Home / Pendekar / Pendekar Bukit Meratus / Chapter 431 - Chapter 436

All Chapters of Pendekar Bukit Meratus: Chapter 431 - Chapter 436

436 Chapters

Bab 431: Ingin Dirikan Kerajaan Baru

Pertemuan akbar golongan hitam pun berlangsung, hampir 800 an orang berkumpul di halaman padepokan Ular Hitam yang luas ini.Yang menjadi tamu kehormatan atau tamu VIP di sediakan bangku panjang, yang hanya tamu biasa, hanya bisa berdiri atau malah nemprok saja duduk di tanah.Ki Rawa terlihat duduk dengan pakaiannya yang mewah tapi agak kedodoran, karena tubuhnya kurus tinggi dan agak bungkuk.Bagi yang pernah berjumpa dengan Ki Birawa, melihat wajah Ki Rawa, pasti mengira pentolan golongan hitam ini hidup lagi, karena wajah mereka mirip.Di sampingnya terlihat Pendekar Gledek yang mendampinginya, juga ada Dua Kembar Rubah Betina, Pendekar Serigala, serta puluhan pendekar golongan hitam lainnya.Dan pastinya seorang wanita matang yang cantik, yang penampilanya mirip putri-putri bangsawan, yang tak lain dan tak bukan adalah Putri Alona. Dan di tatap kaget oleh dua orang yang tengah menyamar!Yakni Pangeran Daha dan juga Putri Dao, yang sama seperti Pendekar Putul, tak habis pikir ken
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more

Bab 432: Pendekar Gledek di Tantang Kakek Slenge’an

“He-he-he...memang aku tak memungkiri, dua orang yang miring otaknya itu muridku, tapi aku bukan segolongan dengan mereka, juga tidak pernah tahu tindak tanduknya.""Tapi ini soal pemberontakan, kurasa mending kamu batalkan niat gilamu itu Ki Rawa, balik saja ke Kerajaan Kubu Raya sono dan lalu diam di sana sampai koit, lagian kamu juga sudah membunuh Ki Boka, pemilik asli tempat ini, kelakuanmu sudah cukup bagiku untuk jadi musuhmu!” ejek si Kakek Slenge’an.Wajah Ki Rawa memerah, ini menandakan dia bukan orang asli di ke dua kerajaan yang ingin dia taklukan, tapi hanya pendatang yang punya ambisi besar, yakni jadi Raja!“Hmm…kamu menantangku, mentang-mentang lagi dekat dengan keluarga si Prabu Japra, kamu tinggi hati. Sudah bosan berkeliaran di bumi ternyata,” dengus Ki Rawa, kedua tangannya terlihat mulai mengeras, tanda tenaga dalamnya mulai terkumpul.“Ho-ho…dengan senang hati Ki Rawa, aku juga sudah lama tidak baku pukul he-he!” sahut Kakek Slenge’an tanpa rasa keder.Tiba-tiba m
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more

Bab 433: Muncul Di Saat Tepat Tanpa Penyamaran

“Brakkk!” serangan dahsyat Pendekar Gledek kena tanah, tapi luput mengenai Kakek Slenge’an.Sambil menggelinding si kakek slenge'n secara hebat gunakan jurus merangkak bumi miliknya dan luput dari serangan hebat ini Tapi tak urung serangan mematikan ini menyerempet kena si kakek, hingga Pendekar Gledek terbahak dan makin gencar serang si kakek lucu ini, yang makin lama makin kepayahan hadapi keganasan pentolan tokoh hitam ini.Pendekar Gledek seakan tak mau beri kesempatan bagi si kakek lucu ini bernafas, bahkan tongkatnya seolah berubah jadi pedang yang sangat tajam.Setiap kali di ayunkan, berdesing bunyinya dan kalau kena tubuh, bisa jadi si kakek lucu ini akan terbelah dua, saking hebatnya tongkat ini di tangan Pendekar Gledek.Posisi kakek slenge'an makin terdesak hebat dan agaknya dalam hitungan, bakalan kalah telak! Saat posisi kakek slenge’an makin terpojok, tiba-tiba melayanglah tubuh seseorang dan secara lihai papaki serangan Pendekar Gledek.“Nenek lancang, siapa kamu bent
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more

Bab 434: Kabur dari Pengeroyokan Ki Rawa Cs

Kaget bukan kepalang Ki Rawa dan Pendekar Gledek juga pengeroyok lainnya, termasuk ratusan penonton yang takjub melihat pertarungan hebat ini.Di depan mereka sudah berdiri 3 pemuda gagah, tentu saja yang paling menyolok adalah yang kakinya hanya satu, yakni Pendekar Putul.Sedangkan kedua lainnya, juga bikin semua orang kagum, tapi semua sepakat bilang, 3 pemuda ini sangat tampan, terutama wajah si Putul, tapi sayangnya dia hanya miliki satu kaki.“Ka-kamu si Putul, heh kamu juga Pengeran Daha dan Pangeran Akmal,” bentak Pendekar Gledek yang kaget dan agak gentar menatap ke 3 pemuda gagah ini.Matanya melotot, seakan tak percaya, kemunculan 3 pemuda ini mampu buyarkan semua serangan mereka.“He-he-he…bagus, kalian datang untuk di tangkap, hei para undangan, kenapa kalian diam, inilah manusia-manusia bangsat yang ingin rusak rencana kita. Ayo kalian maju, kita basmi ke 5 orang ini sekaligus,” seru Ki Rawa dan ratusan pendekar golongan hitam langsung bersiap keroyok ke 5 orang ini.Tap
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more

Bab 435: Penyesalan Seorang Ibu

Pendekar Putul kini lega, 4 orang sudah selamat dari Ki Rawa dan Pendekar Gledek serta ratusan pendekar golongan hitam.Dia sengaja pergi berbeda jurusan dengan Pengeran Daha Cs, padahal pamannya itu dengan lihai sudah kirim suara, mereka bertemu di sebuah tempat.Namun Pendekar Putul masih malu berkumpul dengan keluarganya sendiri.Apa yang dia lakukan bersama Pangeran Daha, Kakek Slenge’an, Putri Dao dan Pangeran Akmal jadi perbincangan semua kaum pendekar, baik golongan hitam juga golongan putih.Kehebatannya ‘acak-acak’ padepokan yang di kuasai Ki Rawa dan ratusan anak buahnya dianggap luar biasa beraninya.Terlebih selama ini cukup banyak pendekar golongan putih yang jadi korban.Kehebatannya ini menjadi gosip panas hingga berbulan-bulan, termasuk Pangeran Daha, Putri Dao, si kakek slenge'an juga Pangeran Akmal.Kesaktiannya yang hebat itu bikin Ki Rawa si majikan Padepokan Ular Hitam kelabakan, termasuk Pendekar Gledek bekas gurunya yang sangat sakti, sehingga membuat semua oran
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

Bab 436: Terbongkar Niat Putri Alona Gabung Ki Rawa

“Apa lagi Nyai, jawaban sudah aku berikan, kurasa sudah cukup!”Setelah berkata begitu, secepat kilat Pendekar Putul melompat dan lenyap seketika dari hadapan Putri Alona.Dia tak mau lagi menunggu jawaban Putri Alona, dadanya tiba-tiba terasa sesak, ia melihat Putri Alona yang dia duga pasti ibu kandungnya sendiri ini seakan tidak ada rasa penyesalan sama sekali.“Ibu macam apa ini, apa karena dia seorang bangsawan, sehingga malu punya anak seperti aku yang cacat ini?” batin Pendekar Putul kesal dan marah dan sekaligus sedih bercampur jadi satu.Pendekar Putul ini juga sengaja pergi, karena sekilas dia melihat seseorang datang dan berdiri termangu menatap dia dan Putri Alona, seakan tak mau campuri keduanya.Andai si Putul bertahan, dia akan melihat pemandangan yang memilukan.Putri Alona menangis sesengukan di pelukan…adiknya, Pangeran Daha, yang mendengar ucapan bernada marah dari keponakannya itu pada ibu kandungnya sendiri.Sesaat sebelum si Putul menghilang ke dalam hutan yang l
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more
PREV
1
...
394041424344
DMCA.com Protection Status