Semua Bab Anak Kembar Empat si Presdir Dingin: Bab 371 - Bab 380

439 Bab

Bab 371

Ketika mendengar kata “memancing”, akhirnya Hayden mengerti. Kedua matanya seketika berkilauan. Dia menatap Braden dengan penuh harapan. “Hari ini?”“Iya.”“Apa bisa terpancing?”Braden berkata, “Seharusnya bisa!”Hayden semakin girang lagi. Sama seperti Braden, dia juga penasaran dengan tokoh misterius itu. Dia ingin sekali mencari tahu siapa monster itu!Jayden juga sudah memahaminya. Dia memang merasa gugup, tapi dia tidak setakut tadi lagi dan tidak menangis lagi.Ketiga bocah cilik duduk di baris belakang dengan tenang. Dia mengikuti pengawal melaju ke Hotel Wanara. Hotel Wanara adalah bisnis dari Keluarga Senjaya. Jessica pun sudah tiba duluan. Begitu dia tiba, dia langsung menyuruh pihak hotel untuk menutup CCTV hotel.Begitu sistem CCTV ditutup, Jessica pun bisa bersikap semena-mena! Dia berencana untuk menggebuki ketiga bocah cilik itu untuk melampiaskan emosinya. Dia sungguh merasa kesal akibat ulah ketiga bocah itu!Setelah selesai melampiaskan amarahnya, Jessica baru akan k
Baca selengkapnya

Bab 372

Menggantikan posisi Rayden?Braden menyipitkan matanya lagi. Terlintas senyuman sinis di wajahnya. “Aku sungguh salut dengan IQ-mu.”Jessica berkata, “Tanpa diberi tahu kamu, aku juga tahu. Hari ini tamatlah riwayat kalian semua!”Braden tidak membantah omongannya, lalu bertanya, “Kapan Mama akan sampai?”“Tentu saja aku nggak akan suruh mereka datang sekarang. Mereka masih belum tahu posisi kalian. Sebelum aku membongkar rahasia kalian, aku ingin perhitungan dulu sama kalian!”Braden terdiam. Masih belum mengetahui posisi mereka? Mereka belum datang sekarang? Bagus! Bagus sekali! Ternyata Jessica tidak mengecewakannya! Diam-diam, Braden sungguh menyukai IQ wanita ini.Jessica masih belum tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Dia pun mengarahkan konflik ke diri Hayden. “Terutama kamu! Malam itu, kamu sudah patahkan tanganku! Selain itu, sewaktu di stasiun kereta api, kamu juga memarahiku tua dan juga jelek.”Hayden menjawab dengan terus terang, “Iya, aku orangnya! Apa yang ingin kam
Baca selengkapnya

Bab 373

Saat perjalanan pulang, Braden mengirim pesan kepada Rayden.[ Aku, Hayden, dan Jayden lagi perjalanan membawa Mama Tiara pulang. Kami akan sampai sekitar setengah jam. Kamu usahakan untuk ulur waktu. Biarkan Mama sampainya lebih lambat daripada kami. Nanti kita bicarakan lagi saat bertemu. ]Rayden masih berada di dalam mobil. Setelah mendapat perintah dari Braden, dia memutar bola matanya, lalu berkata, “Aku ingin pergi ke toilet.”Saat Rayden pergi ke toilet, Naomi pun menuruni mobil untuk menghubungi Tiara.Namun, panggilan malah diangkat oleh Braden. “Mama.”Naomi merasa sangat syok. “Braden, kenapa kamu yang angkat telepon? Di mana Mama Tiara?”Braden membalas dengan santai, “Mama Tiara lagi tidur.”Naomi semakin syok lagi. “Bukannya Tiara antar kalian pulang? Kenapa malah tidur?”“Belakangan ini Mama Tiara lagi flu. Dia lagi minum obat flu. Mungkin dia ngantuk gara-gara makan obat.”Naomi mengetahui kabar sakitnya Tiara. Dia juga telah mengambil izin sakit hari ini. Hanya karena
Baca selengkapnya

Bab 374

Pada saat yang sama, akhirnya Rayden mengerti kenapa Braden bisa mengirim pesan untuk mengulur waktu. Ternyata demi memberi mereka waktu untuk menyamar!Rayden mengangguk, lalu berkata pada Caden, “Papa, kamu pulang dulu sana. Nanti aku akan pulang bareng Mama.”“Aku akan antar Rayden pulang dengan selamat. Kamu pulang saja.”Usai berbicara, Naomi membawa keempat anak-anak pulang ke rumah.Caden menatap bayangan punggung mereka. Keningnya spontan berkerut.Steven berbisik, “Bukannya ketiga anak Bu Naomi kelihatan normal? Kenapa Bu Jessica ingin kamu menemui anak-anaknya? Tapi, apa juga yang lagi ditakutkan Bu Naomi? Kenapa dia takut kamu ke atas?”Entah apa yang sedang dipikirkan Caden. Tiba-tiba keningnya semakin berkerut lagi ….Di lantai atas.Begitu Naomi tiba di rumah, dia langsung mengunci pintu rapat-rapat. Dia sungguh takut Caden akan menerobos ke dalam rumah dengan tiba-tiba.Braden menghiburnya. “Mama nggak usah khawatir. Kalau Mama nggak ingin dia melihat kami, kami pasti ng
Baca selengkapnya

Bab 375

Braden menceritakan ulang informasi yang dia ketahui, lalu berkata, “Meskipun sekarang aku masih nggak 100% yakin Jessica memiliki hubungan dengan orang misterius itu, kita tetap mesti turun tangan malam ini.”“Kalau mereka benar-benar memiliki hubungan, malam ini kita mesti pancing orang itu keluar. Kalau mereka berdua nggak ada hubungan apa-apa, kita terpaksa pikirkan cara lain lagi.”Sebenarnya selalu ada caranya. Beberapa hari lalu, Braden juga kepikiran bisa memanfaatkan Naomi untuk memancing orang misterius!Hanya saja, Braden tidak ingin berbuat seperti itu. Bagaimanapun, orang misterius itu memiliki motif terpendam. Dia tidak ingin melibatkan ibu kesayangannya ke dalam masalah ini.Kemunculan Jessica hari ini telah mendatangkan ilham untuk Braden.Braden berkata, “Hari ini kita beraksi secara pencar. Aku dan Hayden pergi ke Hotel Wanara. Jayden bertugas untuk jaga Mama Tiara di rumah, sekalian bantu kita untuk bohongi Mama Tiara. Kemudian, Rayden bertugas untuk menenangkan Mama
Baca selengkapnya

Bab 376

Rayden bertanya, “Apa kamu curiga Papa mengenali kalian? Harusnya nggak mungkin. Kalau Papa benar-benar mengenali kalian, dia pasti akan membawa kalian ke rumah sakit untuk melakukan tes DNA. Dia nggak mungkin hanya melihat kalian dengan tatapan aneh saja.”Hayden juga menimpali, “Dia pasti nggak mengenali kita. Teknik merias Jayden sangat bagus! Lagi pula, dia juga nggak punya mata elang!”Braden terdiam beberapa detik, lalu bertanya pada Rayden, “Apa dia mengungkit masalah tes DNA lagi?”“Nggak ada, setelah dia tanya di pagi hari tadi, dia nggak pernah mengungkitnya lagi. Tapi dia memang agak aneh. Mama nggak ingin dia ke taman kanak-kanak, tapi dia malah bersikeras ingin ke sana.”Braden berkata, “Dia ke taman kanak-kanak juga karena Jessica. Setelah Jessica melihat wajah kita, dia curiga kami sengaja melakukan operasi plastik demi menggantikan posisi Rayden. Itulah sebabnya Jessica langsung menghubunginya, suruh dia segera mencari kami di taman kanak-kanak.” “Tapi … tatapannya ket
Baca selengkapnya

Bab 377

Beberapa saat kemudian, Naomi dan Rayden menuruni tangga.Ketika melihat Steven, dia merasa sangat kaget. “Kenapa kalian di sini? Sejak kapan kalian datangnya?”Steven membalas, “Kami datang bersama kalian tadi.”Naomi semakin kaget lagi. “Kalian masih belum pulang?”“Emm.” “Kenapa kalian nggak pulang? Bukannya tadi aku sudah kasih tahu kalian untuk pergi duluan?”Steven juga tidak tahu alasannya. Dia pun tidak menjawab, melainkan hanya tersenyum saja. Dia membukakan pintu untuk mereka, mempersilakan mereka untuk memasuki mobil.Seperti biasanya Rayden duluan memasuki mobil, diikuti oleh Naomi. Naomi pun bertanya pada Caden, “Kenapa kamu masih belum pulang?”Caden tidak meladeninya. Rayden merasa kesal langsung menyenggolnya.Caden menggigit bibir bawahnya. “Ada sedikit urusan pekerjaan yang aku selesaikan di mobil. Aku juga nggak sadar sudah jam segini.”“Oh … emm? Di mana ponselku? Astaga, ketinggalan di atas. Rayden, kamu tunggu sebentar. Aku ambil di atas.”Naomi kembali menuruni
Baca selengkapnya

Bab 378

Naomi membalas dengan penuh waspada.[ Apa yang ingin kamu tanyakan? ]Caden mengetik dengan cepat.[ Kalau kamu nggak ke sini, aku akan ke kamarmu sekarang. ]Naomi segera mengetik.[ Sebentar! Aku cari kamu saja! ]Berbicara di ruang baca akan lebih leluasa daripada di dalam ruang kamar.Naomi berdiri pergi ke ruang baca, lalu menatap Caden dengan penuh waspada. “Untuk apa kamu mencariku?”Caden langsung berterus terang. “Apa putramu kenal sama Jessica?”“Nggak kenal.”“Jadi, kenapa dia menciptakan gosip kehamilan Jessica?”Tentu saja Naomi tidak mungkin menjawab Braden sengaja melakukannya. Dia pun berbohong, “Putraku nggak lagi menyebar gosip. Dia hanya melihat perutnya agak membuncit. Jadi, dia kira Jessica lagi hamil. Dia juga nggak menyangka media akan salah paham.”Caden menatap Naomi sekilas, lalu bertanya lagi, “Apa keunggulan dari putramu?”“Apa maksudmu?”“Kalau dibandingkan dengan anak lain, apa ada yang berbeda dengannya?”Naomi membalas dengan sangat yakin, “Nggak ada! A
Baca selengkapnya

Bab 379

Saat mereka tiba, Steven pun sudah menunggu.Baru saja mobil berhenti, Steven membuka mobil bangku samping pengemudi, lalu memasuki mobil. Dia kelihatan sangat penasaran.“Kak Caden, buat apa kita awasi putranya Bu Naomi?”Caden bertanya kembali, “Apa mereka masih di rumah?”“Masih. Sudah jam berapa sekarang, mereka bisa ke mana juga?”Caden duduk bersandar sembari menyalakan rokok. Tatapannya tertuju ke arah rumahnya Tiara ….Ketika melihat Caden tidak berencana untuk bersuara, Andrew pun menuruni mobil.Steven juga ikut menuruni mobil. Lantaran tidak mendapatkan informasi dari Caden, dia pun bertanya pada Andrew, “Sebenarnya apa yang ingin dilakukan Kak Caden?”“Nggak tahu.”“Kenapa dia malah mengawasi anak kecil?”“Nggak tahu.”Steven menggaruk kepalanya. “Apa kamu menyadari ada yang aneh dengan Kak Caden hari ini?”“Emm.”“Apa kamu tahu alasannya?”“Nggak tahu.”Andrew yang ditanya pun selalu menjawab tidak tahu apa-apa. Steven pun merasa kesal. “Kamu nggak tahu apa-apa. Apa kamu n
Baca selengkapnya

Bab 380

Kening Caden berkerut.Steven segera melihat sekilas dan dia pun merasa kaget. “Mengerikan sekali! Eh, kenapa kondisi kematian kucing ini sangat familier? Seperti … oh, aku ingat! Sungguh mirip dengan kondisi kucing yang dibuang orang maniak itu ke kamar Rayden! Sepertinya lehernya dipelintir hingga mati!”Caden dan Andrew tidak berbicara.Beberapa saat kemudian, Caden mengembalikan ponsel kepada Andrew, lalu bertanya, “Apa kamu yakin ini sampah yang dibuang putrinya Pak Giman?”“Emm!”Caden merokok sembari mengerutkan keningnya. Dia sedang memikirkan sesuatu.Steven merasa sangat tidak habis pikir. “Bagaimana mungkin Bu Tiara pelakunya? Dia itu teman baiknya Bu Naomi, apalagi dia itu putrinya Pak Giman. Wanita itu kelihatan sangat lugu, nggak seperti orang yang akan melukai kucing. Dia nggak mirip dengan orang misterius itu!”Caden dan Andrew masih terdiam. Yang membalas omongan Steven hanyalah suara embusan angin.Pada saat yang sama, di lantai atas.Braden telah menerima pesan balas
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3637383940
...
44
DMCA.com Protection Status