Home / Rumah Tangga / Istri kedua pilihan mertua / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Istri kedua pilihan mertua : Chapter 91 - Chapter 100

130 Chapters

Datang Menantang

Dua hari setelah peristiwa itu, Abi dan Carla terlibat perang dingin yang membuat kedua keluarga besar saling panas memanasi. Diawali dengan kehadiran sepupu Abisena yang datang ke kantor untuk bertemu dengan Al selalu kakak sepupu Carla. Ia tak terima setelah mendengar tragedi pemukulan Abi yang dilakukan oleh Vian. Menurut mereka, seharusnya Vian diproses secara hukum karena telah memukul Abi tanpa sebab. Inginnya Al mengabaikan mereka, tapi saat mereka memaksa masuk ke dalam ruanganya mau tak mau ia harus menghadapinya. "Kenapa tidak dibawa ke kantor polisi dan rumah sakit? Kamu bisa dituduh berkomplot untuk mencelakakan sepupu saya kalau begitu," tuduh Galih, sepupu Abi yang tiba-tiba masuk ke ruangannya tanpa permisi. Galih tidak sendiri, ia datang bersama satu orang temannya yang bisa Al yakini bertugas sebagai eksekutor. Bisa saja habis ini dirinya akan dipukuli oleh mereka jika tak diladeni. "Kamu mau saya lapor polisi?" tanya Al meyakinkan kedua orang di hadapannya serius
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

Adam Harus Tahu

"Tadi mertuanya Carla kesini." Al menghentikan langkahnya lalu menoleh. "Tapi tante tidak bolehkan dia ketemu sama Carla." "Sepupunya Abisena juga ke kantor. Dia mengancam Al untuk melaporkan Vian ke polisi," ujar Al tenang. Hani menghela napas kasar. Sudah diduga olehnya, keluarga kurang belaian itu pasti datang menemui keluarga besarnya hanya untuk mengancam. Anehnya, mereka tak merasa bersalah dan tetap pada keinginan mereka untuk menghancurkan Carla. "Keluarga enggak jelas," umpat Hani. "Adam mana, tante?" Hani menunjuk ke kamar lantai dua tempat Adam berada. "Tadi dia ketemu sama neneknya?" "Enggak. Lagipula kalau dia tahu, enggak akan mungkin mau nemuin. Itu anak, pikirannya dewasa sekali. Dia benar-benar enggak mau ketemu sama nenek dan ibu tirinya," ujar Hani yang diangguki Al. "Memang. Itu yang diharapkan Carla." Al memang tak menyukai Abisena yang selalu bertindak seenaknya pada adik sepupunya tapi ia tak bisa memungkiri bahwa Adam adalah anak yang cerdas. Anak itu se
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Tinggalkan Anak Saya!

Pagi sekali Abi terbangun dari tidur nyenyaknya semalam. Hari libur yang telah ditunggunya setelah peristiwa hari itu. Memarnya mulai menghilang, tapi sakit hatinya tidak. Bila mengingat bagaimana bahagianya Carla dan pria itu berpegangan tangan, rasanya ia ingin menghancurkan segala benda di hadapannya. Abi menoleh ke samping, tampak Risya sedang tidur dalam damainya. Tadi malam wanita itu kebingungan saat anaknya terbangun dan menangis. Wanita itu tak mau menyusui anak mereka. Katanya, itu merepotkan. Abi masih ingat kata-katanya semalam saat menolak menyusui Fariska, anaknya. Risya berkata dengan angkuhnya di hadapan bayu mungil itu. "Aku enggak mau nyusuin dia. Sakit tahu. Nanti dada aku enggak bisa sebagus dulu kalau disusui dia."Hati ayah mana yang tak sakit? Walaupun Abi belum sama sekali mencintai Risya sebesar cintanya pada Carla, tapi tidak dengan anak itu. Sejak bertengkar di malam Carla membawa teman-temannya, ia sadar jika belum bisa menjadi ayah yang baik untuk anakny
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Perceraian Menyakitkan

Ucapan ibu Carla terus terngiang-ngiang di telinga Abi. Tak disangka olehnya, ujung kehidupan rumah tangganya akan ditentukan ibu mertuanya itu. Ditengah kebimbangannya, ia masih sempat memikirkan Carla. Besok adalah hari perayaan pernikahan mereka yang ketujuh. Seharusnya, semua berjalan dengan normal seperti biasanya tapi kenapa malah jadi berantakan. Setiap tahunnya, Abi dan Carla akan liburan ke luar kota untuk merayakan ulang tahun pernikahan mereka. Terakhir saat mereka akan merayakannya tahun kemarin, Carla malah memberikan sebuah kado yang mengejutkan untuknya. "Mas, kamu harus menikah lagi. Ibu sudah mendesaknya, kumohon turuti perintahnya," desak Carla dua minggu sebelum ulang tahun pernikahan mereka. Carla memang tengah frustasi saat itu. Riandari terus mendesaknya untuk memeriksakan kesehatan rahimnya tanpa memperdulikan perasaannya sebagai menantu. "Aku tidak mau, Carla. Bagiku, hanya kamu satu-satunya istriku." Carla terus memaks
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Kehancuran Pesta

Pesta akikah menyambut kelahiran anak pertama Risya dan Abisena berlangsung meriah. Risya banyak mengundang selebritis terkenal dan juga ada pejabat yang kenal dengan keluarga besar mereka. Termasuk paman Risya yang katanya anggota dewan. Abi menyunggingkan senyum palsunya sembari menahan emosinya yang hampir meledak. Diantara banyak tamu yang hadir, semuanya melontarkan kata-kata mengejek dan menghina untuk Carla. Rupanya, rumor yang beredar di luar sana sangatlah jahat. Carla dituduh sebagai peselingkuh dan pezina. Karena tak kuat menahan marahnya, Abi menyerahkan anaknya pada babysitter yang sengaja dibawanya dari rumah. Ia pergi menuju ke halaman belakang rumah lalu duduk di sebuah kursi berkanopi tak jauh dari tempat pesta. Abi mengeluarkan sebatang rokok dan membakarnya. "Menjijikkan," gumamnya. Semua sumpah serapahnya ditujukan untuk para selebritis yang mengumpati Carla. Walau belum pasti apakah istrinya itu selingkuh, tapi dalam hati ia merasakan bahwa itu hanyalah fitnah
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Kisah Kita Telah Usai

Dua hari berselang sejak Abi bertengkar dengan teman Risya, pria itu memutuskan bertemu dengan pengacara pribadinya yang dulu pernah membantunya menangani kasus yang sama dengan Winda. Tak membutuhkan waktu lama, karena Abi memang ingin secepatnya bercerai dengan Carla.Hampir dua jam setelah pengacara itu ke luar dari ruangannya, Abi hanya terdiam mematung mengabaikan pekerjaannya yang tertunda. Saking seriusnya melamun, ia tak sadar jika Al telah masuk dan duduk di depannya sambil menaikkan satu kakinya ke atas."Kusut sekali anda," sapanya. Abi terkesiap. Hampir saja ia jatuh dari kursinya karena kaget mendengar suara Al yang tiba-tiba saja ada di ruangannya. "Saya mau menyampaikan saja, bahwa proyek penambahan ruangan produksi sudah di-acc. Dan mulai bulan depan akan mulai dibenahi. Sesuai pengajuan yang anda berikan di laporan tahun lalu.""Aku lupa. Itu di pabrik mana?" tanya Abi yang kini sibuk membuka map di depannya."Yah, anda hanya ingat istri muda saja. Mana ingat pekerjaa
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

Dimulai Hari Itu

Carla menerima surat itu, surat pemanggilan dirinya untuk menghadiri sidang pertama perceraiannya. Inginnya ia tak hadir karena sejak kemarin, suhu tubuhnya tiba-tiba meningkat. Dalam perjalanan menuju ke tempat sidang, napas Carla mulai tak beraturan. Bibik dan pak Ujang yang setia bersama mereka menjadi ketakutan dan panik. Keduanya pun memutuskan membawa Carla ke rumah sakit terdekat untuk pertolongan pertama.Satu jam menunggu, Kesya yang telah tiba lebih dulu ke ruang sidang merasa resah karena kliennya tak kunjung datang. Ia menyesal tak mengajaknya berangkat bersama tadi pagi hanya karena takut terlambat.Dari ujung pintu terlihat nyonya Hani dan Al datang tergesa-gesa. Mata Kesya menyipit mencari Carla yang harusnya juga sudah tiba di ruangan ini."Carla mana?" tanya Kesya dengan raut wajah cemas. Hani dan Al saling menatap satu sama lain. "Harusnya kan datang bersama?""Carla belum datang?" Kesya menggelengkan kepalanya. Tepat saat mereka tengah dalam kecemasan, suara dering
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Izinkan Aku Mengejarnya

Minggu ini jadwal operasi Carla. Untuk pertama kalinya wanita itu memasrahkan dirinya di atas meja operasi. Ia terus memejamkan matanya sembari menunggu waktunya tiba masuk ke dalam ruangan dingin itu.Bibirnya bergetar menahan tangis. Sudut matanya basah. Di sampingnya, ada sang ibu dan anak tercintanya menunggu dengan raut wajah tegang dan gelisah."Ma." Adam mengusak lengan Carla dengan kepalanya. "Adam sudah berdoa pada tuhan. Mama pasti sembuh.""Adam tidak sekolah?" Adam menggelengkan kepalanya. "Kenapa?""Adam izin sama bu guru. Adam mau nemenin mama di rumah sakit." Adam kembali mengusak lengan Carla.Carla tersenyum melihatnya. Adam sangat manja hari ini.Tak lama kemudian suster dan dokter masuk ke ruang rawat Carla. Setelah berbincang dengan Hani, mereka meminta izin untuk menyiapkan segala sesuatunya untuk melakukan tindakan operasi.Carla melepas pakaiannya lalu menggantinya dengan jubah khusus. Ra
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Sah Berpisah

"Mas," panggil Risya pada Abi yang baru saja selesai memakai kemeja dan jasnya. Wanita itu berjalan mendekati sang suami lalu menjinjitkan kakinya hendak merapikan dasi yang belum terpasang dengan benar. Abi hanya menatap datar istrinya itu."Hari ini sidang putusan ya?" Abi menganggukkan kepalanya. "Mbak Carla tidak ada perlawanan?""Mungkin dia sudah muak dengan pernikahan ini. Jadi, ingin mengakhiri semuanya. Lagipula, dia sedang dirawat di rumah sakit saat sidang pertama," ujar Abi panjang lebar.Risya membulatkan bibirnya. Ia pikir Abi sudah tak tahu berita tentang Carla lagi."Oh, begitu." Risya menjawab sinis.Keduanya pun turun ke lantai bawah bersiap untuk sarapan. Sudah ada ibu dan Fariska yang digendong oleh baby sitternya tengah duduk sambil bercengkerama.Risya menuangkan kopi ke dalam cangkir milik suaminya. Hari ini, ia harus terlihat sebagai sosok istri yang sangat didambakan oleh Abi. Manis dan penurut. Bukankah itu yang selalu disinggung oleh ibu mertuanya?"Nasi gor
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Memulai Yang Baru

Carla masuk ke dalam rumah dengan perasaan senang, sedih dan sedikit lega. Beban yang selama ini menghimpitnya serasa pergi satu persatu meninggalkan hidupnya. Ada tangis haru yang ingin ia tumpahkan walau sekuat tenaga dilawannya."Carla..." Vian menyapa lebih dulu saat Carla baru saja melangkah masuk ke dalam rumahnya. Wanita itu membalasnya dengan senyuman manis."Vian? Kemana saja?""Kenapa? Kangen ya?" Carla mencubit pinggang Vian hingga meringis kesakitan. Pria itu hanya terkekeh sambil memegangi pinggangnya. "Aku setiap hari ke sini loh. Tapi mungkin kamu enggak lihat.""Iya kah? Waktu aku masih pemulihan?" Vian mengangguk. Carla memilih duduk di sofa empuk ruang tengah ditemani Vian. Keduanya duduk bersebelahan. Mata Vian memicing memperhatikan Carla yang tengah memijat kakinya."Lelah?" Carla mengangguk. Vian perlahan menarik kaki Carla lalu menaruhnya di atas pangkuannya. Sontak Carla terkejut melihat perlakuan tiba-tiba dari sahabat masa remajanya."Vian, jangan begini." Ca
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status