Share

Bab 58

Thasia melingkarkan tangannya di leher Jeremy. "Aku ingin kamu menemaniku."

"Aku nggak akan ke mana-mana." Jeremy membelai pipinya. "Saat tidur nanti jangan bergerak-gerak, jadi lukamu nggak kena, ngerti nggak?"

Thasia memandangnya, lalu akhirnya dia mengerti bagaimana rasanya Lisa bersikap sok lemah di depan pria ini.

Hanya anak-anak yang menangis baru bisa mendapat permen.

Dia baru menunjukkan sedikit sisi lemahnya, Jeremy pun menjadi sangat lembut padanya.

"Oke." Thasia melepaskan genggamannya dengan enggan.

Jeremy menutupi tubuh Thasia dengan selimut, dia duduk di samping ranjang. "Dingin nggak?"

Thasia menggelengkan kepalanya. "Nggak."

"Kamu sedikit demam." Jeremy berkata dengan khawatir, "Aku akan mengompresmu dengan handuk."

Thasia memandangnya dan berkata dengan tulus, "Oke, kamu baik sekali."

Jeremy tersenyum. Dia mencubit hidungnya, Thasia tidak mengelak, malah menatap pria itu dengan saksama.

Dia ingin mengingat kebaikan pria ini di dalam hatinya.

Jeremy berkata, "Dasar, jan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status