Share

Kita Hanya Punya Satu Kenangan, Om

Tania refleks menutup mulutnya kala menyadari sesuatu hal. Apa yang tadi dikatakannya? Papa? Kenapa ia ikut-ikutan memanggil Papa saat berbicara dengan Gatra? Dan sejak kapan Tania memanggil Dypta dengan sebutan Papa?

“Ta, aku balik sekarang aja ya?” pamit Gatra kemudian.

“Ya ... jangan dong. Ntar aja, tunggu Papa datang dulu.”

“Nggak enak ah. Masa udah malam masih di sini. Jaga image dikit nggak ada salahnya kan?” Gatra tertawa.

“Ya udah, hati-hati ya, Gat.” Tania terpaksa mengizinkan Gatra pergi.

“Kamu juga hati-hati. Jaga kesehatan, tidur yang cukup dan kurangi pikiran negatif. Jangan lupa obatnya juga diminum.”

Tania mengangguk patuh.

Sebelum pergi dari apartemen Tania Gatra meninggalkan kecupan lembut di dahi perempuan itu.

Tania langsung bersiap-siap mengemasi beberapa helai pakaian yang akan dibawa. Seharusnya tadi ia minta diantar Gatra saja. Tapi nggak enak juga sama Dypta yang sudah terlanjur menuju apartemennya. Saat Tania sedang berkemas-kemas, ponselnya kembali berbunyi.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Meyke Sartika
Senyum Dypta mengartikan bhw dia sdh paham obsesi Tata. Dan ttg psikis Tata wkt itu juga Gatra sdh paham bhw mungkin cuma ngehalu. Saat gak mabuk saja Tata sdh tergila gila ma Dypta, apalagi mabuk bgt. Dia yg cium Dypta dan menawarkan tapi Dypta ttap menolak. Puncaknya qt liat saat MP Gatra-Tania.
goodnovel comment avatar
Yuli Faith
kayaknya cuma ngehalu saja si tania....smoga saja......biar nanti jadi kejutan buat gatra.....mesti sdh dewasa gatra selalu menjaga......blum ngrasain begituan
goodnovel comment avatar
Silent Heart
Mungkin Dypta tahu kali ya Tata lagi ngehalu. Jadi dia tahan senyum karena dugaan Tata tuh salah, hehe
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status