Anton mengerutkan keningnya. Setelah terdiam sesaat, dia lanjut bertanya, “Kamu yakin wanita itu nggak berkecimpung di dunia medis?”“Yakin. Dari informasi yang kudapatkan, dia cuma pernah kuliah setahun dan jurusannya juga bukan kedokteran. Keluarganya itu berbisnis dan nggak ada yang belajar kedokteran. Tapi, dia memang ahli dalam psikologi anak.”Seusai menjawab pertanyaan Anton, asisten itu bertanya, “Apa aku perlu telepon Nona Salvia dan cari tahu masalahnya dengan mendetail?”“Nggak usah. Aku akan langsung tanyakan pada Salvia.”Saat ini, Salvia sedang berada di Kota Jawhar. Begitu menerima telepon dari Anton, dia merasa sangat gembira. “Kakek, kamu merindukanku?”Ekspresi Anton agak jelek. Namun, dia juga merasa gembira setelah melihat cucunya. Dia pun menjawab dengan berlagak marah, “Nggak!”Salvia pun berkata dengan manja, “Tapi, aku sudah rindu sama Kakek!”“Kamu rindu sama aku? Cih, yang penting kamu jangan timbulkan masalah untukku. Kamu ribut sama istrinya Caden?”Salvia m
Read more