All Chapters of Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan : Chapter 41 - Chapter 50

104 Chapters

Terus berbohong

Mereka semua sudah masuk ke kamar masing-masing setelah semuanya berakhir.Suasana yang benar benar kacau, semuanya diam dan hanya sibuk dengan kegiatan masing-masing. Termaksuk Bu Layla dan Pak Mansyur. Keduanya sudah berada di dalam kamar.Pak Mansyur masih bungkam seribu bahasa. Ia sangat kesal sekali dengan apa yang dilakukan oleh istrinya. Tak habis pikir selama ini ternyata istrinya berhutang cukup banyak sekali di belakangnya. Padahal ia sudah sangat mempercayai Bu Layla. Melihat hal itu sangat istri pun mencoba mencairkan suasana. "Pa, kenapa papa diam saja?" tanya Bu Layla.Wanita itu sedikit takut, karena selama menikah dengannya tak pernah mendapat tatapan seperti itu. Tapi, hari ini malah membuatnya takut. Pak Mansyur selalu mengikuti apa yang diinginkan olehnya. Namun, kali ini sang suami sangat berbeda dari biasanya. Dirinya sangat yakin dengan apa yang dilakukan oleh suaminya itu adalah sebuah bentuk kemarahan atas apa yang sudah dilakukannya.Namun ia juga tidak ma
Read more

Siapa Gio sebenarnya?

Tidak mungkin jika memang benar-benar tak ada sesuatu yang disembunyikan oleh sang suami. Bahkan, dengan mudah mengeluarkan uang 1 M. Bos besar itu, bahkan seperti Gior bosnya di kantor pun akan berpikir untuk mengeluarkan pembiayaan itu. "Kenapa hanya diam?" tanya Gio. Gio heran dengan sikap Zea yang berubah pendiam."Tidak, aku mau tidur Mas. Aku lelah," ujar Zea. Zea pun menarik selimut dan langsung memejamkan mata. Dirinya ingin meyakinkan saja jika tak ada kebohongan di antara dirinya dan sang suami. Namun, tetap saja dalam mata terpejam dia bisa merasakan hawa saat bersama dengan pak Gior. Gio memandang tubuh sang istri yang sudah sejak tadi memunggunginya. Tidak menyangka jika Zea bukannya senang malah terlihat murung. Apa yang sedang dia pikirkan. Ponsel jadulnya berbunyi, Gio melihat panggilan masuk dari Alan. Dia berpikir jika Zea sudah terlelap. Dia pun menerima panggilan itu tanpa curiga."Ada apa Lan?" "Kamu sudah temukan otak dari penggelapan gedung baru itu. Bisa t
Read more

Tak banyak bicara

"Mau sarapan apa?" tanya Gio.Seperti biasa sikapnya begitu sangat hangat, ia ingin menjadi seorang suami idaman untuk istrinya. Apalagi dia sangat mengetahui bagaimana perlakuan keluarga dari Zea, mereka semua adalah orang-orang toxic yang selalu saja membuatnya merasa emosi."Aku sudah tidak lapar, mau pergi saja langsung ke kantor." Zea memilih untuk menjawab dengan begitu sangat singkat dan juga padat."Yakin kamu tidak sarapan dulu?" Gio kembali lagi bertanya kepada sang istri. Tidak seperti biasanya Zea menolak ajakannya untuk sarapan.Gio bingung kenapa dengan istrinya, tidak biasanya Zea terlihat acuh dan mengabaikannya. Lalu, menolak apa yang ditawarkannya. Sebenarnya apa yang terjadi kepada sang istri, ini bukanlah sikap yang biasanya diperlihatkan Zea, Apakah ia membuat kesalahan sampai-sampai Zea mengacuhkannya seperti ini. Gio benar-benar merasa begitu sangat kesal, ia bingung kesalahan apa yang sudah dirinya perbuat."Aku sudah terlambat, aku tidak mau mencari masalah. N
Read more

Mantan Kurang Etika

"Pak Gior," ujar Zea. Tatapan itu, jika awalnya Zea sangat takut menatap sang bos, kini dia memberanikan dirinya untuk lebih lama melihat pria tampan itu. "Kenapa kamu lihat-lihat saya? Kamu naksir saya?" Gior bertanya agar Zea berhenti memandangnya. Zea mengerjakan mata, kalimat itu berhasil menyadarkan dirinya. Lalu mengembuskan napas panjang. Lift terbuka dan Zea buru-buru masuk ke dalam, dan sama halnya dengan Gior yang memang menggunakan lift bersama karna sejak awal memang tak ingin ada perbedaan. Zea melangkah cepat saat lift terbuka, Gio yang sejak tadi heran melihat sikap Zea pun hanya bisa bertanya-tanya dalam hati. Saat melewati meja Zea, Gior menaruh kotak makan. "Buat kamu, awas ga di makan." Tanpa menunggu jawaban dari Zea, Gio pun melangkah ke ruangannya. Namun, sebelum masuk dia di sambut oleh wanita cantik berpakaian sexy. Zea memperhatikannya, seperti ada hawa panas menyelimuti dirinya saat wanita itu tiba-tiba ingin memeluk Gior dan Zea merasa lega saat Gior
Read more

Dusta Farhat

"Pa, mana mungkin Zea menemani Pak Gior. Sedangkan, semua bahan sudah saya siapkan. Lagi pula --" Gior mengangkat telapak tangannya agar Aleta berhenti bicara.Masih dengan kebingungannya tapi Zea tak peduli dengan Aleta. Zea terus memandang Farhat yang kebingungan dengan keputusan dari Pak Gior. Aleta masih saja protes, tapi Gior bisa membuat dia bungkam dengan mengancam pemotongan gaji atau dengan pemberhentian dadakan. "Ayo, Zea. Kamu sedang apa di sini?" tanya Gior. "Tunggu Pak, ada yang mau saya bicarakan dengan mantan kekasih saya." Zea menghampiri Farhat."Kamu tahu, aku bersyukur karena kamu memutuskan untuk menikah dengan Dara karena saat ini aku bebas bisa menikah dengan siapa pun dan jika aku mau, Pak Gior pun bisa aku rebut hatinya dengan cara sama seperti Dara." Seulas senyum terlempar dari bibir Zea.Mungkin dia dulu sangat takut jika Farhat telah meninggalkannya. Namun, saat ini tidak. Bahkan, kini dia bisa memanfaatkan semuanya. Membalas dendam dengan cara memprofok
Read more

Langkah balas Dendam Zea

"Ada apa ini?" tanya Pak Mansyur. Besannya datang ke perusahaannya karena ucapan Farhat yang mengatakan jika Zea sekarang menjadi wanita murahan. Karena Zea, kontrak perusahaan ayah Farhat harus batal bekerja sama dengan perusahaan Pak Gior. "Anak kamu, Zea sudah membuat kami kehilangan kontrak dengan Pak Gior. Kenapa dia bisa melakukan hal yang sangat menjijikan. Sudah memiliki suami, masih mendekati bosnya," ujar Pak Abdullah. Pak Mansyur tidak paham dengan apa yang di maksud besannya. Apa yang di lakukan Zea, dia hanya tahu sang anak memang bekerja di perusahaan Gior dan itu tahu dari Sella. Namun, tidak mungkin jika bawahan bisa membuat Pak Gior membatalkan semua kontrak Pka Abdullah."Tidak mungkin Zea seperti itu? Zea punya suami, mana mungkin dia bersama dengan Pak Gior." Pak Mansyur sedikit berpikir, nama Gio menantunya dengan Gior atasan Zea hampir sama. Namun dia menggeleng, tidak mungkin dia orang yang sama. Akan tetapi, keanehan uang 1 M yang dibayarkan oleh Gio kala i
Read more

Memikirian Dusta

"Mas, kamu lagi di mana?" tanya Zea penasaran. Tapi sayangnya Sabungan telepon itu terputus. Zea mencoba kembali menghubungi sang suami, tapi malah tidak aktif. Begitu kesal rasanya, dan penasaran kok bisa namanya malah menjadi sama dengan nama sang bos."Gio? Gior?" Kembali di bermonolog dan memikirkan hal yang dia rasa tidak mungkin. Nama itu memang sama dan hanya berbeda akhiran. "Nama bisa salah, tapi orang mana bisa salah. Mas Gior memiliki tanda di wajahnya, dan Pak Gior itu ... ah kenapa aku jadi memikirkan dia. Memang sih dia tampan, tapi aku harus setia." Jika bisa video call mungkin hal itu yang akan di lakukan olehnya. Terdengar jelas jika ada yang memanggilnya dengan panggilan Bos Gior. Atau dia salah dengar? Namun, gegas dia memastikan sang bos berada di mana dan langsung menuju ruangan Pak Gior. "Eh, Zea kamu mau ke mana?" tanya Aletta. "Ke ruangan Pak Bos lah." Zea menjawab cepat. Dia tak peduli bagaimana raut wajah sang sekertaris bos itu. "Pak Gior enggak ada. E
Read more

Efek balas dendam Zea

"Pak Gior, tunggu." Zea mengejar sang bos. Saat itu Gio berhenti dengan hati tidak tenang. Zea menghampiri dirinya sebab masih rada penasaran dengan apa yang terjadi tadi. Kecurigaan saat dia menelepon sang suami. "Ada apa?" Gio terlihat sangat dingin. Zea menjadi ragu mendekat atau bertanha. Apalagi Arga pun seolah-olah juga ingin tahu sedang apa dirinya. "Heh, Zea. Cuma kamu loh yang enggak sopan sama Pak Gior. Kamu naksir dia?" Arga tahu sang bos sekarang sedang tidak tenang menghadapi Zea. "Eh maaf Pak. Enggak begitu, saya cuma --" "Sini saya kasih tahu." Agra menarik Zea menjauh dari Gior. Gior memperhatikan sang asisten, jujur saja kesal saat dia menarik tangan istrinya. Namun, sepertinya Agra akan menyelamatkannya hari ini dari banyak pertanyaan Zea. Zea mencoba melepaskan tangan Arga dari lengannya. Dirinya merasa risih, apalagi saat bersirobok dengan netral Gio yang terlihat marah. "Pak, ih jangan padang saya. Ada apa sih?""Kamu jangan dekat-dekat dengan Pak Gior. D
Read more

Mendadak Takut miskin

"Apa enggak bisa lahiran normal saja?" tanya Farhat dengan memijit pelipisnya. Rasanya belum hilang pening di kepalanya kini sudah menerima gempuran baru. Nominal harga yang fantastis untuk melahirkan membuat dirinya pusing. Apalagi habis kehilangan 3 kontrak penting sekaligus. "Kok kamu bilang begitu? Kan aku bilang takut melahirkan, jadi aku maunya lahiran SC aja. Lagian sama aja kan?" Dara mulai bertanya-tanya ada apa sebenarnya. Farhat mengusap wajah kasar. Lalu menatap sang istri dengan penuh iba. Memang sebagai seorang suami dirinya ingin memberikan yang terbaik untuk istrinya, apapun ingin ia berikan, tapi sekarang posisinya dirinya baru saja terkenal masalah besar. Ia hanya ingin istrinya sabar saja dia tengah berusaha untuk membalikkan finansial mereka semua seperti sedia kala walaupun memang dirinya belum mengetahui harus dengan cara apa. "Aku habis kehilangan kontrak kerja. 3 kontrak sekaligus karena Zea." Farhat menoleh ke arah Dara. Dirinya benar-benar merasa begitu s
Read more

Pikiran Aneh

"Ngurus kepentingan saya, ngerti kamu?" Zea menunduk malu, lalu bersikap seolah-olah tak terjadi apa pin. "Eh iya. Ya sudah." Zea menjawab ragu. Zea masuk ke ruangan sang bos. Keinginannya bertanya tentang kontrak kerja sang mantan pun sepertinya bisa ditanyakan saat inj. "Pak, saya mau tanya kenapa Pak. Gior membatalkan kontrak kerja bersama dengan perusahaan Pak Abdullah? "Gior menatap Zea yang seperti ketakutan. Namun bagaimana juga harus di tanyakan. "Bukannya kamu bilang jangan terima si farhat? Harusnya senang dong, bisa balas dendam bukan?"Zea kaget lalu kembali menatap ke arah sang bos. "Balas dendam apa? kok Pak bos bisa bicara hal itu?" tanya Zea. Gior pun terdiam, lupa jika dia salah bicara. " Bukannya dia hampir melecehkan kamu?"Zea mengangguk, dia ingin berterima kasih tapi takut dengan tatapan Gior seperti itu. "Sudah keluar saja kamu, jangan ganggu saya lagi.""Ba-baik." Zea gegas keluar dari ruangan Zio, pantas saja Dara mengamuk. tiga kontrak yang dibata
Read more
PREV
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status