“Baby, Nenek Buyut ada di sini.”Baby berlari masuk ke laboratorium. “Nenek Buyut, Papa, apa yang lagi kalian lihat?”Nenek tersenyum penuh kasih sayang dan menjawab, “Aku lagi tunjukkan koleksiku kepada papamu.”“Botol-botol kecil ini?”“Emm.”Baby melebarkan matanya yang cemerlang dan menatap ke-8 botol itu dengan rasa ingin tahu. “Nenek Buyut, apa isinya?”“Monster.”“Hmm? Monster kecil?”“Emm! Monster kecil yang bisa makan orang!”“Hah?” Baby sangat terkejut. IQ-nya memang mirip Naomi. Tidak peduli apa yang dikatakan Nenek, dia akan percaya. Dia sangat mudah dibujuk dan ditipu.Setelah mendengar isi botol-botol kecil itu adalah monster kecil yang bisa memakan orang, Baby merasa agak takut. Dia buru-buru bersembunyi di belakang Caden dan menarik pakaiannya erat-erat. “Papa, aku takut.”Caden berbalik, lalu membungkuk dan menggendong Baby. “Nggak usah takut. Papa ada di sini.”Nenek berkata sambil tersenyum, “Monster ini memang mengerikan, tapi mereka tetap punya kelemahan. Baby mau
Begitu mengingat ucapan Nenek hari ini, Caden mau tak mau merasa gelisah.Zaman sekarang memang terlihat damai di permukaan, tetapi sebenarnya ada arus gelap yang tidak berhenti bergejolak. Persaingan antar negara tidak pernah berhenti. Ada orang yang tulus ingin mengejar kedamaian, tetapi selalu ada orang yang ingin merusak kedamaian dan menimbulkan peperangan. Namun, siapa yang akhirnya akan menderita akibat perang tersebut? Orang-orang biasa yang tak bersenjata dan rakyat jelata yang berjuang untuk hidup.Sekarang, negara ini maju, makmur, dan kuat. Masyarakat tidak takut pada peperangan secara terang-terangan karena negara memiliki senjata tercanggih untuk melawan musuh. Namun, jika musuh menggunakan trik kotor, hal itu tidaklah bisa diwaspadai.Semua orang mengakui bahwa senjata biologis merupakan senjata paling berbahaya dan mengerikan di dunia. Seberapa mengerikan dampak buruknya? Baca saja penggunaan senjata biologis yang tercatat di sejarah.Namun, jika virus generasi ke-8 ya
Naomi tersenyum lembut dan cerah. “Kalau begitu, kamu jangan khawatir lagi, ya. Ayo kita makan siang!”“Emm. Hayden dan Kakek Kedua sudah pulang?”“Belum. Dulu, mereka juga begitu. Mereka suka keluar pagi-pagi dan pulang malam. Kakek Kelima sudah datang. Kakek Ketiga ....”Sebelum Naomi menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba terdengar suara Jayden berseru, “Papa! Mama!”Caden dan Naomi menghentikan langkah mereka, lalu menoleh ke arah datangnya suara.“Papa! Mama!” Jayden sedang tersenyum cerah sambil berlari ke arah Caden dan Naomi. Dia terlihat sangat gembira dan bersemangat.Naomi menyambut Jayden dengan senyuman indah, lalu menggendongnya dan menciumnya. “Jayden punya kabar gembira apa? Kenapa kamu begitu senang?”Jayden mengeluarkan sebuah lencana dan menjawab, “Mama, lihat. Ini pemberian Kakek Buyut Ketiga!”Model dan bahan lencana itu sangat sederhana, juga terlihat sudah cukup tua. Tidak ada kerajinan tangan maupun lukisan yang rumit. Kasarnya, itu hanyalah sebuah papan besi kecil
Seperti Naomi, Caden juga tidak terlalu tertarik pada dunia seni dan mode. Biasanya, dia selalu berpakaian sesuai dengan seleranya. Semua pemahamannya tentang dunia seni dan mode berasal dari Dylan.Dylan bukan selebritas ataupun model, tetapi sangat suka berpacaran dengan selebritas dan model terkenal. Jadi, dia sangat memahami dunia ini dan selalu bergosip di hadapan Caden.Jayden yang berguru dengan seorang master merupakan hal yang menggembirakan. Namun .... Kakek Ketiga seharusnya memiliki niat tersendiri.Jayden sudah tinggal di tempat ini selama 5 tahun dan mendapat bimbingan dari Kakek Ketiga selama 5 tahun penuh, tetapi tidak pernah diberi status. Sekarang, Kakek Ketiga malah tiba-tiba memberikan lencananya kepada Jayden dan mengangkat Jayden sebagai muridnya. Ini berarti dia sudah memberi status kepada Jayden.Kenapa Kakek Ketiga tiba-tiba memberi status kepada Jayden? Menurut tebakan Caden, itu pasti berkaitan dengan kakek kandung Jayden. Kakek Ketiga dan Morris sama-sama a
Sementara itu, Baby merupakan murid Erha, sosok paling berpengaruh di dunia medis. Kelak, dia mungkin harus memikul tanggung jawab besar di dunia medis.Hal yang terpenting adalah, anak-anak ini sangat mencintai Naomi. Jadi, siapa orang yang paling hebat? Tentu saja Naomi! Dia adalah orang yang paling tidak bisa disinggung dan tidak mampu disinggung oleh siapa pun....Pada saat yang sama, di Kota Jawhar.Setelah menerima pesan dari Caden, Robbin segera memikirkan cara untuk mengajak Anton bertemu. Anton tidaklah mudah diajak bertemu. Keluarga Lukman memang sudah berkecimpung di dunia medis dari generasi ke generasi. Mereka memiliki kekuasaan paling besar dan tinggi di Kota Jawhar, mendirikan rumah sakit swasta paling bergengsi, dan ketiga generasinya memiliki reputasi yang sangat bagus di dunia medis.Namun, kedudukan Keluarga Lukman di dunia medis masih kalah jauh dari Anton. Robbin gagal mengajak Anton bertemu. Setelah menggunakan nama Caden, Anton baru bersedia meluangkan waktu be
Anton mengerutkan keningnya. Setelah terdiam sesaat, dia lanjut bertanya, “Kamu yakin wanita itu nggak berkecimpung di dunia medis?”“Yakin. Dari informasi yang kudapatkan, dia cuma pernah kuliah setahun dan jurusannya juga bukan kedokteran. Keluarganya itu berbisnis dan nggak ada yang belajar kedokteran. Tapi, dia memang ahli dalam psikologi anak.”Seusai menjawab pertanyaan Anton, asisten itu bertanya, “Apa aku perlu telepon Nona Salvia dan cari tahu masalahnya dengan mendetail?”“Nggak usah. Aku akan langsung tanyakan pada Salvia.”Saat ini, Salvia sedang berada di Kota Jawhar. Begitu menerima telepon dari Anton, dia merasa sangat gembira. “Kakek, kamu merindukanku?”Ekspresi Anton agak jelek. Namun, dia juga merasa gembira setelah melihat cucunya. Dia pun menjawab dengan berlagak marah, “Nggak!”Salvia pun berkata dengan manja, “Tapi, aku sudah rindu sama Kakek!”“Kamu rindu sama aku? Cih, yang penting kamu jangan timbulkan masalah untukku. Kamu ribut sama istrinya Caden?”Salvia m
“Pertama-tama, kamu harus belajar dengan giat. Kamu harus pakai kemampuanmu untuk menundukkan semua orang supaya mereka mengangkatmu ke posisi ini. Kedua, kamu harus jalin hubungan baik dengan orang-orang yang berkemampuan, baik itu orang di dunia medis maupun bidang lain. Koneksi yang bagus akan sangat membantumu kelak.”“Kalau bukan terpaksa, sebisa mungkin jangan berkonflik dengan tokoh-tokoh terkemuka. Tentu saja, Kakek juga bukan suruh kamu untuk terus mengalah. Kalau istrinya Caden memang menindasmu, kamu nggak perlu takut sama dia. Meski harus melibatkan pemerintah, Kakek juga pasti akan menegakkan keadilan untukmu!”Salvia bersikeras menjawab, “Aku nggak bohong. Memang dia yang menindasku! Dia bukan cuma berkepribadian buruk, juga nggak tahu diri! Dia menyalin hasil kerja kerasku dan bersikeras bilang itu hasil penelitiannya. Aku sudah bersabar dalam masalah ini.”“Demi hormati Caden, aku meneleponnya dan mengundangnya meneliti obat penawar untuk virus ini bersamaku. Aku juga j
“Achu ....”Naomi sedang meneliti virus bersama Nenek. Dia sudah bersin berkali-kali. Berhubung terlalu sering bersin, da mulai curiga. “Ada yang lagi diam-diam maki aku, ya?”Melihat raut wajah Naomi yang segar, Nenek tahu Naomi bukan sakit. Dia pun bertanya, “Kamu punya musuh?”Naomi berpikir sejenak. Ada begitu banyak wanita yang diam-diam menyukai Caden. Mereka semua pasti membencinya. Setiap hari, mereka akan berdiskusi di internet tentang dendam mereka karena dirinya sudah merebut Caden.Namun, orang-orang yang memiliki dendam paling mendalam dengan Naomi seharusnya adalah Jessica dan ibunya serta Cynthia dan ibunya. Oh iya, masih ada seseorang yang terlupakan. Salvia! Sebelum dia kembali ke hutan, Salvia juga menunjukkan permusuhan yang sangat kuat terhadapnya.“Nenek, kamu pernah dengar soal Keluarga Santana?” tanya Naomi.Saat mengungkit tentang Keluarga Santana, Nenek pun menoleh ke arah Naomi. “Aku tahu soal mereka. Aku lupa tanya sama kamu juga. Memangnya Anton juga nggak m
Sekarang tiba-tiba Wesley telah siuman. Begitu siuman, dia malah langsung pergi menemui anak haram Zaskia? Apa hubungannya Wesley dengan anak haram itu?Wesley, ayahnya, orang misterius, anak haram Zaskia ….Kening Caden berkerut. Dia berpikir sejenak, lalu bertanya, “Apa kamu yakin dia itu Wesley?”“Yakin. Aku ada videonya. Coba kamu lihat.”Steven mengeluarkan ponselnya, lalu mencari video untuk dilihat Caden.Di dalam video, seorang pria berusia sekitar 50 tahun sedang berdiri di depan jendela kaca ruangan isolasi. Dia mengenakan masker dan topi. Matanya kelihatan berlinangkan air mata ketika melihat anak haram di dalam ruang isolasi.Anak haram itu sedang berbaring tenang di atas ranjang dengan dipasang banyak selang. Kondisinya kelihatan sangat tidak bagus.Dari dalam video, dapat dilihat bahwa pria paruh baya itu adalah Wesley!Sepertinya Wesley sangat peduli dengan anak haram itu. Dia terus mengusap air matanya, menatap anak itu dengan tatapan penuh sakit hati.Raut wajah Caden
Ketika di bawah gunung, Nenek juga pernah mengobrol berdua dengan Caden. Seandainya diperbolehkan, dia tidak ingin mempublikasikan masalah obat itu hasil penelitian Naomi. Jadi, Caden ingin mencari Robbin untuk membahas persoalan ini.Naomi membawa anak-anak ke mobil, lalu kembali ke rumah. Sementara, Caden dan Steven menaiki mobil mewah lainnya, lalu bergegas ke rumah sakit.Begitu memasuki mobil, Steven langsung bertanya, “Apa benar obat penawar itu sudah berhasil diteliti?”“Em.”“Hebat sekali! Orang-orang di luar sana mengatakan Kak Naomi itu beruntung bisa menikah sama kamu! Kenyataannya, kamu yang beruntung bisa menikah sama Kak Naomi. Tiba-tiba aku merasa kamu bukanlah apa-apa di hadapan Kak Naomi!” Steven yang sedang mengendarai mobil tidak sadar dengan apa yang sedang dikatakan.“Kamu bilang kamu itu kaya. Keluarga Kak Naomi juga kaya. Selain itu, ada beberapa pangeran kecil di sisi Kak Naomi, ada juga sekelompok Raja di belakangnya! Mereka semua sangat memanjakan Kak Naomi!”
“Cemburu, nggak? Coba lihat betapa anak-anak menyukaiku.”Terlihat senyuman kaku di wajah pengawal.Meskipun Braden dan Rayden juga gembira untuk berkunjung ke arena ski, tapi mereka spontan melihat ke sisi Steven dengan ekspresi menyindir. ‘Selagi Bos nggak ada di tempat, dia mengerahkan seluruh tenaganya untuk mengelola perusahaan. Semua yang seharusnya dia lakukan dan nggak seharusnya dia lakukan pun sudah dia lakukan semuanya.’‘Sekarang giliran bos sudah kembali, seharusnya dia bisa mengambil cuti panjang, tapi dia malah merebut tugas untuk membantu Bos menjaga anak. Apa dia lupa sebenarnya mereka itu anaknya siapa?’“Paman Steven, kalau kamu berencana untuk nggak menikah dan memiliki anak untuk selamanya, aku akan merawatmu di saat tua nanti,” ucap Braden secara tiba-tiba.Anak-anak yang lain segera menimpali, “Aku juga akan merawat Paman!”“Aku akan memijat Paman!”“Aku akan masak makanan kesukaan Paman.”Setelah mendengar ucapan anak-anak, Steven sungguh merasa terharu. “Oke,
Sore ini, Caden sekeluarga akhirnya tiba di kaki gunung. Setelah makan sedikit, mereka naik mobil khusus dan melaju ke bandara.Dalam perjalanan ke bandara, Caden bertanya, “Gimana keadaan 8 orang itu?”Delapan orang yang dimaksud Caden adalah pemburu ilegal yang berhasil turun gunung dengan selamat. Dari lebih dari 100 orang, yang berhasil bertahan hidup hanya mereka. Memang benar bahwa hutan primer sangat berbahaya.Sopir ini adalah bawahan Caden. Dia menjawab, “Otak mereka semua bermasalah. Sepertinya, mereka sudah benar-benar dikejutkan selama berada di hutan. Ada yang bilang lihat hantu, ada yang bilang lihat manusia liar ....”Intinya, tidak ada orang yang mengungkit tentang kabin atau ada orang yang hidup mengasingkan diri di dalam hutan. Orang yang selamat sudah cukup beruntung. Mereka telah mengalami trauma mendalam. Mana mungkin mereka masih ingat tentang kabin?“Apa rekan mereka yang menunggu di luar sudah tertangkap?” tanya Caden lagi.Ada orang yang berburu, ada orang yang
Caden memang tidak menyuarakannya. Namun, itu tidak berarti dia tidak tahu. Hayden sangat mengkhawatirkan Putih.Putih menjulurkan lidahnya lagi dan menatap Caden untuk sesaat. Setelah itu, dia baru melompat turun dari tangan Caden dan menjalar ke dalam tenda. Ia langsung menjalar ke sisi Hayden, lalu menempelkan kepalanya ke wajah Hayden dan tidur bersandar di sana.“Sudah pulang? Kamu masih akan pergi?”Hayden yang tiba-tiba berbicara membuat Putih terkejut sampai melompat sangat jauh. Ketika melihat Hayden membuka mata, ia baru menjulurkan lidahnya.Maya Hayden terlihat merah. “Aku kira kamu akan ikut mereka pergi dan nggak kembali lagi.”Hayden tahu Putih menyelinap keluar. Akhir-akhir ini, dia tidak berhenti mengamati Putih. Mana mungkin dia tidak tahu? Meskipun Putih tidak mengatakan apa-apa, dia tahu bahwa makhluk-makhluk itu tidak berhenti mengikuti mereka karena ingin membawa Putih pergi.Putih menjalar ke arah Hayden dan menunduk. Hayden mengulurkan tinjunya dan menyentuhkann
Di dalam tenda, Braden, Hayden, Jayden, dan Rayden masih bersemangat. Begitu melihat Caden masuk ke tenda, Hayden langsung bertanya, “Mama dan Baby sudah tidur?”“Emm, baru tidur.”Sebelum Caden sempat bertanya, Hayden sudah berkata, “Papa datang untuk tanyakan kejadian tadi, ‘kan? Tapi, begitu aku tiba di pinggir sungai tadi, Putih langsung menghalangiku. Katanya, ada sesuatu yang berbahaya di dalam sungai. Dia melarangku mengikutinya dan masuk ke sungai, lalu pergi ke seberang sendiri.”“Aku sebenarnya pengen ikut, tapi Paman Seperguruan juga melarangku pergi. Setelah beberapa saat, Putih baru kembali. Waktu kutanya kenapa, dia nggak jawab, cuma bilang itu urusan keluarganya.”Caden bertanya dengan bingung, “Urusan keluarga? Putih punya keluarga?”“Nggak tahu, Putih juga nggak ngomong lebih lanjut.”“Di mana Putih?”“Di luar. Dia harusnya tidur di atas pohon.”“Apa keadaannya aneh?”“Nggak. Aku nggak berhenti mengamatinya. Tapi, dia nggak berbeda dari biasa. Waktu perlu semangat, dia
Saat mengungkit tentang kakek dan nenek yang tidak ingin turun gunung, Caden mengernyit lagi. Dia merasa alasan sekelompok orang itu memalsukan kematian mereka dan hidup mengasingkan diri tidaklah sederhana. Dia harus menyelidiki hal ini dengan baik.Caden tidak memberi tahu Naomi bahwa kakek dan nenek mungkin memiliki kesulitan tersendiri. Dia hanya menghibur, “Lingkungan di hutan memang kurang bagus, tapi mereka punya rumah sendiri. Kabin mereka lengkap, kondisi hidup mereka di sana juga lumayan baik.”“Lagian, meski sudah tua, mereka masih sehat. Waktu mereka sudah nggak mampu urus diri sendiri, kita baru cari cara untuk jemput mereka pulang. Kalau mereka bersikeras nggak mau turun gunung, kita bisa temani mereka hidup di sini. Beberapa tahun lagi, anak-anak sudah besar dan nggak akan begitu bergantung pada kita seperti sekarang. Nanti, kita bisa tinggal di sini.”Begitu membicarakan hal ini, Naomi pun merasa bersemangat.“Kalau bukan demi anak-anak, aku benar-benar lebih ingin lanj
Braden, Jayden, dan Rayden sudah melihat apa yang ada di permukaan sungai. Mereka pun menatap Caden dan menunggunya bersuara.Caden terdiam beberapa detik sebelum menjawab, “Ada bangkai hewan yang keadaannya agak mengerikan. Aku khawatir kamu dan Baby akan kaget setelah melihatnya, makanya aku suruh kalian jangan lihat.”Setelah mendengar ucapan Caden, Braden, Jayden, dan Rayden pun membelalak. Mereka menatap Caden, seolah-olah sedang mengatakan ‘Bohong!’Caden memberi isyarat mata mereka, seolah membalas, ‘Ini kebohongan yang diperlukan.’Ketiga bocah itu memanyunkan bibir mereka, lalu menunduk tanpa membongkar kebohongan Caden.Naomi bertanya dengan bingung, “Bangkai hewan?”“Emm.”“Hewan apa?”“Aku nggak lihat jelas, seharusnya hewan yang diserang binatang buas lainnya. Bangkainya cuma sisa setengah.”Naomi mengernyit. “Apa masih ada binatang buas lain di sisi bangkai itu? Hayden bahaya nggak?”“Nggak kok. Lagian, Putih dan adik seperguruan Kakek Kedua juga menemaninya.”“Benar juga
“Ingat! Kekuatan dan kekuasaan menentukan harga diri dan kebenaran!”“Emm. Yang lain?”“Di mana pun kita berada, hati kita akan tetap setia pada tanah air!” Suara Hayden terdengar nyaring dan tegas. Kakek Kelima mengangguk dan memuji, “Anak baik!”Pada saat ini, orang yang menangis paling hebat adalah Jayden. Jayden pada dasarnya memang sentimental dan gampang menangis. Dia memeluk leher Kakek Ketiga dengan kuat dan sangat enggan untuk berpisah.Mata Kakek Ketiga juga berkaca-kaca. “Jayden, Kakek Buyut percaya kamu pasti bisa raih kesuksesan besar dan bersinar di dunia seni dan mode. Ingat kata-kata Kakek Buyut. Seni itu jiwa sebuah negara, dan mencintai tanah air adalah misi seorang seniman! Cintailah tanah airmu di atas segalanya.”Jayden mengangguk. “A ... aku akan mengingatnya. Mencintai tanah air di atas segalanya.”“Emm!” Suara Kakek Ketiga juga terdengar tercekat.Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada Naomi dan anak-anak, kakek dan nenek mengobrol secara pribadi dengan Cad