Semua Bab Anak Kembar Empat si Presdir Dingin: Bab 661 - Bab 670

980 Bab

Bab 661

Begitu bangun, Naomi melihat pesan yang dikirim Caden.[ Sayang, aku sudah bangun. Aku kangen kamu. ]Naomi merasa bahagia. Dia membalas pesan Caden.[ Aku juga kangen kamu. ]Kemudian, Caden langsung menelepon Naomi. Sementara itu, Naomi membawa ponselnya dan menjawab panggilan telepon di kamar mandi. Dia menelepon sambil menggosok gigi.Naomi bertanya, "Cepat sekali kamu telepon aku. Apa kamu terus melihat ponselmu?"Caden menyahut, "Aku pasang pengingat khusus untuk nomor teleponmu. Begitu pesanmu masuk, ponselku akan mengingatkanku. Kenapa hari ini kamu bangun pagi sekali?"Naomi menimpali, "Hari ini anak-anak mau pergi berekreasi. Aku bangun pagi-pagi untuk siapkan bekal mereka. Apa kamu ikut kami sarapan?""Nggak, hari ini aku ada urusan," kata Caden."Urusan kerjaan?" tanya Naomi."Iya," ucap Caden.Naomi juga tidak curiga. Dia menanggapi, "Kalau begitu, kamu akan melewatkan kesempatan untuk cicipi makanan enak. Aku berencana buat banyak makanan enak untuk anak-anak."Caden ters
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-08
Baca selengkapnya

Bab 662

Tak lama kemudian, Samuel menerima kiriman video. Dia membuka video itu dan langsung memutar bagian akhirnya.Di dalam ruangan hanya tersisa Caden seorang. Dia memandang ke kamera sambil menyipitkan matanya, lalu mengeluarkan sebuah lukisan dari sakunya dan menunjukkannya di depan kamera. Kemudian, Caden mengoyak lukisan itu.Hati Samuel terasa sakit, seolah-olah Caden bukan mengoyak lukisan, melainkan hatinya. Caden memandang ke kamera dengan tatapan provokatif, tetapi tangannya tetap bergerak. Dia mencabik-cabik lukisan itu dan melempar serpihan kertas ke depan kamera.Caden memperingatkan Samuel dengan tatapannya, lalu pergi. Serpihan kertas jatuh ke lantai. Samuel menghela napas. Hatinya hancur saat melihat serpihan kertas itu.Setiap orang mempunyai barang yang penting, begitu pula Samuel. Dia meninggalkan orang yang paling disayanginya dan hidup di Kota Jawhar karena punya tujuan. Di dalam rumah itu terdapat banyak barang-barang yang sangat penting baginya.Itu adalah tempat hati
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-08
Baca selengkapnya

Bab 663

Kulit buaya sangat tebal. Darah Samuel sendiri yang memuncrat ke wajahnya. Dia baru berhenti saat tangannya terasa lemas.Samuel berbaring di rerumputan dengan napas tersengal-sengal. Dia memandang langit yang biru, hatinya terasa sakit.Setelah beberapa saat, ponsel Samuel berdering. Dia menjawab panggilan telepon dengan tangan kiri, "Apa?""Rencana kedua sudah dijalankan dan berhasil," lapor informan.Samuel mencibir, lalu membalas, "Oke. Kirimkan alamat rumah sakitnya padaku."Setelah mengakhiri panggilan telepon, Samuel tertawa terbahak-bahak sambil memandang langit. Tawanya sangat menyeramkan sehingga membuat burung-burung di hutan kabur karena ketakutan.....Sementara itu, Naomi sedang bergegas ke rumah sakit. Dia baru ditelepon Tiara. Braden terluka parah. Saat mereka jalan-jalan di gunung, Braden tiba-tiba diserang.Sekarang pihak sekolah sudah melapor polisi dan Braden sudah dibawa ke rumah sakit terdekat. Naomi hampir pingsan setelah mendengar kabar ini.Saat ini, Naomi seda
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-08
Baca selengkapnya

Bab 664

Caden menghentikan langkahnya dan bertanya, "Kenapa?"Naomi menatap Caden seraya mengernyit, dia menghela napas. Caden adalah ayah kandung Braden. Jika pasien menerima darah dari sesama keluarga, takutnya bisa terjadi komplikasi transfusi darah. Ini adalah reaksi yang fatal dari transfusi darah. Itulah sebabnya pihak rumah sakit tidak menyarankan keluarga dekat melakukan transfusi darah. Hal ini sangat berbahaya!"Ada yang butuh darah Rh null, ya? Golongan darahku Rh null!" seru Samuel yang tiba-tiba muncul. Dia buru-buru menghampiri Naomi dan lainnya.Samuel berpura-pura kaget saat melihat Naomi dan bertanya, "Kenapa kalian ada di sini? Siapa yang dirawat di rumah sakit?"Naomi sangat emosional. Dia juga melupakan masalah di antara mereka sebelumnya. Naomi bertanya dengan suara serak, "Pak Samuel, golongan darahmu Rh null?"Samuel menyahut, "Iya, golongan darahku Rh null. Aku terluka, jadi aku datang ke rumah sakit untuk mengobati lukaku. Suster bilang ada pasien yang butuh darah Rh
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-08
Baca selengkapnya

Bab 665

Selesai bicara, Robbin langsung masuk ke ruang UGD. Tiara memandang Caden sambil mengernyit. Dia merasa kasihan pada Caden, jadi dia berucap, "Kamu harus percaya Naomi mencintaimu. Dia pasti punya alasan setiap membuat keputusan."Tiara meneruskan, "Sekarang Naomi sangat mencemaskan Braden sehingga dia nggak sempat menjelaskan kepadamu. Setelah kondisi Braden stabil, dia pasti akan membicarakannya denganmu."Tiara tahu alasan Naomi melarang Caden melakukan transfusi darah, tetapi dia tidak berani mengatakannya. Tiara merasa lebih baik Naomi yang memberi tahu Caden secara langsung.Caden melihat Tiara dan anak-anak sambil mengernyit, lalu berjalan ke ujung koridor. Dia ingin merokok.Beberapa jam kemudian, akhirnya kondisi Braden stabil. Dia sudah dipindahkan ke kamar biasa. Braden masih tertidur karena efek obat bius belum sepenuhnya menghilang.Kala ini, wajah Braden masih dirias seperti Jayden. Hari ini Braden dan Hayden merias wajah saat pergi berekreasi.Belakangan ini, Caden berpa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-08
Baca selengkapnya

Bab 666

Melihat Caden kehilangan kendali, Rayden segera memanggilnya, "Papa!"Tiara ketakutan melihat ekspresi Caden sekarang. Dia mengingatkan dengan hati-hati, "Semuanya tenang. Braden lagi istirahat."Caden tidak bisa mengendalikan amarahnya. Dia ingin menarik kerah baju Samuel dan membawanya keluar untuk bicara berduaan. Namun, sebelum bertindak, Caden terdiam saat melihat tatapan Naomi kepadanya.Naomi tidak mengatakan apa pun. Dia hanya menatap Caden lekat-lekat. Caden langsung menciut.Naomi menatap Caden sejenak, lalu melihat Samuel dan berujar, "Pihak sekolah sudah lapor polisi. Pihak kepolisian akan menyelidikinya."Samuel mengangguk dan menimpali, "Kamu boleh cari aku kalau butuh bantuan. Kamu nggak usah sungkan kepadaku. Aku masih ada urusan, aku pergi dulu."Naomi berniat mengantar Samuel, tetapi Samuel menolak, "Nggak usah antar aku. Kamu temani Braden saja."Sikap Samuel sangat murah hati. Dia langsung pergi setelah selesai bicara. Siapa pun tidak akan mengira Samuel mengincar N
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-08
Baca selengkapnya

Bab 667

Caden tahu target Samuel adalah dirinya. Dia berjanji, "Naomi, percaya padaku. Ini terakhir kalinya masalah seperti ini terjadi. Aku nggak akan biarkan siapa pun menyakiti anak-anak."Naomi tidak berbicara. Dia menangis untuk waktu yang lama. Setelah meluapkan perasaannya, Naomi melepaskan diri dari pelukan Caden.Naomi menyeka air matanya dan berkata dengan suara serak, "Kamu keluar dulu. Aku mau berduaan dengan Braden."Caden merasa gugup. Dia berujar, "Naomi ...."Naomi menyela, "Aku ingin menenangkan diriku dan berduaan dengan Braden."Caden merasa sedih, tetapi dia tetap mengangguk dan menimpali, "Aku tunggu kamu di luar. Kalau ada apa-apa, kamu panggil aku saja."Naomi menggeleng, lalu membalas, "Kamu istirahat di rumah saja.""Aku nggak mau pulang," sahut Caden.Naomi tidak berbicara lagi. Dia hanya mengangguk. Caden berjalan keluar dari kamar dengan enggan. Dia membuka dan menutup pintu dengan pelan.Caden berdiri di koridor sambil memandang Naomi dari kaca jendela. Hati Caden
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-08
Baca selengkapnya

Bab 668

Naomi terlihat sangat lemah. Dia berkata, "Aku nggak tahu ...."Tiara mengernyit, sudah jelas orang itu ingin mengancam dan memperingatkan Naomi. Sebuah nomor asing mengirim pesan kepada Naomi.[ Terakhir kali Rayden, kali ini Braden, selanjutnya Hayden dan Jayden. Nggak mungkin setiap kali kamu begitu beruntung bisa menyelamatkan mereka, apa kamu mau mengambil risiko dengan anak-anakmu? Naomi, dengarkan saranku. Tinggalkan dia, keselamatanmu dan anak-anak terancam kalau kalian bersama. ]Tentu saja orang yang dimaksud adalah Caden. Tiara sangat memahami Naomi. Anak-anak adalah yang paling penting bagi Naomi. Orang itu mengancam Naomi dengan kelemahannya dan mendesaknya untuk meninggalkan Caden.Pantas saja, sikap Naomi pada Caden hari ini sangat aneh. Jika ada yang mengancam Naomi dengan anak-anaknya, mana mungkin Naomi berani bersama Caden lagi?Namun, Naomi sangat menyukai Caden dan tidak rela berpisah dengannya. Naomi dilema!Tiara merasa kasihan pada Naomi. Dia meletakkan ponsel d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-08
Baca selengkapnya

Bab 669

Mana ada ibu tunggal yang begitu berani saat menghadapi ancaman seperti ini? Selain itu, anak Naomi memang terluka. Mana mungkin Naomi masih mementingkan diri sendiri dan lanjut berpacaran? Apalagi Naomi memang orang yang penakut.Tiara berkata, "Naomi, aku tahu kamu takut. Tapi, kamu harus melanjutkan hidupmu. Sekarang seharusnya kamu jaga dirimu baik-baik. Kalau nggak, Braden pasti sedih melihat kondisimu begini setelah bangun.""Tubuh Braden sudah terluka, kamu nggak mau hatinya juga terluka, 'kan? Dengarkan nasihatku, kamu jaga dirimu dulu baru pikirkan hal lain. Aku memang menyarankanmu supaya nggak putus dengan Caden karena masalah ini. Tapi, apa pun keputusanmu, aku dan anak-anak pasti mendukungmu," lanjut Tiara.Naomi menghela napas dan berucap, "Terima kasih, Tiara.""Aduh, kamu itu sahabatku. Nggak usah begitu sungkan," timpal Tiara. Kemudian, dia berbisik, "Sejujurnya, Cayden yang menyuruhku datang. Dia sangat kasihan padamu, kamu nggak lihat tampangnya yang menyedihkan."Ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-08
Baca selengkapnya

Bab 670

Caden yang gugup menyahut, "Oh, oke."Caden buru-buru mengikuti Naomi masuk ke kamar. Di dalam kamar terdapat meja kecil. Naomi menyajikan makanan dia atas meja, lalu memanggil Caden, "Sini, makan dulu."Caden terkejut. Dia terlihat seperti anak kecil yang berbuat salah. Caden mengamati ekspresi Naomi dan menghampirinya dengan hati-hati.Naomi sangat sedih saat melihat gerak-gerik Caden yang hati-hati. Dia ingin menghibur Caden, tetapi tidak tahu harus mengatakan apa. Akhirnya, Naomi hanya terdiam.Naomi memberikan sendok kepada Caden, lalu Caden segera mengambil sendoknya. Naomi tidak berbicara dan Caden juga tidak berani bersuara.Setelah selesai makan, Caden berebutan untuk membereskan meja. Naomi juga tidak menghalanginya. Dia pergi ke kamar mandi sebentar, lalu merapikan kasur sesudah keluar.Kasur tunggal ini berukuran 1,2 meter. Caden baru menyuruh bawahannya membeli kasur ini tadi pagi. Selimutnya juga baru.Caden yang sudah selesai membereskan meja berdiri di samping sambil me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-08
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
6566676869
...
98
DMCA.com Protection Status