Gatra menggigit bibirnya kuat-kuat, mencoba kuat menahan hasrat yang semakin mencuat. Kepalanya semakin berat. Sementara di sebelahnya Tania hampir saja ketiduran.“Ta, jangan tidur dulu.” Gatra mengusap pipi Tania sebelum istrinya itu benar-benar memejamkan mata. Bukannya Gatra ingin memaksa dan tidak pengertian, tapi badannya sudah setengah meriang. Gatra yakin ia tidak akan bisa tidur sampai pagi jika begini caranya.“Kenapa, Gat?” tanya Tania lirih.“Masih sakit? Kalo udah enggak kita coba lagi yuk.”“Sekarang?”“Iya, sekarang.”“Tapi bakalan sakit lagi ya, Gat?” tanya Tania ragu. Tania bukannya ingin menolak dan membuat Gatra kecewa. Hanya saja hingga detik ini Tania masih merasakan perihnya sensasi saat tadi Gatra mencoba memasukinya.Gatra menerbitkan senyum tipis di bibirnya menyaksikan ekspresi tegang Tania. Ia mengerti sebesar apa ketakutan istrinya itu.“Sedikit sih, namanya juga pertama. Tapi lama-lama bakalan enak asal kamunya rileks, jangan dibawa tegang, nggak usah dipi
Last Updated : 2024-08-30 Read more