Share

Bab 544

Author: Erlina
Wajah Naomi memerah. Dia memandang Caden seraya terbelalak. Pria ini benar-benar mesum! Naomi yang kesal menampar Caden lagi.

Caden kaget. Dia meraih tangan Naomi dan bertanya dengan ekspresi marah, "Kenapa kamu tampar aku lagi?"

"Kamu nggak tahu malu! Kamu mesum!" bentak Naomi.

Caden bertanya, "Kapan aku berbuat mesum?"

Naomi menyahut, "Tadi kamu bilang begitu, itu sama saja dengan berbuat mesum."

Ekspresi Caden menjadi muram. Dia tidak paham. Caden menimpali, "Aku sudah melihat tubuhmu, jadi kamu merasa nggak senang karena sudah dirugikan."

"Jadi, sekarang aku biarkan kamu lihat tubuhku. Biar aku juga dirugikan. Dengan begitu, bukannya sudah impas? Kenapa kamu malah mengira aku berbuat mesum?" lanjut Caden.

Jelas-jelas, Caden telah berinisiatif mengorbankan dirinya. Tidak semua orang bisa melihat tubuh Caden.

Naomi menegur dengan wajah memerah, "Siapa mau lihat tubuhmu? Kamu itu memang mesum dan nggak tahu malu! Lepaskan aku!"

Caden menggenggam tangan Naomi dengan erat. Meski tidak p
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Lanny Roveri
Masak sptr itu naomi cadenkan udh berusaha terserah penulis ajalah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 545

    Namun, Naomi kesakitan. Padahal Caden sama sekali tidak mengerahkan tenaganya. Hanya saja, Naomi pasti akan kabur jika Caden melepaskannya.Caden terpaksa menggendong Naomi, lalu berjalan ke dalam ruangan dan meletakkan Naomi di tempat tidur. Caden menindih Naomi.Naomi langsung terdiam. Dia membelalak dan bertanya dengan suara bergetar, "Apa ... yang ingin kamu lakukan?"Caden menekan tubuh Naomi dan menelan ludah. Dia berusaha menenangkan diri sebelum berbicara, "Sebaiknya kamu tenang dan dengarkan omonganku. Kalau nggak, takutnya malam ini aku akan kehilangan kendali.""Apa ... maksudnya ... kehilangan kendali?" tanya Naomi.Caden menyahut, "Mungkin aku akan melecehkanmu.""Kamu berani?" timpal Naomi.Caden membalas, "Kamu mau lihat aku berani atau nggak?"Naomi berusaha memberanikan dirinya. Sudah jelas Naomi tidak terima, tetapi dia tidak berani bersuara lagi. Naomi memelototi Caden seraya menggigit bibirnya.Caden menegur sembari mengernyit, "Jangan gigit bibirmu!"Sejak awal, Ca

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 546

    Naomi menggigit bibirnya. Dia merasa tidak senang melihat sikap Caden yang dominan. Namun, yang dikatakan Caden memang kenyataan.Jika Caden benar-benar ingin meniduri Naomi, dia pasti tidak mampu memberontak. Tadi Naomi terlalu panik sehingga tidak bisa berpikir rasional. Dia merasa Caden memang sengaja.Bagaimanapun, Caden menyelinap masuk dari jendela. Naomi sedang mandi dan seorang pria dewasa tiba-tiba muncul di ruangannya. Bahkan, dia juga ingin menangkap Naomi dan menarik handuknya saat Naomi kabur.Tentu saja, Naomi mengira Caden berniat jahat dan sengaja berbuat seperti ini. Naomi mencebik dan menceletuk, "Aku nggak peduli kamu sengaja atau nggak. Pokoknya kamu tetap salah!"Caden membalas, "Iya, aku akui aku memang salah. Jadi, bukannya aku membiarkan kamu melihat tubuhku?"Naomi memelototi Caden. Dia hendak marah-marah lagi. Caden segera menjelaskan, "Aku nggak berniat berbuat mesum. Kalau nggak, untuk apa aku menanyakan pendapatmu?""Aku juga nggak mengerti kenapa kamu begi

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 547

    Namun, Naomi tiba-tiba berkata, "Oh, iya. Aku mau jelaskan sesuatu kepadamu. Aku memperhatikanmu karena merasa kamu bukan orang jahat dan kamu sangat menyayangi Rayden."Naomi meneruskan, "Tapi, ini bukan berarti aku menyukaimu. Aku hanya menganggapmu sebagai teman."Mendengar ucapan Naomi, kegembiraan di hati Caden langsung sirna. Dia bertanya seraya mengernyit, "Teman?"Naomi menjelaskan, "Iya. Meski ada beberapa masalah yang terjadi di antara kita, semua itu sudah berlalu. Kalau kamu mau jadi temanku, aku pasti terima."Caden membalas dengan ekspresi muram, "Aku nggak mau!"Naomi yang terkejut bertanya, "Kamu nggak mau?"Ekspresi Caden sangat muram. Dia menegaskan, "Aku nggak mau!"Naomi mengerutkan bibirnya dan menimpali, "Ya sudah kalau kamu nggak mau. Aku juga nggak sudi jadi temanmu!"Naomi merasa Caden sangat sombong. Namun, lebih baik mereka tidak menjadi teman. Jadi, Naomi tidak merasa kasihan pada Caden saat membawa Rayden pergi.Melihat Naomi yang kesal, Caden ingin menjela

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 548

    Melihat tatapan Naomi yang polos, Caden tidak tahu bagaimana menjelaskan pada Naomi. Akhirnya, dia hanya berkata, "Cepat tidur. Aku pergi dulu."Caden berbalik dan pergi. Naomi terkejut, kenapa Caden langsung pergi? Dia mengira Caden akan bicara panjang lebar lagi.Naomi hendak turun dari tempat tidur untuk melihat kondisi di luar, tetapi Caden tiba-tiba muncul lagi. Dia berdiri di depan pintu dengan ekspresi murung.Caden berpesan, "Aku sudah bantu kamu tutup jendela, kamu bisa mandi dengan tenang. Kalau kamu nggak mau mandi, langsung tidur saja. Kamu nggak usah takut ada yang menyelinap masuk lagi. Aku tetap tinggal di rumah sakit, kamu bisa telepon aku kalau ada masalah."Selesai bicara, Caden mengernyit seraya menatap Naomi lekat-lekat. Sesudah itu, dia baru pergi.Ketika Naomi keluar untuk memeriksa kondisi di luar, sosok Caden tidak terlihat lagi. Naomi yang berdiri di ruang tamu melamun. Apa Caden merasa tidak senang?Kenapa Naomi merasa Caden terlihat murung? Tidak masalah jika

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 549

    Begitu Braden menerima panggilan telepon, Caden langsung mengancam, "Kalau kamu nggak mau beri tahu aku, besok aku akan beri tahu rahasia kalian pada Naomi."Braden merasa tidak berdaya. Caden langsung mengancamnya, sepertinya dia sangat panik. Braden merasakan ada yang tidak beres dengan Caden, jadi dia bertanya, "Kamu bilang dulu kenapa kamu mau minta informasinya? Apa masalah ini berhubungan dengan Mama?"Caden mengernyit. Setelah ragu-ragu sejenak, dia baru menyahut, "Aku ingin tahu apa yang disukai Naomi dari pria itu."Braden tertegun sesaat, lalu menimpali, "Siapa bilang Mama suka dia?"Caden bertanya balik, "Kalau nggak suka dia, kenapa Naomi melahirkan anak untuknya?"Braden membalas, "Apa alasan Mama melahirkan anak untuknya pasti karena menyukainya? Memangnya bukan karena cinta seorang ibu?"Caden yang kebingungan bertanya, "Maksudmu, Naomi nggak menyukainya?"Braden terdiam sejenak sebelum menjawab, "Aku malas membicarakan tentang dia. Kalau kamu ingin tahu informasinya, ta

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 550

    Keesokan harinya, Naomi bangun pagi-pagi. Dia segera mandi, lalu keluar untuk melihat Rayden. Alhasil, Naomi melihat seseorang begitu membuka pintu.Caden masih mengenakan pakaian semalam dan sedang bersandar di dinding sambil merokok. Entah Caden sudah berdiri berapa lama di koridor. Bau rokok sangat pekat.Sepertinya Caden kurang tidur, dia tampak kelelahan. Naomi mengerjap, lalu bertanya dengan ekspresi terkejut, "Kenapa kamu ada di sini? Berapa lama kamu berdiri di sini? Kamu nggak tidur semalaman?"Begitu melihat Naomi, Caden langsung mematikan rokoknya. Semalam, Caden melihat kondisi Rayden di ruang ICU terlebih dahulu setelah suasana hatinya membaik. Kemudian, dia baru kembali ke kamar Naomi.Caden ingin berada di dekat Naomi. Dengan begitu, dia baru merasa tenang. Tanpa sadar, Caden berdiri di depan kamar Naomi semalaman.Caden asal mencari alasan untuk menjawab pertanyaan Naomi, "Aku datang untuk mengambil jaketku."Jika sekarang Naomi tidak bisa terima Caden menyukainya, Cade

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 551

    Mata keduanya terlihat merah. Jelas mereka baru saja menangis. Begitu melihatnya, Rayden langsung berseru dengan gembira, "Papa."Caden merasa sesak di dadanya. Hampir saja dia menitikkan air mata. Kalau bukan karena Naomi, mungkin dia tak akan pernah mendengar Rayden memanggilnya papa lagi.Caden menenangkan diri, lalu mendekati putranya dengan beberapa langkah cepat. Dia mengernyit dan membelai pipi Rayden dengan lembut. Ribuan kata seakan tersimpulkan dalam satu kalimat. "Yang penting kamu sudah bangun."Usai berkata demikian, Caden terdiam sejenak. Raut wajahnya penuh dengan rasa bersalah ketika menambahkan, "Semua ini salah Papa. Papa yang nggak menjagamu dengan baik, jadinya kamu dilukai orang jahat."Rayden membalas sambil menggeleng, "Mama sudah jelaskan tadi. Racunnya memang langka sampai Paman Robbin saja nggak bisa mendeteksinya, apalagi Papa. Jadi, Papa nggak bersalah."Caden terharu dan melirik Naomi dengan rasa syukur. Saat itu, ponsel Naomi berbunyi. "Kalian ngobrol dulu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 552

    Nama itu terdengar asing bagi Caden. Dia bertanya dengan nada dingin, "Kenapa dia nggak mau jual meski ditawarkan harga tinggi? Apa alasannya?""Katanya karena Kompleks Futuria dekat dengan tempat kerjanya, jadi lebih praktis," jawab Steven."Apa nggak ada rumah lain yang dijual di kompleks itu?" tanya Caden.Steven membalas, "Kebetulan nggak ada. Rumah-rumah yang dipasang untuk dijual, sudah laku habis sebelum tahun baru.""Setelah insiden lompat dari gedung, harga properti di Kompleks Futuria turun drastis. Jadi, rumah yang dijual cepat laku. Tapi, kalau kamu mau pindah ke gedung lain, itu bisa diatur," jelas Steven.Bagaimanapun, pembeli yang mendapatkan rumah dengan harga rendah biasanya tidak akan menolak untuk menjualnya kembali dengan harga tinggi. Samuel memang pengecualian.Caden pun mengernyit. Pindah ke gedung lain tidak ada gunanya. Dia pindah ke sana untuk mendekatkan diri dengan Rayden dan Naomi.Kalau tinggal di gedung lain, tujuan Caden jadi tidak akan tercapai. Rumah d

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1572

    Camila berkata, “Aku menganggapmu sebagai teman.”Kening Dylan berkerut. “Itu berarti karena masalah malam itu. Bukannya kamu menegaskan untuk melupakannya?”Camila terdiam membisu.Suasana di dalam ruang pasien tiba-tiba terasa agak canggung.Iya, Camila terus menegaskan untuk melupakannya, tetapi dia sendiri yang tidak bisa melupakannya. Hanya saja, mereka pernah tidur bersama, bagaimana cara melupakannya?Hati Camila sungguh terasa penat. Dia tidak tahu bagaimana membalas dalam seketika. Untung saja ponselnya tiba-tiba berdering pada saat ini, membantunya memecahkan rasa canggung.Orang yang menelepon adalah Naomi. “Camila, aku dan Caden lagi dalam perjalanan ke rumah sakit. Kamu mau makan apa? Biar aku bawakan.”Camila tersenyum. “Aku baru saja berencana buat pesan makanan. Kalau kamu lewat, tolong singgah ke toko kue langganan aku buat beli beberapa potong kue dan bawakan boba buat aku. Oh, ya ….”Demi memecahkan rasa canggung, Camila berinisiatif untuk bertanya pada Dylan, “Kamu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1571

    Camila tidak menjelaskan. Dia berkata dengan galak, “Sebenarnya kamu sudah hubungi Catherine belum? Hari ini dia datang atau nggak? Kalau dia nggak datang, aku pergi, nih!”Dylan segera berkata, “Datang, datang, datang. Dia balas aku kalau dia bakal datang, tapi dia datangnya agak sorean.”Kening Camila berkerut. “Kenapa sore?”Dylan berterus terang. “Aku juga nggak tahu. Kutebak mungkin sekarang dia lagi nggak di Kota Jawhar. Dia lagi perjalanan dari luar kota.”Camila merasa tidak senang. “Jadi, kenapa kamu nggak beri tahu aku sebelumnya?”Jika Camila tahu Catherine baru akan datang di sore hari, dia pun tidak akan datang ke rumah sakit di pagi hari!Apalagi hubungan mereka berdua sudah canggung!Dylan merasa agak kesal. “Kamu juga nggak tanya ….”Camila memelototinya.Belum sempat Camila kepikiran bagaimana untuk mengomeli Dylan, Dylan malah mulai muntah lagi. Dia berbaring di samping ranjang sembari mual-mual.Tadinya Camila tidak ingin menghiraukannya. Namun, ketika melihat dia mu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1570

    Kevin juga menambahkan, “Aku juga sama! Seluruh tubuhku terasa rileks!”Di kamar rawat sebelah.Begitu melihat orang tuanya, Dylan buru-buru duduk tegak dan menyapa mereka dengan hati-hati karena takut dipukul, “Ayah, Ibu.”Kevin kembali menjadi ayah yang bijaksana dan penuh kasih sayang. “Nggak usah gugup, kami datang bukan untuk memukulmu. Kamu benar-benar beruntung karena ketemu sama Camila! Kelak, kamu harus perlakukan Camila dengan baik. Kalau kamu berani membuatnya marah, aku dan ibumu pasti akan menghabisimu!”Lyana juga tertawa. “Putraku yang baik, gimana keadaanmu hari ini? Sudah punya selera makan?”Dylan merasa sangat terkejut setelah melihat perubahan sikap orang tuanya. Dia juga sudah berubah dari putra durhaka menjadi putra yang baik? Camila benar-benar berhasil menghibur orang tuanya? Ya Tuhan, bagaimana Camila melakukannya?Dylan diam-diam melirik Camila. Begitu tatapan mereka bertemu, Camila segera mengalihkan pandangannya dan mengabaikan Dylan.Dylan pun mengalihkan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1569

    Kali ini, Kevin juga langsung menunjukkan sikapnya.“Camila, tenang saja. Kali ini, kami nggak akan paksa Dylan untuk menikahinya lagi. Meski aku ... sangat ingin Keluarga Hermanto memiliki penerus, juga benar-benar inginkan anak itu, aku lebih rela Keluarga Hermanto nggak punya penerus daripada harus memisahkan kalian!”Kevin bahkan hampir meneteskan air mata. Dia benar-benar menginginkan seorang cucu. Kata orang, ada 3 bentuk ketidakberbaktian seorang anak dan yang terbesar adalah tidak memiliki penerus keluarga. Keinginan agar putranya meneruskan garis keturunan Keluarga Hermanto selalu menjadi beban dalam hatinya.Tidak peduli siapa yang melahirkannya, semua itu sebenarnya sama saja bagi Keluarga Hermanto. Oleh karena itu, Kevin baru mengucapkan kata-kata seperti itu. Dia lebih rela tidak memiliki cucu daripada menghancurkan kehidupan Camila dan Dylan.Camila mengetahui beban pikiran Kevin. Setelah mendengar ucapan Kevin, dia merasa lumayan terharu. Selain merasa terharu, dia juga

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1568

    “Camila, kamu benar-benar pacaran sama Dylan?”“Emm! Kami juga berencana untuk menikah dan punya anak. Tapi, aku masih belum tenang karena Leon belum tertangkap. Jadi, aku undur dulu masalah pernikahan.”Mata Lyana dan Kevin langsung berbinar. Mereka bertanya dengan tidak percaya, “Se ... serius?”“Serius!”Lyana dan Kevin buru-buru bertanya lagi, “Kamu nggak keberatan nikah sama dia?”Camila pun tertawa. “Dia bahkan nggak keberatan aku ini seorang janda. Kenapa aku harus keberatan nikah sama dia? Dia memang pernah punya banyak pacar, tapi dia juga bukan cowok berengsek. Dia punya pandangan hidup dan kepribadian yang baik, juga bisa menyenangkan orang. Setelah kami bersama, dia cuma setia padaku dan memperlakukanku dengan baik.”Hati Lyana dan Kevin yang sudah mati pun hidup kembali! Meskipun Camila tidak mengandung, Camila dan Dylan benar-benar sedang berpacaran. Selain itu, mereka juga memiliki rencana untuk menikah dan melahirkan anak. Bagi Lyana dan Kevin, ini adalah hal yang sang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1567

    Camila menenangkan diri, lalu berjalan ke arah kamar rawat sebelah. Memberi pelajaran pada Catherine bukanlah yang terpenting. Dia harus terlebih dahulu menghibur Lyana. Amarah yang terlalu besar akan sangat melukai tubuh. Camila tidak boleh membiarkan Lyana terus-menerus merasa marah.Sebelum Camila tiba di depan pintu kamar rawat, terlihat Caden berjalan keluar dari dari kamar rawat Lyana. Camila pun menyapanya, “Pak Caden.”Melihat Camila, Caden merasa agak terkejut. “Kapan kamu pulang?”Camila menjawab, “Aku baru beli tiket pesawatnya semalam dan tiba pagi ini.”Caden menghela napas panjang. “Bagus juga kamu pulang. Kak Fiona nggak tahu masalah Bibi Lyana, sedangkan aku juga nggak begitu bisa berkomunikasi dengan Bibi Lyana. Berhubung kamu sudah pulang, temani dan hiburlah dia.”Camila menjawab, “Kak Fiona lagi hamil. Sebaiknya jangan buat dia khawatir. Aku akan jaga Bibi Lyana.”“Emm. Naomi tahu kamu pulang?”Camila menggeleng. “Pesawatku terbang di tengah malam. Dia seharusnya s

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1566

    “Anak yang dikandung Catherine itu anakmu atau bukan?”Dylan mengernyit. “Aku nggak tahu.”Camila bertanya lagi, “Jadi, kamu sudah pikirkan cara penyelesaiannya?”Dylan menggeleng lagi dan menjawab dengan kesal, “Belum.”Camila menghela napas panjang. “Ajak dia keluar. Bilang saja kalian akan pergi daftarkan pernikahan kalian hari ini.”Dylan langsung membelalak. “Aku nggak akan nikahi dia! Pernikahan itu bukan permainan anak. Aku nggak akan menikah dengannya!”Camila menjulingkan matanya. “Memangnya kamu nggak bisa bohong?”Dylan pun terlihat bingung. “Hmm?”Camila tidak menjelaskan, hanya berkata, “Kalau kamu mau tangani masalah Catherine dengan baik, turuti kata-kataku! Ajak dia keluar hari ini!”Dylan buru-buru bertanya, “Kamu punya cara penyelesaiannya?”Camila menjawab, “Kamu ajak dulu dia keluar. Paling bagus kalau bisa ajak dia ketemu di rumah sakit. Aku akan bicara dengannya.”Dylan segera menunjukkan tampang layaknya seekor pug dan menyanjung, “Kalau kamu bisa bantu aku tanga

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1565

    Keesokan paginya.Dylan terbaring di ranjang pasien dan tidak berhenti muntah kering. Dia memanggil Caden dengan lemas, “Caden, tolong ambilkan segelas air untukku. Aku mau kumur-kumur. Cepat dikit. Mulutku bau banget.”Pintu kamar pasien dibuka seseorang, lalu tercium aroma familier seseorang ....Dylan menyadari sesuatu dan jantungnya tiba-tiba berdebar kencang. Dia pun buru-buru mendongak.Camila mengenakan mantel panjang dan menggeraikan rambut ikal panjangnya yang berwarna cokelat sedang berdiri di depan pintu. Dia juga memakai masker, kacamata hitam, dan sepatu hak tinggi setinggi 7 cm. Sebelah tangannya bertumpu pada koper, sedangkan yang satu lagi dimasukkan ke saku mantel. Dia benar-benar terlihat layaknya seorang wanita yang mendominasi.Meskipun Camila membalut dirinya dengan rapat, Dylan tetap langsung mengenalinya. Seluruh tubuh Dylan pun menegang. Entah kenapa, dia mulai merasa panik dan jantungnya juga berdebar makin kencang. Dia hanya menatap Camila dengan mata membelal

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1564

    “Halo, Naomi. Kangen sama aku?”Naomi menghela napas dan berkata, “Hari ini, Bibi Lyana pingsan.”Camila seketika terkejut. “Bibi Lyana kenapa?”Naomi menceritakan masalah Catherine kepada Camila. Setelah tertegun beberapa saat, Camila baru menyahut, “Benar-benar ada orang yang mengandung anak Dylan? Ternyata mual kehamilan bisa berpindah ke seorang ayah!”Di pagi hari, mereka baru membicarakan hal ini. Camila dan Naomi merasa Dylan hanya sakit, tetapi tidak percaya mual kehamilan bisa berpindah ke seorang ayah. Tak disangka, berita heboh mengenai kehamilan Catherine langsung keluar malamnya.Naomi berujar, “Masih belum tentu itu anak Dylan atau bukan. Apalagi, itu cuma kata-kata sepihak Catherine. Dia bahkan menolak untuk melakukan tes DNA. Aku rasa pasti ada yang disembunyikannya.”Camila terdiam sejenak sebelum menjawab, “Memang ada yang aneh. Kalau itu memang anak Dylan, dia pasti akan biarkan Dylan tes DNA dengan tenang! Tapi, Catherine bernyali juga. Beraninya dia mengancam Dylan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status