Home / Pernikahan / Ambil Saja Uangmu, Mas / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Ambil Saja Uangmu, Mas: Chapter 41 - Chapter 50

57 Chapters

bab 41

"Baik buruknya seorang anak itu tergantung bagaimana didikan orang tuanya Jadi siapa yang harus aku salahkan?" Prabu menatap Dave dengan tatapan mata tajam. "Tidak ada yang salah dengan orang tua saya, Tuan. Karena sebagai orang tua mereka telah memberikan terbaik kepada saya hanya saja mungkin sikap saya terlalu cuek kepada orang lain. Itu semua karena tak pernah mendapatkan sikap ramah dari orang-orang di sekitar saya. Waktu kecil ketika Saya hendak bermain dengan mereka pun orang tua mereka selalu melarang padahal saya tidak memiliki niat jahat buruk sekalipun pada mereka. Sejak saat itu saya tak pernah peduli dengan orang lain, hati saya kosong dan dingin kepada siapapun," Dave menatap Murni ya sekarang berdiri di samping Papanya," Tapi semenjak mengenal Putri Anda saya mengerti. Saya mengubah pandangan saya dan saya mulai peduli kepada orang lain terutama kepada putri anda. Walaupun dia telah mengkhianati saya dengan menikah dengan laki-laki lain tetapi saya tetap peduli padanya
last updateLast Updated : 2024-07-26
Read more

bab 42

Papa suka sama orang yang rapi Dave, dia tidak suka lelaki yang kelihatan kotor. Kamu harus memotong rambut kamu supaya kelihatan rapi," Dave saat itu memiliki rambut yang panjang dan sedikit tidak terurus," lalu kamu juga harus mencukur jambang dan kumis kamu," lanjut Murni karena saat itu walaupun usianya masih belia dia juga memiliki jambang dan kumis sehingga wajahnya terkesan kotor," baju kamu juga yang rapi jangan pakai baju seperti ini. Nanti aku belikan, ok."Dia waktu itu hanya merespon dengan mengangguk datar. Tapi, ketika datang ke rumah Murni dia tidak melakukan apa yang diucapkan oleh Murni. Dia yang sudah di wanti-wanti oleh Murni supaya bersikap sopan saat bertemu dengan orang tuanya. Justru bersikap arogan dan terkesan tidak sopan kepada Prabu. Karena itulah Prabu sangat membenci Dave dan meminta Murni untuk memutuskan Dave waktu itu juga. Dave yang tak ingin berpisah dari Murni justru mengajak Murni untuk pergi. Namun, sayang saat Dave menepati janjinya dengan menungg
last updateLast Updated : 2024-07-26
Read more

Bab 43

Dave mengangguk lalu meraih tangan Murni."Tidak ada laki-laki manapun yang bisa menjaga kamu seperti aku menjaga kamu Murni. Menikahlah denganku dan aku berjanji akan selalu menjagamu, mungkin aku pria yang tidak sempurna tapi aku akan berusaha untuk membahagiakan kamu."Murni diam, dia dalam dilema antara menerima tawaran Dave atau tidak. Ditempat lain tepatnya disebuah rumah tua yang ada di dekat sungai. Tampak seorang laki-laki tua sedang berjalan bersama dengan seorang anak kecil. "Kakek sebenarnya Ibuku ada dimana? Apa benar Ibu ku sudah meninggal?" tanya anak kecil itu sambil menggandeng tangan keriput yang sedang memikul kayu bakar dan cangkul. Mereka berdua sepertinya baru pulang dari kebun. Kakek itu berhenti sejenak lalu menatap gadis kecil yang menatapnya penuh harap. Tiba-tiba ingatan sang kakek tertuju kejadian beberapa bulan yang lalu. Dia yang bingung mencari lauk akhirnya memutuskan untuk memancing di dekat sungai. Pada saat itulah dia melihat tubuh kecil yang meng
last updateLast Updated : 2024-07-27
Read more

Bab 44

Kamu dari mana Dave?" tanya Murni yang saat itu sedang duduk di taman. Sekarang murni berusaha melupakan Aida, dia tidak ingin lagi mengingat-ingat tentang kejadian tragis yang menimpa anaknya walaupun itu sulit. Murni tidak terus menerus terpuruk, walau bagaimanapun hidup harus tetap diteruskan. Walaupun terkadang murni merasa bahwa Aida masih hidup dan berada di suatu tempat. Dave tersenyum," aku ada urusan sebentar. Kenapa tanya? Kamu kangen sama aku ya," goda lelaki itu. Dia hendak memeluk Murni. Namun, Murni menolak."Kita bukan mahram Dave," ucap Murni dan memang walaupun mereka tinggal satu rumah Murni selalu menjaga jarak dengan Dave. "Iya maaf," jawab Dave."Dave, Aku ingin mengadakan yasinan untuk Aida. Aku akan mengundang beberapa anak yatim untuk mengirimkan doa padanya," ucap Murni pelan. Dada wanita itu sesak saat menyebut nama Aida. Air mata hampir tak bisa dibendung. "Besok malam saja. Aku janji. Karena nanti malam aku sedang mempersiapkan sesuatu untuk kamu." Dave
last updateLast Updated : 2024-07-27
Read more

bab 44

Dave merasa resah apalagi mengingat hubungannya dengan Prabu tidak pernah baik. Mereka memiliki bisnis yang berseberangan sehingga membuat hubungan mereka tidak baik. "Papa, Aida.." Murni tak kuasa meneruskan ucapannya. Kemarin dia sudah tegar tapi di depan kekasih pertamanya itu dia kembali lemah. Wanita itu menangis dalam dekapan papanya. "Kamu dari dulu tidak pernah berubah. Kamu tidak memiliki adat dan sopan santun, itu kenapa dari dulu aku tidak pernah rela jika anakku kamu nikahi! Bukan karena kamu anak orang miskin tapi karena kamu tidak memiliki sopan santun. Aku masih ingat saat Murni membawamu datang ke rumah, kamu masuk dan melewati aku begitu saja tanpa permisi dan tanpa mau mengucapkan salam. Mulai saat itu aku membencimu dan memberi kamu label sebagai anak yang tidak pernah dididik oleh orang tuanya. Jadi aku mulai mencari tahu tentang orang tuamu dan ketika aku tahu bagaimana latar orang tuamu aku sadar, keputusan aku untuk menjauhkan Murni darimu itu sudah benar ."
last updateLast Updated : 2024-07-27
Read more

bab 45

Kakek Abdullah panik, Mia tiba-tiba memberontak saat dia hendak memeluknya. Gadis itu berteriak, " aku bukan Mia, namakun Aida!" Membuat kakek Abdullah panik. Apalagi kini dia jadi pusat perhatian para warga yang ada di situ."Nanti Abdullah! Sebaiknya kakek pulang saja anak itu ke rumah orang tuanya. Kasihan orang tuanya pasti mencari dia," celetuk salah seorang warga. Sudah lama mereka curiga karena Mia cucu kakek Abdullah sudah meninggal."Benar Kek, coba bayangkan kalau anda jadi orang tuanya. Pasti saat ini sedang sedih karena kehilangan anak, bisa saja dia ini adalah anak perempuan satu-satunya. Sudahlah Kek, kami tahu kakek sedih telah kehilangan cucu kakek tapi dia bukan cucu kakek," warga yang lain menimpali. Perempuan yang memakai daster batik dan bejualan bawang merah. Sementara Mia yang tak lain adalah Aida kepalanya terus berputar. Memori itu terus berputar-putar di kepalanya, bayangan wajah Murni, lalu Dirga yang selalu membentaknya dan tak pernah baik juga wanita tua
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more

bab 46

Setelah memastikan penampilannya sempurna pria itu berjalan keluar kamar. "Tuan, mobilnya sudah siap," ucap pelayan. Mata pelayan itu berkedip sama sekali ketika menatap Dave. Pria itu tampak berbeda malam ini. Selanjutnya Dave berjalan ke halaman menuju mobilnya. "Aku akan menyetir mobilku sendiri," ucap Dave pada sopir pribadinya yang hendak mendekat hingga pria itu mundur beberapa langkah ke belakang. Dave masuk ke dalam mobil, mulai menghidupkan mesin dan melaju pelan membelah jalan raya. Jantung pria itu tak berhenti berdetak, badannya juga terasa panas dingin saat mobil mewah miliknya memasuki halaman rumah tiga tingkat dengan bangunan yang mirip rumah artis yang suaminya sekarang sedang tranding karena korupsi tambang timah.Begitu mobil terparkir di halaman, dua orang penjaga segera mendekat dan membuka pintu untuk Dave."Silahkan Tuan. Tuan Prabu dan Nona sudah menunggu anda di taman belakang." Dave mengangguk, lalu pria itu pun melangkah memutar menuju ke taman di rumah
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more

bab 48

Kamu memutuskan untuk keluar dari rumah dan memilih menikahi laki-laki miskin itu Papa anggap bahwa kamu telah mengambil keputusan untuk masa depan kamu. Untuk itulah papa lebih membiarkan kamu, walaupun Papa tahu kamu menderita. Bukan berarti Papa tega sama kamu, tidak. Orang tua manapun tidak akan tega biarkan anaknya hidup menderita. Tapi, Papa tidak ingin ikut campur dengan hidupmu Karena kamu telah memilih jalan Kamu sendiri. Walaupun pada akhirnya Papa juga tidak tahan melihat penderitaan kamu lalu Papa memilih menurunkan ego Papa untuk mencarimu."Murni tersenyum mendengar jawaban dari Prabu. Dia tahu Papanya memang sangat menyayangi dia tetapi dari kecil Prabu mengajarkan Murni untuk mandiri."Hatiku bergetar, bahkan seperti hendak pingsan rasanya tadi," ucap Dave saat Murni mengantarnya sampai ke depan mobil. "Kamu lebay Dave. Seperti anak ABG," jawab Murni. Jari lentiknya mencubit lengan Dave. "Memangnya kalau kita bukan ABG tidak boleh jatuh cinta. Cinta itu tidak memanda
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more

bab 49

Abdullah segera berjalan menuju ke kamar miliknya lalu lelaki itu segera mengintip ke bawah dipan yang digunakannya untuk tidur. Dengan tersenyum dia meraih celengan berbentuk ayam jago yang sudah lama disimpan di bawah dipan itu. Dulu dia memiliki beberapa ayam lalu setiap ayamnya bertelur dia selalu menjualnya ke pasar dan hasilnya dia tabung di dalam celengan itu ditambah beberapa hasil panen yang dia dapatkan. Sudah lama Abdullah menyimpan uang itu dia berpikir Mungkin suatu hari dia memerlukan uang-uang itu. "Ini lihat, uang kakek banyak. Dengan uang ini kamu bisa beli boneka dan juga membeli baju baru." Pria yang giginya telah ompong itu tersenyum, wajahnya tampak sumringah saat menunjukkan celengan itu kepada Aida. "Asyik," Aida berteriak girang. Tapi sebenarnya bukan karena dia akan mendapatkan boneka akan tetapi karena rencana yang telah disusun berjalan dengan mulus."Ayo sekarang kita pecahkan celengan ini lalu kita ambil uangnya."Aida mengangguk," iya kek."Aida segera
last updateLast Updated : 2024-10-10
Read more

bab 50

Kamu nggak papa?"tanya Abdullah ketika melihat wajah Aida yang pucat."Nggak apa-apa kok kek hanya sedikit pusing." Abdullah tampak cemas melihat Aida," apa kamu kurang sehat? Kalau kamu kurang sehat kita pergi lain kali saja sampai kamu merasa tidak pusing lagi." Tangan keriput Abdullah menyentuh kening Aida. "Aku nggak papa kok, kek. Kita lanjutkan saja rasanya Aida sudah enggak sabar ingin membeli boneka," ucap anak kecil itu meyakinkan sang kakek bagaimanapun dia tidak mau rencananya batal. Abdullah tersenyum dia senang melihat semangat Aida, Mereka pun melanjutkan perjalanan. Dari kampung tempat Abdullah menuju ke kota memakan waktu kurang lebih 2 jam dengan menggunakan angkot. Pusing dan sedikit mual Aida dengan sebisa mungkin menahan diri hingga sampailah mereka ke sebuah pasar yang cukup besar. Sampai di sana Aida sempat bingung, bagaimana caranya dia kabur agar bisa bertemu dengan ibunya. "Ayo kamu ingin beli apa?" tanya kakek Abdullah ketika sampai di sebuah deretan tok
last updateLast Updated : 2024-10-10
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status