Share

Bab 549

Author: Erlina
Begitu Braden menerima panggilan telepon, Caden langsung mengancam, "Kalau kamu nggak mau beri tahu aku, besok aku akan beri tahu rahasia kalian pada Naomi."

Braden merasa tidak berdaya. Caden langsung mengancamnya, sepertinya dia sangat panik. Braden merasakan ada yang tidak beres dengan Caden, jadi dia bertanya, "Kamu bilang dulu kenapa kamu mau minta informasinya? Apa masalah ini berhubungan dengan Mama?"

Caden mengernyit. Setelah ragu-ragu sejenak, dia baru menyahut, "Aku ingin tahu apa yang disukai Naomi dari pria itu."

Braden tertegun sesaat, lalu menimpali, "Siapa bilang Mama suka dia?"

Caden bertanya balik, "Kalau nggak suka dia, kenapa Naomi melahirkan anak untuknya?"

Braden membalas, "Apa alasan Mama melahirkan anak untuknya pasti karena menyukainya? Memangnya bukan karena cinta seorang ibu?"

Caden yang kebingungan bertanya, "Maksudmu, Naomi nggak menyukainya?"

Braden terdiam sejenak sebelum menjawab, "Aku malas membicarakan tentang dia. Kalau kamu ingin tahu informasinya, ta
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Pozzo Corleone
thor kenapa alurnya sptr itu juga pada hal cadenkan tdk salah juga dia dlm pengaruh obat cepat bersatu mereka
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 550

    Keesokan harinya, Naomi bangun pagi-pagi. Dia segera mandi, lalu keluar untuk melihat Rayden. Alhasil, Naomi melihat seseorang begitu membuka pintu.Caden masih mengenakan pakaian semalam dan sedang bersandar di dinding sambil merokok. Entah Caden sudah berdiri berapa lama di koridor. Bau rokok sangat pekat.Sepertinya Caden kurang tidur, dia tampak kelelahan. Naomi mengerjap, lalu bertanya dengan ekspresi terkejut, "Kenapa kamu ada di sini? Berapa lama kamu berdiri di sini? Kamu nggak tidur semalaman?"Begitu melihat Naomi, Caden langsung mematikan rokoknya. Semalam, Caden melihat kondisi Rayden di ruang ICU terlebih dahulu setelah suasana hatinya membaik. Kemudian, dia baru kembali ke kamar Naomi.Caden ingin berada di dekat Naomi. Dengan begitu, dia baru merasa tenang. Tanpa sadar, Caden berdiri di depan kamar Naomi semalaman.Caden asal mencari alasan untuk menjawab pertanyaan Naomi, "Aku datang untuk mengambil jaketku."Jika sekarang Naomi tidak bisa terima Caden menyukainya, Cade

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 551

    Mata keduanya terlihat merah. Jelas mereka baru saja menangis. Begitu melihatnya, Rayden langsung berseru dengan gembira, "Papa."Caden merasa sesak di dadanya. Hampir saja dia menitikkan air mata. Kalau bukan karena Naomi, mungkin dia tak akan pernah mendengar Rayden memanggilnya papa lagi.Caden menenangkan diri, lalu mendekati putranya dengan beberapa langkah cepat. Dia mengernyit dan membelai pipi Rayden dengan lembut. Ribuan kata seakan tersimpulkan dalam satu kalimat. "Yang penting kamu sudah bangun."Usai berkata demikian, Caden terdiam sejenak. Raut wajahnya penuh dengan rasa bersalah ketika menambahkan, "Semua ini salah Papa. Papa yang nggak menjagamu dengan baik, jadinya kamu dilukai orang jahat."Rayden membalas sambil menggeleng, "Mama sudah jelaskan tadi. Racunnya memang langka sampai Paman Robbin saja nggak bisa mendeteksinya, apalagi Papa. Jadi, Papa nggak bersalah."Caden terharu dan melirik Naomi dengan rasa syukur. Saat itu, ponsel Naomi berbunyi. "Kalian ngobrol dulu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 552

    Nama itu terdengar asing bagi Caden. Dia bertanya dengan nada dingin, "Kenapa dia nggak mau jual meski ditawarkan harga tinggi? Apa alasannya?""Katanya karena Kompleks Futuria dekat dengan tempat kerjanya, jadi lebih praktis," jawab Steven."Apa nggak ada rumah lain yang dijual di kompleks itu?" tanya Caden.Steven membalas, "Kebetulan nggak ada. Rumah-rumah yang dipasang untuk dijual, sudah laku habis sebelum tahun baru.""Setelah insiden lompat dari gedung, harga properti di Kompleks Futuria turun drastis. Jadi, rumah yang dijual cepat laku. Tapi, kalau kamu mau pindah ke gedung lain, itu bisa diatur," jelas Steven.Bagaimanapun, pembeli yang mendapatkan rumah dengan harga rendah biasanya tidak akan menolak untuk menjualnya kembali dengan harga tinggi. Samuel memang pengecualian.Caden pun mengernyit. Pindah ke gedung lain tidak ada gunanya. Dia pindah ke sana untuk mendekatkan diri dengan Rayden dan Naomi.Kalau tinggal di gedung lain, tujuan Caden jadi tidak akan tercapai. Rumah d

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 553

    Caden terus memikirkan hal ini. Dylan menjawab, "Ini tergantung orang dan situasinya. Kalau antara pasangan atau suami istri, itu bisa jadi bagian dari keintiman. Tapi kalau nggak ada perasaan di antara mereka dan si wanita juga nggak tertarik, pria itu cuma bisa dianggap cabul."Caden kehabisan kata-kata. Sementara itu, Dylan memicingkan mata sambil bertanya, "Apa kamu bertingkah cabul di depan Nana?"Wajah Caden langsung berubah masam. Dia menyangkal, "Nggak!"Dylan malah meledek, "Kalau kamu memang mau menarik perhatian Nana, cukup pamerkan otot dada, otot perut, pinggang ramping, dan kaki panjangmu itu. Kalau kamu pamer semuanya, pasti bakal dihajar."Caden hanya mengerucutkan bibirnya dan tidak mau menanggapi. Setelah mengobrol sebentar lagi di lorong, Dylan pun pergi.Namun, Dylan tidak lupa mengingatkan, "Jangan lupa sama taruhan kita. Kamu harus cium Nana selama tiga menit di depan umum. Begitu Rayden keluar dari rumah sakit, kamu harus melakukannya."Caden lagi-lagi terdiam. J

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 554

    Satu-satunya informasi yang mereka tahu tentang orang misterius itu adalah dia memiliki tanda lahir berbentuk hati di dadanya.Namun letaknya di dekat jantung, jadi sulit untuk dilihat. Menemukannya sama sulitnya seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Satu-satunya cara adalah memancingnya keluar.Cara terbaik adalah menggunakan Naomi sebagai umpan, tetapi itu berarti mereka harus menempatkan Naomi dalam bahaya. Itu adalah sesuatu yang tidak diinginkan oleh Braden maupun Caden.Setelah beberapa saat hening, Caden berucap, "Jangan khawatir. Meskipun kita nggak melakukan apa pun, dia pasti akan muncul. Tujuannya belum tercapai. Kalau benar-benar nggak bisa menemukan petunjuk untuk menangkapnya, kita tunggu saja."Braden mengangguk setuju. Orang misterius itu telah merencanakan segalanya selama bertahun-tahun, jadi pasti ada tujuan besar yang ingin dicapainya.Sebelum rencana itu tercapai, orang itu pasti akan terus mengganggu mereka dan menunjukkan diri pada waktunya. Sebelum saat itu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 555

    Caden melihat-lihat kondisi kamar tempat anak-anak akan tinggal. Dia merasa terharu dan lega. Setelah Steven meletakkan hadiah-hadiah, dia pun pamit.Tiara juga keluar untuk mengambil sesuatu dari garasi bawah tanah. Saat Caden berpamitan dengan Rayden, dia berucap, "Kalau kangen sama Papa, telepon saja kapan pun."Rayden pun mengangguk. Dia menatap ayahnya dengan mata besar sambil membalas, "Papa juga jaga diri ya."Caden merasa tersentuh. Perpisahan memang selalu menyisakan sedikit kesedihan, apalagi ini pertama kalinya dia berpisah dengan Rayden. Dia mengusap kepala putranya dengan penuh kasih sayang dan merasa berat untuk berpisah.Naomi tidak tega melihatnya. Dia pun berujar, "Kalau kamu kangen sama Rayden, datang saja kapan pun. Kami akan selalu menyambutmu, asalkan kasih tahu dulu."Caden membalas sambil mengangguk, "Makasih. Maaf ya merepotkanmu sementara."Naomi merespons seraya tersenyum, "Nggak repot kok, malah aku senang."Caden menatapnya dengan penuh arti sebelum berbalik

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 556

    Caden menjadi makin curiga. Braden, Hayden, dan Jayden juga terkejut dan panik saat melihat pria itu, sama seperti Naomi.Namun, mereka tidak menunjukkan permusuhan terhadapnya. Artinya, pria itu bukan musuh. Kalau bukan musuh, kenapa mereka begitu panik? Pasti ada sesuatu di antara Naomi dan pria itu!Caden bertanya sambil mengernyit, "Sebenarnya kenapa kamu begitu gugup?"Naomi terengah-engah. Bulu matanya juga bergetar. Dia berbohong dengan mata terbuka lebar, "Aku ... aku nggak gugup."Caden bertanya seraya mengernyit, "Kamu jelas terlihat gugup. Jujurlah, apa hubunganmu sama dia?"Naomi membalas, "Dia ... dia itu guru olahraga Braden, Hayden, sama Jayden. Namanya Samuel."Samuel? TK .... Alis Caden makin berkerut ketika bertanya, "Namanya Samuel?""Ya, benar. Kamu kenal dia?" tanya Naomi.Caden terlihat makin kesal. Samuel adalah orang yang ditawari harga tinggi oleh Steven selama setengah bulan agar menjual rumahnya, tetapi dia tetap bersikeras enggan menjualnya. Ternyata dia ada

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 557

    Naomi segera menurut dan melepaskan gigitan dari bibirnya. Dia seperti seorang murid SMA yang dimarahi oleh kepala sekolah. Meskipun enggan, dia tetap patuh di depan Caden.Caden agak kesal ketika berucap, "Sudah dua kali aku mengingatkanmu. Jangan sampai ada yang ketiga atau keempat. Kalau aku melihatmu menggigit bibir lagi, tanggung sendiri akibatnya!"Naomi mengangkat bulu matanya. Dia jelas tidak terima. Namun, begitu melihat ekspresi menakutkan Caden, dia langsung ciut.Dengan bibir yang mengerucut, Naomi hanya berani bergumam dalam hati, 'Padahal aku gigit bibirku sendiri, kenapa kamu ikut campur? Apa kamu nggak terlalu banyak ikut campur?'Caden bisa menebak dengan mudah apa yang dipikirkan Naomi, tetapi dia hanya mencibir dan tak menanggapi.Caden berucap, "Aku kasih kamu waktu tiga detik untuk berpikir. Kalau kamu nggak jujur juga, aku akan langsung keluar dan bertanya padanya. Tiga, dua, satu!"Begitu selesai bicara, Caden langsung menggendong Naomi dari depan pintu. Wanita i

Pinakabagong kabanata

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1572

    Camila berkata, “Aku menganggapmu sebagai teman.”Kening Dylan berkerut. “Itu berarti karena masalah malam itu. Bukannya kamu menegaskan untuk melupakannya?”Camila terdiam membisu.Suasana di dalam ruang pasien tiba-tiba terasa agak canggung.Iya, Camila terus menegaskan untuk melupakannya, tetapi dia sendiri yang tidak bisa melupakannya. Hanya saja, mereka pernah tidur bersama, bagaimana cara melupakannya?Hati Camila sungguh terasa penat. Dia tidak tahu bagaimana membalas dalam seketika. Untung saja ponselnya tiba-tiba berdering pada saat ini, membantunya memecahkan rasa canggung.Orang yang menelepon adalah Naomi. “Camila, aku dan Caden lagi dalam perjalanan ke rumah sakit. Kamu mau makan apa? Biar aku bawakan.”Camila tersenyum. “Aku baru saja berencana buat pesan makanan. Kalau kamu lewat, tolong singgah ke toko kue langganan aku buat beli beberapa potong kue dan bawakan boba buat aku. Oh, ya ….”Demi memecahkan rasa canggung, Camila berinisiatif untuk bertanya pada Dylan, “Kamu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1571

    Camila tidak menjelaskan. Dia berkata dengan galak, “Sebenarnya kamu sudah hubungi Catherine belum? Hari ini dia datang atau nggak? Kalau dia nggak datang, aku pergi, nih!”Dylan segera berkata, “Datang, datang, datang. Dia balas aku kalau dia bakal datang, tapi dia datangnya agak sorean.”Kening Camila berkerut. “Kenapa sore?”Dylan berterus terang. “Aku juga nggak tahu. Kutebak mungkin sekarang dia lagi nggak di Kota Jawhar. Dia lagi perjalanan dari luar kota.”Camila merasa tidak senang. “Jadi, kenapa kamu nggak beri tahu aku sebelumnya?”Jika Camila tahu Catherine baru akan datang di sore hari, dia pun tidak akan datang ke rumah sakit di pagi hari!Apalagi hubungan mereka berdua sudah canggung!Dylan merasa agak kesal. “Kamu juga nggak tanya ….”Camila memelototinya.Belum sempat Camila kepikiran bagaimana untuk mengomeli Dylan, Dylan malah mulai muntah lagi. Dia berbaring di samping ranjang sembari mual-mual.Tadinya Camila tidak ingin menghiraukannya. Namun, ketika melihat dia mu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1570

    Kevin juga menambahkan, “Aku juga sama! Seluruh tubuhku terasa rileks!”Di kamar rawat sebelah.Begitu melihat orang tuanya, Dylan buru-buru duduk tegak dan menyapa mereka dengan hati-hati karena takut dipukul, “Ayah, Ibu.”Kevin kembali menjadi ayah yang bijaksana dan penuh kasih sayang. “Nggak usah gugup, kami datang bukan untuk memukulmu. Kamu benar-benar beruntung karena ketemu sama Camila! Kelak, kamu harus perlakukan Camila dengan baik. Kalau kamu berani membuatnya marah, aku dan ibumu pasti akan menghabisimu!”Lyana juga tertawa. “Putraku yang baik, gimana keadaanmu hari ini? Sudah punya selera makan?”Dylan merasa sangat terkejut setelah melihat perubahan sikap orang tuanya. Dia juga sudah berubah dari putra durhaka menjadi putra yang baik? Camila benar-benar berhasil menghibur orang tuanya? Ya Tuhan, bagaimana Camila melakukannya?Dylan diam-diam melirik Camila. Begitu tatapan mereka bertemu, Camila segera mengalihkan pandangannya dan mengabaikan Dylan.Dylan pun mengalihkan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1569

    Kali ini, Kevin juga langsung menunjukkan sikapnya.“Camila, tenang saja. Kali ini, kami nggak akan paksa Dylan untuk menikahinya lagi. Meski aku ... sangat ingin Keluarga Hermanto memiliki penerus, juga benar-benar inginkan anak itu, aku lebih rela Keluarga Hermanto nggak punya penerus daripada harus memisahkan kalian!”Kevin bahkan hampir meneteskan air mata. Dia benar-benar menginginkan seorang cucu. Kata orang, ada 3 bentuk ketidakberbaktian seorang anak dan yang terbesar adalah tidak memiliki penerus keluarga. Keinginan agar putranya meneruskan garis keturunan Keluarga Hermanto selalu menjadi beban dalam hatinya.Tidak peduli siapa yang melahirkannya, semua itu sebenarnya sama saja bagi Keluarga Hermanto. Oleh karena itu, Kevin baru mengucapkan kata-kata seperti itu. Dia lebih rela tidak memiliki cucu daripada menghancurkan kehidupan Camila dan Dylan.Camila mengetahui beban pikiran Kevin. Setelah mendengar ucapan Kevin, dia merasa lumayan terharu. Selain merasa terharu, dia juga

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1568

    “Camila, kamu benar-benar pacaran sama Dylan?”“Emm! Kami juga berencana untuk menikah dan punya anak. Tapi, aku masih belum tenang karena Leon belum tertangkap. Jadi, aku undur dulu masalah pernikahan.”Mata Lyana dan Kevin langsung berbinar. Mereka bertanya dengan tidak percaya, “Se ... serius?”“Serius!”Lyana dan Kevin buru-buru bertanya lagi, “Kamu nggak keberatan nikah sama dia?”Camila pun tertawa. “Dia bahkan nggak keberatan aku ini seorang janda. Kenapa aku harus keberatan nikah sama dia? Dia memang pernah punya banyak pacar, tapi dia juga bukan cowok berengsek. Dia punya pandangan hidup dan kepribadian yang baik, juga bisa menyenangkan orang. Setelah kami bersama, dia cuma setia padaku dan memperlakukanku dengan baik.”Hati Lyana dan Kevin yang sudah mati pun hidup kembali! Meskipun Camila tidak mengandung, Camila dan Dylan benar-benar sedang berpacaran. Selain itu, mereka juga memiliki rencana untuk menikah dan melahirkan anak. Bagi Lyana dan Kevin, ini adalah hal yang sang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1567

    Camila menenangkan diri, lalu berjalan ke arah kamar rawat sebelah. Memberi pelajaran pada Catherine bukanlah yang terpenting. Dia harus terlebih dahulu menghibur Lyana. Amarah yang terlalu besar akan sangat melukai tubuh. Camila tidak boleh membiarkan Lyana terus-menerus merasa marah.Sebelum Camila tiba di depan pintu kamar rawat, terlihat Caden berjalan keluar dari dari kamar rawat Lyana. Camila pun menyapanya, “Pak Caden.”Melihat Camila, Caden merasa agak terkejut. “Kapan kamu pulang?”Camila menjawab, “Aku baru beli tiket pesawatnya semalam dan tiba pagi ini.”Caden menghela napas panjang. “Bagus juga kamu pulang. Kak Fiona nggak tahu masalah Bibi Lyana, sedangkan aku juga nggak begitu bisa berkomunikasi dengan Bibi Lyana. Berhubung kamu sudah pulang, temani dan hiburlah dia.”Camila menjawab, “Kak Fiona lagi hamil. Sebaiknya jangan buat dia khawatir. Aku akan jaga Bibi Lyana.”“Emm. Naomi tahu kamu pulang?”Camila menggeleng. “Pesawatku terbang di tengah malam. Dia seharusnya s

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1566

    “Anak yang dikandung Catherine itu anakmu atau bukan?”Dylan mengernyit. “Aku nggak tahu.”Camila bertanya lagi, “Jadi, kamu sudah pikirkan cara penyelesaiannya?”Dylan menggeleng lagi dan menjawab dengan kesal, “Belum.”Camila menghela napas panjang. “Ajak dia keluar. Bilang saja kalian akan pergi daftarkan pernikahan kalian hari ini.”Dylan langsung membelalak. “Aku nggak akan nikahi dia! Pernikahan itu bukan permainan anak. Aku nggak akan menikah dengannya!”Camila menjulingkan matanya. “Memangnya kamu nggak bisa bohong?”Dylan pun terlihat bingung. “Hmm?”Camila tidak menjelaskan, hanya berkata, “Kalau kamu mau tangani masalah Catherine dengan baik, turuti kata-kataku! Ajak dia keluar hari ini!”Dylan buru-buru bertanya, “Kamu punya cara penyelesaiannya?”Camila menjawab, “Kamu ajak dulu dia keluar. Paling bagus kalau bisa ajak dia ketemu di rumah sakit. Aku akan bicara dengannya.”Dylan segera menunjukkan tampang layaknya seekor pug dan menyanjung, “Kalau kamu bisa bantu aku tanga

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1565

    Keesokan paginya.Dylan terbaring di ranjang pasien dan tidak berhenti muntah kering. Dia memanggil Caden dengan lemas, “Caden, tolong ambilkan segelas air untukku. Aku mau kumur-kumur. Cepat dikit. Mulutku bau banget.”Pintu kamar pasien dibuka seseorang, lalu tercium aroma familier seseorang ....Dylan menyadari sesuatu dan jantungnya tiba-tiba berdebar kencang. Dia pun buru-buru mendongak.Camila mengenakan mantel panjang dan menggeraikan rambut ikal panjangnya yang berwarna cokelat sedang berdiri di depan pintu. Dia juga memakai masker, kacamata hitam, dan sepatu hak tinggi setinggi 7 cm. Sebelah tangannya bertumpu pada koper, sedangkan yang satu lagi dimasukkan ke saku mantel. Dia benar-benar terlihat layaknya seorang wanita yang mendominasi.Meskipun Camila membalut dirinya dengan rapat, Dylan tetap langsung mengenalinya. Seluruh tubuh Dylan pun menegang. Entah kenapa, dia mulai merasa panik dan jantungnya juga berdebar makin kencang. Dia hanya menatap Camila dengan mata membelal

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1564

    “Halo, Naomi. Kangen sama aku?”Naomi menghela napas dan berkata, “Hari ini, Bibi Lyana pingsan.”Camila seketika terkejut. “Bibi Lyana kenapa?”Naomi menceritakan masalah Catherine kepada Camila. Setelah tertegun beberapa saat, Camila baru menyahut, “Benar-benar ada orang yang mengandung anak Dylan? Ternyata mual kehamilan bisa berpindah ke seorang ayah!”Di pagi hari, mereka baru membicarakan hal ini. Camila dan Naomi merasa Dylan hanya sakit, tetapi tidak percaya mual kehamilan bisa berpindah ke seorang ayah. Tak disangka, berita heboh mengenai kehamilan Catherine langsung keluar malamnya.Naomi berujar, “Masih belum tentu itu anak Dylan atau bukan. Apalagi, itu cuma kata-kata sepihak Catherine. Dia bahkan menolak untuk melakukan tes DNA. Aku rasa pasti ada yang disembunyikannya.”Camila terdiam sejenak sebelum menjawab, “Memang ada yang aneh. Kalau itu memang anak Dylan, dia pasti akan biarkan Dylan tes DNA dengan tenang! Tapi, Catherine bernyali juga. Beraninya dia mengancam Dylan

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status