Home / Pendekar / Pendekar Bukit Meratus / Bab 432: Pendekar Gledek di Tantang Kakek Slenge’an

Share

Bab 432: Pendekar Gledek di Tantang Kakek Slenge’an

Author: mrd_bb
last update Last Updated: 2024-12-21 17:28:37
“He-he-he...memang aku tak memungkiri, dua orang yang miring otaknya itu muridku, tapi aku bukan segolongan dengan mereka, juga tidak pernah tahu tindak tanduknya."

"Tapi ini soal pemberontakan, kurasa mending kamu batalkan niat gilamu itu Ki Rawa, balik saja ke Kerajaan Kubu Raya sono dan lalu diam di sana sampai koit, lagian kamu juga sudah membunuh Ki Boka, pemilik asli tempat ini, kelakuanmu sudah cukup bagiku untuk jadi musuhmu!” ejek si Kakek Slenge’an.

Wajah Ki Rawa memerah, ini menandakan dia bukan orang asli di ke dua kerajaan yang ingin dia taklukan, tapi hanya pendatang yang punya ambisi besar, yakni jadi Raja!

“Hmm…kamu menantangku, mentang-mentang lagi dekat dengan keluarga si Prabu Japra, kamu tinggi hati. Sudah bosan berkeliaran di bumi ternyata,” dengus Ki Rawa, kedua tangannya terlihat mulai mengeras, tanda tenaga dalamnya mulai terkumpul.

“Ho-ho…dengan senang hati Ki Rawa, aku juga sudah lama tidak baku pukul he-he!” sahut Kakek Slenge’an tanpa rasa keder.

Tiba-tiba m
mrd_bb

BERSAMBUNG

| 5
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 433: Muncul Di Saat Tepat Tanpa Penyamaran

    “Brakkk!” serangan dahsyat Pendekar Gledek kena tanah, tapi luput mengenai Kakek Slenge’an.Sambil menggelinding si kakek slenge'n secara hebat gunakan jurus merangkak bumi miliknya dan luput dari serangan hebat ini Tapi tak urung serangan mematikan ini menyerempet kena si kakek, hingga Pendekar Gledek terbahak dan makin gencar serang si kakek lucu ini, yang makin lama makin kepayahan hadapi keganasan pentolan tokoh hitam ini.Pendekar Gledek seakan tak mau beri kesempatan bagi si kakek lucu ini bernafas, bahkan tongkatnya seolah berubah jadi pedang yang sangat tajam.Setiap kali di ayunkan, berdesing bunyinya dan kalau kena tubuh, bisa jadi si kakek lucu ini akan terbelah dua, saking hebatnya tongkat ini di tangan Pendekar Gledek.Posisi kakek slenge'an makin terdesak hebat dan agaknya dalam hitungan, bakalan kalah telak! Saat posisi kakek slenge’an makin terpojok, tiba-tiba melayanglah tubuh seseorang dan secara lihai papaki serangan Pendekar Gledek.“Nenek lancang, siapa kamu bent

    Last Updated : 2024-12-22
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 434: Kabur dari Pengeroyokan Ki Rawa Cs

    Kaget bukan kepalang Ki Rawa dan Pendekar Gledek juga pengeroyok lainnya, termasuk ratusan penonton yang takjub melihat pertarungan hebat ini.Di depan mereka sudah berdiri 3 pemuda gagah, tentu saja yang paling menyolok adalah yang kakinya hanya satu, yakni Pendekar Putul.Sedangkan kedua lainnya, juga bikin semua orang kagum, tapi semua sepakat bilang, 3 pemuda ini sangat tampan, terutama wajah si Putul, tapi sayangnya dia hanya miliki satu kaki.“Ka-kamu si Putul, heh kamu juga Pengeran Daha dan Pangeran Akmal,” bentak Pendekar Gledek yang kaget dan agak gentar menatap ke 3 pemuda gagah ini.Matanya melotot, seakan tak percaya, kemunculan 3 pemuda ini mampu buyarkan semua serangan mereka.“He-he-he…bagus, kalian datang untuk di tangkap, hei para undangan, kenapa kalian diam, inilah manusia-manusia bangsat yang ingin rusak rencana kita. Ayo kalian maju, kita basmi ke 5 orang ini sekaligus,” seru Ki Rawa dan ratusan pendekar golongan hitam langsung bersiap keroyok ke 5 orang ini.Tap

    Last Updated : 2024-12-22
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 435: Penyesalan Seorang Ibu

    Pendekar Putul kini lega, 4 orang sudah selamat dari Ki Rawa dan Pendekar Gledek serta ratusan pendekar golongan hitam.Dia sengaja pergi berbeda jurusan dengan Pengeran Daha Cs, padahal pamannya itu dengan lihai sudah kirim suara, mereka bertemu di sebuah tempat.Namun Pendekar Putul masih malu berkumpul dengan keluarganya sendiri.Apa yang dia lakukan bersama Pangeran Daha, Kakek Slenge’an, Putri Dao dan Pangeran Akmal jadi perbincangan semua kaum pendekar, baik golongan hitam juga golongan putih.Kehebatannya ‘acak-acak’ padepokan yang di kuasai Ki Rawa dan ratusan anak buahnya dianggap luar biasa beraninya.Terlebih selama ini cukup banyak pendekar golongan putih yang jadi korban.Kehebatannya ini menjadi gosip panas hingga berbulan-bulan, termasuk Pangeran Daha, Putri Dao, si kakek slenge'an juga Pangeran Akmal.Kesaktiannya yang hebat itu bikin Ki Rawa si majikan Padepokan Ular Hitam kelabakan, termasuk Pendekar Gledek bekas gurunya yang sangat sakti, sehingga membuat semua orang

    Last Updated : 2024-12-23
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 436: Terbongkar Niat Putri Alona Gabung Ki Rawa

    “Apa lagi Nyai, jawaban sudah aku berikan, kurasa sudah cukup!”Setelah berkata begitu, secepat kilat Pendekar Putul melompat dan lenyap seketika dari hadapan Putri Alona.Dia tak mau lagi menunggu jawaban Putri Alona, dadanya tiba-tiba terasa sesak, ia melihat Putri Alona yang dia duga pasti ibu kandungnya sendiri ini seakan tidak ada rasa penyesalan sama sekali.“Ibu macam apa ini, apa karena dia seorang bangsawan, sehingga malu punya anak seperti aku yang cacat ini?” batin Pendekar Putul kesal dan marah dan sekaligus sedih bercampur jadi satu.Pendekar Putul ini juga sengaja pergi, karena sekilas dia melihat seseorang datang dan berdiri termangu menatap dia dan Putri Alona, seakan tak mau campuri keduanya.Andai si Putul bertahan, dia akan melihat pemandangan yang memilukan.Putri Alona menangis sesengukan di pelukan…adiknya, Pangeran Daha, yang mendengar ucapan bernada marah dari keponakannya itu pada ibu kandungnya sendiri.Sesaat sebelum si Putul menghilang ke dalam hutan yang le

    Last Updated : 2024-12-23
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 437: Tak Sengaja Membantu Nenek Sendiri

    Di saat ibu kandung dan keluarganya sibuk bicarakan dia, Pendekar Putul kini malah tak ada niat sama sekali untuk kembali mencari ibu kandungnya.Hatinya terlampau sakit dan beranggapan kisah Pendekar Gledek tidak bohong, kalau dia sengaja di buang, karena kedua orang tuanya malu punya anak cacat seperti dirinya.Dia bahkan tak peduli lagi soal Padepokan Ular Hitam, si Putul malah berpetualang lagi dan tak sadar memasuki wilayah kerajaan ayah kandungnya, Kerajaan Hilir Sungai.Kerajaan Hilir Sungai di bawah kekuasaan Prabu Harman sudah menjadi kerajaan yang makmur dan maju pesat.Walaupun dibandingkan Kerajaan Muara Sungai atau Kerajaan Loksana, kerajaan ini jauh lebih kecil, tapi karena kecil itulah, mudah bagi Prabu Harman memakmurkan rakyatnya.Dulu ayahnya Prabu Japra pernah tawarkan 5 kadipaten buat di serahkan ke Prabu Harman.Namun putranya dari Putri Reswari ini menolak dengan halus, sebab dia yakin bakalan timbul masalah baru kelak.Pendekar Putul senang melihat warga kerajaan

    Last Updated : 2024-12-24
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 438: Sama-sama Kaget!

    Terkejutlah Pendekar Putul, tak dia sangka wanita cantik ini sudah berusia sangat tua. Tapi penampiln fisiknya bak masih berusia 35-40 tahunan.Namun dia diam saja dan konsentrasi untuk mengeluarkan racun di dalam tubuh si nenek awet cantik tersebut.Terlihatkan hawa berwarna ke abu-abun keluar dari ubun-ubun wanita ini, yang kini langsung semedi sambil pejamkan matanya, untuk salurkan hawa saktinya sendiri.“Sudah cukup anak muda, istirahatlah!” perintah si nenek, sehingga Pendekar Putul hentikan penyaluran hawa murninya, apalagi asap itu sudah berubah jadi putih seperti air mendidih.“Tolong obati 5 pengawalku itu, ke orang bertopeng itu benar-benar hebat sekaligus licik, pedang mereka sudah di olesi racun mematikan!” kata si nenek ini lagi.Lalu si Putul tanpa membantah bergantian obati ke 5 pengawal itu, sampai semua racun itu keluar dari tubuh mereka.Dan kini di mintanya bersemedi sambil pulihkan tenaga sekaligus membebat luka akibat tebasan pedang 5 orang bertopeng tadi, dengan

    Last Updated : 2024-12-24
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 439: Bongkar Hubungan Putri Alona dan Prabu Harman

    Setelah berkata begitu, Putri Reswari tiba-tiba menekan dadanya, lalu pingsan setelah muntah darah.Pendekar Putul tentu saja kaget bukan kepalang, dia langsung membopong tubuh neneknya sambil mengepit tongkatnya dan memindahkannya ke sebuah pesanggrahan.Setelah salah satu pengawal yang sudah sembuh tadi menunjukan tempatnya. Tempat ini memang jadi wahana bersantai keluarga kerajaan Hilir Sungai dan tempat favorit Putri Reswari menikmati masa tuanya.Bahkan bila bertemu suami tercintanya, Prabu Japra, mereka lepas kangen di pesanggrahan ini.Entah kenapa melihat kondisi neneknya begitu, hati keras Pendekar Putul luluh dan dia kali ini tak mau meninggalkan neneknya ini.Dia setia menunggui Putri Reswari dan merasa dekat dengan si nenek cantik ini.Sedangkan dua orang pengawal tadi diam-diam pergi dan melapor ke Istana Kerajaan Hilir Sungai, sedangkan sisa 3 orang berjaga di luar pesanggrahan.Mereka tentu tahu kalau si Putul ini cucu sang Putri Reswari, sesaat sebelum pingsan, ke 5 pen

    Last Updated : 2024-12-25
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 440: Putul Diberi Jurus Dahsyat

    Terlongo lah Pendekar Putul, ia percaya kisah neneknya ini. Pantas aku di minta bersumpah segala, agar membunuh kakek dan pamanku sendiri, batinnya gemas dan marah bukan main pada bekas gurunya tersebut."Tak bakal lagi aku turuti sumpah konyol itu, sampai kapanpun, masa aku harus musuhi kakek dan pamanku sendiri. Walaupun Pendekar Gledek pernah memelihara dan menjadi guruku!" batin Pendekar Putul.“Arya cucuku…tahukah kamu kalau ibu kandungmu dan ayah kandungmu itu…sebenarnya…bersaudara, satu ayah beda…!”“A-apaaaa….ja-jadi…ibuku Putri Alona dan Prabu Harman itu bersaudara?”Hampir terjungkal Pendekar Putul mengetahui fakta yang di luar dugaan ini, bagaimana bisa ayah dan ibunya bisa sedarah?“Benar cucuku…mungkin itulah salah satu sebab, kamu lahir dalam kondisi...cacat. Karena kedua orangtuamu itu adalah keturunan Prabu Japra kakekmu, kamu terlahir karena hubungan sedarah..!” sahut Putri Reswari dan memandang kasian pada Pendekar Putul yang mendadak pucat wajahnya.“Ya Tuhan…kenapa

    Last Updated : 2024-12-25

Latest chapter

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 517: Titik Hitam Diam-diam Sudah di Ketahui

    “Tenang adik Aura, aku siap menjaga mu,” ceplos Bafin spontan, Pangeran Boon Me kaget lagi, termasuk Pangeran Wasi, lancang betul ni orang, pikir Pangeran Wasi tak senang.“Ayo kita berangkat sekarang, keburu kabur kawanan perampok itu,” potong Pangeran Durga, karena tak enak hati melihat pandangan ayahnya, terutama Pangeran Wasi terhadap kelancangan Bafin ini.Ke 4 orang ini naik kuda dan langsung menuju ke desa yang di satroni para perampok dan kabarnya sampai kini masih kuasai kawanan jahat itu.Walaupun secara usia Pangeran Durga tertua, tapi si Pangeran Wasi seolah ingin tunjukan dominasinya.Dia bilang pada Pangeran Durga, Bafin dan Putri Aura, untuk menahan diri kelak.“Biar aku yang akan bicara dulu dengan para perampok itu, sebelum kita bertindak keras!” kata Pangeran Wasi.“Siapppp baginda pangeran,” sahut Bafin agak sinis sambil rangkapkan kedua tangannya, hingga Durga dan Putri Aura menahan tawa melihat sikap Bafin begitu.Setelah berkuda hampir 3 jam, akhirnya mereka sam

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 516: Pangeran Wasi si Putra Mahkota

    Semenjak kehadiran Putri Aura, Bafin makin semangat latihan, dia bahkan selalu datang lebih dulu dari murid-murid yang lain.Putri Aura sebenarnya mirip kelakuan dengan Bafin, ceria, suka bercanda dan selalu ramah pada siapa saja.Kebalikannya dengan Pangeran Durga yang tenang dan kalem, serta tak banyak gaya.Putri Aura juga cepat akrab dengan dua saudara angkat ini. Dia kagum melihat kehebatan Bafin dan Pangeran Durga saat latihan berdua.Kalau sudah keluarkan jurus kaki ajaibnya, sampai silau mata Putri Aura melihat gerakan Bafin yang mirip kilat, saking cepatnya.“Hebat sekali kamu Bafin,” puji Putri Aura spontan, hingga si Bafin makin ‘sengaja’ bergaya, keluarkan kemampuan terhebatnya.Durga…hanya senyum kecil melihat ulah adik angkatnya ini.Tapi diam-diam Puti Aura juga semakin kagum saat melihat gaya bersilat Pangeran Durga, biarkan tak segesit dan secepat Bafi gerakannya.Tapi dengan jurus kapas rajawalinya yang makin matang, semua serangan Bafin tak bisa menembus kokohnya pe

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 515: Jadi Anak Angkat Pangeran Boon Me

    Pendekar sakti ini memang hanya punya dua anak, yakni Putri Dao yang kini ikut Pangeran Akmal, suaminya di Kerajaan Loksana dan Pangeran Durga ini.“Sudah tahu kedua kakekmu mangkat, kamunya malah lambat balik sini, ngelayap kemana sih?” sungut Putri Kalia memarahi Pangeran Durga.Sekaligus sama terkejut dengan suaminya, karena mertuanya yang mantan maharaja itu sudah mangkat.Putri Kalia tetap cantik di usia setengah tuanya, tapi dia heran menatap wajah Bafin, sahabat anaknya ini.“Ganteng banget, siapa anak ini, sayangnya badannya kurus...?” batin Putri Kalia.Bafin sendiri sangat kagum menatap Pangeran Boon Me yang tadi sudah terbang dengan rajawali raksasa dan Putri Kalia ini, dia langsung minder dengan kedua keturunan bangsawan ini.Selain sangat kaya raya bahkan terkaya di Lembah Rajawali ini, pakaian mereka juga perlente, bahkan tetap terlihat sangat tampan dan cantik, walaupun usia keduanya sudah 50 tahunan lebih.Suasana berkabung langsung terlihat di Lembah ini, karena mangk

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 514: Jadi Saudara Angkat

    “Sudahlah, ayo bantu aku kuburkan jasad kakek, sesuai wasiatnya, kuburkan di halaman pesanggrahan ini, di samping makam sahabatnya, yang juga kakek angkatku,” ajak Pangeran Durga.Proses penguburan sederhana ini berlangsung cepat, karena keduanya sama-sama remaja sakti.Kini keduanya duduk bersimpuh di samping dua kuburan ini.Bafin kadang melirik ke Pangeran Durga, kagum sekali dia melihat betapa tenang dan berwibawanya cucu Kakek Japra ini.Padahal tadi Pangeran Durga bilang usianya baru 17 tahunan, artinya hanya selisih 3 tahunan dengan usianya yang kini menginjak 14 tahun.Pangeran Durga duluan cerita.Dia sengaj menyusul ke sini karena di suruh ayahnya, Pangeran Boon Me, sebab neneknya Putri Dehea baru 3 mingguan yang lalu mangkat, setelah berkunjung ke Lembah Rajawali, setelah lama di Lembah Neraka.Awalnya dia ingin beritahu kakeknya ini, untuk beri kabar soal nenek Putri Dehea, tak di sangka, si kakek sakti ini juga mangkat hari ini.“Bafin…sebelum bertemu kedua kakekku di hut

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 513: Pangeran Durga

    Kakek Japra yang melihat ini senyum kecil. Dia mengangguk-anggukan kepala, tanda mengagumi kehebatan Bafin ini.“Hebat sekali anak ini, benar-benar anak istimewa, dia dengan mudah paham apa yang ku ajarkan, anak ajaib! Pasti orangtuanya bukan orang sembarangan,” batin kakek Japra, sekaligus menebak-nebak, anak siapakah Bafin ini.Kemudian kakek Japra mulai menyalurkan hawa sakti di ke tubuhnya yang terluka dalam, yang justru memperburuk keadaan kakek sakti iniketika tadi oper hawa saktinya buat Bafin.Sehingga dadanya makin sesak tenaganya juga makin lemah. Tapi pendekar hebat ini tetap bisa tersenyum dan rasa sesak di dadanya bisa dia tekan, dengan salurkan kemampuan tenaga dalamnya yang memang istimewa ini.Bahkan dengan kekuatan tersisa yang saat ini dia miliki, Kakek Japra pun tetap kirim suara sakti berupa petunjuk ini dan itu, yang hanya Bafin yang mendengar.Sehingga Bafin pun makin semangat dan tak kenal lelah terus berlatih jurus baru ini. Dia hanya berhenti kalau sangat lelah

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 512: Wasiat Kakek Slegean

    Begitu Bafin buka matanya dia kaget, saat ini mereka tidak lagi berada di sebuah hutan, tapi di sebuah rumah mirip pesangggrahan.Tanpa Bafin sadari, pesanggrahan ini dulunya milik Putri Reswari dan di sini pula Pendekar Putul bertemu neneknya tersebut dan di berikan wasiat jurus pedang pencabut nyawa.Tempat ini juga sebagai pertemuan favorit Japra dan Putri Reswari untuk lepas kangen, dan mereka biasanya bersama hampir seminggu.“Bagaimana caranya kakek Japra membawaku ke sini, tanpa aku tahu?” batin Bafin sambil menghela nafas lega, sebab kini dia sudah sehat kembali.“Kek…?” dengan perlahan Bafin membangunkan kakek Japra yang terlihat masih terpejam matanya dan sedang lakukan semedi.“Iya anak baik ada apa?” Japra menyahut sambil membuka matanya yang sama tajamnya seperti milik Bafin.“Kita di mana dan di mana Kakek Slengean?” tanya Bafin, karena di sini hanya dia saja berduaan. Japra malah tersenyum kecil lalu hela nafas panjang.“Sahabatku itu sudah duluan pergi ke tempat abadi d

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 511: Hampir Kalah

    Diam-diam si kakek yang dulu membiarkan rambutnya riap-riapan, tapi berubah rapi setelah sering di marahi cucu kesayangannya, Putri Dao, kini sudah terluka dalam.Keroyokan yang dilancarkan Pendekar Ulat Beracun dan 9 orang temannya sungguh hebat. Apalagi mereka masih muda dan tenaganya kuat-kuat.Japra tahu hal ini, dia diam-diam usap punggung sahabatnya ini, hingga nafas Kakek Slengean normal lagi.Merah padamlah wajah Raja Iblis, hinaan si Kakek Slengean yang sesuai dengan julukannya, suka ngomong apa adanya, benar-benar bikin dia seolah tak ada muka lagi di depan dua pendekar kosin ini. Raja Iblis Cs menulikan telinga dengan ejekan yang bikin panas kuping dan hatinya ini, kini dia keluarkan tenaga dalamnya yang hebat diikuti ke 14 orang lainnya.Pertarungan kini berubah menjadi lebih dahsyat, karena gunakan tenaga dalam yang tak terlihat.Hiatttttt….!Raja Iblis dan 4 rekannya mulai serang Pendekar Bukit Meratus dan 10 orang lainnya serang Kakek Slengean.Bafin yang kini dapat

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 510: Hadapi Keroyokan Raja Iblis

    Biarpun dirinya terlihat santai, tapi kedua matanya yang tak kalah tajam dari mata Japra tentu saja awas melihat gerakan si Pendekar Ular Beracun ini.“Bafin, jangan sampai kamu bentrok langsung dengan tangannya, tangan itu mengandung racun yang sangat jahat dan berbahaya.”Tiba-tiba ada suara dan Bafin langsung kaget dan senang, yang kirim suara itu adalah Pendekar Bukit Meratus. Bafin pun dengan cerdik ikuti perintah ini. Serangan ini bukan main-main, si Pendekar Ular Beracun agaknya ingin secepatnya selesaikan pertarungan ini, sehingga jurus yang dia keluarkan langsung tingkat tinggi.Bahkan setiap kali lancarkan serangan, tercium bau amis yang bikin kepala Bafin pusing. Tapi dia ingat, jurus miliknya sebenarnya beracun, sehingga tak ragu Bafin keluarkan jurusnya ini."Hmm...sama-sama beracun, tapi milik Bafin belum sempurna jurusnya, justru bisa merugikan dirinya sendiri," batin Japra. Dengan gerakan kaki ajaibnya, Bafin mampu menghindar, dia juga kini mulai keluarkan jurus mega

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 509: Raja Iblis Musuh Japra dan Kakek Slengean

    “Ih pakaian kamu kok sama warganya dengan sahabatku ini, suka ya warna abu-abu,” ceplos Kakek Slengean.“Iya kek, suka saja, enak di lihat, warnanya enggak menyolok, tapi juga tidak terlalu gelap,” sahut Bafin. Japra hanya senyum kecil saja, si bocah nanggung ini miliki kesamaan dengannya soal warna pakaian.“Jangan-jangan kamu ini turunan raja, wajah kamu kayak cewek saja, cakep tau ndak,” seloroh kakek slengean, hingga Japra ikutan menatap wajah Bafin dan si kakek sakti ini baru nyadar, wajah Bafin memang sangat tampan.'Kakek kok ngelantur mulu, siapa sih musuh kakek berdua?" potong Bafin tak sabaran."Orang itu berjuluk Raja Iblis, aku sendiri tak tahu siapa dia sebenarnya, dia ajukan tantangan pada kami berdua. Dengan alasan kami sudah membinasakan guru-guru mereka, nah siapa guru mereka, aku sendiri sudah lupa..?" kali ini Japra yang menyahut pertanyaan Bafin."Aku pun tak tahu, siapa guru mereka, tapi kalau urusan berkelahi, woww itu hoby aku sejak muda. Apalagi ada yang nantang

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status