Semua Bab Janji Manis Putra Mahkota: Bab 41 - Bab 50

110 Bab

Bab 41 (Flashback) Terapi Mental Karina

Pertempuran malam itu berakhir dengan kemenangan Pangeran Daniel dan Special Force nya. Darina menaruh perhatian ke Karina yang tampaknya terluka. Maksudku terluka mentalnya. “Karina, kamu tidak apa-apa sayang?” “Jangan dekati aku Pangeran.” “Karina aku minta maaf atas kejadian malam ini. Aku berjanji akan menghancurkan sumber kejadian malam ini.” “Terserah kamu Pangeran. Yang jelas, aku tidak terlibat pertempuran apapun lagi.” Karina awas pada sekitarnya. Kejadian tadi benar-benar memukulnya. Kejadian ini lebih traumatis dari kecelakaan mobil mengerikan yang pernah dia alami di masa lalu. “Jangan seret aku dalam kompetisi kalian!” Teriak Karina. Gadis itu berlari kencang ke rumah pondok lalu mengunci pintu dari dalam. Lemari, meja, kursi, dan perabotan lainnya dia tumpuk di depan pintu. “Karina, dengarkan penjelasanku dulu. Kejadian malam ini benar-benar diluar dugaanku. Aku bersumpah kejadian ini takkan t
Baca selengkapnya

Bab 42 (Flashback) Suka cita dan Tragedi

(Bab Flashback terakhir)Karina tersenyum, lalu mencium bibirnya dengan penuh gairah, seolah ingin menyalurkan semua perasaan yang meluap di dalam hatinya. Setelah ciuman itu, Karina menarik diri sedikit, wajahnya memerah karena malu. Dia tidak tahu bagaimana mengungkapkan keinginannya dengan kata-kata, sehingga dia memilih untuk menggunakan bahasa isyarat. Dengan tangan yang gemetar namun tegas, dia menarik Daniel lebih dekat dan meletakkan tangan kirinya di dada Daniel, merasakan detak jantungnya. Lalu, dia mengangkat tangan kanannya dan menyentuh bibirnya sendiri sebelum mengisyaratkan gerakan mengarah ke tempat yang lebih terlindung.Daniel menatap Karina dengan lembut, senyumnya penuh pengertian. “Kamu yakin?” tanyanya, suaranya lembut.Karina mengangguk perlahan, matanya tidak meninggalkan tatapan Daniel. “Iya,” jawabnya dengan suara pelan tapi tegas.Daniel membalas isyarat itu dengan anggukan kecil, lalu menggenggam tangan Karina dengan erat. “Ayo, kita c
Baca selengkapnya

Bab 43 Karina tidak bisa disakiti lagi

Sampai sekarang luka tembakan itu masih ada di tubuh Karina. Saat itu Pangeran Daniel melakukan segala upaya untuk menyelamatkan nyawa Karina bahkan memanggil dokter bedah terbaik di Austria. Meleleh sudah air mata Pangeran Daniel. Teringat semua janji yang dia ucapkan sebelum menikah. Tipuan-tipuan manis untuk menjerat hati Karina. Setelah menikah, dia tidak terlalu berbeda dengan suami-suami lain di luar sana. Sibuk bekerja sampai tidak punya waktu untuk istri. Bahkan istrinya ditindas saja dia tidak pernah melindungi. Daniel hanya tahu membalas serangan yang dilancarkan Karina tanpa pernah melindungi istrinya itu. “Jangan menangis lagi Pangeran. Nanti mata kamu sakit.” Kata Karina mengingatkan. “Cukup aku saja yang sakit disini.” Daniel menyeka air mata dengan lengan baju. Tidak peduli lagi dia, lengan bajunya yang putih berubah warna karena banyaknya air mata yang disapukan kesitu. Karina menarik lengan suaminya Perlahan dia bangun. Daniel ti
Baca selengkapnya

Bab 44 Tunas Muda

“Akhirnya sampai juga. Terima kasih sudah mengemudi cepat Shaggy.”“Sama-sama, nyonya.”Daniel melangkah turun dengan kaki gemetar.“Tunggu sebentar, aku ada tip untukmu.”Shaggy terkejut dan tampak ingin menolak.“Ini ambillah,”Ternyata tip yang dimaksud adalah sebatang coklat susu.Entah darimana Karina tahu cemilan kesukaan Shaggy itu, tapi sebagai bawahan yang menjalankan tugas Shaggy tidak mau menerimanya. Sampai Karina kesal dan memasukkan coklat itu ke kerah baju Shaggy.“Terima ya, kalau tidak aku marah.” Kata Karina sambil meniru tatapan tajam milik Pangeran Daniel.“Ya—yasudah nyonya, terima kasih ... “Karina mandi, ganti baju, sarapan, kemudian minum obat. Tidak menunggu sembuh dirinya langsung melayani Pangeran Daniel.Semangatnya berkobar usai menyaksikan aksi Daniel menundukkan ksatria-ksatria h
Baca selengkapnya

Bab 45 Sampai ke Rumah Eileen

“Saya sangat bahagia kalian menaruh perhatian pada keluarga kecil kami. Silahkan kembali sabtu depan, saya akan menceritakan lebih banyak tentang kompetisi para Pangeran.” Ucap Karina.Kompetisi para Pangeran adalah topik hangat yang sangat susah didapat oleh wartawan biasa. Karina berencana melakukan sesuatu dengan membagikan informasi pada wartawan-wartawan ini. Jika saatnya tiba, Karina mungkin bisa melakukan manipulasi melalui media televisi.“Tidak banyak yang bisa kukatakan saat ini, tapi aku janji akan melakukan beberapa hal, dadah,”Karina melambaikan tangan lalu kembali ke urusannya. Saat di belokan dia bertabrakan dengan Pangeran Daniel. Karina hampir jatuh untuk Daniel sigap menangkapnya.“Kamu harus membiasakan diri menghadapi wartawan. Nyonya pemilik Darina Fallen City,” Daniel menggoda Karina.***👑***Hari ini, Karina berangkat ke toko Darina Fallen City. “Kenapa aku merasa sudah lama sekali tidak datang kesini?”Terakhir kali, toko
Baca selengkapnya

Bab 46 Merekrut Senior Eileen

“Kami mencari nyonya Eileen, benar rumahnya disini?”“Pasti benar. Informanku tidak mungkin salah.” Garam menyela sambil menerobos masuk ke dalam.“Garam! Tidak sopan masuk rumah orang tanpa izin.” Tegur Karina. Pangeran Garam acuh tidak acuh. Dia tahu betul kelakuan tuan rumah ketika ada tamu dari pihak keluarga kerajaan. Biasanya dia akan kabur, bersembunyi, atau pura-pura tidak ada di rumah.Karina menyusulnya ke dalam, menarik tangan Garam dan memintanya berlaku lebih sopan.“Ha ha ha ... Maaf, sebenarnya aku mencari toilet dari tadi.”Ada-ada saja Pangeran satu ini. Ternyata dia menghambur masuk ke rumah orang untuk mencari toilet.“Yang benar saja! Jangan lakukan itu lagi, memalukan tahu.”“Maaf, maaf,”“HEI EILEEN! AKU PINJAM TOILET YA? MAKASIH.”Karina sampai terheran-heran dibuatnya. Pangeran Garam sebenarnya tipe pria yang bisa diandalkan, akan tetapi, dia memiliki kekurangan, yaitu terlalu santai. Padahal Karina tidak tah
Baca selengkapnya

Bab 47 Karina Menetapkan Rencana

Seminggu kemudian, seorang wanita cantik melangkah keluar dari Tesla Model Y berwarna hitam mengilap, yang berhenti dengan anggun di depan toko Darina Fallen City. Saat pintu mobil terbuka, matahari pagi memantulkan cahaya pada rambut cokelat panjangnya yang berkilau, memancarkan aura keanggunan yang sulit diabaikan. Sepatu hak tingginya yang berwarna merah darah menambah kesan mewah pada penampilannya. “Tatapan orang-orang disini tidak nyaman sekali. Apa penampilanku terlalu heboh?” Semua orang yang berada di sekitar toko, baik pelanggan maupun pejalan kaki, tak mampu mengalihkan pandangan. Bisikan kekaguman mulai terdengar, beberapa bahkan mengeluarkan ponsel mereka untuk mengabadikan momen tersebut. Para karyawan toko yang sedang bekerja, termasuk mereka yang akan menjadi rekan kerjanya nanti, menghentikan aktivitas sejenak, terpesona oleh pesonanya. Mereka bertukar pandang, saling memberi isyarat tanpa kata bahwa hari ini akan menjadi hari
Baca selengkapnya

Bab 48 Mengungkap Berbagai Rahasia

Roches Family generasi ke 19. Alphonse Roches dan adiknya, Diana Roches. Sayangnya, gadis manis itu meninggal dalam sebuah insiden penculikan. Berlanjut ke generasi ke 20. Alphonse memiliki 4 anak kandung dan 1 anak angkat.Generasi ini disebut yang terburuk karena keempat Pangeran yang mewarisi darah raja, dan Pangeran yang tidak memiliki darah raja, duduk di tempat yang sama. Lebih buruk lagi, Yang Mulia Alphonse Roches yang putus asa pada penyakitnya berencana mencari penerus secepat mungkin.“Sebelum penyakit ini membunuhku, salah satu dari Daniel, Hendrik, atau Garam harus sudah mewarisi tahta. Tidak perlu memikirkan Laros dan Adam. Lebih baik aku menjual jiwaku ke iblis demi mendapat kehidupan abadi daripada menyerahkan negara ini pada salah satu dari kedua anak itu.” Tegas Yang Mulia Raja pada Permaisuri Lydia tempo dahulu.Keinginan Yang Mulia Raja inilah yang menjadi awal terciptanya kompetisi dengan nama resmi ‘Der Wettbewerb ermittelt den stärksten Prinzen’
Baca selengkapnya

Bab 49 Permaisuri Gila

Darah menetes ke meja. Permaisuri Tiara berdesis, “Lepas lagi. Berapa lama harus didinginkan sampai menyatu? Nenek Bruja tidak mengajari bagian itu.”Ruangan itu tampak menyeramkan. Banyak bangkai diawetkan dan digantung terbalik di dinding seolah menunggu untuk dikebumikan.Permaisuri Tiara melepas ikat rambutnya. Terungkap panjang rambut Permaisuri Tiara yang sebenarnya mencapai 2 setengah meter. Setiap hari, Permaisuri Tiara harus menahan berat dari rambutnya yang disanggul demi memenuhi sebuah tuntutan.“Kenapa? Kenapa aku tidak bisa? Kenapa sihir dari nenek Bruja sulit sekali dilakukan?!”Permaisuri Tiara membuka laci. Tangannya menyambar sebuah buku sihir usang, pemberian penyihir dari Amerika Selatan. Buku sihir tersebut dipercaya menyimpan ilmu yang dapat dipelajari tanpa harus melakukan ritual khusus. Sebenarnya itu hanya buku biasa, yang dikarang sedemikian rupa untuk mengelabui Permaisuri Tiara yang haus kasih sayang. Buktinya ada di salah satu lembar
Baca selengkapnya

Bab 50 Pangeran Hendrik Musuh Pertama!

“Aku malu.” “Kenapa malu?” Tanya Belfast. “Aku tidak bisa memberitahu alasannya. Ini berhubungan dengan masa laluku yang tragis.” “Ya sudah. Ada majikan yang harus kita jaga. Jadi berhenti mengobrol.” Dua gadis itu berdiri tegak diambang pintu. Tangan mereka terlipat ke belakang. Sikap mereka tegas ditambah tatapan yang tajam. ***👑*** Permaisuri Tiara menyeduh mie. Tidak disangka, wanita yang selalu tampil glamor di depan publik itu, ternyata menyukai mie instan. Apalagi ditambah telur dadar dan bawang yang dicacah halus. “Terima kasih Karina. Kamu baik sekali.” Puji Tiara. “Lalu, apa yang dilakukan Pangeran Daniel setelah itu?” Tiara bertanya sambil tangannya menyendok mie ke mulut. Kedua gadis itu melanjutkan obrolan mereka di dapur. Karina berinisiatif membuatkan sepiring mie supaya terapinya berjalan lebih lancar. “Karina, kenapa kamu tidak coba mengajak Pangeran Daniel ke tempat
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status