Semua Bab Janji Manis Putra Mahkota: Bab 31 - Bab 40

110 Bab

Bab 31 Kekebalan Hukum Tertinggi (2)

Semua pandangan tertuju pada Pangeran Daniel. Hampir semua orang memikirkan hal yang sama. Keberanian Pangeran Daniel patut diacungi jempol.“Aku punya hal penting lain untuk dilaksanakan. Istriku, entah bagaimana pingsan di taman dan aku harus segera menemuinya.”Brak! Tangan Yang Mulia Raja yang kekar menghantam meja. Seketika membuat meja kayu dengan ukiran kuno itu berlubang.“Rajamu sedang bicara, Pangeran Daniel. Bagaimana perasaanmu jika anakmu kelak melakukan hal yang sama seperti yang kau lakukan saat ini?”Pangeran Daniel menjawab dengan seringai tipis di wajahnya. Sebenarnya dia merasa senang bisa membuat ayahnya naik pitam, meskipun sebenarnya dia tidak bermaksud seperti itu saat mengangkat pantatnya dari kursi.“Aku hanya pergi sebentar untuk memastikan keadaan istriku. Lagipula, ayah sudah tahu jawaban kami semua kan?”“Hentikan Pangeran Daniel!!”Glek! Sang Dewa Perang Sheehan Lambert menjaga pintu keluar.
Baca selengkapnya

Bab 32 Negara dengan 6 penguasa? Pfft!

“Aku harus bisa menyelesaikan ini sebelum Yang Mulia Raja berubah pikiran.” “Jetman dan Tan tidak boleh kemari atau pengawal Pangeran lain akan menyerbu bersama-sama.” Dewa Perang Michael Schumahal cedera leher. Dewa Perang Sheehan Lambert tertembak di kaki. Kedua Dewa Perang ini tidaklah sehebat yang diceritakan . Dewa Perang Michael Schumahal membutuhkan pasukannya. Sheehan Lambert memerlukan dua bilah pedang yang dia tinggalkan di luar untuk memaksimalkan kemampuan bertarungnya, dan untuk menangkis peluru yang ditembakkan. Pangeran Daniel dan Pangeran Garam menjaga punggung satu sama lain, mereka di atas angin. Masih ada satu musuh lagi. “Hei, Adam. Jangan hanya berdiri diam seperti anak kecil, majulah sana gantikan posisi Schumahal.” Kata Pangeran Laros seraya mendorong Pangeran Adam. “Aduh!” Pangeran Adam tidak bisa mengendalikan badannya selepas didorong Pangeran Laros dan menabrak pot kembang di tepi ruangan it
Baca selengkapnya

Bab 33 Flashback.... Pencarian Daniel

Depresi bisa dirasakan oleh semua makhluk hidup, tidak terkecuali seorang manusia yang unggul. Percayalah, meskipun Pangeran Daniel tampak sangat kuat dan pemberani, mulai dari berani beradu tembak tanpa pelindung, berani berhadapan dengan Dewa Perang, berani menentang perintah raja, bahkan memukuli ibu yang melahirkan dan membesarkannya. Demi tuhan, Pangeran perkasa itu juga pernah merasakan depresi. Bahkan sampai hampir merenggut nyawanya.“Brengsek kau Adam. Lihat saja, penghinaan ini akan aku balas berkali-kali lipat.” Gumam Pangeran Daniel.Dua bulan sebelum pernikahannya dengan Karina, pangeran Daniel yang lelah melawan saudara-saudaranya berjalan seorang diri, tidak tentu arah di jalanan kota Wina. Langkahnya terhenti di depan sebuah cafe. Jiwanya seakan tertarik memasuki cafe tersebut, yang kita tahu akan mempertemukannya dengan istri pertamanya.“Berikan aku menu yang bisa menenangkan hati yang kalut.” Pinta Pangeran Daniel kepada pelayan kafe saa
Baca selengkapnya

Bab 34 Flashback.. Menemukan Calon istri

Ding~ Dong~ 4x“Tunggu sebentar!” Jawab Karina dari dalam rumah.Daniel terkejut ketika melihat Karina sendiri yang membuka pintu. Wajahnya yang cantik tampak sedikit kelelahan, namun senyum tipis tetap menghiasi bibirnya.“Kamu ... “Daniel tersenyum, matanya bersinar penuh harapan. Usahanya menemukan Karina akhirnya berbuah manis. Sekarang tinggal mencuri hatinya.“Akhirnya saya menemukan Anda, Nona Landau.”“Kenapa kamu mencari saya?”Karina tidak mungkin melupakan pria ini. Pria berhoodie hitam dengan aura Voldemort, yang datang ke tempat kerjanya saat hujan deras. Pria dengan aura misterius yang membuatnya penasaran.“Silakan masuk,” Karina mengajak Daniel masuk meskipun dia tahu keluarganya tidak terlalu ramah kepada orang asing. Setidaknya, dia menunjukkan itikad baik.Daniel melepas sepatunya dengan rapi. Aroma parfum yang lembut tercium dari tubuhnya, menambah kesan elegan. Sebagai pria yang ingin memberi kesan baik, tentu saja D
Baca selengkapnya

Bab 35 Flashback.. Sedikit Demi Sedikit Lama-lama Jadi Bukit

“Sebentar lagi waktunya makan siang. Ayo mulai kencan dadakan ini dengan mengisi perut di restoran paling mahal di kota Wina.”Nyatanya itu bukan kencan dadakan. Daniel sudah mempersiapkan semuanya mulai dari memilih restoran yang cocok sekaligus memesan hidangan-hidangan khusus. Menu spesial untuk pasangan yang baru jadian.Daniel tidak peduli dengan perasaan Karina padanya. Entah gadis itu merasa nyaman, terganggu, muak, ataupun jijik. Daniel cukup yakin bahwa Karina tidak akan berani menolaknya.Karina minta izin kepada Daniel, supaya diberi waktu untuk berdandan dan berpamitan dengan keluarganya. Di alam khayalnya, Karina membayangkan dirinya akan dibawa ke rumah besar. Tempat yang penuh dengan anggota keluarga Roches yang memandang rendah ke dirinya. Itu adalah kemungkinan terburuk yang bisa Karina pikirkan. Semoga saja tidak ada level berikutnya.Karina dan Daniel mendorong Alex yang menutupi pintu bersama-sama. Belum apa-apa pikiran mereka sudah nyambung.
Baca selengkapnya

Bab 36 Flashback.. Tebar Pesona

Istana itu memiliki dinding ruby dan lantai zamrud. Langit-langitnya juga terbuat dari ruby. Istana itu seperti permata raksasa di tengah kota Wina yang megah. Ketika matahari terbit, sinar pagi memantul di permukaan ruby dan zamrud, menciptakan kilauan cahaya yang menakjubkan, seolah-olah istana tersebut diselimuti oleh pelangi abadi. Gerbang utamanya dihiasi dengan ukiran-ukiran indah dan dijaga oleh patung-patung singa berlapis emas. Di dalam, aula utamanya berkilauan seperti ruang harta karun. Setiap sudutnya memantulkan kemewahan, dari tangga spiral yang terbuat dari batu zamrud hingga pilar-pilar tinggi yang berlapis ruby. Bahkan perabotannya, meski minimalis, dipilih dengan teliti untuk melengkapi keanggunan dan keindahan arsitektur permata tersebut. Pada malam hari, istana ini menjadi lebih memesona dengan cahaya lilin dan lampu-lampu kristal yang memantulkan cahaya lembut ke seluruh ruangan, menciptakan suasana yang magis dan memukau. Seperti sebuah legenda yang
Baca selengkapnya

Bab 37 Flashback.. Lamaran Yang Gagal

Dengan latar belakang langit malam yang penuh bintang dan pemandangan kota Wina yang berkilauan, Daniel berlutut di hadapan Karina, mengeluarkan cincin dari saku jasnya. Mata Karina membesar, terkejut dan terharu.“Karina, sejak pertama kali bertemu, aku merasa ada yang istimewa di antara kita. Aku tahu ini cepat, tapi aku tidak ingin kehilangan kesempatan untuk bersamamu. Will you marry me?”Karina terdiam, mulutnya ternganga. Hatinya serasa ingin terbang ke awan. Seorang Pangeran tampan, mapan, serta kaya raya mengajaknya naik ke pelaminan siapa yang tidak mau? Tapi sebagai wanita berpendidikan, Karina tidak mau terhasut oleh perasaannya.“Tidakkah anda berpikir, anda terlalu cepat memutuskan pernikahan? Saya belum siap tidur bersama anda di kamar manapun.”Daniel sedikit cemberut. Ditolak oleh pujaan hati meninggalkan luka cukup dalam di hatinya.“Kalau begitu, bagaimana dengan tunangan? Kita fokus mengenal masing-masing dulu, lalu kalau sudah merasa coco
Baca selengkapnya

Bab 38 Flashback... Rindu dan Takut

“Karina, sepertinya kau ditipu oleh orang itu. Dia hanya orang kaya biasa bukan Pangeran. Tadi Alex mendatangi vila tepi pantai yang dia katakan, tapi rumah itu sama sekali tidak bisa dimasuki. Setelah itu Alex pulang sambil marah-marah karena sekuriti di sana mengusirnya dengan kasar.” Terang Vina, adik Karina yang paling tua.“Kenapa bisa seperti itu? Aku yakin sekali pria ini benar-benar Pangeran Daniel. Wajahnya, suaranya, logatnya, semua sama. Hanya gestur tubuhnya yang sedikit berbeda. Tapi aku yakin itu pengaruh dirinya yang sedang jatuh cinta.”Penjelasan Karina disela oleh Alex yang baru datang. Wajahnya merah padam saking dendamnya pada Pangeran Daniel. Rupanya Alex tidak tahu cara menggunakan kunci rumah itu dan membuatnya berakhir dicurigai sebagai pencuri.“Mereka menyebutku penipu! Semua ini gara-gara bajingan itu! Dia yang mencuri malah aku yang disalahkan! Pokoknya kalau ketemu lagi akan kuhajar dia dan temannya yang kokoh seperti batu itu!!”“Jan
Baca selengkapnya

Bab 39 (Flashback) Karina dalam bahaya

Dua hari kemudian, Pangeran Daniel kembali datang untuk berkencan, sekaligus meluruskan kesalahpahaman antara Alex dengan sekuriti Vila.Hari itu juga, Alex mengirim Tan untuk menyelesaikan penyerahan sertifikat tanah dan kepemilikan Vila pada Keluarga Landau. Bukan hanya itu, Daniel menambah mahar nikahnya, satu buah Vila tepi pantai lainnya yang secara ukuran lebih mewah, secara fasilitas lebih canggih, dan secara perasaan yang memberi, beribu kali lipat cintanya.“Vila ini untukmu, jangan berikan pada siapapun. Mulai sekarang tinggallah disini,”“Tapi aku tidak terbiasa tinggal seorang diri...”Senyum Pangeran Daniel menghilang, Louis yang menguping, langsung beraksi menyela ucapan kalimat.“Karina, kamu sudah besar. Sudah sewajarnya hidup sendiri.”“Tapi ayah—“Sang ibu turut menyela.“Kamu masih bisa menemui kami. Rumah kita hanya terpisah 300 meter, jangan manja.”Kalau ibunya su
Baca selengkapnya

Bab 40 (Flashback) Penyelamatan Karina

“Jangan mendekat! Aku punya emergency button. Kalian semua akan mampus kalau berani menyentuhku.”Gelak tawa musuh pecah.“Lalu siapa yang cukup cepat untuk menolongmu? Pasukan di luar sana sudah terbantai habis. Pangeran Daniel sangat jahat, mengirim 10 tentara biasa untuk menjaga wanitanya.”“Hahahahahaa,” tawa mereka semakin kencang.Butuh waktu 12 menit untuk bala bantuan pasukan Pangeran Daniel sampai di tempat ini. Sedangkan pasukan musuh hanya butuh waktu 5 – 8 menit untuk kabur dari pulau ini dan dua detik untuk membunuh Karina. Apapun pilihannya, mereka tetap untung.“Ikut kami dengan tenang atau kami bunuh? Terserah anda mau pilih yang mana.”Dua tentara memisahkan diri, mereka memegang lengan kanan dan kiri Karina lalu menyeretnya keluar rumah.“Lepaskan aku! Kalian akan menyesal!!” pekik Karina.Sebuah helikopter mendarat di pantai. Tentara musuh berniat kabur lewat jalur udara. Pemimpin mereka mengambil pengeras suara lalu menganc
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status