All Chapters of Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan : Chapter 61 - Chapter 70

104 Chapters

Zea yang emosi

Bu Layla dan Pak Mansyur pun gegas ke rumah sakit saat mendapat telepon dari Farhat. Bu Layla sepanjang jalan terus menggerutu kesal, tapi Pak Mansyur tak menanggapi. Pria tua itu hanya fokus menyetir. Sebenarnya malas mengantar, tapi Bu Layla terus memaksanya. Namun, kali ini ocehannya membuatnya kesal. "Kalau kamu tidak berhenti bicara, aku tinggal juga dari rumah sakit." Bu Layla sontak langsung bungkam, sama halnya dengan Sella yang juga sejak tadi mengantuk karena harusnya dia tertidur di rumah bukannya ikut ke rumah sakit. Baru mau tidur sudah di kejutkan oleh telepon Farhat yang mengatakan jika Dara akan melahirkan. Mereka pun gegas pergi tanpa memberi tahu Zea seperti biasanya yang terjadi. "Jeng, Layla. Untung cepat datang," ujar ibunya Farhat. Besan Bu Layla menghampirinya lalu memeluknya. Pak Abdullah sejak tadi diam saja, apalagi saat melihat Pak Mansyur. Tak ada yang ingin dia katakan sejak perdebatan kala itu. "Bu, ini Dara kenapa ya?" tanya Bu Layla.
Read more

cemburu

"Ada apa sih Pak Bos? " tanya Alan. Gio terlihat terburu-buru saat melihat Zea yang sudah naik taxi. Keringat bercucuran membasahi bajunya. Hanya karena seorang Zea dirinya seperti badut yang sedang dipermainkan. "Aku tidak tahu kenapa Zea sepertinya sedang marah padaku. Apa salahku?" Gio menyenderkan tubuh di sofa. Sejak semalam istrinya sangat cuek dan tak terlihat senyum. Semenjak pertengkaran dengan kedua orang tuanya juga apalagi dengan tuduhan yang di lontarkan padanya. "Bos ingat-ingat, buat masalah enggak sama dia?" Akan kembali mengingatkan. Gio mencoba mengingat-ingat, Rata-rata dia tidak membuat kesalahan pada sang istri. Apa salahnya pikir Gio kembali. Tidak mau terus pusing, Gio pun meminta Alan membawanya ke rumah lebih dulu untuk mandi karena dia merasa tubuhnya tak segar. Satu jam dia sampai di rumah, gegas dia masuk ke dalam. Namun, dia di kejutkan oleh Sasy yang sedang bersama sang kakek. "Hai sayang?" Sasy menghampiri Gio, saat ingin memeluknya Sasy memundur
Read more

Sopir Pak Bos

Gio tidak mengerti maunya sang kakek. Pria itu itu sangat menyusahkan dirinya dengan tiba-tiba malah memberi lampu hijau pada Sasy. Apalagi Sasy muncul di mana dirinya sedang mengadakan meeting klien yang sangat besar. Sebagai seorang cucu dirinya tidak mengerti mengenai jalan pikiran dari kakeknya itu. Ia sudah begitu sangat bingung dengan permasalahan yang ada tiba-tiba kakeknya justru memunculkan masalah baru yang membuatnya harus kembali ekstra dalam berpikir lagi."Bagaimana aku mengusir dia Ga?" Gio frustasi saat mengingat Sasy akan mengganggu dirinya. Iya tidak bisa berpikir dengan jernih, mengapa sih masalah datang silih berganti, mengapa dirinya harus hidup dengan masalah-masalah yang begitu sangat memusingkan dan membuatnya harus berpikir ekstra keras ini. Iya benar-benar merasa begitu sangat lelah sekali. Ingin rasanya dirinya hidup dengan tenang tanpa ada masalah-masalah itu."Tuan Bos, katakan saja sudah menikah dengan Nyonya Zea." Alan yang sejak tadi hanya bermain pon
Read more

Seperti dipermainkan

Jantung Zea berdetak tak karuan saat tau Alan adalah sopir pribadi Bos Gior. Jika demikian, bagaimana bisa Alan melunasi hutang keluarganya sebesar 1 M pada juragan teh. Netranya tak berkedip, saat Alan terlihat bangkit dan mengambilkan minuman untuk Gior. Kali ini pikirannya sedang tidak karuan, ia sedang tidak bisa berpikir dengan jernih yang ada di dalam benaknya hanya segelintir pikiran-pikiran negatif yang membuatnya semakin ketakutan dan semakin berpikir yang tidak tidak. Zea benar-benar tidak habis pikir dengan apa yang sekarang ia lalui itu, ia tidak bisa mencerna apapun yang terjadi di dalam hidupnya saat ini.Fahmi yang heran melihat Zea pun mulai bertanya-tanya. Wajahnya penuh kebingungan, ia merasa heran apa yang sebenarnya terjadi mengapa temannya itu terlihat sangat bingung saat ia mengatakan jika Alan itu adalah sopir dari sang bos."Ze, kenapa kok kamu kaya orang bingung?" tanya Fahmi. Fahmi pun merasa heran iya lantas bertanya daripada dirinya menduga-duga hal yang
Read more

niat jahat

Dalam sebuah kepanikannya juga kebingungannya, Zea tak mampu untuk kembali menerka-nerka. Saat sore tiba dia pun diajak Fahmi untuk makan sore di sekitar hotel. Karena dia merasa suntuk, Aleta pun malah sibuk dengan beberapa rekannya dirinya pun terabaikan. Di sini Zea benar-benar tidak memiliki sahabat selain Fahmi yang memang dia benar-benar sangat welcome menerimanya itu. Jea juga merasa bosan jika terus-terusan berada di dalam kamar hotel karena jika ia tidak ada kesibukan, dirinya juga kembali lagi berpikir yang tidak tidak.Waktu sedang bebas, Fahmi memanfaatkan untuk mengajak makan Zea. Pria itu merasa Zea itu nyaman diajak bicara. Menurutnya mengobrol dengan Zea itu sangat mengasyikkan sekali, maka dari itu dirinya pun memilih untuk senang berbicara dengannya. Dia benar-benar merasa begitu sangat bahagia karena sekarang rekan satu timnya ada yang bisa diajak untuk berbicara.Fahmi rekan kerja yang baru saja kembali dipindahkan dari cabang lain untuk perbantuan. Baru dua Mingg
Read more

Kejutan

Setelah memastikan wanita yang bernama Sasy itu keluar, Zea pun turun dari toilet. Dia memindik saat keluar toilet. Dirinya benar-benar tidak menyangka dengan apa yang baru saja ia dengar itu, bagaimana bisa di dunia ini ada wanita yang berpikiran licik seperti itu. Walaupun berusaha untuk tenang, tetapi ia tetap saja tidak bisa menyembunyikannya dirinya tetap melangkah dengan cepat takutnya jika Fahmi langsung berubah pikiran.Lalu menghampiri Fahmi lagi, teringat tadi dia menolak datang akan tetapi dia langsung mengatakan akan datang. "Yakin mau datang?" tanya Fahmi.Fahmi sedikit bingung karena tadi bukankah Zea menolak untuk datang menurutnya ia merasa tidak pantas dan juga bingung karena tidak memiliki teman di sana."Iya. Tapi aku enggak punya baju bagus." Lagi dan lagi Zea bingung dirinya ingin menyelamatkan sang bos tapi ia juga memiliki banyak kekurangan apalagi dirinya tidak pernah menghadiri acara-acara seperti itu."Memang kamu enggak di info?" tanya Fahmi lagi."Sudah,
Read more

Mulai bereaksi

Gio melepaskan pelukannya karena sang istri sama sekali tak menyambut dengan kehangatan. Bagaimana bisa dirinya merasakan rindu yang begitu sangat mendamba, tetapi istrinya justru tidak membalasnya sama sekali apakah sang istri tidak merindukannya apakah sang istri tidak memiliki rasa rindu kepadanya padahal selama ini ia merasakan jika sang istri selalu saja membalas semua yang ia lakukan termasuk rasa cinta yang ia berikan.Rasanya masih sama dengan Zea yang tadi pagi dia temui. Apa Zea masih marah padanya atau memang dia sedang terkejut dengan kehadirannya. Gio benar-benar sangat menduga-duga dengan apa yang terjadi kepada istrinya itu, Ia memang tidak bisa memahami apa yang dipikirkan oleh wanita dan dokumen Ia juga bukanlah seorang cenayang yang bisa mengetahui isi hati dari orang lain, di sini dirinya benar-benar merasa begitu sangat bingung."Sayang, kamu enggak senang dengan kedatangan Mas?" tanya Gio. Dirinya langsung saja menatap ke arah sang istri, apakah dia tidak senang
Read more

Berat untuk berpisah

"Zea, Alan eh Pak Alan meminta aku untuk ketemu dia dulu. Nanti aku ke sini lagi," ujar Gio. Dirinya merasa kesal kenapa juga Arga menghubunginya saat sedang berdua dengan Zea. Entahlah mengapa lelaki itu menghubunginya disaat yang tidak tepat seperti ini. Baru saja ia bisa melihat senyuman di bibir sang istri lalu sekarang harus berpisah kembali, benar-benar sangat menjengkelkan sekali. Apa tidak bisa Arga memberikan waktu untuk dirinya berduaan dengan sang istri sebentar saja benar-benar sangat menyebalkan bukan.Gio menahan kesal dalam hati, rasanya ia benar-benar tidak rela meninggalkan sang istri sendirian di sini apalagi mereka baru saja bertemu, benar-benar kesempatan yang sangat sulit bagi dirinya untuk berpisah. Lagi dan lagi ia harus hidup di dalam permainan dan dipusingkan oleh permainan yang dirinya buat sendiri. Lalu ia mencium pipi sang istri dan memeluknya dan pamit untuk keluar. "Aku pergi sebentar ya." Dirinya benar-benar harus bisa memendam kesalahan yang begitu sa
Read more

Hasrat bergairah

Tidak ada yang aneh dari gelagat wanita sexy itu. Sasy terlihat biasa saja saat menghampiri Gior. Zea sedang berpikir apa yang akan dilakukan Sasy pada Gior. Tidak bisa menduga-duga, apa Sasy akan merayunya atau dengan cara lain. Sementara, Sasy berada di sisi Gior sangat senang. Apalagi saat Gior berbincang dengan beberapa klien. Seolah-olah dirinya adalah istri dari CEO itu. Setelah berbincang, Gior berbicara pada Sasy. "Bisa enggak kamu jangan di sini. Akun risih tahu.""Sayang, kamu kok ngomong kaya gitu. Aku kan calon istri kamu yang dipilih oleh kakek kamu."Tangan Gio mengepal keras. Sejak kapan ada wanita yang mengaku menjadi calon istrinya. Satu istri cukup baginya dan itu adalah Zea -"Jangan tegang gitu ah." Sasy memanggil writers untuk meminta dia minuman. "Sayang, kita minum dulu." Sasy memberikan satu gelas pada Gior. Gior menerimanya, lalu meminumnya karena memang dirinya sedang haus. "Lebih baik kita mengibrol di tempat lain. Aku janji setelah ini akan menjauh. B
Read more

Rahasia terungkap

"Ze--zea kamu bicara apa?" Gio terlihat sangat gugup. Pro yang masih nertelanjang dada itu mencoba mencari alasan agar bisa memastikan Zea. "Kamu pikir sendiri Mas. Mau sampai kapan kamu berbohong, aku seperti orang bodoh. Bertemu dengan satu orang dengan berbeda fisik. Kamu pikir itu lelucon Mas?" Bibir tipis itu bergetar hebat. Gior menegang mendegar ucapan Zea. Bahkan wanita itu belum beranjak dari tempatnya. Menatap tajam dengan napas naik turun. Haruskan semua terbuka, rahasia yang selama ini ditutupi. "Zea ---" "Katakan, Mas. Maksud kamu apa memperlakukan aku seperti ini? Berpura-pura menjadi pria miskin dan menikahi aku?" Lagi Zea bertanya dengan emosi memuncak. "Zea, dengarkan saya. Semua enggak kaya yang kami pikirkan. Saya Gior, bukan suami kamu!" Gior mulai meninggikan suaranya. "Berhenti berpura-pura Mas. Alan, dia bukan bos kamu kan, dia supir pribadi kamu. Dan uang 1 M itu memang uang kamu. Katakan Mas!"Histeris, Zea memukuli tubuh Gior. Pria itu akhirnya memeluk
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status