All Chapters of Belenggu Cinta Sang Mafia dengan Aktivis Kampus: Chapter 81 - Chapter 90

120 Chapters

Bab 81

Tepat berkumandang adzan isya Zeni sampai di kosnya. Dia masuk ke dalam kamar.“Mba Zeni … baru pulang ya? Tadi Tante Denti telepon menanyakan keadaan mba Zeni. Dia telepon tapi mba Zeni tidak mengangkatnya."“Benarkah?” tanya Zeni. Dia segera duduk dan mengambil ponselnya yang berada didalam ransel. Terlihat ada enam panggilan tak terjawab.“Pantas saja ternyata ponselnya aku silent, tadi saat tante Denti telepon aku sedang rapat.” “Coba mba Zeni telepon tante Denti, siapa tahu penting?” “Baiklah Lisa. Aku akan meneleponnya.”Zeni segera menghubungi ponsel tante Denti. Sesaat panggilan terhubung.“Assalamu’alaikum…. Zeni bagaimana kabarnya?” kata Tante Denti membuka percakapan di telepon.“Wa’alaikumussalam Tante. Alhamdulillah kabarku baik. Tante …. Tadi sore aku sedang rapat, ponselnya aku silent. Maaf tadi aku tidak tahu tante telepon.”“Iya Zeni, tadi tante menelepon Lisa. Joy menghubungi tante, mengatakan jika ponsel kamu sulit di hubungi.”“Oh… tadi berarti Joy juga menelepon
last updateLast Updated : 2024-09-29
Read more

Bab 82

Keesokan paginya Zeni sudah bersiap di kamar. Dia mengenakan tunik batik yang dipadukan rok hitam dengan jilbab senada serta tas selempang warna cream yang menambah anggun penampilannya. "Waw.... aku lihat penampilan mba Zeni berbeda hari ini. Ayolah mba kita berangkat sekarang." ajak Lisa seraya menyerahkan helm kepada Zeni. "Hari ini aku mau tanda tangan kontrak kerja. Tentu pakaiannya berbeda. Terima kasih sudah mengantarkan ku Lisa." kata Zeni seraya menerima helm dari Lisa. "Kita searah mba. Kebetulan aku ada acara di jalan Tirai Biru. Mba Zeni tidak perlu berterima kasih kepada ku." Mereka pergi mengendarai motor metic menuju ke perusahaan PT Samudra Prima. Suasana lalu lintas yang padat membuat perjalanan menempuh waktu sekitar empat puluh lima menit. Zeni turun dari motor sembari berkata : "Lisa.... aku masuk dulu. Kamu berhati-hati di jalan." Dia menyerahkan helm kepada Lisa. "Iya mba Zeni. Semoga agenda mba Zeni lancar hari ini. Aku berangkat sekarang mba." Li
last updateLast Updated : 2024-09-30
Read more

Bab 83

"Memang dari cerita mu terlihat Frans begitu perhatian kepada Zeni. Apakah dia menaruh perasaan kepada Zeni? Ataukah dia hanya menjalankan tugas dari Tuan Ayyash selaku omnya untuk bertanggung jawab kepada semua korban ledakan proyek tersebut. Kita tidak tahu kejadian sebenarnya dan hanya bisa menebak saja. Mungkin saja posisi Frans sudah menjadi orang kepercayaan Tuan Ayyash. Berpikirlah positif saja Baskoro. Yang terpenting selesai kan terlebih dahulu masalah kamu dengan Zeni." Baskoro menghela nafasnya. Dia berkata : "Aku akan berusaha untuk berpikir positif kepada Frans. Namun naluri hatiku mengatakan jika Frans memiliki perasaan kepada Zeni. Dan itu memicu rasa cemburu padaku. Sikapnya kepada Zeni sungguh terlalu berlebihan." "Bersabarlah Baskoro. Kamu tidak boleh terlalu cemburu kepada Frans. Ingat! Zeni belum mengenal karaktermu. Seharusnya kalian dalam masa penjajakan. Jangan terpancing oleh sikap Frans. Lihatlah Zeni? Dia lebih memilihmu. Secara naluri seorang wanita, dia
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more

Bab 84

"Terima kasih atas pengertiannya Baskoro. Aku senang kamu terbuka dan mau membicarakan masalah ini kepadaku. Aku akan memberitahu ibuku mengenai hubungan kita dan kedatangan kamu ke rumahku. Semoga saja kita menemukan solusi terbaik untuk masalah ini." Pelayan datang dengan membawa pesanan makanan. Dia segera menyajikan makanannya diatas meja. "Makanlah Zeni, kamu pasti lapar. Nanti cobalah bubur kampiun, ini merupakan makanan penutup khas dari Indonesia." kata Baskoro sembari menggigit rendang sapi. "Sepertinya bubur kampiun tidak terlalu asing bagiku. Baiklah aku akan mencobanya nanti." jawab Zeni. Zeni mulai menyuapkan satu sendok rawon sapi. Dia menikmati makanan khas Indonesia tersebut. "Berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk masa ta'aruf kita? Aku harap kita tidak terlalu lama menjalani masa ta'aruf. Kamu harus tahu, aku juga memiliki kesibukan. Selain kesibukan di kampus, aku juga sudah mulai bekerja meskipun belum full time." "Aku akan memikirkannya Baskoro dan
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more

Bab 85

"Kenapa bapak membanding aku dengan kedua kakakku? Kami memiliki prinsip yang berbeda meskipun dibesarkan secara bersama-sama namun seiring dengan pertumbuhan, kami berbeda pemikiran dalam menyikapi tujuan hidup. Zeni seorang gadis yang baik juga Sholehah, banyak lelaki yang menaruh hati kepadanya meskipun dia berpakaian tertutup. Dia memilik prinsip dan aku pun menghormati prinsip hidupnya. Aku tidak mungkin menghiburnya tanpa sebuah ikatan yang jelas karena kami bukanlah mahram. Makanya kenapa aku memutuskan untuk segera meminang dan menikahinya." Bapak Hutama mengernyitkan dahinya berusaha memahami maksud perkataan dari Baskoro. "Apakah dia tumbuh dalam lingkungan yang konservatif dan islami? Ataukah dia taat menjalankan agamanya? Apa yang menarik dari Zeni? Kenapa kamu ingin menikahinya?" "Dia tidak tumbuh dalam lingkungan konservatif meskipun keluarga alm. Bapaknya terbilang kolot dalam pemilihan jodoh namun dia jarang berinteraksi dengan keluarga bapaknya. Dia tumbuh dilin
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

Bab 86

"Ibu yakin denganmu bahwa kamu dapat menyelesaikan kuliah tepat waktu serta menjaga kepercayaan yang ibu berikan kepadaku. Berarti kamu dengan Baskoro belum lama mengenal? Dan masih menjalani masa ta'aruf? Semoga kalian dapat menjalaninya dengan baik. Tentu saja ibu akan menyambut kedatangan Baskoro dan orangtuanya." "Baiklah ibu, terima kasih sudah mau merestui hubungan kami. Sekarang sudah hampir larut malam, sebaiknya ibu segera beristirahat. Aku tutup teleponnya ibu." "Iya Zeni, kamu juga jaga kesehatan. Selamat beristirahat." Zeni segera mematikan sambungan telepon. Dia segera meletakkan teleponnya di atas meja. Dia bergumam : "Akhirnya ibu merestui Baskoro. Aku tidak menyangka secepat ini menemukan seseorang yang mengisi hidupku." Zeni segera berjalan menuju ke tempat tidur. Dia merebahkan tubuhnya, rasa penat yang menerpa tubuhnya membuat dia segera tertidur. ***** Keesokan paginya di kediaman Baskoro, Bapak Hutama dengan Ibu Indraswari tengah berada di kamar tidu
last updateLast Updated : 2024-10-06
Read more

Bab 87

"Terima atas doanya, kami sekeluarga sudah ikhlas atas kepergian bapaknya Zeni. Sebelumnya perkenalkan namaku Laksmi dan alm. suamiku bernama Abdillah. Zeni sudah bercerita sedikit mengenai maksud kedatangan Baskoro dan ibunya Baskoro." "Syukurlah jika Zeni sudah bercerita kepada Ibu Laksmi. Aku adalah ibunya Baskoro, panggil saja dengan nama Indraswari dan suamiku bernama Hutama. Aku minta maaf, hari ini suamiku belum dapat bertandang ke rumah ibu Laksmi karena beliau ada acara penting yang tidak dapat ditinggalkan. Adapun maksud kedatangan kami untuk meminang Zeni. Baskoro sudah menaruh hati kepada Zeni dan ingin menikahinya." Sesaat kemudian driver datang dengan membawa beberapa buah tangan dan hantaran lamaran untuk Zeni. Melihat kedatangan Driver, Baskoro segera membantu meletakkan barang-barang tersebut di atas meja. "Ini ada beberapa buah tangan dari kami untuk ibu Laksmi dan hantaran lamaran untuk Zeni. Terima pemberian dari kami sebagai simbol pinangan dari Baskoro." k
last updateLast Updated : 2024-10-06
Read more

Bab 88

Ibu Laksmi masuk kedalam kamar. Dia mengambil ponsel yang terletak di atas nakas. Segera dia gulirkan layar ponsel untuk mencari nomor Zeni dan meneleponnya. Sesaat panggilan telepon terhubung. "Assalamu'alaikum... Bu.. bagaimana kabarnya? Apakah Baskoro sudah datang?" tanya Zeni melalui sambungan telepon. "Wa'alaikumussalam Zeni. Kabar ibu Alhamdulillah baik. Baskoro sudah datang tadi saat dhuhur, kamu sedang apa Zeni?" "Syukurlah kalau Baskoro sudah sampai di rumah ibu. Aku sedang di kos. Kenapa ibu telepon Zeni? Bukankah ada Baskoro di rumah dan seharusnya ibu menemani Baskoro?" "Tadi kami sedang berdiskusi terkait pelaksanaan hari dan tanggal akad serta acara resepsi yang diadakan terpisah. Keluarga dari Baskoro menanyakan apakah Zeni punya pandangan terkait pelaksanaan hari dan tanggal akad serta resepsi yang akan dilaksanakan dua bulan kedepan." Zeni terdiam sesaat mencoba untuk berpikir sejenak. "Berarti tadi sudah diputuskan untuk rencana pelaksanaannya dua bulan
last updateLast Updated : 2024-10-09
Read more

Bab 89

"Baiklah ibu. Aku akan melakukan searching di mesin pencarian di internet untuk mencari persiapan apa saja yang harus aku lakukan terkait persiapan mental." kata Baskoro. Ibu Indraswari menggelengkan kepalanya keheranan sembari tersenyum mendengar ucapan anak bungsunya. "Kamu boleh melakukan searching namun kamu perlu berdiskusi kepada orang yang memiliki pengalaman hidup berumah tangga. Setidaknya kamu memiliki seorang figur seorang laki-laki yang mampu menjalankan perannya dengan baik sebagai kepala keluarga. Berdiskusi lah dengan mereka dan timba ilmu darinya. Hidup berumah tangga ibarat mengarungi lautan dengan perahu yang dikendarai oleh seorang Nahkoda. Peran kamu adalah menjadi seorang nakhoda yang senantiasa di tuntut untuk selalu waspada dalam mengarungi bahtera lautan dan jika dalam keluarga kita menyebutnya bahtera rumah tangga. Banyak lika-liku yang harus kamu jalani dan lewati Baskoro untuk tetap mempertahankan rumah tangga kalian nantinya." Baskoro merenung mendenga
last updateLast Updated : 2024-10-09
Read more

Bab 90

"Apa yang mba Zeni katakan! Aku sudah berumur lebih dari delapan belas tahun. Aku berpikiran normal dan sudah sepatutnya mba Zeni belajar untuk menjadi istri dengan melayani suami. Oke deh mba. Aku bisa menginap di rumah mba Zeni saat akad nikah." ucap Lisa diiringi dengan senyum merekah. Zeni tersipu malu, wajahnya berubah menjadi merah merona. Dia tidak pernah berpikir sampai sejauh itu. "Lisa kamu sungguh membuatku tidak punya muka. Tentu aku akan mempelajari tugas sebagai seorang istri. Apakah kamu juga akan cepat menyusul ku?" "Aku masih sibuk kuliah mba. Calon saja aku belum memiliki." seloroh Lisa. Suara nada dering ponsel menghentikan percakapan mereka. "Sepertinya ponselku berdering. Baiklah aku akan menjawab panggilan telepon tersebut." Zeni segera beranjak dari tempat duduk dan mengambil ponsel yang terletak disamping tempat tidur. "Silakan mba Zeni, aku akan menemui Nina sebentar." Lisa segera berjalan keluar dari kamar dan pergi meninggalkan Zeni seorang
last updateLast Updated : 2024-10-10
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status