Semua Bab Kebangkitan Naga Perang: Bab 51 - Bab 60

175 Bab

51. Super Car

Jessy mengangguk, menyeringai melihat antusiasme yang terpancar di wajah Rendy. “Tentu saja, Ketua. Namamu sudah ada di daftar pembalap eksklusif. Mereka tak sabar menunggu aksi Naga Perang di sirkuit,” ucapnya, nada suaranya menggoda.Melihat raut wajah Rendy yang seperti dulu membuat gairah Jessy semakin meningkat. "Aku harus bisa merebut hati Ketua lagi seperti dulu, bukan perempuan yang tidak bisa menghargainya yang sekarang menjadi istrinya."Rendy tersenyum, matanya berbinar-binar. Aroma udara malam yang sejuk terasa menenangkan, namun di balik ketenangan itu, ada denyut adrenalin yang mulai merayap di pembuluh darahnya. Kota Chindo dengan segala kemewahannya bukan sekadar pusat bisnis, tapi juga panggung bagi ambisi dan kebebasan. Ia dapat merasakan ketegangan di dadanya, rasa lapar yang tak tertahankan untuk kembali ke lintasan, mendengar deru mesin mobil yang menggelegar dan menyatu dengan aspal.Mengingat masa lalu membuat semua masalahnya terlupakan untuk sejenak. Bersama J
Baca selengkapnya

52. Racing Malam Hari

Begitu keluar dari gerbang perumahan, Rendy menambah gas. Mobil itu merespon dengan cepat, melesat maju dengan tenaga yang luar biasa. Jalanan Kota Chindo yang biasanya ramai kini tampak lebih sepi, sempurna untuk uji coba pertama mobil supernya. Ia melaju melewati gedung-gedung kaca yang memantulkan bayangan mobil hitam itu seperti kilatan kilat di tengah malam.Papan-papan iklan yang berseliweran di gedung-gedung tinggi dalam bentuk layar televisi yang biasa disebut Videotron membuat jalanan lebih terang di malam hari.Para miliarder di Kota Chindo tengah menghadiri Jamuan Makan Malam Naga Perang agar bisa berinteraksi langsung dengan sosok yang melegenda itu sehingga jalanan Kota Chindo agak sepi malam ini.Tangan Rendy dengan lincah memainkan perpindahan gigi, membuat setiap akselerasi terasa lebih mulus namun bertenaga. Udara malam masuk melalui celah kecil jendela, membawa aroma aspal yang baru basah oleh embun malam. Suara angin yang memecah di sekitar mobil menjadi latar belak
Baca selengkapnya

53. Calon Menantu Impian

James Chung tiba di Paradise Hill dengan elegan, mengendarai mobil B-M-W hitam yang mengilap, seolah-olah memotong malam yang sejuk dengan sorot lampu yang memancar tajam. Setiap detik perjalanan terasa penuh keyakinan. Matanya menatap ke depan, membayangkan Cindy Huang—wanita yang akan ia nikahi. Cindy, yang belum tersentuh oleh Rendy, memberinya keyakinan bahwa dialah pria yang akan mempersuntingnya, bukan sekadar pewaris janda dari pernikahan yang gagal.Saat James mematikan mesin dan keluar dari mobilnya, Vera Huang terlihat terburu-buru keluar dari rumah besar itu. Tumitnya berdetak di atas lantai marmer teras, menimbulkan suara yang bergaung di udara malam yang hening. Wajahnya terlihat riang, tapi ada ketergesaan yang tersembunyi di balik senyuman lebarnya. Matanya berbinar, penuh harap."James... kamu tampan sekali malam ini," katanya, suaranya manis namun sarat dengan kegembiraan yang penuh perhitungan. Pujian yang terlontar seperti gula, manis tapi penuh niat.James tersenyu
Baca selengkapnya

54. Jamuan Makan Malam

James berusaha mengontrol amarah yang mulai mendidih di dalam dirinya. Dia menghirup udara malam yang sejuk, berusaha menenangkan diri sebelum menekan tombol kunci mobil, membuka pintu untuk Cindy. Mesin mobil mulai berderu halus, menambah kesan mewah yang berusaha ia tunjukkan di setiap langkahnya. Namun, hatinya tak tenang. Sikap Cindy yang dingin dan menolak membuatnya merasa direndahkan—sesuatu yang tidak pernah ia izinkan terjadi.Setelah mereka bertiga berada di dalam mobil B-M-W, terlintas ide di pikiran Vera ."Aku akan menyusul kalian nanti ... ada yang harus aku urus dahulu sebelum pergi ke Jamuan Makan Malam Naga Perang!" ucap Vera yang sengaja memberikan kesempatan James dan Cindy berduaan saja di dalam mobil.Vera kembali masuk ke dalam rumahnya, meninggalkan James dan Cindy berduaan saja di dalam mobil mewah B-M-W ini. James menatap Cindy dari sudut matanya, berharap bisa mencari celah untuk berbicara lebih banyak, tetapi aura tegas yang dipancarkan Cindy membuat lidahny
Baca selengkapnya

55. Pesona Katrin

Saat pintu ballroom mewah itu terbuka, suasana segera berubah. Beberapa pria berbadan besar dengan setelan hitam yang rapi melangkah masuk lebih dulu, menguasai ruangan dengan kehadiran mereka yang tegas dan mengintimidasi. Mereka adalah bodyguard yang tak diragukan lagi menjadi perisai dari seseorang yang begitu berpengaruh. Mata semua tamu seketika tertuju pada pintu masuk, menahan napas dalam ketegangan yang memuncak.Di belakang mereka, sosok yang dinantikan akhirnya muncul—Katrin Chow. Perempuan itu melangkah dengan anggun, mengenakan gaun hitam yang elegan, bersinar dalam kemewahan yang kontras dengan keheningan mendadak yang menyelimuti ruangan. Aura kuatnya mendominasi, meskipun dia tidak mengucapkan sepatah kata pun. Kilauan dari permata yang menghiasi gaunnya memantulkan cahaya chandelier di atas, menciptakan sorotan berkilauan yang membuat kehadirannya semakin mencolok.James, yang tadinya sudah mencoba mempertahankan postur tenangnya, merasakan dadanya berdebar. Tidak bisa
Baca selengkapnya

56. Penyesalan Cindy

Restoran Equator Sunrse sangat indah dipandang di waktu malam. Lampu-lampu warna-warni yang menghiasi seluruh area restoran ini memperlihatkan kemewahan yang hanya bisa dinikmati oleh orang-orang kaya yang sanggup membayar makanan yang mahal di restoran ini.Keindahan restoran ini tidak sebanding dengan kejadian di dalamnya."Kamu memang tidak tahu diri, Cindy .... Rendy sudah bersusah payah mendapatkan Undangan Emas untukmu tapi Kau abaikan begitu saja. kamu malahan merendahkan diri datang dengan pria lain yang hanya memiliki Undangan merah ke Jamuan Makan Malam Naga Perang! Apa yang Kau harapkan? Bertemu Naga Perang? Bahkan mendekatinya saja kamu tak akan bisa dengan Undangan Merah ini. Hanya Undangan Emas dan Undangan Perak yang berkesempatan langsung bertemu Naga Perang!" Ucapan Katrin bagaikan petir di siang bolong yang menyambar tubuh Cindy. Matanya tajam melirik ke arah James. "Apa benar yang dikatakan oleh Nona Katrin kalau aku sama sekali tidak bisa mendekati Naga Perang den
Baca selengkapnya

57. Presiden Komisaris Vera

Rendy Wang pernah mengucurkan dana sebesar 500 milyar untuk membantu kesulitan keuangan perusahaan Huang Corporation melalui Wang Industries saat Cindy yang saat itu baru menjabat CEO perusahaan ditugaskan oleh Vera Huang untuk membereskan kesulitan likuiditas perusahaan keluarga mereka.Rendy saat itu baru menikah dengan Cindy sehingga dia saat itu memerintahkan Katrin memberikan pinjaman lunak untuk Huang Corporation. Setelah itu, ponsel Rendy sudah tak bisa dihubungi lagi sampai tiga tahun kemudian saat Rendy memutuskan kembali ke kehidupan lamanya sebagai Naga Perang.Vera Huang memutuskan mengundurkan diri menjadi CEO Huang Industries setelah merasa tidak mampu untuk mencari pinjaman modal untuk perusahaannya. Kegemarannya bermain judi membuat Vera sering menggunakan uang perusahaan yang ditransfer ke dirinya sendiri.Selain bermain judi di lokasi perjudian elite di salah satu perumahan mewah di Buitenzorg, Vera juga sering bepergian ke Casino Island yang merupakan pulau surga ba
Baca selengkapnya

58. Ide Licik Vera Huang

Beberapa saat kemudian, Jenny kembali memasuki Ruang Prioritas dengan senyum profesional yang tak pernah pudar dari wajahnya, ciri khas dari layanan kelas atas Bank Bumi Khatulistiwa. Namun, ada ketegangan yang masih terasa yang membuat suasana yang tak nyaman."Jadi, apakah cek ini bisa dicairkan hari ini?" Vera bertanya, suaranya sedikit meninggi, mengisyaratkan ketidaksabarannya. Pikiran Vera sudah melayang ke bayangan gemerlap Casino Island, tempat mewah di mana ia bisa bersantai sambil bermain di meja judi favoritnya.Namun, jawaban dari Jenny membuyarkan semua impiannya.Jenny, dengan nada tetap ramah namun tegas, menjawab, "Maaf, Bu Vera. Pimpinan kami telah memastikan bahwa hanya Ibu Cindy yang berwenang untuk menarik dana perusahaan. Kami sangat menyarankan agar Ibu Vera menghubungi Ibu Cindy terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan. Biasanya kami yang akan mengurus konfirmasi, tapi karena Ibu Vera adalah pelanggan prioritas kami, kami ingin memberikan kesempatan bagi Ib
Baca selengkapnya

59. Proyek Fiktif

Malam itu, Vera duduk di ruang tamunya yang mewah, lampu-lampu kristal berkilauan di langit-langit apartemen penthouse-nya yang menghadap gemerlap kota Kartanesia. Kota itu tidak pernah tidur—gedung-gedung pencakar langit memantulkan kemegahan urban yang tiada henti. Vera menyesap segelas anggur merahnya dengan perlahan, sambil memutar ponselnya di tangan.Selain memiliki rumah di Buitenzorg, Vera juga memiliki apartemen mewah di Kartanesia yang bisa mempermudah dirinya untuk pulang-pergi ke kantornya yang berada di pusat kota Kartanesia."Aku tidak butuh bantuanmu, Cindy," gumamnya pada dirinya sendiri. "Aku bisa lakukan ini sendiri."Dengan satu gerakan cepat, Vera menghubungi kontak lama yang sudah lama dia lupakan—seorang kenalan di Qing Development yang tahu betul bagaimana permainan bisnis abu-abu berjalan. Qing Development mungkin bukan perusahaan terkenal, tapi mereka memiliki koneksi yang cukup kuat untuk memuluskan jalannya.Percakapan singkat di telepon itu terasa seperti s
Baca selengkapnya

60. Akting Yang Sempurna

"Ma... mama yakin ngambil duit perusahaan? Bukannya Qing Development yang ngeluarin dana bantuan kita?" Cindy nanya, matanya ngeluarin sinar curiga kayak detektif nyari bukti.Vera langsung panik kayak kucing ngeliat air. Rahasia yang sudah dia simpan rapat-rapat selama ini mau ketahuan. "Si jalang itu? Kenapa dia bisa tau kalau aku yang nyuri duit perusahaan, bahkan kamu aja nggak tau!" batinnya, sambil berusaha nutupin rasa bersalahnya."Nggak mungkin kamu nuduh Mama cuma gara-gara omongan perempuan jalang itu!" Vera ngomong dengan nada meyakinkan, padahal dalem hatinya udah gemeteran."Cewek yang mama bilang jalang itu adalah Katrin Huang, CEO utama Wang Industries yang ngatur semua perusahaan multinasional ini!" Cindy ngomong dengan nada sedih. Dia bingung banget sama situasi ini. Kalau kata Katrin bener, berarti Rendy udah bantu dia selama ini? Tapi nggak mungkin juga, mungkin Katrin cuma mau naikin derajat Rendy di mata mamanya.Cindy lebih milih nggak percaya sama Katrin daripa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
18
DMCA.com Protection Status