All Chapters of Belenggu Cinta Sang Mafia dengan Aktivis Kampus: Chapter 101 - Chapter 110

120 Chapters

Bab 101

Tepat pukul 10:30 pagi, Zeni sudah menyelesaikan bab dua skripsinya. Dia berjalan keluar dari kamar untuk pergi ke kamar mandi. Saat melewati dapur dia melihat Lisa dan Nina sedang asyik makan.“Mba Zeni, ayo makan bersama? Tadi aku baru saja keluar bersama Nina sekalian membelikan makanan untuk makan pagi. Hehe… sebenarnya sebentar lagi siang tapi kami sedang santai liburan di kos.”“Makanlah kalian. Tadi pagi aku sudah sarapan pagi.” jawab Zeni seraya meneruskan langkah kakinya menuju ke kamar mandi. Pagi tadi selepas subuh, Zeni sudah mulai meredam cucian di kamar mandi.Dia bergumam : “Aku harus segera menuntaskan cucian ini sebelum pekerjaanku bertambah banyak.”Zeni segera mencuci pakaiannya yang sudah dia pakai selama satu minggu. Nina datang sembari tersenyum dan menghampiri Zeni.Dia berkata : “Aku temani mba Zeni? Kebetulan aku juga sudah merendam cucian tadi pagi.”Nina segera mengambil ember dan mulai mencuci pakaian yang sudah dia rendam.“Kamu mandiri Nina? Kenapa paka
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more

Bab 102

Adiratna sesaat terdiam mendengarkan perkataan dari ibunya.“Mungkin bapak memiliki cita-cita bu. Berharap Baskoro menjadi seorang dokter terlebih dahulu baru kemudian menikah. Yah… tapi aku harap bapak sudah mampu untuk menerima keadaan ini. Lambat laun aku harap bapak mulai luluh dengan Keputusan Baskoro menikah dengan Zeni.”“Semoga apa yang kamu katakan benar Adiratna dan bapak dapat merestui pernikahan Baskoro dengan Zeni. Tapi ibu senang dengan sikap Baskoro yang ingin segera menikah. Apakah kamu mau makan siang sekarang? Jika Baskoro belum datang, kita tidak perlu menunggu Baskoro untuk makan siang bersama.”“Baiklah bu. Kita akan makan siang bersama, aku akan bantu ibu untuk menyiapkan makan siangnya.”“Tidak perlu Adiratna. Ada pelayan yang membantu ibu. Ibu tahu kamu bekerja dan ini adalah hari liburmu. Jadi manfaatkanlah hari liburmu dengan bersantai. Temuilah kakakmu, tanyakan apakah dia sudah menghubungi kerabat kita. Sekalian kamu minta bapak dan kakakmu untuk makan sia
last updateLast Updated : 2024-10-27
Read more

Bab 103

“Baguslah jika seperti itu Baskoro. Aku harap hubungan kalian berdua tetap baik meskipun kamu sudah menikah dengan Zeni.” kata Garvin.“Aku harap juga demikian. Setidaknya Frans tidak berubah meskipun aku sudah menikah dengan Zeni. Apakah kamu mendapatkan informasi terbaru Garvin? Terkait dengan adanya rumor demonstrasi yang akan dilakasanakan pada akhir bulan ini.”“Yah… aku sudah mendengar berita tersebut. Aku juga mengerahkan anak buahku untuk ikut berpartisipasi. Meskipun aku belum mencari tahu siapa dalang dari aksi rencana demonstrasi tersebut, namun pastinya itu menghabiskan jumlah uang yang cukup banyak. Setidaknya mereka akan melibatkan beberapa organisasi kelompok mahasiswa yang tersebar di kota ini. Apakah kamu juga akan ikut melakukan demo tersebut Baskoro?”“Aku belum tahu akan ikut berpartisipasi atau tidak. Yang pasti, akhir bulan ini aku cukup sibuk dengan tugas bimbingan skripsi dan persiapan tugas pengabdian masyarakat. Mungkin mahasiswa semester tahun kedua atau ke
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

Bab 104

“Baiklah Baskoro, mungkin hari jumat saja kita akan menjadwalkan foto pre wedding. Apakah kamu sudah makan? Ibu sudah menyediakan makanan favorit kamu.” “Aku baru saja makan bu. Nanti malam saja. Apakah seluruh kerabat sudah datang semua bu?” “Kelihatannya sudah datang semuanya. Kecuali beberapa kerabat yang ijin tidak bisa datang karena ada kepentingan. Mereka ada yang berkumpul di ruang tengah. Apakah kamu mau menemui mereka yang berada di ruang tengah. Tante Galuh menanyakan keberadaanmu. Temuilah tantemu!” “Dimana tante Galuh ibu?” tanya Baskoro sembari mengedarkan pandangannya kesekeliling ruang tamu. “Dia saat ini masih berada di ruang tengah bersama bapakmu.” “Baiklah bu, aku akan segera bertemu dengan Tante Galuh.” “Kita pergi bersama Baskoro, ibu juga ingin berbicara dengan tante Galuh.” Baskoro dan Ibu Indraswari segera berjalan menuju ke ruang tengah. Bapak Hutama yang melihat kedatangan istrinya dengan Baskoro segera menghentikan percakapannya dengan Galuh. “Akhi
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 105

Zeni memandang dengan tajam ke arah Frans dan Edo yang berada didepannya.“Itu bukan urusan kalian dan aku berhak memutuskan untuk menikah dengan siapapun. Kamu tidak perlu mencampuri urusanku.” tegas Zeni.“Aku tahu kamu masih marah kepadaku karena aku tidak memberitahumu dari mana aku mendapatkan informasi rencana pernikahanmu dengan Baskoro. Aku hanya ingin mendengar langsung pernyataan dari mu terkait benar tidaknya berita tersebut.”“Sudahlah Frans, jika Zeni tidak mau menjawab pertanyaanmu, kamu tidak perlu memaksanya. Lambat laun kita juga tahu kebenaran dari kabar tersebut. Sebaiknya kita pergi sekarang Frans, kita sudah ditunggu oleh teman-teman.” kata Edo.Frans dan Edo segera berlalu dari hadapan Zeni. “Zeni, sebaiknya kita pulang sekarang, sebelum waktu maghrib berakhir. Bukankah hari ini kamu akan mulai bekerja Freelance. Ayolah nanti kamu terlambat.” ajak Lintang.“Baiklah Lintang. Aku sampai lupa jika aku akan bekerja Freelance. Mari kita pulang sekarang.” Lintang me
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more

Bab 106

Baskoro setelah menerima telepon dari Zeni bergegas menghubungi Frans. Dia ingin segera masalahnya dengan Frans terkait pernikahannya dengan Zeni segera terselesaikan.“Apakah Frans benar-benar menaruh hati kepada Zeni? Kenapa teleponku belum diangkat oleh Frans?” bisiknya lirih sembari melihat ponsel miliknya. “Sebaiknya sekarang aku pergi menemuinya.”Baskoro segera meraih kunci mobil yang tergeletak di atas meja dan pergi keluar dari dalam rumah. Dia mulai melajukan mobilnya menuju ke komplek kos-kosan kampus. Butuh waktu sekitar empat puluh menit untuk sampai di kosnya Edo.Baskoro keluar dari dalam mobil. Dia melihat motor Frans berada didalam garasi kos Edo. Segera dia membuka pintu gerbang dan berjalan masuk menuju ke dalam. Tok… tok…. Tok….Baskoro mengetuk pintu kamar kos Edo. “Edo.” panggil BaskoroEdo yang tengah berbicara dengan Frans didalam segera menghentikan percakapannya.“Frans, sepertinya ada yang mengetuk pintu kamarku. Kamu tunggulah disini, aku akan keluar mel
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

Bab 107

Zeni tiba di kos tepat saat adzan maghrib. Dia segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badan dan berwudhu. Usai menunaikan sholat maghrib, Lisa datang dari balik pintu.“Mba Zeni! Ada yang mencari mba, diluar. Sepertinya Baskoro, namun aku tidak jelas melihatnya karena pencahayaan di halaman kos cukup redup.”“Baiklah Lisa. Aku akan menemuinya.” kata Zeni sembari melipat mukenanya. Zeni mengambil bergo warna hitam dan mengenakannya. Segera dia berjalan keluar dari dalam kamar dan pergi menemui Baskoro yang telah menunggu di depan kos.“Baskoro!” panggil Zeni saat sampai didepan kos.Baskoro tersenyum melihat Zeni muncul dari balik pintu.“Aku tidak akan lama Zeni. Tadi malam aku sudah bertemu dengan Frans dan memberitahu terkait rencana pernikahan kita. Aku ingin kamu tetap nyaman di kampus. Sebentar lagi kamu dan Frans akan menjadi saudara. Aku dan Frans adalah saudara sepupuku. Aku yakin dia akan bersikap baik kepadamu.”“Terima kasih Baskoro. Iya aku senang kamu segera ber
last updateLast Updated : 2024-11-04
Read more

Bab 108

“Benar apa yang dikatakan oleh Giant. Kamu harus selalu bersemangat Vilia.” kata Zeni.“Terima kasih semuanya, kalian adalah teman terbaikku. Aku tidak perlu khawatir selama ada kalian disampingku.” kata Vilia dengan senyum lebar.Terdengar dering ponsel dari dalam ranselnya Zeni. “Sepertinya ponselku berbunyi, aku ambil sebentar teman-teman?” kata Zeni sembari mengambil ponsel miliknya. Dia melihat ada panggilan masuk dari Baskoro pada layar ponselnya. “Assalamu’alaikum Baskoro?” sapa Zeni melalui sambungan telepon.“Wa’alaikumussalam Zeni. Apakah sekarang kamu sudah berada di kampus?”“Sudah Baskoro. Aku sekarang sedang menunggu antrian bimbingan skripsi. Apakah kamu sekarang pergi ke kampus?”“Iya, aku ke kampus sebentar dan sekarang sedang menuju ke gedung Auditorium.”“Baskoro, aku akan pergi ke kantor sebentar, tadi malam pak Leon memintaku untuk melakukan absensi offline.”Baskoro melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya. “Jam berapa kamu akan berangkat ke kantor?”
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

Bab 109

Driver menepikan mobil yang membawa Baskoro dan Zeni tepat berhenti didepan kantor Samura. Dia kemudian membukakan pintu untuk Baskoro dan Zeni. Mereka berjalan masuk ke dalam kantor.“Zeni aku akan bertemu dengan Samura. Setelah selesai kamu bertemu dengan Pak Leon, segera kabari aku.” kata Baskoro saat berada didalam lift.“Baiklah Baskoro. Kebetulan ruangan pak Leon masih satu lantai dengan pak Samura.” “Iya, Zeni. Lima belas menit lagi jam istirahat, manfaatkanlah waktu dengan sebaik-baiknya.” sembari melihat jam yang melingkar pada pergelangan tangannya.Pintu lift terbuka, Zeni dan Baskoro segera berjalan keluar dari dalam lift.“Baskoro, aku ke ruangan pak Leon sekarang.” kata Zeni.“Oke, Zeni. Bersegeralah!” Zeni pergi meninggalkan Baskoro. Dia berjalan menuju ke ruangan pak Leon yang berada di ujung lorong lantai tiga.Baskoro melangkahkan kakinya masuk ke ruangan Samura. Dibukanya pintu ruangan tersebut. Dia melihat Samura sedang duduk di depan meja sembari berkutik dengan
last updateLast Updated : 2024-11-07
Read more

Bab 110

“Oh… ternyata calon adik iparku sudah bekerja ya? Syukurlah Baskoro tidak terbebani. Aku tidak menyangka jika wanita berjilbab sepertimu dapat bekerja di perusahaan.” ucap Adiratna dengan cemburu. “Apa yang kamu katakan adiratna!” kata ibu Indraswari. “Ibu tidak suka kamu berkata seperti itu kepada Zeni. Sebentar lagi kalian akan menjadi satu keluarga, sebaiknya jaga bicaramu. Bekerja atau tidak itu bukan urusanmu tapi urusan Baskoro dan Zeni. Ibu tahu Baskoro sudah mampu untuk menafkah. Zeni!” kata Ibu Indraswari dengan pelan. “Jangan kau hiraukan perkataan Adiratna kepadamu. Dia itu kakak perempuan Baskoro. Baskoro memiliki kakak kembar satunya bernama Ardiansyah. Mereka berdua adalah saudara kandung Baskoro.” Baskoro menatap tajam ke arah Adiratna. “Aku tidak suka jika kak Adiratna menyinggung perasaan Zeni. Dia adalah calon istriku, sebaiknya kakak jaga bicaranya! Ibu sebaiknya kita pergi sekarang, aku tidak mau nanti malah berdebat dengan kak Adiratna.” “Tenanglah Baskoro. Ib
last updateLast Updated : 2024-11-08
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status