Share

Bab 57

Penulis: Natasha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-23 19:40:02
Ketika Jeremy membuka pintu kamar mandi, dia melihat Thasia duduk di bak mandi. Wanita itu menggosok tubuhnya dengan kuat bahkan tanpa mengeluarkan suara, karena takut dirinya akan mendengar.

"Thasia, jangan!"

Jeremy segera berjalan mendekat dan meraih tangan Thasia.

Mata Thasia memerah, setelah tangannya ditangkap, dia segera menghindar dan berusaha melawan. "Jangan sentuh aku, tubuhku kotor ...."

"Kamu nggak kotor," bisik Jeremy. Pria itu memegangi tubuh Thasia dengan kedua tangan untuk menghalanginya melukai tubuh sendiri. "Kamu nggak kotor."

Thasia mengingat kembali saat tubuhnya ditekan di atas meja, dia merasa tubuhnya menjijikkan dan kotor, bahkan saat disentuh oleh Jeremy sekalipun. Wanita itu menggelengkan kepalanya. "Jangan bohong. Aku tahu tubuhku kotor. Aku sendiri saja merasa diriku menjijikkan!"

Thasia terus menggosok tubuhnya hingga memerah.

"Thasia."

Walau Jeremy sudah berteriak, Thasia tetap tidak mau dengar.

Wanita itu menggosok setiap bagian tubuhnya sambil terus ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 58

    Thasia melingkarkan tangannya di leher Jeremy. "Aku ingin kamu menemaniku.""Aku nggak akan ke mana-mana." Jeremy membelai pipinya. "Saat tidur nanti jangan bergerak-gerak, jadi lukamu nggak kena, ngerti nggak?"Thasia memandangnya, lalu akhirnya dia mengerti bagaimana rasanya Lisa bersikap sok lemah di depan pria ini.Hanya anak-anak yang menangis baru bisa mendapat permen.Dia baru menunjukkan sedikit sisi lemahnya, Jeremy pun menjadi sangat lembut padanya."Oke." Thasia melepaskan genggamannya dengan enggan.Jeremy menutupi tubuh Thasia dengan selimut, dia duduk di samping ranjang. "Dingin nggak?"Thasia menggelengkan kepalanya. "Nggak.""Kamu sedikit demam." Jeremy berkata dengan khawatir, "Aku akan mengompresmu dengan handuk."Thasia memandangnya dan berkata dengan tulus, "Oke, kamu baik sekali."Jeremy tersenyum. Dia mencubit hidungnya, Thasia tidak mengelak, malah menatap pria itu dengan saksama.Dia ingin mengingat kebaikan pria ini di dalam hatinya.Jeremy berkata, "Dasar, jan

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 59

    Rina berkata, "Nggak. Aku nggak sempat memanggil bala bantuan, saat aku keluar pas sekali aku bertemu Pak Jeremy yang sedang terburu-buru masuk. Kak Thasia, Pak Jeremy sepertinya sudah tahu akan terjadi masalah, aku lihat dia sangat mengkhawatirkanmu."Begitu membahas hal ini, Rina masih merasa penasaran dan berkata, "Kak Thasia, kamu nggak lihat kemarin, Pak Jeremy seram sekali saat dia tiba di tempat kejadian, dia seakan-akan berubah menjadi orang yang berbeda. Pak Jeremy memukul Pak Hendra dan yang lainnya dengan marah, lalu membawa Kak Thasia pergi, seakan-akan dia nggak membiarkan siapa pun menyentuh kamu."Kata-kata Rina membuat Thasia terdiam, dia pun mengambil gelas di sampingnya dan meminum air."Kak Thasia, memangnya Pak Jeremy begitu peduli pada bawahannya, ya? Seperti dulu aku nggak melihatnya seperti itu. Kalau aku yang terluka waktu itu, apakah dia juga akan begitu peduli?" Rina masih tidak mengerti, seolah-olah dia teringat sesuatu dan berbicara pada dirinya sendiri. "Me

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 60

    "Kalian nggak tahu, Thasia ingin mendapatkan pria kaya, dia menjadi sekretaris Pak Jeremy, tapi nggak bisa menjadi istri Pak Jeremy. Setelah bertahun-tahun, dia pun berpikir untuk mencari cara lain, dengan kecantikannya, dia ingin menjadi kekasih Pak Hendra. Mungkin Pak Hendra menolaknya, dia pun dengan sengaja menuduh Pak Hendra memerkosanya, sehingga Pak Hendra sekarang sengsara, bahkan harus masuk penjara!""Aku lihat Thasia sepertinya wanita baik-baik, nggak disangka dia bisa menggunakan cara seperti itu untuk mencelakai Pak Hendra. Pantas saja dia bisa menjadi sekretaris Pak Jeremy begitu lama, ternyata dia menggunakan cara yang licik!""Huh, kalian baru tahu kalau Thasia itu bukan wanita baik-baik? Aku sekali melihat saja sudah tahu. Kalian nggak lihat, di kantor masih banyak karyawan senior yang lebih hebat dari Thasia. Misalkan Kak Cindy, dia lebih hebat dan lebih berpengalaman daripada Thasia! Tapi kekuasaan Thasia malah lebih besar darinya, semua karena wanita itu memanfaatka

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 61

    Devi tidak sempat melawan, wajahnya memerah karena ditampar, dia pun berteriak kesakitan.Dia belum pernah ditampar seperti ini sebelumnya, jadi dia merasa sangat marah!Thasia berkata dengan nada dingin, "Kalau aku nggak menamparmu, entah apa lagi yang akan kamu lakukan di PT Okson!""Thasia, beraninya kamu memukul anak buahku!"Mereka cukup menarik perhatian, sehingga semua orang pun datang untuk menyaksikannya.Ketika Cindy mengetahui hal ini, dia bergegas kemari, lalu dia melihat anak buahnya dipukuli oleh Thasia. Mata Cindy pun terbuka lebar, dia segera melerai mereka.Anak buahnya dipukuli oleh Thasia, maka sama saja dengan Thasia tidak menghormati dirinya.Ketika Devi melihat bala bantuannya tiba, dia menangis dengan keras, "Kak Cindy!"Dia menutupi wajahnya, berlari ke arah Cindy. "Dia memukulku, sungguh keterlaluan!"Cindy menarik Devi ke belakangnya, dia terlihat sangat marah. "Kamu sudah gila, ya? Kurang ajar sekali kamu sekarang. Kamu pikir ini perusahaan keluargamu, jadi k

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 62

    Semua orang yang menyaksikan kejadian ini merasa kasihan pada Thasia.Thasia hanya seorang sekretaris, tentu saja kedudukannya tidak sebanding dengan wakil CEO, sudah pasti wanita itu akan berakhir dengan menyedihkan!Beberapa menit kemudian, Wakil CEO Gilang Apdianto berjalan kemari sambil membawa Devi. Dia sangat sayang pada keponakannya ini, jadi dia datang untuk membelanya. "Siapa yang memukul Devi!"Devi menunjuk ke arah Thasia yang berada di ruangan membuat teh. "Dia orangnya, dia yang memukulku. Paman, padahal dari kecil aku nggak pernah dipukul!"Cindy yang melihat ini pun berpura-pura bersikap baik dan menyedihkan. "Pak Gilang, maafkan aku karena nggak bisa menjaga Devi dengan baik, soalnya aku nggak berhak berbicara di sini."Kata-katanya jelas ingin memberi tahu Wakil CEO Gilang bahwa walau dirinya dan Thasia berada di posisi yang sama, tapi kekuasaan Cindy tetap ditekan oleh Thasia.Thasia selalu bersikap semena-mena di kantor.Wakil CEO Gilang juga sudah mendengar gosip te

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 63

    Jeremy berjalan masuk dari luar, pria itu diikuti oleh sekelompok orang. Auranya begitu menekan dan dingin sehingga membuat orang takut.Cindy sudah berpikir akan membuat Thasia sengsara, sehingga wanita itu tidak memiliki kesempatan untuk bangkit kembali, tapi kebetulan Jeremy saat ini kembali.Sambil berpikir, gerakan tangannya pun berhenti.Saat Jeremy tiba, Cindy merasa takut dan tidak berani meneruskan tindakannya lagi."Pak Jeremy!"Orang-orang di kantor segera menyingkir.Jeremy berjalan masuk dan melihat pemandangan kacau, serta Thasia yang sedang ditahan. Dia pun mengerutkan kening, wajahnya terlihat dingin, matanya melirik dengan tajam. "Kalau nggak melihatnya dengan mata kepala sendiri, aku kira tempat ini bukan perusahaanku, tapi wilayah kekuasaan Pak Gilang!"Ekspresi Wakil CEO Gilang pun berubah, dia sudah tidak bersikap sombong seperti tadi. Pria itu hanya bisa berkata dengan lembut, "Nggak, bukan begitu, Pak Jeremy. Tadi keponakanku dipukuli oleh Thasia, keponakanku ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 64

    Wakil CEO Gilang meraih tangan Devi agar tidak menimbulkan masalah lagi. Dia takut jika gadis itu berbicara lagi, dirinya yang sebagai karyawan lama, harus keluar dari PT Okson. Pria itu pun segera berkata, "Pak Jeremy, aku yang salah kali ini, Nona Thasia nggak bersalah."Jeremy memasukkan satu tangannya ke dalam saku, dia tidak menunjukkan emosi apa pun, tapi kata-katanya terdengar sangat tegas, "Pak Gilang mengerti, apakah keponakanmu mengerti?"Wakil CEO Gilang menarik Devi dan berkata, "Kamu sudah mencari masalah dengan Bu Thasia, cepat minta maaf. Lain kali jangan membicarakan orang di belakang lagi."Devi tidak menyangka dirinya yang harus meminta maaf setelah ditampar dua kali. "Paman, kenapa aku yang harus meminta maaf? Aku nggak mau meminta maaf!"Gadis itu malah ribut.Wakil CEO Gilang memandang Jeremy lagi, melihat pria itu mengerutkan kening, hal ini menunjukkan bahwa kesabarannya sudah habis.Di PT Okson, dia juga tahu bahwa Jeremy adalah orang yang sangat tegas. Jika tid

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 65

    Perkataan Thasia tidak berlebihan, bisa dibilang cukup tepat.Setelah bercerai, dia tidak ingin ada orang bergosip yang tidak-tidak tentang mereka.Namun, Jeremy merasa Thasia menghindarinya. Saat Jeremy membantunya, wanita itu malah takut dibicarakan oleh orang lain.Bahkan takut orang lain tahu tentang hubungan mereka.Tiba-tiba, wajah Jeremy menjadi dingin, sikapnya menjadi ketus."Kamu takut?"Thasia melihat pria itu sepertinya tidak senang, dia pun menjelaskan dengan bijaksana, "Aku takut hal itu akan membawa pengaruh buruk pada Pak Jeremy. Kalau kita bercerai nanti, orang-orang akan mengatakan kita memiliki hubungan khusus, aku rasa Pak Jeremy juga nggak ingin mendengar rumor seperti itu, bukan? Selain itu, reputasiku memang sudah hancur, aku takut akan melibatkanmu ke depannya."Jeremy mengerutkan kening, dia berkata dengan nada sedikit merendahkan, "Bu Thasia saja selalu menjaga jarak denganku dalam masalah seperti ini, mana mungkin bisa muncul rumor tentang kita?"Nada mengeje

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23

Bab terbaru

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 590

    "Oke."Tatapan Kent mengikuti sosok Thasia yang berlalu.Thasia mengendarai sepedanya keluar, dia menuju ke pusat kota.Jaraknya tidak terlalu jauh.Jeremy telah memberinya sebuah vila dengan harga yang sangat mahal.Saat ini jalanan cukup ramai, dia sedang menunggu di lampu merah.Setelah lampu berwarna hijau, dia mendorong sepedanya, tiba-tiba ada orang berkata, "Biar aku bantu."Thasia menoleh ke belakang, dia melihat seorang pria muda sedang mendorong belakang sepedanya.Sepertinya pria itu menyadari Thasia sedang hamil, jadi kesulitan mengendarai sepeda.Hari ini Thasia berpakaian dengan santai. Rambutnya dikepang, memakai sebuah topi dan gaun yang lebar, perutnya sedikit menonjol.Selain ibu hamil yang akan berpakaian seperti ini, yang lainnya tidak mungkin.Thasia merasa dirinya tidak selemah itu, tapi dia juga tidak ingin menolak kebaikannya, jadi dia berkata, "Terima kasih."Dia segera sampai ke seberang, orang itu berjalan ke arah yang berlawanan dengannya.Thasia lanjut meng

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 589

    Sabrina kira dirinya sedang bermimpi, dia merasa kesal, padahal sebelumnya dia melihat mereka saling mencintai, kenapa sekarang malah bercerai. "Apa yang terjadi? Jeremy itu, dasar pria berengsek, dia cepat sekali berubahnya. Nggak bisa, pokoknya aku harus memberinya pelajaran!"Thasia sudah menerima kenyataan ini. "Nggak perlu, ada baiknya kami bercerai, sekarang aku sudah punya rumah dan uang, aku sudah menjadi janda kaya, meski aku nggak bekerja seumur hidup, aku nggak akan mati kelaparan, kamu seharusnya mengucapkan selama padaku.""Keenakan wanita murahan itu!" Sabrina memosisikan dirinya seperti Thasia, mana mungkin dia terima."Biarkan saja." Thasia berkata, "Kamu nggak perlu mengurusi masalah ini, semua sudah berlalu.""Aku mengerti, hanya saja aku khawatir kamu akan merasa sedih, aku ingin bertanya apakah perlu aku temani, tapi kamu nggak menjawab panggilanku, aku juga nggak tahu kamu ada di mana. Membuatku khawatir saja." Sabrina benar-benar khawatir padanya, tapi juga tahu s

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 588

    Matanya menatap ke arah Kent lagi, pria itu menatapnya dengan tatapan seperti biasa.Bagi Kent hal itu sudah biasa.Thasia akhirnya mengerti, pria ini tumbuh besar di lingkungan yang kejam dan selalu bersembunyi.Seperti katanya, Kent memang hidup di dunia yang gelap, tanpa adanya cahaya.Meski begitu Thasia tetap merasa terkejut, dia tidak mengerti padahal sama-sama manusia, kenapa mereka bisa hidup dengan cara yang sangat berbeda."Kenapa kamu memberikan darahmu padaku?" Thasia ingin menolak. "Aku nanti juga akan siuman kalau pingsan, kamu nggak perlu melukai dirimu, nggak baik bagi tubuhmu, aku nggak mau kamu bertindak seperti ini."Kent tersenyum santai, mungkin hal ini hal paling santai yang pernah dia lakukan. "Nggak masalah, hanya mengeluarkan sedikit darah saja, nggak akan mengancam nyawa.""Nggak boleh bilang begitu, lain kali nggak boleh lagi!" Thasia menentangnya dengan tegas. "Saat kamu bersamaku maka kamu juga harus dihargai, bukan barang untuk dikorbankan, kamu juga nggak

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 587

    Kent ingin menghindari, jelas dia tidak ingin Thasia menyentuhnya.Saat ini Thasia merasa lebih curiga, dia bertanya, "Kenapa kamu berdarah?"Padahal Kent sudah terluka cukup lama, meski luka di tubuhnya masih belum sembuh total, tidak seharusnya masih meneteskan darah.Kecuali lukanya bertambah lagi.Kent menarik lengan bajunya, tapi beberapa tetes darah itu tidak bisa ditutupi dengan mudah.Pria itu tersenyum, lalu mencari alasan. "Tadi saat memasak nggak sengaja terluka, bukan masalah besar."Alasan itu tidak bisa mengelabui Thasia."Kamu sudah terbiasa melakukan pembedahan, mana mungkin bisa terluka saat memasak. Kamu nggak akan bisa membohongiku!" Thasia mengerutkan keningnya, dia sama sekali tidak percaya pada penjelasannya ini. "Luka ini sepertinya bukan muncul saat kamu memasak tadi, kenapa kamu bisa terluka?"Kent terdiam.Pria itu tidak mau bilang, Thasia tetap punya mata untuk melihat, dia menarik tangan Kent, ternyata di pergelangan tangannya ada luka yang diperban dengan k

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 586

    "Ini pertama kalinya aku masak."Thasia mengangkat alisnya. "Nggak masalah, aku ingin mencicipi masakanmu, mungkin saja kamu berbakat."Setengah jam kemudian Kent baru berjalan keluar dari dapur.Tidak ada aroma gosong, berarti Kent tidak membuat dapurnya terbakar.Namun, ketika Kent meletakkan masakannya di atas meja, Thasia merasa sangat terkejut.Thasia menatap Kent dengan tatapan ketakutan.Kent pikir Thasia tidak tahu masakan apa ini, jadi dia menjelaskan dengan tenang, "Ini hati ayam, ini ampela ayam ... kedua hal itu termasuk organ dalamnya, ini badan ayam, ini bagian pahanya, ada banyak daging tapi nggak eneg ...."Setelah mendengar penjelasan Kent, dia seakan-akan mendengarkan penjelasan bagian tubuh.Bisa dibayangkan saat Kent memasak, dia membedah ayam itu, begitu melihatnya selera makan Thasia pun menghilang.Sebaliknya malah membuatnya ingin muntah.Melihat Thasia masih belum mulai makan, Kent bertanya, "Kenapa? Kelihatannya nggak enak? Padahal aku sudah berusaha membuatny

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 585

    Tatapan Kent menjadi rumit, kalau Thasia tahu apa yang telah dirinya lakukan, wanita ini pasti tidak akan berkata seperti itu.Kent saja tidak berani menyentuh tangan Thasia, apalagi melakukan hal jahat padanya.Kent tidak menolak lagi, dia membiarkan Thasia menyentuh tangannya.Mereka berdua terdiam cukup lama, warna darah di gelang mutiara yang dipakai Thasia menjadi lebih pekat, hal ini terlihat oleh wanita itu, dia pun bertanya, "Apakah mutiara di gelang ini bisa berubah warna?"Tatapan Kent menjadi lebih gelap. "Benarkah?"Thasia memosisikan gelang itu di bawah sinar matahari, memang benar warna merahnya jadi lebih pekat. "Aku kira karena ini gelang lama, jadi warnanya bisa lebih gelap, tapi sekarang warna merahnya jadi lebih pekat. Gelang ini biasanya kamu yang pakai, 'kan? Kamu nggak sadar?"Kent tanpa sadar mengelus pergelangan tangannya, tertawa sambil berkata, "Mungkin ini barang palsu, aku nggak tahu, aku nggak pernah tes."Thasia menatap Kent. "Kalau palsu mungkinkah kamu m

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 584

    Bisa dibilang hidupnya cukup beruntung.Lahir di keluarga yang harmonis, banyak orang yang baik padanya.Hanya dalam percintaan saja dia tidak beruntung.Mungkin hidupnya terlalu datar, agar hidupnya lebih berkreasi, dia harus mengalami perasaan kecewa ini.Perkataannya membuat Kent tertawa.Dia duduk di samping Thasia, menjaganya, matanya yang berwarna coklat terlihat sangat lembut."Kamu nggak pernah berkorban untukmu, tapi kamu memberiku kehidupan." Kent tidak menyembunyikan hal ini, ada hal yang harus dihadapi. "Tunggu ingatanmu pulih kamu juga akan tahu."Kent telah beberapa kali menolongnya, Thasia percaya pria ini tidak akan mencelakainya.Meski Kent bukan orang biasa.Sekarang orang yang menemaninya adalah Kent.Thasia tanpa sadar bertanya, "Kamu punya teman?""Nggak punya."Thasia bertanya lagi, "Kamu nggak ada teman?"Kent malah berkata, "Aku nggak perlu teman.""Orang tuamu di mana?""Aku nggak tahu siapa orang tuaku.""Kalau begitu kamu pasti kesepian, nggak ada keluarga da

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 583

    Bagi Lisa, dia hanya punya pilihan ini.--Thasia tidak tahu bagaimana dirinya melewati malam ini, waktu terasa sangat lama.Dia terus terjaga di sofa sepanjang malam.Setelah dia merasa lebih sadar, matahari sudah mulai terbit.Rasanya lelah.Sangat lelah.Thasia menyeret tubuhnya yang lelah ke kamar mandi, dia mencuci muka, saat melihat wajahnya di kaca dia merasa terkejut.Dia kira dirinya melihat hantu.Matanya memerah, wajahnya sangat pucat, tidak ada rona darah sama sekali, dia terlihat seperti wanita sakit parah.Thasia mengelus wajahnya, dia tidak percaya dirinya menjadi seperti ini.Setelah hatinya dilukai apakah dirinya semenyedihkan ini?Tanpa Jeremy, apakah dirinya tidak bisa hidup lagi?Jawabannya tidak.Bukannya dia sempat berpikir putus hubungan dengan pria itu dan ingin bercerai?Bedanya kali ini pria itu yang meminta pisah.Thasia masih bisa hidup, dia bahkan bisa hidup dengan jauh lebih baik.Thasia sudah memutuskan, sudah cukup dia merasa sedih semalaman, hari-hari s

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 582

    Lisa sudah membayangkan.Pernikahannya dan Jeremy akan semeriah apa.Dia akan menjadi pengantin paling bahagia di dunia ini.Pada saat ini, Lisa mendengar suara langkah kaki, dia kira pembantu di rumahnya, jadi dia berkata, "Kamu nggak perlu melayaniku, kamu istirahat saja."Namun, suara langkahnya tidak berhenti.Lisa mengerutkan keningnya, dia merasa sedikit kesal, jadi dia melepas maskernya sambil berkata, "Sudah aku bilang ...."Begitu dia menoleh dan melihat dengan lebih jelas siapa yang datang, dia merasa terkejut, dia membuang maskernya dan berkata dengan hormat, "Ayah ....""Lisa." Pria itu menatap Lisa, lalu berkata sambil tersenyum, "Lama nggak bertemu, ternyata kamu sudah besar."Lisa segera berdiri, dia memeluk pria itu. "Ayah, akhirnya kamu dibebaskan, aku sangat rindu padamu!"Pria yang berusia sekitar 50 tahun itu lebih tinggi sedikit dari Lisa, meski sudah tua tubuhnya cukup tegap, dia mengelus kepala Lisa dengan lembut. "Maaf membuatmu sendirian."Lisa berkata, "Nggak

DMCA.com Protection Status