All Chapters of Anak Kembar Empat si Presdir Dingin: Chapter 1261 - Chapter 1270

1277 Chapters

Bab 1261

Naomi juga ikut mengernyit. Ini memang merupakan masalah serius. Jika tidak ada penerus, meskipun tidak sampai musnah, dunia medis negara ini juga pasti akan mengalami kemunduran.Rambut Baby diikat kepang dua. Dia yang duduk di antara Naomi dan Nenek sedang memilih-milih obat herbal yang dipetik hari ini. Dia tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan Nenek dan naomi. Namun, melihat ekspresi mereka yang murung, dia pun ingin menghibur mereka.“Nenek Buyut, Mama, jangan sedih. Aku akan memikulnya!” ucap Baby dengan suara imut.Nenek menoleh ke arah Baby, lalu tersenyum dan menjawab, “Baby paling hebat!”Naomi juga melirik putrinya dengan penuh kasih sayang.Setelah memuji Baby untuk sesaat, Nenek lanjut berbicara dengan Naomi.“Naomi, aku tahu kamu nggak terlalu tertarik dalam bidang kedokteran. Tapi, Baby masih kecil .... Baik itu demi masa depan Baby atau dunia medis, kamu harus dalami ilmu kedokteran dari Nenek. Kalau Nenek meninggal suatu hari nanti, setidaknya kamu masih bisa piku
Read more

Bab 1262

Hayden buru-buru mencegah mereka. “Tunggu!”Jika dijumlahkan, total usia Kakek Kedua dan master sudah lebih dari 130 tahun. Namun, mereka malah terlihat seperti anak kecil yang bandel. Mereka mengabaikan ucapan Hayden dan langsung melompat ke atas pohon. Kemudian, mereka mulai melompat dari pohon yang satu ke pohon lain. Hanya dalam sekejap, mereka sudah menghilang dari pandangan Hayden.Hayden merasa sangat kewalahan. Setelah memeras otak dan menghabiskan banyak air ludah, dia baru berhasil membujuk Kakek Kedua dan master untuk mengesampingkan dendam mereka, lalu bekerja sama untuk menghadapi musuh. Alhasil, mereka malah berselisih lagi pada saat mengajarinya ilmu bela diri. Mereka merasa ajaran masing-masing lebih baik.Putih sudah memilih posisi terbaik untuk menonton keramaian.Ada seekor ular piton yang melingkar di pohon. Mungkin karena mengira Putih mengambil tempatnya, ia pun menjulurkan lidah ke arah Putih dan hendak menyerang Putih. Putih langsung menoleh dan memancarkan tat
Read more

Bab 1263

Pada saat ini, Caden sedang berdiri di samping pagar sambil merokok. Sekarang, dia sudah makin jarang merokok. Namun, dia belum sepenuhnya berhenti. Ketika ada beban pikiran, dia masih bisa memiliki keinginan untuk merokok.Naomi dan anak-anak sedang mempelajari pengetahuan baru, sedangkan Caden sedang memikirkan masalah. Dia ingin menemukan virus generasi ke-8 secepatnya.Caden sudah berulang kali mengenang segala sesuatu yang terjadi ketika orang tuanya masih hidup dan kejadian pada hari mereka meninggal. Dia ingin menemukan sedikit petunjuk dari ingatannya.Ada kenangan yang manis, ada juga kenangan yang pahit. Namun, karena akhir yang tidak sempurna, kenangan manis terasa pahit, sedangkan kenangan pahit terasa makin pahit. Pada akhirnya, semua kepahitan itu berubah menjadi kesedihan.Kesedihan yang melanda Caden membuatnya mengernyit. Dia tidak ingin mengenang masa lalu, tetapi harus memaksakan diri untuk mengenangnya. Sambil merokok, dia memaksakan diri untuk memikirkan kenangan i
Read more

Bab 1264

Hayden langsung berlari ke sisi Kakek Kelima dan bertanya, “Kakek Buyut, kamu sudah siap makan?”“Sudah. Kenapa?”“Ayo jalan! Kita kembali ke markasmu. Aku mau belajar cara meredam suara ledakan ini!”Hayden langsung menyeret Kakek Kelima pergi. Baru berjalan beberapa langkah, dia menoleh dan berpesan pada Kakek Kedua dan master, “Kakek Buyut Kedua, Paman Seperguruan, jangan cari aku besok. Aku mau belajar cara buat bo ....”Melihat Naomi yang sedang menatapnya, Hayden buru-buru mengganti kata-katanya. “Aku mau belajar cara buat kembang api dari Kakek Buyut Kelima!”Kakek Kedua dan master pun terdiam. Murid mereka direbut Kakek Kelima?Naomi tidak tahu apa sebenarnya yang dipelajari Hayden.  Dia hanya berpesan pada Hayden, “Kamu lebih hati-hati, ya!”“Emm! Mama tenang saja, Kakek Buyut Kelima akan melindungiku!”Hayden sudah tidak sabar untuk mulai belajar. Dia segera menarik Kakek Kelima sambil berlari menjauh. Dia pada dasarnya suka berlatih bela diri, juga meneliti berbagai macam ba
Read more

Bab 1265

“Ingat! Kekuatan dan kekuasaan menentukan harga diri dan kebenaran!”“Emm. Yang lain?”“Di mana pun kita berada, hati kita akan tetap setia pada tanah air!” Suara Hayden terdengar nyaring dan tegas. Kakek Kelima mengangguk dan memuji, “Anak baik!”Pada saat ini, orang yang menangis paling hebat adalah Jayden. Jayden pada dasarnya memang sentimental dan gampang menangis. Dia memeluk leher Kakek Ketiga dengan kuat dan sangat enggan untuk berpisah.Mata Kakek Ketiga juga berkaca-kaca. “Jayden, Kakek Buyut percaya kamu pasti bisa raih kesuksesan besar dan bersinar di dunia seni dan mode. Ingat kata-kata Kakek Buyut. Seni itu jiwa sebuah negara, dan mencintai tanah air adalah misi seorang seniman! Cintailah tanah airmu di atas segalanya.”Jayden mengangguk. “A ... aku akan mengingatnya. Mencintai tanah air di atas segalanya.”“Emm!” Suara Kakek Ketiga juga terdengar tercekat.Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada Naomi dan anak-anak, kakek dan nenek mengobrol secara pribadi dengan Cad
Read more

Bab 1266

Braden, Jayden, dan Rayden sudah melihat apa yang ada di permukaan sungai. Mereka pun menatap Caden dan menunggunya bersuara.Caden terdiam beberapa detik sebelum menjawab, “Ada bangkai hewan yang keadaannya agak mengerikan. Aku khawatir kamu dan Baby akan kaget setelah melihatnya, makanya aku suruh kalian jangan lihat.”Setelah mendengar ucapan Caden, Braden, Jayden, dan Rayden pun membelalak. Mereka menatap Caden, seolah-olah sedang mengatakan ‘Bohong!’Caden memberi isyarat mata mereka, seolah membalas, ‘Ini kebohongan yang diperlukan.’Ketiga bocah itu memanyunkan bibir mereka, lalu menunduk tanpa membongkar kebohongan Caden.Naomi bertanya dengan bingung, “Bangkai hewan?”“Emm.”“Hewan apa?”“Aku nggak lihat jelas, seharusnya hewan yang diserang binatang buas lainnya. Bangkainya cuma sisa setengah.”Naomi mengernyit. “Apa masih ada binatang buas lain di sisi bangkai itu? Hayden bahaya nggak?”“Nggak kok. Lagian, Putih dan adik seperguruan Kakek Kedua juga menemaninya.”“Benar juga
Read more

Bab 1267

Saat mengungkit tentang kakek dan nenek yang tidak ingin turun gunung, Caden mengernyit lagi. Dia merasa alasan sekelompok orang itu memalsukan kematian mereka dan hidup mengasingkan diri tidaklah sederhana. Dia harus menyelidiki hal ini dengan baik.Caden tidak memberi tahu Naomi bahwa kakek dan nenek mungkin memiliki kesulitan tersendiri. Dia hanya menghibur, “Lingkungan di hutan memang kurang bagus, tapi mereka punya rumah sendiri. Kabin mereka lengkap, kondisi hidup mereka di sana juga lumayan baik.”“Lagian, meski sudah tua, mereka masih sehat. Waktu mereka sudah nggak mampu urus diri sendiri, kita baru cari cara untuk jemput mereka pulang. Kalau mereka bersikeras nggak mau turun gunung, kita bisa temani mereka hidup di sini. Beberapa tahun lagi, anak-anak sudah besar dan nggak akan begitu bergantung pada kita seperti sekarang. Nanti, kita bisa tinggal di sini.”Begitu membicarakan hal ini, Naomi pun merasa bersemangat.“Kalau bukan demi anak-anak, aku benar-benar lebih ingin lanj
Read more

Bab 1268

Di dalam tenda, Braden, Hayden, Jayden, dan Rayden masih bersemangat. Begitu melihat Caden masuk ke tenda, Hayden langsung bertanya, “Mama dan Baby sudah tidur?”“Emm, baru tidur.”Sebelum Caden sempat bertanya, Hayden sudah berkata, “Papa datang untuk tanyakan kejadian tadi, ‘kan? Tapi, begitu aku tiba di pinggir sungai tadi, Putih langsung menghalangiku. Katanya, ada sesuatu yang berbahaya di dalam sungai. Dia melarangku mengikutinya dan masuk ke sungai, lalu pergi ke seberang sendiri.”“Aku sebenarnya pengen ikut, tapi Paman Seperguruan juga melarangku pergi. Setelah beberapa saat, Putih baru kembali. Waktu kutanya kenapa, dia nggak jawab, cuma bilang itu urusan keluarganya.”Caden bertanya dengan bingung, “Urusan keluarga? Putih punya keluarga?”“Nggak tahu, Putih juga nggak ngomong lebih lanjut.”“Di mana Putih?”“Di luar. Dia harusnya tidur di atas pohon.”“Apa keadaannya aneh?”“Nggak. Aku nggak berhenti mengamatinya. Tapi, dia nggak berbeda dari biasa. Waktu perlu semangat, dia
Read more

Bab 1269

Caden memang tidak menyuarakannya. Namun, itu tidak berarti dia tidak tahu. Hayden sangat mengkhawatirkan Putih.Putih menjulurkan lidahnya lagi dan menatap Caden untuk sesaat. Setelah itu, dia baru melompat turun dari tangan Caden dan menjalar ke dalam tenda. Ia langsung menjalar ke sisi Hayden, lalu menempelkan kepalanya ke wajah Hayden dan tidur bersandar di sana.“Sudah pulang? Kamu masih akan pergi?”Hayden yang tiba-tiba berbicara membuat Putih terkejut sampai melompat sangat jauh. Ketika melihat Hayden membuka mata, ia baru menjulurkan lidahnya.Maya Hayden terlihat merah. “Aku kira kamu akan ikut mereka pergi dan nggak kembali lagi.”Hayden tahu Putih menyelinap keluar. Akhir-akhir ini, dia tidak berhenti mengamati Putih. Mana mungkin dia tidak tahu? Meskipun Putih tidak mengatakan apa-apa, dia tahu bahwa makhluk-makhluk itu tidak berhenti mengikuti mereka karena ingin membawa Putih pergi.Putih menjalar ke arah Hayden dan menunduk. Hayden mengulurkan tinjunya dan menyentuhkann
Read more

Bab 1270

Sore ini, Caden sekeluarga akhirnya tiba di kaki gunung. Setelah makan sedikit, mereka naik mobil khusus dan melaju ke bandara.Dalam perjalanan ke bandara, Caden bertanya, “Gimana keadaan 8 orang itu?”Delapan orang yang dimaksud Caden adalah pemburu ilegal yang berhasil turun gunung dengan selamat. Dari lebih dari 100 orang, yang berhasil bertahan hidup hanya mereka. Memang benar bahwa hutan primer sangat berbahaya.Sopir ini adalah bawahan Caden. Dia menjawab, “Otak mereka semua bermasalah. Sepertinya, mereka sudah benar-benar dikejutkan selama berada di hutan. Ada yang bilang lihat hantu, ada yang bilang lihat manusia liar ....”Intinya, tidak ada orang yang mengungkit tentang kabin atau ada orang yang hidup mengasingkan diri di dalam hutan. Orang yang selamat sudah cukup beruntung. Mereka telah mengalami trauma mendalam. Mana mungkin mereka masih ingat tentang kabin?“Apa rekan mereka yang menunggu di luar sudah tertangkap?” tanya Caden lagi.Ada orang yang berburu, ada orang yang
Read more
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status