Semua Bab Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami: Bab 91 - Bab 100

371 Bab

Going Crazy

Laki-laki itu tersenyum pada Audry. Ia mengulurkan tangannya dan meminta agar Audry mendekat.“Ke luar, Ry, aku nggak bisa masuk.””Sebentar, Dyp, aku akan ke luar, kamu jangan ke mana-mana, tunggu di situ,” sahut Audry cepat.Audry bergegas ke luar dari kamar. Ia harus melewati pintu samping dulu untuk bisa berada di taman sebelah kamarnya, tempat di mana ia melihat Dypta.”Dyp! Dypta!” Audry memanggil nama Dypta sambil celingukan ketika ia tiba di sana.Tidak ada sahutan. Tidak ada siapa-siapa di sana. Tidak ada Dypta. Yang ada hanyalah koleksi tanaman mawar miliknya dalam temaram cahaya.Audry berdiri kebingungan. Ia mengusap mukanya berkali-kali dan tetap menemukan hal yang sama. Tidak ada Dypta. Pria itu lenyap tiba-tiba. Dia menghilang secepat kedatangannya.”Dyp, kamu ke mana? Aku minta tunggu dulu tapi kenapa kamu pergi?” tangis Audry sedih. “Sayang, kamu sedang apa di sana?” Jeff mengetuk-ngetuk kaca jendela saat melihat Audry berdiri di luar sendiri.Audry tidak merespon. P
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-28
Baca selengkapnya

Ikuti Saja

Sejak datang tadi muka Jeff terlihat masam. Membuat para karyawannya merasa sungkan untuk menyapa. Lelaki itu masuk ke dalam ruangannya setelah membuka pintu dengan gerakan kasar. Masih sepagi ini tapi ia merasa malas untuk melanjutkan hari. Audry membuat mood-nya memburuk dengan khayalan-khayalan bodohnya.”Selamat pagi, Pak, ini saya bawakan kopi.” Nora masuk ke ruangan Jeff lantas meletakkan secangkir kopi hangat di atas meja.Jeff memandang sekilas tanpa selera. “Bapak kenapa? Muka Bapak kusut, Bapak lagi ada masalah?” Perempuan itu menunjukkan perhatiannya.Jeff menggeleng menidakkan.“Bapak pasti bohong,” tukas Nora tak percaya. “Memangnya apa yang Bapak pikirkan? Coba lihat ini, kumis dan jenggot Bapak juga sudah panjang.” Nora mengulurkan tangan menjangkau pipi Jeff yang duduk tepat di seberangnya. Perempuan itu mengusap dengan lembut.Jeff balas dengan mengecup tangan Nora yang menyentuh pipinya. Nora mengulum senyum, menatap Jeff dengan penuh goda. “Saya bantu cukurkan ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-29
Baca selengkapnya

Pergi Dari Rumah

Audry merenung panjang setelah mereka pulang dari tempat ahli jiwa tadi. Ia harap setelah meminum obat dari psikiater tersebut keadaannya menjadi jauh lebih baik. Namun kemudian Audry teringat sesuatu."Rid, gue lupa nanya," cetusnya tiba-tiba."Apaan?" Inggrid yang sedang menyetir menoleh ke arah Audry."Gue kan lagi hamil, kira-kira obatnya aman nggak ya? Orang hamil kan nggak boleh minum obat sembarangan.""Oh iya.""Kita balik lagi yuk, Rid," ajak Audry. "Gue nggak tenang nih." Untung saja Audry segera ingat mumpung mereka belum terlalu jauh meninggalkan tempat praktik dokter."Macet kali, Ry! Gue males nunggu berjam-jam kalo kita balik lagi. Sebentar lagi kan jam pulang kerja.""Terus gimana dong? Gue nggak berani minum obat ini kalo belum tau ini aman apa enggak buat bumil.""Hm, bener juga. Ntar, gue telfon dia."Setelah mengambil ponsel Inggrid men-dial nomor seluler dokter Keke. Begitu tersambung diberikannya ponsel pada Audry."Nih, lo sendiri yang ngomong."Ponsel Inggrid k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-29
Baca selengkapnya

Dia Yang Kembali

Audry menyesap teh hangat yang disodorkan Jeff padanya pelan-pelan. Perempuan itu kemudian memijit pelipisnya.Sementara sang suami memandanginya dengan lekat bersama ekspresi menuntut penjelasan.”Sudah agak baikan?” tanya Jeff setelah menerima cangkir teh kosong dari tangan Audry dan meletakkannya di atas nakas.Audry mengangguk pelan meski kepalanya masih terasa sedikit berat.”Sudah bisa cerita sekarang?” Pertanyaan kedua menyusul dari suaminya.“Aku harus mulai dari mana?””Dari tadi malam, setelah aku tidur kamu ke mana?”Pandangan Jeff yang tajam menyelidik membuat Audry tidak tahan. Perempuan itu lantas memejamkan matanya. Ia mencoba mengingat lagi apa yang terjadi dengan pelan-pelan.”Audry, jawab, buka matamu!”Audry memberanikan diri membuka matanya yang tertutup. Tidak berbeda dengan tadi, ia masih menemukan sorot yang sama. Tajam dan menyelidik.”Kemarin waktu kita lagi tidur tiba-tiba aku terbangun karena ada yang memanggil namaku.”“Dan seperti biasa kamu melihatnya di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-29
Baca selengkapnya

Menemukanmu

Audry masih bertahan di lantai sedangkan lelaki itu masih mengulurkan tangan padanya agar Audry segera berdiri.Audry memindai sekitarnya. Beberapa orang lalu lalang di sekitar mereka yang membut keyakinan perempuan itu semakin menguat bahwa yang terjadi saat ini adalah kenyataan dan bukan hanya ilusi semata. Berbeda dengan malam itu saat dirinya menemui Dypta di sebelah jendela. Tidak ada siapa pun di sana selain mereka berdua.Audry menyambut uluran tangan lelaki yang sejak tadi terulur padanya ingin memberi bantuan.Pria itu tersenyum padanya. “Lain kali hati-hati ya, Audry. Sorry, maksud saya Ibu Audry.”“Dyp, ini kamu kan? Kenapa memanggilku Ibu?” tanya Audry tidak mengerti.“Nggak sopan kalau saya memanggil anda langsung dengan sebutan nama,” jawabnya yang membuat Audry terheran-heran.“Anda? Ini aku, Dyp, Audry! Kamu jangan pura-pura lupa atau nggak tahu. Kamu ke mana saja selama ini, Dyp? Orang-orang bilang kamu sudah meninggal karena dibunuh. Kamu dirampok, wajahmu rusak disir
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-29
Baca selengkapnya

Setitik Cahaya

Audry terhempas ke ranjang ketika Jeff mendorongnya dengan sangat kuat.“Pi, jangan kasar-kasar, aku lagi hamil,” rintih Audry sambil memegang pinggangnya. Tadi saat jatuh di hotel ia tidak memedulikan dirinya karena seseorang yang mirip dengan Dypta mendistraksinya.”Bagaimana aku tidak kasar? Kamu yang membuatku jadi begini. Kamu selalu membuat malu!” sergah lelaki itu memuntahkan kemarahan.Keributan kecil di hotel tadi memancing perhatian orang-orang yang berada di sekitar sana. Mereka terheran-heran melihat Audry menarik-narik baju seorang lelaki muda dan marah-marah padanya. Lalu berita itu pun sampai pada Jeff. Jeff keluar dari lounge setelah lelaki yang menurut Audry mirip dengan Dypta serta tunangannya pergi.”Maafin aku, Pi, aku tidak ingin membuatmu malu, tapi tadi aku melihat Dypta. Dia masih hidup, Pi. Dia ada dan nyata!”Jeff menatap Audry dengan tatapan bosan. Ia sudah lelah menghadapi istrinya yang kerap kali mengada-ngada, mengkhayal dan mengarang cerita.”Sudah berap
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-30
Baca selengkapnya

Pertemuan Kedua

Meninggalkan rumah dokter Amanda, Audry langsung pulang ke rumahnya. Audry pikir ia harus menyelesaikannya langsung tanpa perlu menunggu besok.Setiba di rumah Audry langsung masuk ke kamar. Ia mengambil dengan cepat obat yang diberi psikiater untuknya. Begitu mendapatkannya langsung memasukkan ke dalam tas.Audry akan kembali pergi ketika ingat dokter Amanda juga memintanya untuk membawa vitamin. “Bi, vitamin yang biasa Bibi kasih sama saya mana, Bi?” tanyanya pada Bi Dira.”Ada, Bu.””Tolong ambilkan, Bi.””Ibu mau minum obat itu sekarang?””Bukan, Bi, tapi biar saya yang pegang.””Baik, Bu Audry, saya ambilkan dulu.”“Cepat ya, Bi, antar langsung ke kamar saya.””Baik, Bu.”Karena ingin berkemih Audry meninggalkan ruang belakang lalu masuk ke kamarnya.Sementara itu asisten rumah tangga mereka yang sangat Audry percaya juga masuk ke kamarnya. Cepat diteleponnya Jeff.“Halo, Pak Jeff, ini saya, Bi Dira.””Ada apa, Bi? Kenapa menelepon?””Bu Audry meminta obat itu, Pak.”“Untuk apa?
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-30
Baca selengkapnya

Tato Seperti Apa Yang Ingin Kamu Lihat Di Perutku?

Lelaki itu melirik ke sebelahnya saat mendengar dengan samar suara seseorang. Ia melihat seorang perempuan di pintu mobil sebelahnya. Ia mengernyit tapi sesaat. Tidak butuh waktu lama baginya untuk mengingat siapa perempuan itu.Perempuan itu kan yang kemarin, yang menyangka Enrico adalah kekasihnya dan memaksa untuk membuka baju. Hanya untuk membuktikan bahwa Enrico adalah kekasihnya.Kenapa perempuan itu ada di sini?Audry berdiri di tempat dengan tubuh kaku. Diurungkannya niat untuk membuka pintu mobil. Selama beberapa saat ia dilanda keimbangan. Ingin rasanya Audry mendekati laki-laki itu dan mengajaknya mengobrol. Namun kala ingat betapa galaknya sang tunangan, keinginan itu hanya menjadi sebatas angan-angan yang tertahan di dasar hatinya. “Hei, Bu Audry kan?”Audry jelas terkejut. Lelaki itu menyapa dan tersenyum padanya. Audry baru akan berpikir akan bersikap bagaimana ketika tiba-tiba pria itu berjalan mendekatinya. Dia datang menghampiri Audry yang membuat perempuan itu sema
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-30
Baca selengkapnya

Ada Yang Aneh

Audry menyetir pulang ke rumah dengan hati teraduk-aduk. Perasaan sedih, bingung, tak mengerti, semua berpadu menjadi satu mengaduk hatinya bagai adonan kue.Pertemuan dengan lelaki tadi membuatnya terguncang jauh lebih dahsyat. Sikap hangat laki-laki itu, senyum lembutnya, serta sorot matanya yang teduh merupakan tiga komponen tak terpisahkan dari Dypta. Siapa pun namanya, tak peduli orang memanggil dengan sebutan apa, bagi Audry dia adalah Pradypta Syailendra.Setelah memasuki halaman rumahnya, Audry tidak langsung turun dari mobil. Ia menelungkupkaan muka ke setir, menetralisir perasaannya, berusaha keras agar tidak terbawa suasana setelah pertemuan kedua tadi dengan lelaki yang mirip Dypta.Ketukan di kaca mobil membuat Audry mengangkat muka dan menoleh ke sisi kanan. Audry sontak terkejut ketika mengetahui sosok sang pengetuk. Jeff berdiri di luar."Kamu sedang apa di dalam? Kenapa tidak turun?" tanya Jeff padanya.Audry cepat membuka pintu dan keluar dari mobil."Aku baru mau tu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-30
Baca selengkapnya

Awal Yang Baik

Pria itu berkaca di cermin wastafel sambil menyikat gigi. Sementara matanya menyoroti Mulutnya yang dipenuhi pasta.Ia baru saja bangun sekitar satu jam yang lalu. Menit-menit pertama membuka mata pikirannya sudah dipenuhi oleh perempuan itu. Perempuan yang dipertemukan dengannya dengan cara yang tak terduga. Perempuan yang mengusik sisi lain dalam dirinya. Membuatnya bingung dan hampir mati terbunuh penasaran.Enrico membasuh mulutnya hingga bersih setelah selesai menyikat gigi. Lantas pria itu melepaskan pakaiannya satu demi satu, membuat tubuhnya polos sempurna. Tetes-tetes air di bawah shower mulai membasahi tubuhnya, menelusup jauh hingga pori-porinya.Gerakan membilas badan tertahan ketika tangannya tiba di perutnya. Ia memutar tubuh yang disambut oleh refleksi dirinya dari cermin di belakangnya.Ia terdiam dengan mata terpaku di perutnya.Rasa itu kembali mengusik.***Audry terburu-buru keluar dari cafe mengejar seseorang yang berjalan cepat di depannya.”Pak, tunggu dulu!” A
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-01
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
38
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status