All Chapters of Belenggu Cinta Sang Mafia dengan Aktivis Kampus: Chapter 61 - Chapter 70

120 Chapters

Bab 61

Di Serambi musholla Giant masih berkutik dengan kertas milik Vilia. Dia sengaja mengerjai Vilia dan memperlama mencari identitas nama anggota kelompoknya Vilia.“Kapan kamu selesai Giant?” gerutu Vilia sembari melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya. “Ini sudah pukul 13:30 siang, aku juga mulai merasa lapar.”Giant tersenyum mendengar pertanyaan dari Vilia.Dia berkata : “Baiklah Vilia, sebaiknya kita ke kantin sekarang. Nanti cacing diperutmu meronta-ronta meminta makanan. Aku takut kamu pingsan mendadak!” seloroh Giant.“Apaan sih kamu? Mau ngerjain aku-kan? Kamu telusuri nama anggota kelompokku juga lama?” seru Vilia dengan raut wajah kesal.“Sabarlah engkau wahai Vilia yang imut? Aku sangat mengasihani kamu? Sebaiknya kita ke kantin sekarang, selagi sedang berbaik hati, aku akan mentraktirmu makan siang kali ini, Oke! Kamu tidak perlu khawatirkan mengenai penelusuranku, jika perutku sudah terisi otomatis otakku akan langsung bekerja dengan cepat. Ayolah Vilia, kita ke
last updateLast Updated : 2024-08-21
Read more

Bab 62

Sam masih memimpin jalannya diskusi pada kelompok tugas pengabdian masyarakat. Dia menatap keseluruh anggota kelompoknya.Dia berkata : “Sebelum diskusi akan ditutup, apakah teman-teman ada yang memiliki pertanyaan terkait hasil diskusi pada pertemuan kali ini?”Arla yang baru bergabung segera mengangkat tangannya. Setelah dipersilakan oleh Sam untuk menyampaikan pendapatnya Arla segera berbicara.“Pada pertemuan diskusi kali ini, aku belum terlalu memahami secara keseluruhan untuk hasil diskusinya, mengingat tadi aku terlambat datang. Apakah ada point penting yang belum aku ketahui?”Chika segera menjawab : “Arla, tadi sudah aku sampaikan bahwa hasil diskusinya akan aku share di grup chat, termasuk point-point penting yang belum kamu ketahui. Jadi kamu tidak perlu mengkhawatirkannya.”Sam segera menambahkan apa yang barusan dikatakan oleh Chika. “Benar apa yang Chika katakan, kita akan mendapatkan hasil diskusinya di grup chat, serta kalian bisa melakukan tanya jawab pada grup chat
last updateLast Updated : 2024-08-23
Read more

Bab 63

Kendaraan umum yang membawa Zeni berhenti tepat didepan rumah kos. Setelah membayarkan sejumlah uang untuk ongkos, Zeni turun dan berjalan memasuki kos. Dia mengucapkan salam terlebih dahulu sebelum memasuki rumah kosnya.Zeni masuk ke dalam kamar kos, terlihat Lisa sedang berkutik dengan tugas kuliah di depan laptop. Melihat kedatangan Zeni dia segera menghentikan sementara aktivitasnya.“Sudah selesai acara pembekalannya mba Zeni? Kelihatannya wajah mba Zeni sangat lelah? Makanlah terlebih dahulu mba? Aku sudah belikan makan siang sesuai permintaan dari mba Zeni dan menyimpannya di dapur.”“Aku memang lelah Lisa.” Dia meletakkan ranselnya ke kursi kosong yang tak jauh dari Lisa. “Aku mau tidur sebentar Lisa, benar-benar hari ini sangat menguras tenaga dan pikiranku.” Zeni membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur.“Kenapa mba Zeni tidak makan terlebih dahulu jika ingin tidur? Aku melihat ada obat luka yang berada diatas meja. Apakah mba Zeni terluka?”“Aku hanya ingin merebahkan
last updateLast Updated : 2024-08-24
Read more

Bab 64

Zeni menutup pintu kos dan berjalan masuk kedalam kamar kos.“Siapa mba? Aku baru pertama kali melihat mereka datang ke kos ini?” tanya Lisa setelah melihat Zeni masuk kedalam kamar.Zeni duduk disebelah Lisa dengan menaruh amplop diatas meja.“Dia teman satu kelompok dalam tugas pengabdian masyarakat, aku juga baru pertama kali bertemu tadi pagi di aula gedung Auditorium.”Zeni mengambil buku dan ponsel dari dalam ransel kemudian meletakkannya di atas meja.“Pantas saja, wajahnya asing. Apakah ada kepentingan yang sangat penting sehingga dia sampai mendatangi mba Zeni?”“Aku dimintai tolong untuk membantu memberikan surat ijin saat tugas pengabdian masyarakat. Baiklah aku akan segera menyelesaikan membuat anggaran untuk program kerja tugas pengabdian masyarakat.”“Oke. Selamat mengerjakan! Tetap semangat ya?” ucap Lisa. Dia kembali melanjutkan aktivitasnya mengerjakan tugas kuliah.Zeni segera berkutik dengan angka untuk menyelesaikan membuat anggaran program kerja. Disusunnya anggar
last updateLast Updated : 2024-08-26
Read more

Bab 65

Tante Denti segera menimpali : “Kalian tidak perlu sungkan, kami memang sudah menyiapkan sedikit makanan ringan untuk kalian. Cobalah! Sembari kalian melepas lelah. Perjalanan dari kampus sampai ke rumah sakit ini memang cukup menguras tenaga dengan waktu tempuh yang cukup lama.”“Baiklah Tante Denti, kami senang mendapat jamuan makanan dari tante dan ibunya Zeni, sebenarnya kedatangan kami hanya untuk mengunjungi ibunya Zeni tidak lebih dari itu.” kata Giant sembari tersenyum lebar dan melanjutkan pembicaraannya. “Kami justru mendapatkan bonus makanan di rumah sakit, wah jiwa anak kos tentu tidak menolak rejeki tersebut.” kelakar Giant.Vilia yang mendengar perkataan Giant segera menyahut : “Ibunya Zeni dan Tante Denti jangan hiraukan perkataan Giant, dia memang terkadang suka bercanda.”“Tante malah senang jika kalian suka bercanda. Mari tante antar menuju ke sofa yang berada di ujung ruangan ini.”“Tentu saja tante. Ibunya Zeni kami berpindah duduk diseberang, tenang saja kami masi
last updateLast Updated : 2024-08-28
Read more

Bab 66

“Benar apa yang kamu katakan Nina. Semua akan menjadi pelajaran yang beharga untukku. Kamu bersifat bijak dan penyayang Nina.” ucap Ibunya Zeni.Tante Denti yang sembari tadi hanya terdiam segera berbicara : “Nina kamu sudah cukup dewasa bisa memberi petuah kepada ibunya Zeni, tante senang Zeni punya teman sepertimu. Dimanakah tempat tinggalmu Nina? Jika ada waktu senggang tante ingin berkunjung ke rumahmu.”“Dengan senang hati tante, pintu rumahku selalu terbuka untuk menyambut kedatangan keluarganya Zeni. Aku tinggal di komplek perumahan Metro Pelita.” ucap Lisa dengan tulus.Ibunya Zeni tersenyum mendengar perkataan dari Nina. Dia berkata : “Kalian segeralah bergabung dengan Vilia dan Giant. Lisa sudah menempuh perjalanan yang cukup jauh pasti kamu kelelahan. Tante Denti sudah menyiapkan makanan ringan. Nikmatilah suguhan yang kami sediakan secara ala kadarnya.”“Mari Lisa dan Nina, kita segera berpindah duduk di sofa. Biarkan ibunya Zeni beristirahat sebentar. Tante akan menemani
last updateLast Updated : 2024-08-30
Read more

Bab 67

“Zizi apakah kamu memiliki perasaan yang khusus dengan Baskoro? Aku tidak punya hubungan apapun. Pertemuan kami karena faktor ketidaksengajaan. Saat itu pengumuman kelompok tugas pengabdian Masyarakat dan namaku belum tercantum di kelompok manapun, akhirnya aku dibantu Rian dan Giant untuk mengurusnya di bagian adminstrasi. Saat itu aku bertemu dengan Baskoro karena aku menggantikan posisi pada kelompoknya sementara dia berpindah ke kelompok lain.”Zizi terdiam, sorot matanya tajam menelisik raut wajah Zeni untuk mengetahui kebenaran perkataannya. Dia berkata : “Aku tidak memiliki perasaan apapun dengan Baskoro. Aku memang tidak mengetahui jika kamu mengenal Baskoro atas faktor ketidaksengajaan, sudahlah jangan permasalahkan hal tersebut. Ayo bergegas kita masuk ke ruang rapat.”“Baiklah Zizi.” ucapnya dengan tersenyum. “Mulai sekarang aku harus menutup percakapan dengan Zizi terkait Baskoro, perasaanku mengatakan Zizi memiliki ketertarikan dengan Baskoro.” batinnya.Mereka duduk dib
last updateLast Updated : 2024-08-31
Read more

Bab 68

Lintang masih terpaku mendengar ucapannya Zeni. Jauh di lubuk hatinya dia merasa kesal atas sikap Nano yang dilakukan terhadap Zizi. Meskipun Nano adalah tangan kanan dari Rian namun dia tidak boleh menggunakan wewenangnya untuk mendepak Zizi tanpa alasan yang jelas.“Aku tidak tahu apa yang ada pada pikiran Nano? Apakah semalam ada masalah serius saat rapat kepanitiaan mahasiswa tingkat fakultas? Sehingga sampai terbawa sampai pada rapat pagi ini.”“Kamu seharusnya lebih mengenal Nano? Kamu sering dipertemukan dalam satu organisasi dengan Nano. Aku tidak tahu kenapa Zizi pagi ini juga sensitive saat aku membicarkan Baskoro. Apakah kamu dapat mencari informasi terkait kedekatan Baskoro dengan Zizi? Sungguh perasaanku mengatakan bahwa Zizi menaruh hati terhadap Baskoro.”“Kenapa kamu tidak tanyakan kepada Giant, dia jago dan mahir untuk menyelidiki seseorang?” ucap Lintang sembari tertawa cekikikan.“Kamu mau meledekku Lintang? Kamu jangan menaruh kertas di atas api nanti terbakar. Ri
last updateLast Updated : 2024-09-01
Read more

Bab 69

Frans menatap tajam ke arah Zizi yang saat ini tengan duduk didepannya. Roy yang berada disamping Frans juga tak melepaskan sorot matanya kepada Zizi.“Zizi, kamu harus menghormati keputusan yang telah kami diskusikan terkait keikutsertaanmu dalam kepanitiaan mahasiswa baru di tingkat jurusan. Ada pengajuan komplain dari salah satu ketua divisi terkait kinerja dan ucapanmu yang dengan terus terang mengatakan bahwa kamu masuk kedalam timnya Frans, padahal jalur kamu masuk ke dalam kepanitiaan tingkat jurusan adalah dengan bantuan Rian. Atas dasar ini supaya tidak terjadi pemahaman yang salah karena ditakutkan adanya pencaplokan anggota antar tim, maka sidang ini digelar untuk meluruskannya.” kata Rian dalam sidang siang hari ini.Frans tersenyum melihat Zizi, dia mengacungkan jempolnya atas keberaniannya mengutarakan pendapat.“Aku salut kepadamu Zizi, aku mengetahuimu hanya sebatas teman antar aktivis serta keikutsertaanmu dalam keanggotaan dalam organisasi di tingkat jurusan maupun f
last updateLast Updated : 2024-09-02
Read more

Bab 70

"Benar apa yang kamu katakan Lintang. Aku kira Zizi cuma bercanda, ternyata dia memang belum siap untuk rapat sampai petang. Semoga saja dia saat bergabung di kepanitian tingkat Fakultas menjadi lebih baik, karena dia didampingi Frans dan Roy yang tentu saja selalu mendukungnya." "Aku kurang yakin Zizi mampu kecuali ada backing dari orang yang kuat. Semoga saja dia cepat menyusul ketertinggalan dalam kepanitiaan tingkat fakultas." "Semoga saja Lintang. Aku harap Zizi cepat beradaptasi dalam kepanitiaan di tingkat fakultas." Terdengar dering ponsel Zeni. Dia segera mengambil ponsel dan menjawab panggilan telepon. "Assalamu'alaikum, maaf Baskoro besok aku tidak bisa berangkat bersama ke kantor untuk interview?" "Wa'alaikumussalam Zeni. Kenapa kamu berubah pikiran? Atau karena ada permasalahan dengan Zizi yang mengganggu pertemanan kalian? Janganlah tolak penawaran ku Zeni? Aku sekalian akan bertemu dengan Bapak Trias. Dia yang akan melakukan interview dengan kamu." "Aku tida
last updateLast Updated : 2024-09-18
Read more
PREV
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status