“Selamat sore, Ayah. Bagaimana kabar Ayah? Apa Ayah sehat?” sapa Devanda seraya membawakan parsel buah. Ia letakkan itu di atas meja ruang kerja ayah Andriyan.Aji tampak berekspresi serius, tapi ketika memandang Devanda rautnya mencair menjadi senyuman seorang ayah yang sangat merindukan anaknya. “Menantuku bawa apa ini? Astaga, parsel buah. Bukankah seharusnya ayah yang membawakannya karena suamimu sakit?”“Hehe, saya hanya memikirkan kesehatan Ayah,” kata Devanda, mulai merasa canggung karena tampaknya Aji sedang marah besar terhadap Andriyan.“Sudahlah, Ayah. Katakan saja isi hati Ayah,” ucap Andriyan dengan santai. Dia malah tidak suka kalau ayahnya bicara berbelit-belit. Kalau memang ada masalah atau konflik kan lebih baik jika dibicarakan dan dicari solusinya bersama-sama. Untuk itu Andriyan ingin ayahnya berterus terang dan terbuka pada mereka. Setidaknya Devanda juga berhak tau jika itu sesuatu mengenai Andriyan.“Dasar anak nakal!” Aji hendak memukul Andriyan dengan tongkatn
Last Updated : 2024-12-10 Read more