Selesai bicara, Robbin langsung masuk ke ruang UGD. Tiara memandang Caden sambil mengernyit. Dia merasa kasihan pada Caden, jadi dia berucap, "Kamu harus percaya Naomi mencintaimu. Dia pasti punya alasan setiap membuat keputusan."Tiara meneruskan, "Sekarang Naomi sangat mencemaskan Braden sehingga dia nggak sempat menjelaskan kepadamu. Setelah kondisi Braden stabil, dia pasti akan membicarakannya denganmu."Tiara tahu alasan Naomi melarang Caden melakukan transfusi darah, tetapi dia tidak berani mengatakannya. Tiara merasa lebih baik Naomi yang memberi tahu Caden secara langsung.Caden melihat Tiara dan anak-anak sambil mengernyit, lalu berjalan ke ujung koridor. Dia ingin merokok.Beberapa jam kemudian, akhirnya kondisi Braden stabil. Dia sudah dipindahkan ke kamar biasa. Braden masih tertidur karena efek obat bius belum sepenuhnya menghilang.Kala ini, wajah Braden masih dirias seperti Jayden. Hari ini Braden dan Hayden merias wajah saat pergi berekreasi.Belakangan ini, Caden berpa
Melihat Caden kehilangan kendali, Rayden segera memanggilnya, "Papa!"Tiara ketakutan melihat ekspresi Caden sekarang. Dia mengingatkan dengan hati-hati, "Semuanya tenang. Braden lagi istirahat."Caden tidak bisa mengendalikan amarahnya. Dia ingin menarik kerah baju Samuel dan membawanya keluar untuk bicara berduaan. Namun, sebelum bertindak, Caden terdiam saat melihat tatapan Naomi kepadanya.Naomi tidak mengatakan apa pun. Dia hanya menatap Caden lekat-lekat. Caden langsung menciut.Naomi menatap Caden sejenak, lalu melihat Samuel dan berujar, "Pihak sekolah sudah lapor polisi. Pihak kepolisian akan menyelidikinya."Samuel mengangguk dan menimpali, "Kamu boleh cari aku kalau butuh bantuan. Kamu nggak usah sungkan kepadaku. Aku masih ada urusan, aku pergi dulu."Naomi berniat mengantar Samuel, tetapi Samuel menolak, "Nggak usah antar aku. Kamu temani Braden saja."Sikap Samuel sangat murah hati. Dia langsung pergi setelah selesai bicara. Siapa pun tidak akan mengira Samuel mengincar N
Caden tahu target Samuel adalah dirinya. Dia berjanji, "Naomi, percaya padaku. Ini terakhir kalinya masalah seperti ini terjadi. Aku nggak akan biarkan siapa pun menyakiti anak-anak."Naomi tidak berbicara. Dia menangis untuk waktu yang lama. Setelah meluapkan perasaannya, Naomi melepaskan diri dari pelukan Caden.Naomi menyeka air matanya dan berkata dengan suara serak, "Kamu keluar dulu. Aku mau berduaan dengan Braden."Caden merasa gugup. Dia berujar, "Naomi ...."Naomi menyela, "Aku ingin menenangkan diriku dan berduaan dengan Braden."Caden merasa sedih, tetapi dia tetap mengangguk dan menimpali, "Aku tunggu kamu di luar. Kalau ada apa-apa, kamu panggil aku saja."Naomi menggeleng, lalu membalas, "Kamu istirahat di rumah saja.""Aku nggak mau pulang," sahut Caden.Naomi tidak berbicara lagi. Dia hanya mengangguk. Caden berjalan keluar dari kamar dengan enggan. Dia membuka dan menutup pintu dengan pelan.Caden berdiri di koridor sambil memandang Naomi dari kaca jendela. Hati Caden
Naomi terlihat sangat lemah. Dia berkata, "Aku nggak tahu ...."Tiara mengernyit, sudah jelas orang itu ingin mengancam dan memperingatkan Naomi. Sebuah nomor asing mengirim pesan kepada Naomi.[ Terakhir kali Rayden, kali ini Braden, selanjutnya Hayden dan Jayden. Nggak mungkin setiap kali kamu begitu beruntung bisa menyelamatkan mereka, apa kamu mau mengambil risiko dengan anak-anakmu? Naomi, dengarkan saranku. Tinggalkan dia, keselamatanmu dan anak-anak terancam kalau kalian bersama. ]Tentu saja orang yang dimaksud adalah Caden. Tiara sangat memahami Naomi. Anak-anak adalah yang paling penting bagi Naomi. Orang itu mengancam Naomi dengan kelemahannya dan mendesaknya untuk meninggalkan Caden.Pantas saja, sikap Naomi pada Caden hari ini sangat aneh. Jika ada yang mengancam Naomi dengan anak-anaknya, mana mungkin Naomi berani bersama Caden lagi?Namun, Naomi sangat menyukai Caden dan tidak rela berpisah dengannya. Naomi dilema!Tiara merasa kasihan pada Naomi. Dia meletakkan ponsel d
Mana ada ibu tunggal yang begitu berani saat menghadapi ancaman seperti ini? Selain itu, anak Naomi memang terluka. Mana mungkin Naomi masih mementingkan diri sendiri dan lanjut berpacaran? Apalagi Naomi memang orang yang penakut.Tiara berkata, "Naomi, aku tahu kamu takut. Tapi, kamu harus melanjutkan hidupmu. Sekarang seharusnya kamu jaga dirimu baik-baik. Kalau nggak, Braden pasti sedih melihat kondisimu begini setelah bangun.""Tubuh Braden sudah terluka, kamu nggak mau hatinya juga terluka, 'kan? Dengarkan nasihatku, kamu jaga dirimu dulu baru pikirkan hal lain. Aku memang menyarankanmu supaya nggak putus dengan Caden karena masalah ini. Tapi, apa pun keputusanmu, aku dan anak-anak pasti mendukungmu," lanjut Tiara.Naomi menghela napas dan berucap, "Terima kasih, Tiara.""Aduh, kamu itu sahabatku. Nggak usah begitu sungkan," timpal Tiara. Kemudian, dia berbisik, "Sejujurnya, Cayden yang menyuruhku datang. Dia sangat kasihan padamu, kamu nggak lihat tampangnya yang menyedihkan."Ti
Caden yang gugup menyahut, "Oh, oke."Caden buru-buru mengikuti Naomi masuk ke kamar. Di dalam kamar terdapat meja kecil. Naomi menyajikan makanan dia atas meja, lalu memanggil Caden, "Sini, makan dulu."Caden terkejut. Dia terlihat seperti anak kecil yang berbuat salah. Caden mengamati ekspresi Naomi dan menghampirinya dengan hati-hati.Naomi sangat sedih saat melihat gerak-gerik Caden yang hati-hati. Dia ingin menghibur Caden, tetapi tidak tahu harus mengatakan apa. Akhirnya, Naomi hanya terdiam.Naomi memberikan sendok kepada Caden, lalu Caden segera mengambil sendoknya. Naomi tidak berbicara dan Caden juga tidak berani bersuara.Setelah selesai makan, Caden berebutan untuk membereskan meja. Naomi juga tidak menghalanginya. Dia pergi ke kamar mandi sebentar, lalu merapikan kasur sesudah keluar.Kasur tunggal ini berukuran 1,2 meter. Caden baru menyuruh bawahannya membeli kasur ini tadi pagi. Selimutnya juga baru.Caden yang sudah selesai membereskan meja berdiri di samping sambil me
Caden dan Naomi saling berpelukan. Mereka sama sekali tidak berbicara. Tidak ada yang mengungkit masalah hari ini atau masa depan ....Keesokan harinya, Naomi bangun pagi-pagi. Begitu membuka mata, dia melihat Caden sedang memandanginya. Naomi tidak bicara. Dia langsung menyingkap selimut dan turun dari kasur untuk melihat Braden.Caden juga segera bangun dan bertanya, "Mau panggil dokter, nggak?""Nggak usah dulu," sahut Naomi."Apa hari ini Braden sudah bisa dipindahkan ke rumah sakit lain?" tanya Caden."Nanti lihat kondisinya dulu," jawab Naomi."Aku suruh orang siapkan sarapan untukmu," ujar Caden."Oke," kata Naomi.Naomi mulai memeriksa kondisi Braden. Caden mengamati Naomi sejenak, lalu mengernyit. Dia tidak mengganggu Naomi lagi dan keluar dari kamar.Naomi menanggapi semua ucapan Caden, tetapi sikap dan kondisi Naomi tetap membuat Caden merasa gugup. Caden berdiri di depan kamar sambil menelepon untuk mengurus sarapan Naomi.Pagi harinya, Tony tiba-tiba muncul. Ini adalah per
Rayden mengernyit. Ekspresinya tidak ada bedanya dengan Caden. Di antara semua anak-anak, Rayden paling mirip Caden. Terutama tatapan dan gerak-geriknya, sama persis dengan Caden.Rayden berucap, "Aku dengar Mama Tiara bilang sekarang Mama sangat bimbang menghadapimu. Mama menyukaimu, tapi masalah Braden membuatnya takut.""Sekarang kamu memang harus meyakinkan Mama supaya Mama tahu kamu memang memperhatikan Braden, Hayden, dan Jayden. Jadi, Mama percaya ke depannya kamu bisa melindungi mereka sama seperti melindungiku. Selain itu, kamu juga harus tunjukkan kemampuanmu," lanjut Rayden.Rayden meneruskan, "Aku tahu Papa nggak peduli dengan Keluarga Pangestu. Tapi, kalau Braden, Hayden, dan Jayden bisa masuk silsilah Keluarga Pangestu, itu berarti status mereka sama denganku. Kamu harus menunjukkan ketulusanmu."Rayden menambahkan, "Lagi pula, selama ini Mama memang pusing memikirkan masalah kartu keluarga mereka bertiga. Setelah masuk ke silsilah Keluarga Pangestu, mereka bertiga akan m
Saat bertemu dengan anak perempuan itu tadi, Hayden juga hampir menggila!Sekarang setelah tahu anak perempuan yang sangat disukai Hayden adalah adiknya sendiri, Hayden hampir saja kehilangan kewarasannya!Braden tahun Hayden pasti akan pergi mencari Baby. Dia juga tidak menunda waktu, segera memanggil sopir dan tidak lupa juga dia menelepon Caden.“Kamu suruh Mama untuk jangan bersedih lagi. Kami sudah menemukan adik perempuan kami! Kalau informasi kami nggak salah, adik perempuan kami seharusnya lagi di Kompleks Futuria. Sekarang kami lagi berangkat ke sana untuk menjemput adik perempuan kami. Kalau kamu punya anggota di sana, kamu suruh mereka beraksi dulu.”Caden merasa kaget. Dia tidak menanyakan detailnya lagi, lalu mengakhiri panggilan. Dia bergegas menyuruh anggotanya ke Kompleks Futuria.…Hayden sudah tiba duluan di Kompleks Futuria. Namun baru saja berjalan keluar lift, terdengar suara berkelahi Samuel di rumah.Ketika menyadari kondisi tidak bagus, Hayden segera berlari kel
Telah terjadi banyak masalah dalam beberapa hari ini. Naomi tidak istirahat dengan baik. Masalah hilangnya Baby membuat Naomi semakin panik dan lesu.Kedua pasang mata memerah. Suaranya terisak-isak. “Mama.”Jayden yang paling cengeng itu tidak sanggup menahan dirinya. Dia pun menangis keras. “Mama, huhuhu ….”Mata Naomi juga ikut memerah! Dia berusaha menekan perasaannya dan menghibur anak-anak. “Jangan menangis lagi. Mama baik-baik saja. Setelah Mama menemukan adik perempuan kalian, Mama akan segera pulang. Jangan menangis lagi, ya ….”Namun, Naomi sendiri juga mulai meneteskan air mata.Masalah hilangnya Baby benar-benar telah mengejutkannya! Saat mengetahui Baby masih di tangan Samuel, Naomi tidak setakut ini. Sebab Naomi tahu Samuel sangat mencintai Baby, tidak akan melukainya!Namun sekarang, tidak ada yang tahu keberadaan Baby. Naomi sungguh merasa cemas. Dia sungguh takut Baby akan jatuh ke tangan orang jahat.Caden sedang duduk di samping Naomi. Dia mengusap air mata di wajah
Yang penting Hayden mesti menyimpan nomor kontak terlebih dahulu. Jangan sampai Hayden tidak bisa menemukan adik perempuan di kemudian hari.Oleh sebab itu, si anak perempuan memberi tahu nomor telepon Samuel. Hayden segera menyimpan nomor telepon itu. Kemudian, Hayden bertanya dengan gembira, “Siapa namamu?”“Baby Rasuri.”Baby Rasuri! Baby?Ketika mendengar nama itu, Hayden merasa cukup familier. Hanya saja, dalam seketika, dia tidak kepikiran dari mana dia mendengar nama itu.Saat ini, Hayden merasa sangat antusias. Semua perhatiannya tertuju pada diri anak perempuan itu. Dia tidak memiliki waktu untuk memikirkan yang lain. Hayden bertanya lagi, “Kamu tinggal di mana?”Si anak perempuan menjawab dengan patihnya, “Aku datang dari tempat lain untuk mencari papaku. Papaku tinggal di tempat yang namanya Kompleks Futuria.”Hayden sungguh merasa syok. “Apa papamu juga tinggal di Kompleks Futuria? Kebetulan sekali, mama angkatku juga tinggal di sana! Papamu tinggal di gedung nomor berapa?
Hayden sungguh merasa kaget. Tatapannya kelihatan berbinar-binar! Dia segera mengelap tangan kotornya di pakaiannya!Tangan Hayden kotor lantaran sempat menggebuki orang-orang tadi. Dia mengelap tangannya, baru mengulurkan tangannya untuk mengambil permen. Saking antusiasnya, ucapannya jadi terbata-bata.“Terima … terima kasih.”“Jangan sungkan.”Si anak perempuan tersenyum manis terhadapnya. Hati Hayden hampir saja meleleh.Ya, Tuhan! Ini anak perempuan siapa? Kenapa imut sekali?Saat melihat wajah yang imut itu, Hayden ingin sekali mencubitnya! Inilah adik perempuan imut yang dimimpikan Hayden selama ini! Betapa inginnya dia menculik anak imut ini!Sepertinya pengawal dapat menebak isi hati Hayden. Dia mengerutkan keningnya dengan penuh waspada, lalu berkata kepada anak perempuan, “Nona, orang-orang jahat itu akan ditangani oleh polisi. Sudah saatnya kita pergi.”“Oh.” Si anak perempuan bertanya pada Hayden dengan suara imutnya, “Apa kamu keluar sendiri dari rumah? Di mana orang tuam
Amarah Attar langsung meluap. Dia berkata, “Bukan mau, tapi kamu sudah aku culik! Kamu sudah ada di tanganku. Sekarang kamu malah berani memukulku! Apa kamu nggak mau hidup lagi?”Hayden terdiam membisu.Saat ini, Putih sedang tidur melilit di pergelangan tangan Hayden. Ketika mendengar kata “menculik”, kedua matanya langsung terbuka. Ia melirik orang-orang di dalam mobil, lalu menjulurkan lidah kecilnya.Putih seolah-olah sedang menyindir, ‘Dasar bodoh!’Mereka malah berani menyinggung Hayden! Baguslah! Tamatlah riwayat mereka!Perbedaan kemampuan dua belah pihak terlalu besar. Putih merasa tidak ada yang seru. Ia pun memejamkan matanya, lalu lanjut untuk tidur.Hayden menatap Attar beberapa detik, lalu berkata dengan perlahan, “Setelah melihatmu, aku tiba-tiba kepikiran dengan burung yang suka buang kotoran di atas atap. Nggak punya sopan santun.”Attar tidak mengerti maksudnya. “Apa?”Hayden sungguh meremehkan mereka. Mereka malah ingin menculik Hayden! Heh!Apa mereka mengira merek
Napas Samuel berhenti. Terlihat rasa panik di dalam tatapannya!Samuel langsung mendorong orang di hadapannya, lalu berlari ke rumah!Rumah milik Samuel dan Baby kesayangannya!Tak lama kemudian, Andrew juga mendapatkan kabar itu. Dia segera melaporkannya kepada Caden.“Kami sudah sampai di Desa Baiza. Tapi, barusan kami mendapat kabar kalau Baby hilang. Samuel baru saja sampai di Desa Baiza.”Raut wajah Caden menjadi dingin. “Hilang?”“Emm!”“Terobos ke dalam! Temukan Baby!” Samuel sungguh merasa panik, begitu pula dengan Caden!Desa yang biasanya tenang menjadi ramai dalam seketika! Anggota Samuel dan Caden langsung mengesampingkan dendam sebelumnya, sebab semua itu tidak bisa dibandingkan dengan keselamatan Baby!Kedua regu melakukan pencarian secara pencar. Tujuan mereka sama, yaitu untuk menemukan Baby!…Pada saat sama, di Kota Jawhar.Baru saja Hayden diam-diam keluar Vila Maison, dia pun dibawa paksa ke dalam sebuah van.Attar yang duduk di dalam mobil merasa sangat terkejut.
Jadi, Samuel memeras otaknya untuk memikiran solusi ….Selanjutnya Samuel pun kepikiran dengan Naomi!Samuel tahu Caden masih kesulitan dalam mencari Naomi. Seandainya Naomi masih hidup, dia bisa memanfaatkan Naomi untuk mengancam Caden. Naomi bisa menggantikan Baby menjadi pion mereka untuk menjatuhkan Caden!Pada saat itu, Samuel sungguh menyesal. Dia menyesal telah meninggalkan Naomi di pegunungan dulu! Dia sungguh tidak menyangka Caden adalah seorang budak cinta!Hanya karena pernah tidur sekali, Caden pun hanya menginginkan Naomi saja!Jika tahu masalah akan seperti ini, waktu itu Caden seharusnya mencari tempat untuk menyembunyikan Naomi. Dengan begitu, dia bisa menggunakan Naomi untuk mengancam Caden!Jadi, setelah tiba di Kota Jawhar, Samuel langsung melamar untuk menjadi guru di taman kanak-kanak tempat Tiara bekerja.Pada saat itu, Samuel masih tidak tahu hidup matinya Naomi. Hanya saja, dia tahu seandainya Naomi masih hidup, dia pasti akan berhubungan dengan Tiara.Setelah b
Saat Samuel baru tiba di Kota Jawhar, Baby menangis histeris. Dia terus merengek bertanya di mana ayahnya?Baby yang berumur 3 tahun bagai Baby yang masih berumur 3 bulan saja. Dia tidak makan dan tidak minum, hanya terus menangis saja.Pembantu melakukan panggilan video dengan Samuel. Air mata yang diteteskan Baby waktu itu bagai mutiara saja, mengalir membasahi wajah putih si wanita. Waktu itu, hati Samuel langsung remuk!Samuel langsung membeli tiket pesawat untuk pulang! Sejak saat itu, Samuel mengerti bahwa dirinya tidak bisa terlepas dari Baby lagi! Dia telah terikat oleh bocah cilik itu!Samuel mencintai Baby, sangat amat mencintai Baby! Meskipun Baby tidak tergolong terlalu pintar, semuanya juga bukan masalah ….Sepertinya Baby mewarisi gen Naomi yang agak bodoh!Anak-anak pada umumnya bisa membalikkan tubuhnya pada umur bulan ke-3, sedangkan dia baru bisa melakukannya di bulan ke-4! Biasanya anak-anak bisa berjalan pada umur bulan ke-11, tetapi dia baru bisa berjalan di bulan
Demi memikirkan nama anak perempuan itu, Samuel memeras otaknya selama 2 minggu. Dia bahkan telah memilih ratusan nama! Pada akhirnya, Samuel baru memutuskan untuk memanggilnya “Baby”!Nama itu sungguh sesuai dengannya. Dia memang telah menjadi kesayangannya Samuel!Konon katanya, anak kecil bisa membalikkan tubuhnya di usia 3 bulan dan bisa duduk di usia 6 bulan. Namun, Baby tidaklah pintar. Saat dia hampir menginjak usia 7 bulan, dia masih tidak bisa duduk!Samuel merasa panik. Dia membawa Baby ke rumah sakit untuk diperiksa, bukan hanya ke satu rumah sakit saja. Semua dokter mengatakan kondisi Baby sangat normal. Namun, Samuel masih saja merasa tidak tenang. Dia mulai insomnia.Samuel terus bergadang untuk mencari data dari internet. Katanya, sangat wajar jika anak masih belum bisa duduk di usia 6 bulan. Namun, Samuel masih saja tidak tenang. Dia bahkan menggunakan status seorang ibu demi bergabung ke dalam forum ibu dan anak, demi menanyakan kondisi putrinya kepada para ibu.Akhirn