Share

Bab 29

Amplop coklat berisi kertas dari pengadilan dilempar tepat ke wajahnya. Dia tak bodoh, dirinya tahu apa isinya, terlebih pria di depannya langsung menyediakan pena. Seolah meminta menandatangani secepatnya berkas tersebut, karena gelagat tidak sabar tergambar lewat pergerakannya.

"Cukup tanda tangan. Selebihnya, biar aku yang mengurus. Ini adalah jalan terbaik bagi dirimu—juga aku."

Jharna mendongak sedikit 'tuk melihat Max. "Baiklah, semakin cepat itu lebih baik."

"Ya, terserah. Pastikan periksa hal lain. Karena setelah menikah aku masih harus membiayai kebutuhan hidupmu," papar Max, nada bicaranya seakan tidak ada emosi di sana.

"Aku bisa sendiri, asal hutang mantan suamiku sebelumnya terbukti lunas." Mendengarnya, Max tersenyum miring. "Kenapa? Menurutku itu lebih baik, dari pada terus berhubungan, walau hanya melalui uang. Tetap aku menolak."

"Oh, ya? Tanggung jawab seorang suami akan terus berlanjut meski sepasang suami istri sudah bercerai sekalipun, apa lagi jika si wanita b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status