"Pak Gior," ujar Zea. Tatapan itu, jika awalnya Zea sangat takut menatap sang bos, kini dia memberanikan dirinya untuk lebih lama melihat pria tampan itu. "Kenapa kamu lihat-lihat saya? Kamu naksir saya?" Gior bertanya agar Zea berhenti memandangnya. Zea mengerjakan mata, kalimat itu berhasil menyadarkan dirinya. Lalu mengembuskan napas panjang. Lift terbuka dan Zea buru-buru masuk ke dalam, dan sama halnya dengan Gior yang memang menggunakan lift bersama karna sejak awal memang tak ingin ada perbedaan. Zea melangkah cepat saat lift terbuka, Gio yang sejak tadi heran melihat sikap Zea pun hanya bisa bertanya-tanya dalam hati. Saat melewati meja Zea, Gior menaruh kotak makan. "Buat kamu, awas ga di makan." Tanpa menunggu jawaban dari Zea, Gio pun melangkah ke ruangannya. Namun, sebelum masuk dia di sambut oleh wanita cantik berpakaian sexy. Zea memperhatikannya, seperti ada hawa panas menyelimuti dirinya saat wanita itu tiba-tiba ingin memeluk Gior dan Zea merasa lega saat Gior
Read more