Semua Bab Anak Kembar Empat si Presdir Dingin: Bab 541 - Bab 550

1036 Bab

Bab 541

Sepertinya, membujuk dengan uang bukan ide bagus. Walaupun Naomi terobsesi dengan uang, dia sangat berprinsip. Jadi, masalah ini tidak bisa diselesaikan dengan uang.Apa Caden perlu mencari Braden dan lainnya untuk membantunya membujuk Naomi? Ini ide yang buruk! Jika ketiga anak itu tahu masalah ini, mereka pasti akan menghajar Caden habis-habisan.Kalau Rayden sudah bangun, mungkin menyuruh dia membujuk Naomi lebih membantu. Caden sakit kepala. Dia menyesal masuk dari jendela malam ini.Lebih baik Caden tidak bisa tidur semalaman daripada harus menghadapi situasi seperti sekarang ini. Saat Caden kebingungan, tiba-tiba terdengar suara bel pintu. Robbin bertanya, "Bu Naomi, apa kamu sudah tidur?"Caden mengernyit. Dia merasa tidak senang, untuk apa Robbin mencari Naomi malam-malam begini? Robbin benar-benar tidak tahu batasan.Caden menghabiskan sebotol air dingin, lalu melemparnya ke tong sampah dengan tepat. Dia berjalan ke depan pintu dengan ekspresi dingin. Setelah membuka pintu, Ca
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-20
Baca selengkapnya

Bab 542

Robbin mengurungkan niatnya untuk bicara. Kemudian, terdengar suara Naomi yang memanggil, "Pak Robbin?"Caden memberi isyarat pada Robbin untuk memaksanya bicara. Robbin merasa tidak berdaya, sebenarnya apa maksud Caden?Robbin menyahut, "Bu Naomi, aku di sini."Setelah mendengar suara Robbin, Naomi baru yakin Caden tidak membohonginya. Dia berujar, "Tunggu sebentar. Aku ganti baju dulu.""Oke," kata Robbin. Sesudah itu, Caden langsung menarik Robbin ke luar.Caden mendorong Robbin dan mengingatkan, "Kamu nggak usah ikut campur lagi, cepat tidur. Selain itu, ingat ucapanku! Ke depannya, jangan cari Naomi malam-malam begini."Caden melanjutkan, "Kalau ada urusan penting, cari aku dulu. Kamu itu pria dewasa, harus tahu batasan!"Selesai bicara, Caden menutup pintu. Dia tidak memedulikan Robbin yang berdiri di koridor dengan ekspresi linglung. Beberapa menit kemudian, Naomi membuka pintu ruangannya.Saat melihat Naomi lagi, Caden berkeringat dingin saking gugupnya. Pemandangan Naomi yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-21
Baca selengkapnya

Bab 543

Naomi menekankan, "Kamu memang sengaja!"Caden membalas, "Aku nggak sengaja."Naomi menegaskan, "Kamu sengaja!"Caden menimpali, "Aku benar-benar nggak sengaja."Naomi menyahut dengan ketus, "Pokoknya kamu sengaja!"Caden berujar, "Aku ...."Mata Naomi memerah. Dia mengentakkan kakinya dan menegur, "Kamu nggak menyadari kesalahanmu, untuk apa kamu minta maaf? Kamu nggak sengaja, kamu nggak salah! Aku yang salah, seharusnya aku nggak marah kepadamu, 'kan?"Caden menanggapi, "Bukan itu maksudku ....""Jadi, apa maksudmu?" sergah Naomi. Dia terlalu emosional sampai-sampai hampir menangis.Caden makin gugup. Dia terpaksa berkata, "Oke, aku akui tadi aku memang sengaja. Kamu tenangkan diri dulu. Jangan marah."Akan tetapi, Naomi makin marah. Dia membentak, "Sudah kubilang kamu pasti sengaja! Tadi kamu malah membantah! Dasar pria mesum yang nggak tahu malu!"Naomi meneruskan, "Aku nggak mau bicara denganmu lagi! Aku juga nggak ingin melihat kamu! Cepat pergi! Kalau nggak, aku lapor polisi!"
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-21
Baca selengkapnya

Bab 544

Wajah Naomi memerah. Dia memandang Caden seraya terbelalak. Pria ini benar-benar mesum! Naomi yang kesal menampar Caden lagi.Caden kaget. Dia meraih tangan Naomi dan bertanya dengan ekspresi marah, "Kenapa kamu tampar aku lagi?""Kamu nggak tahu malu! Kamu mesum!" bentak Naomi.Caden bertanya, "Kapan aku berbuat mesum?"Naomi menyahut, "Tadi kamu bilang begitu, itu sama saja dengan berbuat mesum."Ekspresi Caden menjadi muram. Dia tidak paham. Caden menimpali, "Aku sudah melihat tubuhmu, jadi kamu merasa nggak senang karena sudah dirugikan.""Jadi, sekarang aku biarkan kamu lihat tubuhku. Biar aku juga dirugikan. Dengan begitu, bukannya sudah impas? Kenapa kamu malah mengira aku berbuat mesum?" lanjut Caden.Jelas-jelas, Caden telah berinisiatif mengorbankan dirinya. Tidak semua orang bisa melihat tubuh Caden.Naomi menegur dengan wajah memerah, "Siapa mau lihat tubuhmu? Kamu itu memang mesum dan nggak tahu malu! Lepaskan aku!"Caden menggenggam tangan Naomi dengan erat. Meski tidak p
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-21
Baca selengkapnya

Bab 545

Namun, Naomi kesakitan. Padahal Caden sama sekali tidak mengerahkan tenaganya. Hanya saja, Naomi pasti akan kabur jika Caden melepaskannya.Caden terpaksa menggendong Naomi, lalu berjalan ke dalam ruangan dan meletakkan Naomi di tempat tidur. Caden menindih Naomi.Naomi langsung terdiam. Dia membelalak dan bertanya dengan suara bergetar, "Apa ... yang ingin kamu lakukan?"Caden menekan tubuh Naomi dan menelan ludah. Dia berusaha menenangkan diri sebelum berbicara, "Sebaiknya kamu tenang dan dengarkan omonganku. Kalau nggak, takutnya malam ini aku akan kehilangan kendali.""Apa ... maksudnya ... kehilangan kendali?" tanya Naomi.Caden menyahut, "Mungkin aku akan melecehkanmu.""Kamu berani?" timpal Naomi.Caden membalas, "Kamu mau lihat aku berani atau nggak?"Naomi berusaha memberanikan dirinya. Sudah jelas Naomi tidak terima, tetapi dia tidak berani bersuara lagi. Naomi memelototi Caden seraya menggigit bibirnya.Caden menegur sembari mengernyit, "Jangan gigit bibirmu!"Sejak awal, Ca
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-21
Baca selengkapnya

Bab 546

Naomi menggigit bibirnya. Dia merasa tidak senang melihat sikap Caden yang dominan. Namun, yang dikatakan Caden memang kenyataan.Jika Caden benar-benar ingin meniduri Naomi, dia pasti tidak mampu memberontak. Tadi Naomi terlalu panik sehingga tidak bisa berpikir rasional. Dia merasa Caden memang sengaja.Bagaimanapun, Caden menyelinap masuk dari jendela. Naomi sedang mandi dan seorang pria dewasa tiba-tiba muncul di ruangannya. Bahkan, dia juga ingin menangkap Naomi dan menarik handuknya saat Naomi kabur.Tentu saja, Naomi mengira Caden berniat jahat dan sengaja berbuat seperti ini. Naomi mencebik dan menceletuk, "Aku nggak peduli kamu sengaja atau nggak. Pokoknya kamu tetap salah!"Caden membalas, "Iya, aku akui aku memang salah. Jadi, bukannya aku membiarkan kamu melihat tubuhku?"Naomi memelototi Caden. Dia hendak marah-marah lagi. Caden segera menjelaskan, "Aku nggak berniat berbuat mesum. Kalau nggak, untuk apa aku menanyakan pendapatmu?""Aku juga nggak mengerti kenapa kamu begi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-21
Baca selengkapnya

Bab 547

Namun, Naomi tiba-tiba berkata, "Oh, iya. Aku mau jelaskan sesuatu kepadamu. Aku memperhatikanmu karena merasa kamu bukan orang jahat dan kamu sangat menyayangi Rayden."Naomi meneruskan, "Tapi, ini bukan berarti aku menyukaimu. Aku hanya menganggapmu sebagai teman."Mendengar ucapan Naomi, kegembiraan di hati Caden langsung sirna. Dia bertanya seraya mengernyit, "Teman?"Naomi menjelaskan, "Iya. Meski ada beberapa masalah yang terjadi di antara kita, semua itu sudah berlalu. Kalau kamu mau jadi temanku, aku pasti terima."Caden membalas dengan ekspresi muram, "Aku nggak mau!"Naomi yang terkejut bertanya, "Kamu nggak mau?"Ekspresi Caden sangat muram. Dia menegaskan, "Aku nggak mau!"Naomi mengerutkan bibirnya dan menimpali, "Ya sudah kalau kamu nggak mau. Aku juga nggak sudi jadi temanmu!"Naomi merasa Caden sangat sombong. Namun, lebih baik mereka tidak menjadi teman. Jadi, Naomi tidak merasa kasihan pada Caden saat membawa Rayden pergi.Melihat Naomi yang kesal, Caden ingin menjela
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-21
Baca selengkapnya

Bab 548

Melihat tatapan Naomi yang polos, Caden tidak tahu bagaimana menjelaskan pada Naomi. Akhirnya, dia hanya berkata, "Cepat tidur. Aku pergi dulu."Caden berbalik dan pergi. Naomi terkejut, kenapa Caden langsung pergi? Dia mengira Caden akan bicara panjang lebar lagi.Naomi hendak turun dari tempat tidur untuk melihat kondisi di luar, tetapi Caden tiba-tiba muncul lagi. Dia berdiri di depan pintu dengan ekspresi murung.Caden berpesan, "Aku sudah bantu kamu tutup jendela, kamu bisa mandi dengan tenang. Kalau kamu nggak mau mandi, langsung tidur saja. Kamu nggak usah takut ada yang menyelinap masuk lagi. Aku tetap tinggal di rumah sakit, kamu bisa telepon aku kalau ada masalah."Selesai bicara, Caden mengernyit seraya menatap Naomi lekat-lekat. Sesudah itu, dia baru pergi.Ketika Naomi keluar untuk memeriksa kondisi di luar, sosok Caden tidak terlihat lagi. Naomi yang berdiri di ruang tamu melamun. Apa Caden merasa tidak senang?Kenapa Naomi merasa Caden terlihat murung? Tidak masalah jika
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-22
Baca selengkapnya

Bab 549

Begitu Braden menerima panggilan telepon, Caden langsung mengancam, "Kalau kamu nggak mau beri tahu aku, besok aku akan beri tahu rahasia kalian pada Naomi."Braden merasa tidak berdaya. Caden langsung mengancamnya, sepertinya dia sangat panik. Braden merasakan ada yang tidak beres dengan Caden, jadi dia bertanya, "Kamu bilang dulu kenapa kamu mau minta informasinya? Apa masalah ini berhubungan dengan Mama?"Caden mengernyit. Setelah ragu-ragu sejenak, dia baru menyahut, "Aku ingin tahu apa yang disukai Naomi dari pria itu."Braden tertegun sesaat, lalu menimpali, "Siapa bilang Mama suka dia?"Caden bertanya balik, "Kalau nggak suka dia, kenapa Naomi melahirkan anak untuknya?"Braden membalas, "Apa alasan Mama melahirkan anak untuknya pasti karena menyukainya? Memangnya bukan karena cinta seorang ibu?"Caden yang kebingungan bertanya, "Maksudmu, Naomi nggak menyukainya?"Braden terdiam sejenak sebelum menjawab, "Aku malas membicarakan tentang dia. Kalau kamu ingin tahu informasinya, ta
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-22
Baca selengkapnya

Bab 550

Keesokan harinya, Naomi bangun pagi-pagi. Dia segera mandi, lalu keluar untuk melihat Rayden. Alhasil, Naomi melihat seseorang begitu membuka pintu.Caden masih mengenakan pakaian semalam dan sedang bersandar di dinding sambil merokok. Entah Caden sudah berdiri berapa lama di koridor. Bau rokok sangat pekat.Sepertinya Caden kurang tidur, dia tampak kelelahan. Naomi mengerjap, lalu bertanya dengan ekspresi terkejut, "Kenapa kamu ada di sini? Berapa lama kamu berdiri di sini? Kamu nggak tidur semalaman?"Begitu melihat Naomi, Caden langsung mematikan rokoknya. Semalam, Caden melihat kondisi Rayden di ruang ICU terlebih dahulu setelah suasana hatinya membaik. Kemudian, dia baru kembali ke kamar Naomi.Caden ingin berada di dekat Naomi. Dengan begitu, dia baru merasa tenang. Tanpa sadar, Caden berdiri di depan kamar Naomi semalaman.Caden asal mencari alasan untuk menjawab pertanyaan Naomi, "Aku datang untuk mengambil jaketku."Jika sekarang Naomi tidak bisa terima Caden menyukainya, Cade
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-22
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5354555657
...
104
DMCA.com Protection Status