Home / Romansa / Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami: Chapter 111 - Chapter 120

371 Chapters

Sejuta Cara Untuk Menyakitimu

“Pokoknya besok Tata jangan mau nerima apa pun dari om itu. Mommy takut dia itu penculik yang menyamar,” kata Audry menasihati Tania setelah mereka berada di mobil. Tania tidak menjawab. Anak itu asyik mengemil coklat pemberian om ganteng. ”Tata, dengar Mommy kan?” tegur Audry melirik sang putri yang tidak bereaksi apa-apa merespon nasihatnya. “Iya, Mom, Tata dengar kok. Tapi om itu bukan penculik, dia om baik,” jawab Tania menjawab perkataan Audry. ”Tata, dengarkan Mommy bicara,” ucap Audry sambil membagi atensi antara Tania yang duduk di sebelahnya serta jalan raya di depan sana. “Hanya karena om itu ngasih Tata coklat bukan berarti dia orang baik. Mommy kan udah sering cerita kalau banyak penculik berpura-pura baik dengan memberi coklat atau permen. Pokoknya Tata harus hati-hati. Kalau ada orang tidak dikenal yang memanggil, Tata jangan mendekat, Tata jangan mau terima kalau dia memberi sesuatu entah itu coklat, kue atau permen. Lagian di rumah kan banyak coklat, jadi untuk apa
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more

Belajar Mencintaimu

Audry memejamkan mata menahan perasaannya yang mendadak sesak. Ia tahu Jeff sengaja memberi penekanan pada kata ‘almarhum’ adalah agar luka Audry bertambah dalam. Karena kata itu mengingatkan Audry bahwa Dypta benar-benar sudah tiada.“Mommy …” Suara Tania yang memanggilnya membuat Audry kembali membuka mata. Putrinya itu masih berdiri di dekatnya, sedangkan Jeff sudah keluar dari kamar.”Iya, Sayang?” Audry merekahkan senyum, mengusir kesedihannya jauh-jauh. Apa pun yang terjadi pada hidupnya tapi putri kecilnya tidak boleh tahu. Cukup dirinya yang sedih dan menderita, Tania jangan. Tania hanya boleh bahagia.“Kenapa Papi nggak tidur di rumah? Kenapa Papi tidur di apartemen Tante Nora?”Audry membisu mendengar pertanyaan polos anaknya. Ia juga tidak tahu bagaimana cara menjawabnya. Anaknya yang lugu tapi cerdas dan kadang juga kritis kadang menempatkan Audry pada situasi yang sulit.“Mommy?” panggil Tania sekali lagi. Ia membutuhkan jawaban yang membuatnya merasa puas.Audry lalu be
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more

Kurang Sakit Apa lagi?

“HAHAHA …” Jeff terkekeh mengejutkan Audry.‘Baru mau mencintaiku sekarang sedangkan aku sudah mencintaimu dari dulu. Perempuan laknat!’“Tolong percaya aku, Pi. Aku nggak lagi main-main,” ucap Audry meyakinkan Jeff untuk ke sekian kali. Ia tidak menghitung entah sudah berapa kali mengucapkan kata yang sama.“Oh, jadi rupanya selama ini kamu tidak mencintaiku dan baru akan belajar?” Jeff menatap Audry dengan miring.Audry menggigit pipi bagian dalam. Ia terjebak oleh kata-katanya sendiri. Tapi Audry melakukan ini semua hanya demi sang putri. Walau Audry tahu bahwa Jeff menyakitinya tapi siapa tahu pria itu juga akan berubah dan memaafkannya jika Audry berubah.”Aku minta maaf sekali lagi. Tapi kita sama-sama tahu masa lalu aku seperti apa. Aku menikah dengan terpaksa. Tapi aku sama sekali nggak pernah lupa sebesar apa jasamu, Pi. Kamu yang mengangkat derajatku. Aku mencoba untuk mencintaimu dari dulu, tapi sikapmu yang kasar dan terus merendahkanku membuatku kehilangan simpati. Tapi s
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more

Selalu Terhubung

Audry terperangah mendengar Jeff yang meledak-ledak memuntahkan kemarahannya. Audry memang masih mencintai Dypta, tapi sumpah demi apa pun, waktu sedang bersama Jeff tadi Audry tidak membayangkan Dypta. Sedikit pun tidak.Audry ingin menjelaskan segalanya, namun Jeff sudah keburu keluar dari kamar.Audry mengembuskan napas panjang, kemudian memasang pakaiannya satu demi satu. Ia menyisir rambutnya yang berantakan di depan kaca.Mobil Jeff sudah menghilang dari depan rumah ketika Audry ke luar. Audry tidak tahu laki-laki itu pergi ke mana. Mungkin ke kantornya atau ke tempat lain atau bisa jadi mencari kehangatan di luar sana.Audry masuk ke mobilnya. Ia harus menjemput Tania sekarang. Putrinya itu tidak mau dijemput oleh orang lain kecuali kedua orang tuanya.Sambil menyetir, adegan demi adegan kejadian di rumah tadi terus berkelabat di depan mata Audry seperti kilasan film yang diputar ulang.Jeff semakin gila. Dia menunjukkan terang-terangan perselingkuhannya di depan Audry. Sebaga
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more

Tamparan Untuk Jeff

Audry menghela napas panjang setelah tiba di rumah. Ia tidak langsung mematikan mesin mobil dan tetap duduk di dalamnya.Selama beberapa saat ia hanya bisa termenung sambil memerhatikan apa pun yang ada di sekelilingnya. Mulai dari bangunan vintage yang berdiri kokoh di hadapannya, jejeran kendaraan yang berbaris di dalam garasi yang terbuka, dan yang terakhir adalah dirinya sendiri begitu mata Audry singgah di spion.Mukanya tampak kuyu dan lesu. Gurat-gurat kelelahan membayang dengan sangat jelas. Bagaimana tidak, hari ini begitu melelahkan bagi Audry. Tidak hanya fisik, namun juga batin dan pikiran.Setelah dari apartemen Enrico tadi, Audry berkeliling sendiri tanpa arah dan tujuan. Petualangannya berakhir di cafe miliknya. Audry mengurung diri di ruangannya dan baru pulang ke rumah malam ini.Audry tersentak oleh batuknya sendiri. Ternyata cukup lama ia melamun di mobil. Audry lantas keluar dari sana.Kamarnya kosong. Jeff ternyata belum pulang. Tadi di depan rumah, Audry juga tid
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more

Terjawab Sudah

”Iya, Ric, aku on the way, bentar lagi nyampe di sekolah Tania. Kamu juga? Oke, tunggu aku di sana.” Audry melepas bluetooth handsfree dari telinganya setelah menerima telepon dari Enrico.Kemarin, setelah datang ke apartemen laki-laki itu dan bicara baik-baik dengannya, Enrico tetap menyangkal bahwa dirinya adalah om-om ganteng yang datang ke sekolah Tania. Iko bahkan menantang Audry untuk membuktikan bahwa orang itu bukanlah dirinya. Mereka akhirnya berjanji bertemu di sekolah Tania lalu sama-sama mengintai sang pria misterius dari jauh.“Ric, aku udah di sekolah Tania, kamu di mana?” tanya Audry melalui telepon setelah tiba di sana.“Aku di belakang kamu, Ry.”Audry langsung melihat melalui spion. Ada pick up double cabin parkir tepat di belakang mobilnya.“Kamu yang di pick up hitam itu?””Yap. Sekarang kamu turun dari mobil dan masuk ke mobil aku,” kata Enrico memberi instruksi.Audry menurutinya. Enrico menyambut dengan senyum ketika Audry masuk ke mobilnya. ”Kamu sudah lama?
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more

Isap Jariku

“Mommy, ini gimana warnanya? Udah pas belum?” Tania menunjukkan buku gambarnya pada Audry.Audry mengamati dengan lekat coretan yang digurat sang putri. “Tata mau bikin gambar apa, Sayang?” tanyanya kemudian.“Gambar awan, tapi awan yang gelap sebelum hujan.””Kalau awannya gelap, bagusnya warna yang ini.” Audry mengangkat crayon berwarna abu-abu pekat dari kotak.Tania kemudian mulai menggambar sedangkan Audry mengamatinya. Tania sangat berbakat dalam menggambar yang Audry tahu persis itu menurun darinya.“Mommy, boneka tadi Mommy simpan di mana?” tanya Tania di sela-sela aktivitasnya.”Mommy simpan di tempat yang aman.””Boneka apa, Ta?”Audry dan Tania sama-sama terkejut lalu memandang ke arah pintu. Jeff berdiri di sana.”Boneka dari om, Pi.”“Om mana?” tanya Jeff menyelidik.”Om yang datang ke sekolah. Om itu kasih Tata coklat, balon dan boneka.”Audry ingin menutup mulut Tania dan memintanya untuk bungkam, namun sudah terlambat. Tania terlanjur berceloteh dan menuturkan segalany
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more

Mau Di Sini Atau Di Kamar?

Audry mengerjap sambil menyisipkan rambutnya ke belakang telinga demi mempertajam pendengarannya.Hei, apa tadi dia bilang? Mengisap jarinya? Audry nggak salah dengar kan?Dulu di saat Audry yang meminta sampai mengemis dan merendahkan harga dirinya tapi Enrico menolak. Sekarang malah lelaki itu yang menawarkan diri padanya."Ric, maksud kamu apa?" "Kamu lebih dari tahu apa maksudku, Ry. Lakukan sekarang ..."Tatapan dalam dari sorot mata Enrico yang teduh membuat Audry menepis keraguannya. Audry mengusap dua jari Enrico yang berada di bibirnya lalu pelan-pelan menelusupkan ke dalam mulutnya.Audry mulai mengisap jari tengah dan telunjuk laki-laki itu. Mengemutnya seperti permen, mengulumnya bagaikan es krim. Audry melakukannya dengan penuh perasaan.Enrico yang duduk di sebelah Audry mulai gelisah. Irama napasnya yang tadi teratur kini tak karuan. Desahan halus lantas meluncur dari bibirnya. Desahan yang sudah begitu familier di telinga Audry.Enrico mengerang bersama keperkasaannya
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more

Kamu Masih Senikmat Dulu

Audry mendelik. Ia tahu Dypta pasti sengaja menggodanya. Karena tanpa dijawab apa pun, lelaki itu sudah tahu apa jawaban Audry.”Dyp, please …” Audry tidak tahu seperti apa bentuk mukanya saat ini ketika memohon pada Dypta agar meneruskannya. Jika Dypta berhenti dan memutuskan untuk mengakhiri sebelum selesai, mungkin ia bisa gila.Dypta mengulum senyum khasnya, dan mendadak kepala Audry menjadi pusing. Senyum Dypta tidak pernah gagal memabukkannya. Dypta seperti vodka yang ditemui dalam berbagai rasa. Mulai dari manis, asam, pahit, hingga pedas. Namun dari semua rasa itu dia tetaplah minuman yang memabukkan.Lalu tangan laki-laki itu beranjak naik. Dan dengan refleks Audry mengangkat sesaat badannya ketika Dypta membukakan bajunya.Audry tersenyum gugup. Dypta menelusupkan tangannya ke belakang punggung Audry untuk melepas kait branya.“Nggak ada apa warna lain selain ini?”Muka Audry pasti bersemu merah sekarang. Bagaimana tidak, setelah melepas branya, Dypta menunjukkan penutup dad
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more

Terbakar Cemburu

Audry membuka mata. Selama sesaat memindai situasi tempatnya berada sekarang. Ini bukan kamarnya di rumah Jeff. Tapi …Segaris senyum tersungging di bibir Audry ketika menyadari tempatnya sekarang. Ia masih di apartemen Dypta. Bahkan ia tidur dalam pelukan hangat laki-laki itu dan menjadikan lengannya sebagai bantal.Audry terdiam sambil mengamati wajah Dypta yang tertidur pulas di sebelahnya. Dia memang Dypta. Dia lelaki pertama yang Audry cintai dalam hidupnya.Pandangan Audry lalu turun menyapu tubuh mereka berdua. Setelah lelah bercinta tadi mereka pun ketiduran tanpa sempat berpakaian. Juga tanpa ditutupi selembar selimut atau penutup tubuh jenis apa pun.Audry tersentak ketika tanpa sengaja matanya beradu dengan jam yang menempel di dinding. Sudah hampir jam satu malam. Itu artinya nyaris empat jam ia pergi meninggalkan rumah.”Dyp, bangun, Dyp …” Audry mengusap-usap pipi Dypta agar lelaki itu terjaga.Tak lama, Dypta membuka matanya. Ia tersenyum dan memeluk Audry lebih dekat d
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
38
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status