Dalam hitungan beberapa meter ke depan, aku akhirnya bertemu manusia paling tidak jelas nomor dua setelah Bee.Aku bertanya ke pemilik warung, ibu-ibu muda. Nama warungnya Warung Sulistiani, jadi kuyakin sepenuhnya untuk menyapa dan meminta, “Bi Sulis, tadi ada perempuan cantik pakai jilbab .... makan lontong sayur di sini, gak?”Bi Sulis mengelap keringat sedikitnya lalu menampilkan ekspresi akan membalas pertanyaanku.“Eh, kayaknya gak ada sih.”“Eh serius, Bi?”“Ciri-cirinya gimana?”“Pakai hijab, agak kurusan, tinggi mungkin sekitaran 165 cm. Mukanya cantik. Gak cantik-cantik amat sih.”“Oh, mungkin yang barusan izin numpang toilet.”“Ciri-cirinya yang seperti saya bilang tadi, Bi?”“Iya, bener. Cuman gak makan lontong sayur.”“Oh. Dia baru duduk terus izin toilet?”“Enggak.”“Lah kok?”“Dia duduk buat pesan. Itu tadi saya bikinin pesanannya. Dia pesan dua. Mungkin buat kamu. Kan yang cari kamu dia.”“Hm. Syukurlah kalau gitu ceritanya.”“Iya, duduk aja dulu.”Lima menit tak kunju
Terakhir Diperbarui : 2024-09-30 Baca selengkapnya