kakek itu berhenti sejenak lalu menatap gadis kecil yang menatapnya penuh harap. Tiba-tiba ingatan sang kakek tertuju kejadian beberapa bulan yang lalu. Dia yang bingung mencari lauk akhirnya memutuskan untuk memancing di dekat sungai. Pada saat itulah dia melihat tubuh kecil yang meng
Baca selengkapnya

Bab 44

Kamu dari mana Dave?" tanya Murni yang saat itu sedang duduk di taman. Sekarang murni berusaha melupakan Aida, dia tidak ingin lagi mengingat-ingat tentang kejadian tragis yang menimpa anaknya walaupun itu sulit. Murni tidak terus menerus terpuruk, walau bagaimanapun hidup harus tetap diteruskan. Walaupun terkadang murni merasa bahwa Aida masih hidup dan berada di suatu tempat. Dave tersenyum," aku ada urusan sebentar. Kenapa tanya? Kamu kangen sama aku ya," goda lelaki itu. Dia hendak memeluk Murni. Namun, Murni menolak."Kita bukan mahram Dave," ucap Murni dan memang walaupun mereka tinggal satu rumah Murni selalu menjaga jarak dengan Dave. "Iya maaf," jawab Dave."Dave, Aku ingin mengadakan yasinan untuk Aida. Aku akan mengundang beberapa anak yatim untuk mengirimkan doa padanya," ucap Murni pelan. Dada wanita itu sesak saat menyebut nama Aida. Air mata hampir tak bisa dibendung. "Besok malam saja. Aku janji. Karena nanti malam aku sedang mempersiapkan sesuatu untuk kamu." Dave
Baca selengkapnya

bab 44

Dave merasa resah apalagi mengingat hubungannya dengan Prabu tidak pernah baik. Mereka memiliki bisnis yang berseberangan sehingga membuat hubungan mereka tidak baik."Papa, Aida.." Murni tak kuasa meneruskan ucapannya. Kemarin dia sudah tegar tapi di depan kekasih pertamanya itu dia kembali lemah. Wanita itu menangis dalam dekapan papanya."Kamu dari dulu tidak pernah berubah. Kamu tidak memiliki adat dan sopan santun, itu kenapa dari dulu aku tidak pernah rela jika anakku kamu nikahi! Bukan karena kamu anak orang miskin tapi karena kamu tidak memiliki sopan santun. Aku masih ingat saat Murni membawamu datang ke rumah, kamu masuk dan melewati aku begitu saja tanpa permisi dan tanpa mau mengucapkan salam. Mulai saat itu aku membencimu dan memberi kamu label sebagai anak yang tidak pernah dididik oleh orang tuanya. Jadi aku mulai mencari tahu tentang orang tuamu dan ketika aku tahu bagaimana latar orang tuamu aku sadar, keputusan aku untuk menjauhkan Murni darimu itu sudah benar ."Dav
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status