Home / Pendekar / Pendekar Bukit Meratus / Chapter 421 - Chapter 430

All Chapters of Pendekar Bukit Meratus: Chapter 421 - Chapter 430

517 Chapters

Bab 421: Serang Pemuda Asing

“Mereka akan merekrut sebanyak-banyaknya anggota, baik warga biasa, kaum pendekar golongan hitam ataupun putih, lalu akan mendirikan sebuah kerajaan baru, Kadipaten Barabong sudah berhasil mereka kuasai!” kata Putri Dao dengan bersemangat, bahkan tangan dan matanya seakan ikutan bicara.Sangat menarik dan makin cantik saja keponakannya ini saat bercerita, andai orang lain, pasti sejak tadi Pangeran Daha sudah jungkir balik jatuh cinta.Kecantikan Putri Dao, tentu saja mengalahkan kekasihnya, si Putri Nia.Kagetlah Pangeran Daha, ini bukan gerakan main-main, apalagi setahunya Pendekar Gledek sangat berpengalaman susun kekuatan, untuk kemudian lakukan makar.Walaupun selalu gagal, karena dihancurkan Prabu Japra dan Pangeran Boon Me, yang sukses dua kali gagalkan misi besar Pendekar Gledek.Sehingga sampai kini, Pendekar Gledek dendam tak kepalang dengan orang tua dan kakak dari Pangeran Daha ini.Tapi kalau terlambat di basmi, bisa jadi gerakan kelompok ini makin besar dan makin kuat ser
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 422: Pangeran Dari Kerajaan Loksana

Dan sekali ini, si pemuda ini harus mengaku dalam hatinya bahwa lawannya sungguh sama sekali tidak boleh disamakan dengan lawan-lawannya yang pernah dia kalahkan.Ternyata si kakek ini memiliki ilmu pedang yang hebat, di samping tenaga dalamnya yang kuat, ditambah lagi sebatang pedang pusaka pendeknya yang sangat ampuh!“Kakek mundurlah, biar aku yang gantian hadapi dia!” tiba-tiba Putri Dao maju ke gelanggang pertarungan dan si kakek ini mundur, lalu berdiri di samping Pangeran Daha.Melihat gaya anggun dan kini saling berhadapan dari jarak 5 meteran, makin tak karuan rasa si pemuda ini.Mulailah Si Pemuda merasa ketar-ketir, melawan si kakek tadi saja dia sudah kelabakan, entah bagaimana pula dengan si gadis cantik yang agaknya galak ini, tapi sudah bikin hatinya jungkir-balik.Belum lagi pria yang tak kalah tampan dengannya, yang sejak tadi terlihat tenang-tenang saja, sama tak ada wajah khawatir dari raut mukanya.Bahkan Pangeran Daha seakan ingin lihat, apakah kepandaian keponakan
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 423: Penolong Pangeran Daha Ternyata..?

Setelah Pangeran Akmal bercerita, giliran Pangeran Daha yang ceritakan pengalamannya yang di sempat di culik Dua Kembar Ruba Betina dan Pendekar Serigala, saat bermaksud selidiki Temanggun Dawuk, kepala kadipaten Barabong.Namun di tolong seseorang yang sangat misterius dan sampai kini Pangeran Daha tak tahu siapa penolongnya tersebut.Tentu saja Pangeran Daha tidak bercerita soal penyekapan 3 hari 3 malam, yang membuat dia jadi permainan kedua betina genit itu.Yang anehnya semenjak sembuh dari pengaruh racun mawar merah, kekuatannya diam-diam naik berlipat?“Aku tak melihat jelas wajahnya, hanya aku tahu penolongku itu berjubah hitam, dalamnya putih, wajahnya tak begitu jelas…oh yaa…sebentar, orang itu pakai tongkat!” kata Pangeran Daha, sambil ingat-ingat tubuh si penolongnya.Pangeran Daha juga bilang, tak tahu apakah pendekar usianya itu sudah tua ataukah seumuran dirinya. Tapi yang dia tahu, penolongnya bukan wanita, tapi sosok pria.Kakek Slenge’an, Putri Dao dan Pangeran Akmal
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Bab 424: Ikut Selidiki Padepokan Ular Hitam

“Maafkan aku kakek Prabu Japra, kali ini cucumu yang pernah durhaka ini akan menjadi pendekar yang baik, tidak lagi jadi pendekar jahat!” tekad si Putul.Dan kini dia sudah menemukan sebuah desa, lalu beli pakaian yang bagus dan juga kuda, untuk lanjutkan perantauannya.Koin emas yang dulu dia bawa masih banyak dan untungnya tak tercecer saat dia terjungkal ke jurang dulu.Cuman dia tak lagi antusias mencari kedua orang tuanya. Dia malu pernah menyeleweng, apalagi ayahnya Prabu Harman seorang maharaja di Kerajaan Hilir Sungai.“Kasian ayahanda Prabu Harman, pasti sangat malu tak ketulungan, punya anak seperti aku, sudah cacat, menyeleweng pula, jatuh harga diri beliau!” gumam si Putul termangu d atas kudanya yang dia biarkan jalan sendiri.Uniknya, sampai kini si Putul belum tahu, kalau Putri Alona, ibu kandungnya, justru adik ayahnya sendiri. Si Putul juga tak ada niat lagi untuk cari ibu kandungnya, dia hanya ingin membawa hatinya, kemana saja.Sejak turun gunung, si Putul buktikan t
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Bab 425: Pertemuan Akbar Golongan Hitam

Padepokan Ular Hitam berubah total semenjak di ambil alih Ki Rawa bersama Pandekar Gledek dari tangan Ki Boka.Seluruh murid-murid Ki Boka di paksa jadi anak buah mereka dan kembali menyeleweng seperti saat jaman Ki Palung dan Ki Boka sebelum tobat setelah bertemu Prabu Japra, yang melawan mereka bunuh.Sehingga banyak yang tak suka dengan Ki Rawa, diam-diam memilih kabur dan meminta pertolongan dengan kaum pendekar golongan putih.Inilah yang membuat banyak golongan putih tewas atau terluka, setelah bentrok dengan kelompok Ular Hitam tersebut, yang semakin hari semakin kuat saja, sengan banyaknya kelompok golongan hitam bergabung.Permaisuri Aura sudah tahu soal ini, makanya dia mengutus Ki Roja atau Pendekar Budiman, untuk selidiki padepokan milik pamannya ini, sekaligus basmi kelompok Ki Rawa tersebut.Putri Seruni sebenarnya juga ingin ke sana untuk bikin perhitungan dengan Ki Rawa, tapi dia saat ini tengah hamil anak pertama, setelah hampir 13 tahun menikah dan baru kali ini menga
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

Bab 426: Pangeran Akmal Tertawan

Pendekar Putul kini menyamar seperti kakek tua, dia sengaja ke sini dan berlakon bak tamu di padepokan pimpinan Ki Rawa ini.Santernya soal padepokan ular hitam yang makin menancapkan kukunya di dunia persilatan, membuat Pendekar Putul tergerak turun tangan, apalagi pemimpinnya Ki Rawa, yang ingin dia hadapi saat ini.Dia pun juga kenalkan diri sebagai si Kakek Pincang, saat di terima Jinari dan Jamari di gerbang padepokan ini.Pendekar Putul melihat kedua wanita binal ini yang jadi ketua penyambutan tamu sampai menatapnya lama, terutama kakinya yang hanya satu.“Kenapa…ada yang aneh? Kakiku begini karena pernah bentrok dengan musuh hebat,” sungut si Putul jengkel, karena pandang mata kedua wanita cabul ini seakan meremehkannya.“Hmm…ya sudah, silahkan masuk, karena kamu bukan tamu VIP, penginapan buat kamu adanya di bagian barat, di barak sono!” cetus Jinari cuek dan pastinya anggap Pendekar Putul ini tak seberapa kesaktiannya.Si Putul pun dengan terpincang-pincang menuju ke barak ya
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

Bab 427: Tak Sengaja Masuk ke Pondok Putri Dao

"Dia belum sembuh, masa main serobot aja! Sabar dulu, sadarkan dia terlebi dahulu. Luka dalamnya sudah kita sembuhin tadi dengan tenaga halilintar, tapi masih belum sembuh benerr tauu!” tegur Jinari, melihat Jamari sudah mulai leleran melihat si tampan ini.“Aihh udah basyaahhh aku kelessss, kapan lagi dapat pangeran setampan ini, setelah Pangeran Daha di ambil hantu di hutan itu,” sungut Jamari, lalu rapikan lagi gaunnya.Mereka pun kini mulai sadarkan Pangeran Akmal, lalu akan di jejali racun bunga mawar, agar jadi mainan mereka.Saat asyik sadarkan Pangeran Akmal ini, konsentrasi hanya fokus ke tubuh gagah dan kokoh ini, tanpa sadar, si ‘kakek pincang’ tadi sudah berada dan mengintip di dinding pondok tersebut.Tiba-tiba menyambarlah angin yang sangat dingin dan seketika Jinari dan Jamari pingsan.Si kakek yang merupakan penyamaran si Putul ini terdiam sesaat, bingung kemana akan menyembunyikan Pangeran Akmal ini.Setelah menyingkirkan tubuh kedua wanita binal ini, Pendekar Putul l
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

Bab 428: Malu Bertemu Putri Dao dan si Kakek Slenge'an

“Jangan-jangan, kamu juga yang menolong paman Pangeran Daha yang saat itu jadi tawanan Dua Kembar Rubah Betina dan Pendekar Serigala?” cerocos Putri Dao, kini ketiganya memandang Pendekar Putul yang masih terdiam ini.Pendekar Putul malah bangkit di bantu tongkatnya dan tidak menjawab ucapan sepupunya ini, lalu ia berjalan ke arah jendela dan membukanya perlahan, sambil menghela nafas panjang, seakan sulit menjawab pertanyaan ini.“Aku pergi dulu, kalian hati-hatilah, tempat ini sangat berbahaya,” kemudian tanpa menunggu jawaban Putri Dao, si Putul sekali genjot tubuhnya, langsung menghilang di gelapan malam."Ih kamu mau kemana Putul," sahut Putri Dao terkaget-kaget termasuk Pangeran Akmal dan kakek selenge'an.Cepatnya si Putul menghilang, bikin kagum ketiganya, hampir saja Putri Dao berseru lagi agar sepupunya ini jangan pergi.Tapi si Kakek Slenge’an langsung menggelengkan kepala, agar Putri Dao jangan kejar pemuda itu.“Biarkan saja dia, agaknya ada sesuatu yang bikin dia bersikap
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

Bab 429: Bertemu Wanita Cantik dan Anggun

Ketika jalan-jalan hingga sampai di sebuah tempat yang mirip warung yang lumayan besar, yang berada di pojokan padepokan besar ini, Pendekar Putul hentikan langkahnya dari jarak 20 meteran.Padepokan ini memang sejak dulu seperti sebuah kampung yang sangat ramai dan ada beberapa warung berdiri di sini.Pendekar Putul melihat ada seorang wanita sangat cantik, pakaiannya mewah dan gayanya anggun, bak putri-putri Istana.Bahkan terlihat ada dua dayang yang selau sigap melayaninya, seolah dia benaran seorang putri dari sebuah kerajaan.Wanita ini Putul taksir lebih tua dari Dua Kembar Rubah Betina.Tapi wajahnya terlihat tetap cantik terpelihara dan yang bikin si Putul menatap tajam dari kejauhan, wanita matang itu akrab berbincang dengan Ki Rawa dan Pendekar Gledek.Mereka bertiga seolah sahabat dekat saja, sesekali tertawa bertiga kalau ada kisah yang lucu.Awalnya si Putul ingin pergi saja dari tempat ini, apalagi dia tak kenal siapa wanita cantik itu.Dia juga tak mungkin nekat menanta
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

Bab 430: Hadapi Ibu Kandung Sendiri

Tentu saja tebakan si Putul benar adanya, wanita cantik ini Putri Alona adanya, putri dari Prabu Japra dan inilah ibu kandungnya sendiri.Yang seumur-umur tak pernah dia temui dan tanpa di sadarinya, malam ini mereka malah bertarung sengit.Saat Pendekar Putul kerahkan jurus rajawalinya, Putri Alona tentu kenal dengan baik, karena ini jurus andalan dan paling hebat yang di miliki ayah kandungnya dan juga adiknya, Pangeran Boon Me.Putri Alona juga pernah pelajari jurus ini dari ayahnya itu, tapi bakatnya tak sehebat Pangeran Boon Me.Putri Alona malah paling hebat saat pelajari jurus ular kobra, sedangkan tiga adiknya, yakni Putri Seruni sangat hebat kuasai Jurus Kelelawar.Putri Betani Jurus Pedang Rajawali dan si bungsu Pangeran Daha sekaligus Putra Mahkota, kuasai Jurus Halilintar sama seperti Si Putul.Sekaligus tak kalah hebatnya kuasai juga jurus pedang seperti milik Putri Betani kakaknya, sehingga dapat julukan Pendekar Bayangan Rajawali, dan gurunya siapa lagi kalau bukan Perma
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more
PREV
1
...
4142434445
...
52
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status