Share

Bab 25

Tangannya menyibak kasar selimut, hingga tergeletak mengenaskan di lantai. Matanya mulai melirik jam dinding di dalam kamarnya. Sekarang pukul dua belas malam, ketika kepalanya menoleh ke samping, sang suami tak ada di sisinya.

"Ke mana perginya manusia itu?" tanyanya sendiri, keningnya mengerut samar.

Dia tidak tahu mau melakukan apa. Terbangun di tengah malam begini sangatlah mengganggu waktu tidurnya, juga dapat merusak suasana hati dalam sekejap. Alih-alih berusaha tidur kembali, dirinya memutuskan pergi ke dapur 'tuk minum demi melepas dahaga.

Baru juga kakinya melangkah beberapa kali, sang suami pun muncul di hadapannya. Siluetnya kian jelas karena cahaya temaram pada malam hari, lampu di sana menyala di titik tertentu, membuat wanita itu tadinya lumayan takut jika sosok tersebut adalah hantu. Namun, lambat laun ketakutannya terhadap hantu menghilang. Justru sekarang ketakutan itu berubah, bukan terhadap hantu, melainkan kepada Max.

Max berhenti tepat di depannya. Rasa ingin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status