"Kalian butuh istirahat. Jika kau mencariku, aku ada di ruang kerja," ucap Max menatap Jharna lalu beralih ke Aidan yang tertidur di gendongan sang istri. "Baiklah, kau juga, jangan terlalu lelah. Nanti aku antarkan kopi ke sana," balas Jharna tersenyum hangat. "Sampai jumpa, Max." Max mengangguk dan membalikkan tubuhnya, melangkah tegas ke arah ruang kerja. Ada sesuatu yang harus dirinya urus sesegera mungkin. Liburan memakan waktu sekitar empat hari usai, ketika Max mendapatkan panggilan telepon dari si tangan kanan. Perusahaan tengah tidak baik-baik saja. Semua itu adanya campur tangan Mac di dalamnya, jelas, itu menurut insting Max sendiri. Belum lagi rumor kian beredar luas, mengenai status Jharna, seolah seseorang menguak jati diri sang istri ke publik. Mendapatkan hal tersebut, membuat Max menggeram marah. Sumpah serapah di mulutnya tertahan, kala si tangan kanan tiba tepat waktu. Dia duduk di sofa ruang kerja Max sambil menatap laptopnya penuh terperangah. Tanpa meny
Last Updated : 2024-07-28 Read more