"Apa ... yang kamu lakukan di sini?"Zata, yang sekarang akan lebih banyak kita sebut Alenda, tengah menatap bingung Anggita yang berjongkok di samping tempat putri Celsion mandi."Saya menunggu Tuan Putri.""Iya, maksudku kenapa kamu menungguku di sini?" tanya Alenda lagi yang masih tak paham."Saya akan memandikan Nona," ucapnya tanpa dosa dengan senyuman lebar."Hah? Ngapain? Emang ada peraturan di tempat ini kalau kita nggak boleh mandi sendiri?" Alenda bingung karena selama dia hidup di dunia asalnya, dia pasti mandi sendiri. Terakhir kali dimandikan adalah saat berusia lima tahun."Tidak juga, tapi ... para putri bangsawan memang selalu dimandikan. Termasuk Nona Alenda. Jadi--""Oke-oke, tapi ... kami berhak menolak, kan? Maksudku, kalau aku tidak nyaman, aku bisa menolak hal itu, kan?" ucap Alenda seraya memegang erat-erat piyama mandinya."Apa maksud Nona?""Aku mau mandi sendiri! Bo--boleh, kan?"Anggita menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal, dia jadi bingung dengan sikap
Read more