Share

Mantan Kurang Etika

Author: Galuh Arum
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Pak Gior," ujar Zea.

Tatapan itu, jika awalnya Zea sangat takut menatap sang bos, kini dia memberanikan dirinya untuk lebih lama melihat pria tampan itu.

"Kenapa kamu lihat-lihat saya? Kamu naksir saya?" Gior bertanya agar Zea berhenti memandangnya.

Zea mengerjakan mata, kalimat itu berhasil menyadarkan dirinya. Lalu mengembuskan napas panjang. Lift terbuka dan Zea buru-buru masuk ke dalam, dan sama halnya dengan Gior yang memang menggunakan lift bersama karna sejak awal memang tak ingin ada perbedaan.

Zea melangkah cepat saat lift terbuka, Gio yang sejak tadi heran melihat sikap Zea pun hanya bisa bertanya-tanya dalam hati. Saat melewati meja Zea, Gior menaruh kotak makan.

"Buat kamu, awas ga di makan."

Tanpa menunggu jawaban dari Zea, Gio pun melangkah ke ruangannya. Namun, sebelum masuk dia di sambut oleh wanita cantik berpakaian sexy.

Zea memperhatikannya, seperti ada hawa panas menyelimuti dirinya saat wanita itu tiba-tiba ingin memeluk Gior dan Zea merasa lega saat Gior
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan    Dusta Farhat

    "Pa, mana mungkin Zea menemani Pak Gior. Sedangkan, semua bahan sudah saya siapkan. Lagi pula --" Gior mengangkat telapak tangannya agar Aleta berhenti bicara.Masih dengan kebingungannya tapi Zea tak peduli dengan Aleta. Zea terus memandang Farhat yang kebingungan dengan keputusan dari Pak Gior. Aleta masih saja protes, tapi Gior bisa membuat dia bungkam dengan mengancam pemotongan gaji atau dengan pemberhentian dadakan. "Ayo, Zea. Kamu sedang apa di sini?" tanya Gior. "Tunggu Pak, ada yang mau saya bicarakan dengan mantan kekasih saya." Zea menghampiri Farhat."Kamu tahu, aku bersyukur karena kamu memutuskan untuk menikah dengan Dara karena saat ini aku bebas bisa menikah dengan siapa pun dan jika aku mau, Pak Gior pun bisa aku rebut hatinya dengan cara sama seperti Dara." Seulas senyum terlempar dari bibir Zea.Mungkin dia dulu sangat takut jika Farhat telah meninggalkannya. Namun, saat ini tidak. Bahkan, kini dia bisa memanfaatkan semuanya. Membalas dendam dengan cara memprofok

  • Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan    Langkah balas Dendam Zea

    "Ada apa ini?" tanya Pak Mansyur. Besannya datang ke perusahaannya karena ucapan Farhat yang mengatakan jika Zea sekarang menjadi wanita murahan. Karena Zea, kontrak perusahaan ayah Farhat harus batal bekerja sama dengan perusahaan Pak Gior. "Anak kamu, Zea sudah membuat kami kehilangan kontrak dengan Pak Gior. Kenapa dia bisa melakukan hal yang sangat menjijikan. Sudah memiliki suami, masih mendekati bosnya," ujar Pak Abdullah. Pak Mansyur tidak paham dengan apa yang di maksud besannya. Apa yang di lakukan Zea, dia hanya tahu sang anak memang bekerja di perusahaan Gior dan itu tahu dari Sella. Namun, tidak mungkin jika bawahan bisa membuat Pak Gior membatalkan semua kontrak Pka Abdullah."Tidak mungkin Zea seperti itu? Zea punya suami, mana mungkin dia bersama dengan Pak Gior." Pak Mansyur sedikit berpikir, nama Gio menantunya dengan Gior atasan Zea hampir sama. Namun dia menggeleng, tidak mungkin dia orang yang sama. Akan tetapi, keanehan uang 1 M yang dibayarkan oleh Gio kala i

  • Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan    Memikirian Dusta

    "Mas, kamu lagi di mana?" tanya Zea penasaran. Tapi sayangnya Sabungan telepon itu terputus. Zea mencoba kembali menghubungi sang suami, tapi malah tidak aktif. Begitu kesal rasanya, dan penasaran kok bisa namanya malah menjadi sama dengan nama sang bos."Gio? Gior?" Kembali di bermonolog dan memikirkan hal yang dia rasa tidak mungkin. Nama itu memang sama dan hanya berbeda akhiran. "Nama bisa salah, tapi orang mana bisa salah. Mas Gior memiliki tanda di wajahnya, dan Pak Gior itu ... ah kenapa aku jadi memikirkan dia. Memang sih dia tampan, tapi aku harus setia." Jika bisa video call mungkin hal itu yang akan di lakukan olehnya. Terdengar jelas jika ada yang memanggilnya dengan panggilan Bos Gior. Atau dia salah dengar? Namun, gegas dia memastikan sang bos berada di mana dan langsung menuju ruangan Pak Gior. "Eh, Zea kamu mau ke mana?" tanya Aletta. "Ke ruangan Pak Bos lah." Zea menjawab cepat. Dia tak peduli bagaimana raut wajah sang sekertaris bos itu. "Pak Gior enggak ada. E

  • Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan    Efek balas dendam Zea

    "Pak Gior, tunggu." Zea mengejar sang bos. Saat itu Gio berhenti dengan hati tidak tenang. Zea menghampiri dirinya sebab masih rada penasaran dengan apa yang terjadi tadi. Kecurigaan saat dia menelepon sang suami. "Ada apa?" Gio terlihat sangat dingin. Zea menjadi ragu mendekat atau bertanha. Apalagi Arga pun seolah-olah juga ingin tahu sedang apa dirinya. "Heh, Zea. Cuma kamu loh yang enggak sopan sama Pak Gior. Kamu naksir dia?" Arga tahu sang bos sekarang sedang tidak tenang menghadapi Zea. "Eh maaf Pak. Enggak begitu, saya cuma --" "Sini saya kasih tahu." Agra menarik Zea menjauh dari Gior. Gior memperhatikan sang asisten, jujur saja kesal saat dia menarik tangan istrinya. Namun, sepertinya Agra akan menyelamatkannya hari ini dari banyak pertanyaan Zea. Zea mencoba melepaskan tangan Arga dari lengannya. Dirinya merasa risih, apalagi saat bersirobok dengan netral Gio yang terlihat marah. "Pak, ih jangan padang saya. Ada apa sih?""Kamu jangan dekat-dekat dengan Pak Gior. D

  • Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan    Mendadak Takut miskin

    "Apa enggak bisa lahiran normal saja?" tanya Farhat dengan memijit pelipisnya. Rasanya belum hilang pening di kepalanya kini sudah menerima gempuran baru. Nominal harga yang fantastis untuk melahirkan membuat dirinya pusing. Apalagi habis kehilangan 3 kontrak penting sekaligus. "Kok kamu bilang begitu? Kan aku bilang takut melahirkan, jadi aku maunya lahiran SC aja. Lagian sama aja kan?" Dara mulai bertanya-tanya ada apa sebenarnya. Farhat mengusap wajah kasar. Lalu menatap sang istri dengan penuh iba. Memang sebagai seorang suami dirinya ingin memberikan yang terbaik untuk istrinya, apapun ingin ia berikan, tapi sekarang posisinya dirinya baru saja terkenal masalah besar. Ia hanya ingin istrinya sabar saja dia tengah berusaha untuk membalikkan finansial mereka semua seperti sedia kala walaupun memang dirinya belum mengetahui harus dengan cara apa. "Aku habis kehilangan kontrak kerja. 3 kontrak sekaligus karena Zea." Farhat menoleh ke arah Dara. Dirinya benar-benar merasa begitu s

  • Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan    Pikiran Aneh

    "Ngurus kepentingan saya, ngerti kamu?" Zea menunduk malu, lalu bersikap seolah-olah tak terjadi apa pin. "Eh iya. Ya sudah." Zea menjawab ragu. Zea masuk ke ruangan sang bos. Keinginannya bertanya tentang kontrak kerja sang mantan pun sepertinya bisa ditanyakan saat inj. "Pak, saya mau tanya kenapa Pak. Gior membatalkan kontrak kerja bersama dengan perusahaan Pak Abdullah? "Gior menatap Zea yang seperti ketakutan. Namun bagaimana juga harus di tanyakan. "Bukannya kamu bilang jangan terima si farhat? Harusnya senang dong, bisa balas dendam bukan?"Zea kaget lalu kembali menatap ke arah sang bos. "Balas dendam apa? kok Pak bos bisa bicara hal itu?" tanya Zea. Gior pun terdiam, lupa jika dia salah bicara. " Bukannya dia hampir melecehkan kamu?"Zea mengangguk, dia ingin berterima kasih tapi takut dengan tatapan Gior seperti itu. "Sudah keluar saja kamu, jangan ganggu saya lagi.""Ba-baik." Zea gegas keluar dari ruangan Zio, pantas saja Dara mengamuk. tiga kontrak yang dibata

  • Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan    Bukan Wanita munafik

    Selesai meeting, Aleta menghampiri Zea. Lalu seperti biasa ada aja yang di lakukan Aleta. Dirinya merasa begitu sangat kesal, mengapa Zea yang orang baru justru ia harus mendapatkan tempat dalam perjalanan ke luar kota ini. Seharusnya dirinya saja yang menemani sang atasan untuk pergi. Rasanya ia sudah benar-benar begitu sangat muak sekali, ia takut jika sampai tempatnya justru tergeser."Kamu itu tidak pantas untuk ikut keluar kota, anak baru saja sudah songong seperti ini."Aleta menatap sinis ke arah Zea. Kali ini Zea tak mau diam saja, dirinya pun memutar kata untuk membuat kesal Aleta. Cukup sekali Aleta mempermainkannya, ia tidak mau jika sampai rekan kerjanya itu semakin berbuat semena-mena. Selama ini ia diam karena dirinya menganggap sikap sikap Aleta akan berubah, tetapi sayangnya justru adatnya semakin keterlaluan saja."Kamu marah sama Pak Gior saja. Jangan sama aku, ngerti enggak?" Dea langsung saja menjawab perkataan dari Aleta yang benar-benar begitu sangat menyebalkan

  • Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan    Zea uring-uringan

    Saat keluar toilet lagi- lagi dia masih merasa jengkel. Apalagi saat bertemu dengan Gior sang bos. Karena bosnya itu dirinya menjadi bahan gunjingan karyawan-karyawan yang lain, rasanya benar-benar begitu sangat menyebalkan sekali. Zea melewati saja saat Gior berhadapan dengannya. Tanpa tersenyum apalagi menyapa ia benar-benar merasa begitu sangat kesal. "Zea tunggu mau ke mana?" tanya Gior dirinya merasa begitu sangat heran mengapa justru dia melewatinya begitu saja. Tidak menyapa atau hal lainnya. Gior menarik lengan Zea hingga membuat netra Zea membulat. "Pak Gior, lepas!" Zea berbicara cukup keras sekali. Ia benar-benar merasa begitu sangat emosi dengan apa yang dilakukan oleh sang atasan. "Iya saya lepas. Kamu ke ruangan saya cepat sekarang!" Gior cukup terkejut karena Zea berani membentaknya seperti itu. Lalu ia pun langsung saja memberikan perintah. "Mau apa?" tanya Zea. "Kamu kenapa si uring-uringan? Bukannya kamu harusnya senang sudah bisa balas dendam dan ikut ke l

Latest chapter

  • Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan    Akhirnya Bahagia

    "Maksud kamu apa?" Bu Layla panik dengan ucapan Gior. Kekhawatiran mulai terlihat jelas di wajahnya.Tanpa berkata apa pun lagi, Gior mulai membuka kedoknya. Dia dengan tenang melepaskan tompel yang menempel di pipinya, kemudian membenarkan rambutnya, dan membersihkan wajahnya dari semua penyamaran. Dalam sekejap, sosok yang selama ini dianggap sebagai "si miskin" berubah menjadi pria elegan dengan aura otoritas.Semua yang ada di ruangan itu terdiam, mata mereka terpaku pada Gior. Mereka terkejut melihat perubahan drastis dari pria yang selama ini mereka remehkan."Ti-tidak mungkin si miskin itu adalah Pak Gior," ucap Sella dengan suara gemetar. Gadis itu merasa tubuhnya memanas dan dingin bersamaan, terutama setelah mengetahui bahwa dia baru saja mencoba menghancurkan Zea, istri seorang CEO.Dara, yang berdiri di sampingnya, tampak lebih terkejut. "Ma, ini enggak mungkin, kan?" tanya Dara dengan suara lemah pada Bu Layla, yang juga sama bingungnya.Pak Abdullah dan Farhat, yang sela

  • Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan    Permulaan

    Pak Abdullah, dengan wajah penuh ketidakpercayaan, menghampiri Pak Wicaksono. "Pak, tidak salah dengar?" tanyanya, masih terkejut bahwa Pak Mansyur, yang dianggapnya hanya seorang pengusaha kecil, mendapatkan kontrak saham dengan perusahaan besar yang sebelumnya membatalkan kontrak mereka.Pak Wicaksono, dengan tenang, menatap Pak Abdullah. "Tidak, memang benar. Ada apa memangnya?" tanya Pak Wicaksono dengan nada datar, seolah tak terpengaruh oleh kekhawatiran Pak Abdullah.Pak Abdullah tak mau menyerah begitu saja. "Perusahaan Pak Mansyur itu masih kecil, Pak. Kemungkinan besar tidak akan memberikan benefit tinggi. Lebih baik batalkan saja dan bekerja sama dengan perusahaan saya, yang jelas-jelas sudah besar dan mapan," katanya, mencoba meyakinkan Pak Wicaksono sambil meremehkan kualitas perusahaan Pak Mansyur.Saat itu, Gior, yang mendengar percakapan mereka, menghampiri kakeknya. Dengan senyum kecil di bibirnya, ia tertawa pelan, lalu menarik napas dalam-dalam sebelum berbicara. "P

  • Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan    kejutan

    Farhat menepis tangan Gior dengan kasar, lalu menepuk-nepuk kemejanya seolah jijik setelah disentuh oleh Gior. "Orang miskin tidak pantas di sini," katanya dengan nada penuh kebencian. "Satpam, usir mereka!" titahnya, seperti merasa dirinya pemilik acara dan berkuasa penuh atas tempat itu.Suasana semakin panas ketika Sella, yang sepertinya sengaja ingin memicu keributan, muncul dengan sebuah rencana liciknya. Dengan sengaja, dia menunjukkan foto-foto yang memfitnah Zea dan Pak Gior sedang bersama, mencoba menciptakan kesan bahwa mereka berselingkuh."Ini dia buktinya!" seru Sella dengan penuh semangat, memamerkan foto-foto itu kepada orang-orang di sekelilingnya. "Wanita ini munafik! Sudah punya suami, tapi malah berselingkuh. Dasar murahan!"Kerumunan mulai bergemuruh, desas-desus dan tatapan merendahkan mengarah kepada Zea. Namun, sebelum tudingan Sella semakin menggila, tiba-tiba Pak Mansyur, ayah Zea, muncul dari kerumunan. Dengan wajah penuh kemarahan, dia berdiri di depan Zea u

  • Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan    Ancaman Gior

    Setelah suasana mulai mencair, Pak Wicaksono keluar dari ruangan Gior dengan ekspresi yang sulit ditebak. Di luar, tampak Aleta, salah satu karyawan, berdiri menunggu dengan gelisah. Desas-desus tentang hubungan terlarang antara Zea dan Gior telah beredar dengan cepat, dan Aleta, yang sudah lama mencurigai sesuatu, tak sabar ingin tahu kebenarannya.Begitu Zea keluar dari ruangan, Aleta segera menghampirinya. "Zea, jadi benar kamu dan Pak Gior selingkuh? Ih, gila kamu! Sudah punya suami, masih saja menggoda bos kamu. Dasar murahan!" tuding Aleta dengan nada penuh kebencian.Zea menghentikan langkahnya, lalu menatap Aleta tajam. "Stop mengatakan aku murahan," balas Zea dengan tenang tapi tegas. "Jaga bicara kamu, atau aku akan meminta Pak Gior memecat kamu. Sama seperti aku meminta Pak Gior memutuskan kontrak dengan Pak Abdullah." Sebuah senyum kecil terlihat di bibir Zea, penuh kepastian.Aleta terkejut dengan respons Zea. Dia tak menyangka bahwa Zea, yang biasanya tampak pendiam dan

  • Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan    Sidang

    Pak Wicaksono merasa kecewa bukan karena cucunya, Gior, sudah menikah, melainkan karena Gior tidak terbuka sejak awal. Dengan nada marah tapi tegas, Pak Wicaksono menegur Gior atas kerahasiaannya."Aku hanya takut kakek tidak merestui," ujar Gior, dengan nada rendah.Pak Wicaksono menggeleng pelan, merasa kesal dengan alasan cucunya. "Kamu ini benar-benar membuat onar, Gior. Bereskan kabar miring yang sudah tersebar di luar. Kalau kamu masih ingin mempertahankan pernikahanmu, selesaikan semuanya. Jangan lari dari tanggung jawab."Gior mengangkat dagu dengan tegas, menunjukkan bahwa dia tidak akan membiarkan Zea disalahkan. Pak Wicaksono, kakeknya, menatap Zea dengan tatapan penuh pertanyaan. Dia merasa heran dengan menantunya yang memilih bekerja di perusahaan suaminya, padahal dengan statusnya sebagai istri cucunya yang kaya raya, seharusnya Zea bisa menikmati hidup dengan lebih santai tanpa perlu terlibat dalam urusan bisnis keluarga."Katakan, permainan apa yang sedang kalian maink

  • Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan    Kegilaan Gior

    Situasi itu tak di sangka membuat Gior dan Zea tertangkap basah. Apalagi ada info yang menyudutkan mereka. Kedatangan sang kakek pun tak lepas membahas masalah itu. Mereka berdua benar-benar tidak menyangka jika ternyata apa yang keduanya lakukan justru kini menjadi bumerang besar. Ia tidak tahu jika Aleta melihat hal tersebut bahkan bukan hanya aletta yang melihat tetapi kakek dari Gio juga melihat apa yang mereka berdua lakukan. Ya sudah benar-benar merasa bingung dirinya tidak bisa memikirkan alasan yang tepat apalagi orang-orang di kantor ini mengetahui jika dirinya sudah menikah dengan lelaki bertompel. Semua orang tidak mengetahui jika lelaki bertompel itu adalah Gio. Masa iya dirinya dikira selingkuh dengan suaminya sendiri? "Kalian berdua, saya tunggu di dalam!" titah sang kakek. Zea dan juga Gio hanya saling memandang, keduanya tidak banyak bicara daripada berdebat di hadapan semua orang lebih baik menurut. Gio benar-benar tidak menyangka jika hari ini akan tiba. Mere

  • Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan    mulai terungkap

    Gior menghubungi Agra untuk mempersiapkan semua berkas yang akan di buat meeting siang ini. Dirinya akan hadir dan memberikan beberapa saham pada Pak Mansyur. Mungkin bukan saham besar, tapi saham kecil yang mungkin nanti akan menjadi besar. Dirinya tidak tega melihat perusahaan sang mertua yang sudah berada di ujung tanduk itu. Bagaimanapun juga ia ingin menjadi menantu yang baik dan walaupun Pak Mansyur tidak mengetahui tentang dirinya yang sebenarnya. Tapi geo memang benar-benar berniat ingin membantu mengembangkan perusahaan milik ayahnya itu. Melihat Pak Mansyur yang sudah berubah menjadi baik kepada dirinya dan juga sang istri membuat hati Gio benar-benar sangat tergerak sekali.Setelah itu, Gio pun bersiap untuk pergi ke perusahaan. Dengan alasan akan makan siang. Sepertinya hanya alasan itu yang sangat masuk akal tidak mungkin jika dirinya mengatakan hal yang sebenarnya bisa-bisa sang ayah mertua akan sangat sok sekali mendengar apa yang dirinya katakan tersebut."Yah, aku m

  • Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan    Membantu Perusahaan mertua

    Pagi hari menjelang siang, Pak Mansyur dan Gio sudah bersiap untuk pergi ke perusahaan. Zea juga sudah siap ke kantornya, setelah itu Gio mengirim pesan pada Arga untuk meng-handle semua urusan di kantor untuk beberapa hari. Pokoknya dirinya menginginkan jika tidak akan ada masalah baru dan masalah-masalah lainnya yang akan menghambat semuanya. Dirinya ingin berperan sebagai menantu yang baik, melihat mertuanya yang sudah hampir putus asa benar-benar membuatnya merasa begitu sangat kasihan sekali.Gio pun sampai di perusahaan sang mertua. Memang sudah sepi tak banyak karyawan yang setia. Rasanya benar-benar sangat miris melihat perusahaan Pak Mansyur yang berada di ujung tanduk ini, menurutnya Pak Mansyur orang yang mudah dibohongi dan orang yang tidak mahir dalam mencari klien."Boleh saya lihat file beberapa klien?" tanya Gio pada salah satu karyawan pak Mansyur. Kebetulan saat itu mertuanya sedang menemui investor di ruangannya. Gio lebih mudah mencari tahu dan mendalami apa yang

  • Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan    Lebih dekat dengan ayah

    Gio benar-benar memberikan sebuah saran kepada ayahnya, tidak mungkin jika tiba-tiba perusahaannya langsung mengajukan investasi ke perusahaan Pak Mansyur, jika tidak ada proposal yang diajukan mungkin saja Pak Mansyur akan curiga. Maka dari itu ia memilih untuk mengatakan hal tersebut. Dirinya berharap jika mertuanya mau mengajukan proposal ke perusahaannya agar dirinya bisa menyuntikkan dana untuk bisa membantu perusahaan sang mertua yang memang sudah berada di ujung tanduk itu. Pak Mansyur hanya menoleh saja ke arah sang menantu seolah-olah saran yang diberikan menantunya itu hanya berujung sia-sia saja. Mana mungkin perusahaan besar seperti Gior bisa membantu perusahaannya yang sudah hampir gulung tikar. Perusahaan-perusahaan kecil saja tidak ada yang mau menaruh saham apalagi perusahaan besar yang tentu saja mereka akan memperhitungkan tentang untung dan ruginya lebih detail lagi dan sepertinya perusahaannya tidak akan menguntungkan sama sekali untuk perusahaan Gior itu."Mana m

DMCA.com Protection Status