(Bab Flashback terakhir)Karina tersenyum, lalu mencium bibirnya dengan penuh gairah, seolah ingin menyalurkan semua perasaan yang meluap di dalam hatinya. Setelah ciuman itu, Karina menarik diri sedikit, wajahnya memerah karena malu. Dia tidak tahu bagaimana mengungkapkan keinginannya dengan kata-kata, sehingga dia memilih untuk menggunakan bahasa isyarat. Dengan tangan yang gemetar namun tegas, dia menarik Daniel lebih dekat dan meletakkan tangan kirinya di dada Daniel, merasakan detak jantungnya. Lalu, dia mengangkat tangan kanannya dan menyentuh bibirnya sendiri sebelum mengisyaratkan gerakan mengarah ke tempat yang lebih terlindung.Daniel menatap Karina dengan lembut, senyumnya penuh pengertian. “Kamu yakin?” tanyanya, suaranya lembut.Karina mengangguk perlahan, matanya tidak meninggalkan tatapan Daniel. “Iya,” jawabnya dengan suara pelan tapi tegas.Daniel membalas isyarat itu dengan anggukan kecil, lalu menggenggam tangan Karina dengan erat. “Ayo, kita c
Baca selengkapnya