Jeremy memeluk Thasia erat-erat, berharap bisa memasukkan tubuh wanita itu ke dalam tubuhnya, sehingga Thasia tidak akan terluka lagi.Dia meletakkan dagunya di atas kepala Thasia, menjawabnya dengan nada bersalah, "Aku ada di sini, Thasia, nggak apa-apa, sudah nggak apa-apa!"Thasia menguburkan dirinya di dada Jeremy, tubuhnya masih gemetar, dia berkata dengan histeris, "Kenapa kamu baru datang? Hampir, hampir saja ... Aku nggak akan bisa melihatmu lagi!"Jeremy memeluk Thasia yang terlihat pucat. Pria itu mengepalkan tangannya erat-erat, sorot matanya terlihat mengerikan, tapi dia dengan sabar mencoba menenangkan Thasia, sehingga wanita itu bisa merasa aman dan menghilangkan semua rasa takutnya. "Maaf aku terlambat, jangan takut, aku nggak akan pernah meninggalkanmu lagi!"Dia tadi mengkhawatirkan Thasia, jadi dia memutuskan untuk datang, tapi dirinya malah terlambat!Tangisan Thasia seketika pecah, semua kegelisahannya, ketakutannya dan keluhannya dia lampiaskan semua pada Jeremy.T
Last Updated : 2024-07-23 Read more