“Selamat Anda mendapatkan satu buah kapur barus dan baygon untuk bunuh diri besok," Cunnul meledekku setelah sampai di suatu bangunan kosong, tempat Umi mengiringi kami semua.“Baygonnya pakai buat buka puasa aja, Nul,” balasku sambil tetap melangkah masuk.“Natalie, dengan wajah warna-warni akhirnya telah hidup kembali. Namun ternyata selama ini ia telah diuji oleh Bee, dalam permainan ciptaannya sendiri. Kerja bagus, Bee!”“Bee belum tentu ada di sini. Iya, kan, Mi?”Umi tak menjawab. Ia lagi-lagi hanya tersenyum tipis. Senyumnya kali ini berbeda. Ada aura biru yang lucu. Menggairahkan.“Maksud gue kan nanti kalau Bee tiba-tiba muncul, Nat. Gue akan berkata, permainan yang luar biasa, Bee.”Yang lain dibuat tertawa karena Cunnul tak henti-hentinya menggoda dan mengejek kegagalan kecilku. Yah, kurasa aku memang harus menertawai diriku sendiri sangat dalam. Aku bisa-bisanya tak menyangka,
Terakhir Diperbarui : 2024-10-17 Baca selengkapnya