James berusaha mengontrol amarah yang mulai mendidih di dalam dirinya. Dia menghirup udara malam yang sejuk, berusaha menenangkan diri sebelum menekan tombol kunci mobil, membuka pintu untuk Cindy. Mesin mobil mulai berderu halus, menambah kesan mewah yang berusaha ia tunjukkan di setiap langkahnya. Namun, hatinya tak tenang. Sikap Cindy yang dingin dan menolak membuatnya merasa direndahkan—sesuatu yang tidak pernah ia izinkan terjadi.Setelah mereka bertiga berada di dalam mobil B-M-W, terlintas ide di pikiran Vera ."Aku akan menyusul kalian nanti ... ada yang harus aku urus dahulu sebelum pergi ke Jamuan Makan Malam Naga Perang!" ucap Vera yang sengaja memberikan kesempatan James dan Cindy berduaan saja di dalam mobil.Vera kembali masuk ke dalam rumahnya, meninggalkan James dan Cindy berduaan saja di dalam mobil mewah B-M-W ini. James menatap Cindy dari sudut matanya, berharap bisa mencari celah untuk berbicara lebih banyak, tetapi aura tegas yang dipancarkan Cindy membuat lidahny
Saat pintu ballroom mewah itu terbuka, suasana segera berubah. Beberapa pria berbadan besar dengan setelan hitam yang rapi melangkah masuk lebih dulu, menguasai ruangan dengan kehadiran mereka yang tegas dan mengintimidasi. Mereka adalah bodyguard yang tak diragukan lagi menjadi perisai dari seseorang yang begitu berpengaruh. Mata semua tamu seketika tertuju pada pintu masuk, menahan napas dalam ketegangan yang memuncak.Di belakang mereka, sosok yang dinantikan akhirnya muncul—Katrin Chow. Perempuan itu melangkah dengan anggun, mengenakan gaun hitam yang elegan, bersinar dalam kemewahan yang kontras dengan keheningan mendadak yang menyelimuti ruangan. Aura kuatnya mendominasi, meskipun dia tidak mengucapkan sepatah kata pun. Kilauan dari permata yang menghiasi gaunnya memantulkan cahaya chandelier di atas, menciptakan sorotan berkilauan yang membuat kehadirannya semakin mencolok.James, yang tadinya sudah mencoba mempertahankan postur tenangnya, merasakan dadanya berdebar. Tidak bisa
Restoran Equator Sunrse sangat indah dipandang di waktu malam. Lampu-lampu warna-warni yang menghiasi seluruh area restoran ini memperlihatkan kemewahan yang hanya bisa dinikmati oleh orang-orang kaya yang sanggup membayar makanan yang mahal di restoran ini.Keindahan restoran ini tidak sebanding dengan kejadian di dalamnya."Kamu memang tidak tahu diri, Cindy .... Rendy sudah bersusah payah mendapatkan Undangan Emas untukmu tapi Kau abaikan begitu saja. kamu malahan merendahkan diri datang dengan pria lain yang hanya memiliki Undangan merah ke Jamuan Makan Malam Naga Perang! Apa yang Kau harapkan? Bertemu Naga Perang? Bahkan mendekatinya saja kamu tak akan bisa dengan Undangan Merah ini. Hanya Undangan Emas dan Undangan Perak yang berkesempatan langsung bertemu Naga Perang!" Ucapan Katrin bagaikan petir di siang bolong yang menyambar tubuh Cindy. Matanya tajam melirik ke arah James. "Apa benar yang dikatakan oleh Nona Katrin kalau aku sama sekali tidak bisa mendekati Naga Perang den
Rendy Wang pernah mengucurkan dana sebesar 500 milyar untuk membantu kesulitan keuangan perusahaan Huang Corporation melalui Wang Industries saat Cindy yang saat itu baru menjabat CEO perusahaan ditugaskan oleh Vera Huang untuk membereskan kesulitan likuiditas perusahaan keluarga mereka.Rendy saat itu baru menikah dengan Cindy sehingga dia saat itu memerintahkan Katrin memberikan pinjaman lunak untuk Huang Corporation. Setelah itu, ponsel Rendy sudah tak bisa dihubungi lagi sampai tiga tahun kemudian saat Rendy memutuskan kembali ke kehidupan lamanya sebagai Naga Perang.Vera Huang memutuskan mengundurkan diri menjadi CEO Huang Industries setelah merasa tidak mampu untuk mencari pinjaman modal untuk perusahaannya. Kegemarannya bermain judi membuat Vera sering menggunakan uang perusahaan yang ditransfer ke dirinya sendiri.Selain bermain judi di lokasi perjudian elite di salah satu perumahan mewah di Buitenzorg, Vera juga sering bepergian ke Casino Island yang merupakan pulau surga ba
Beberapa saat kemudian, Jenny kembali memasuki Ruang Prioritas dengan senyum profesional yang tak pernah pudar dari wajahnya, ciri khas dari layanan kelas atas Bank Bumi Khatulistiwa. Namun, ada ketegangan yang masih terasa yang membuat suasana yang tak nyaman."Jadi, apakah cek ini bisa dicairkan hari ini?" Vera bertanya, suaranya sedikit meninggi, mengisyaratkan ketidaksabarannya. Pikiran Vera sudah melayang ke bayangan gemerlap Casino Island, tempat mewah di mana ia bisa bersantai sambil bermain di meja judi favoritnya.Namun, jawaban dari Jenny membuyarkan semua impiannya.Jenny, dengan nada tetap ramah namun tegas, menjawab, "Maaf, Bu Vera. Pimpinan kami telah memastikan bahwa hanya Ibu Cindy yang berwenang untuk menarik dana perusahaan. Kami sangat menyarankan agar Ibu Vera menghubungi Ibu Cindy terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan. Biasanya kami yang akan mengurus konfirmasi, tapi karena Ibu Vera adalah pelanggan prioritas kami, kami ingin memberikan kesempatan bagi Ib
Malam itu, Vera duduk di ruang tamunya yang mewah, lampu-lampu kristal berkilauan di langit-langit apartemen penthouse-nya yang menghadap gemerlap kota Kartanesia. Kota itu tidak pernah tidur—gedung-gedung pencakar langit memantulkan kemegahan urban yang tiada henti. Vera menyesap segelas anggur merahnya dengan perlahan, sambil memutar ponselnya di tangan.Selain memiliki rumah di Buitenzorg, Vera juga memiliki apartemen mewah di Kartanesia yang bisa mempermudah dirinya untuk pulang-pergi ke kantornya yang berada di pusat kota Kartanesia."Aku tidak butuh bantuanmu, Cindy," gumamnya pada dirinya sendiri. "Aku bisa lakukan ini sendiri."Dengan satu gerakan cepat, Vera menghubungi kontak lama yang sudah lama dia lupakan—seorang kenalan di Qing Development yang tahu betul bagaimana permainan bisnis abu-abu berjalan. Qing Development mungkin bukan perusahaan terkenal, tapi mereka memiliki koneksi yang cukup kuat untuk memuluskan jalannya.Percakapan singkat di telepon itu terasa seperti s
"Ma... mama yakin ngambil duit perusahaan? Bukannya Qing Development yang ngeluarin dana bantuan kita?" Cindy nanya, matanya ngeluarin sinar curiga kayak detektif nyari bukti.Vera langsung panik kayak kucing ngeliat air. Rahasia yang sudah dia simpan rapat-rapat selama ini mau ketahuan. "Si jalang itu? Kenapa dia bisa tau kalau aku yang nyuri duit perusahaan, bahkan kamu aja nggak tau!" batinnya, sambil berusaha nutupin rasa bersalahnya."Nggak mungkin kamu nuduh Mama cuma gara-gara omongan perempuan jalang itu!" Vera ngomong dengan nada meyakinkan, padahal dalem hatinya udah gemeteran."Cewek yang mama bilang jalang itu adalah Katrin Huang, CEO utama Wang Industries yang ngatur semua perusahaan multinasional ini!" Cindy ngomong dengan nada sedih. Dia bingung banget sama situasi ini. Kalau kata Katrin bener, berarti Rendy udah bantu dia selama ini? Tapi nggak mungkin juga, mungkin Katrin cuma mau naikin derajat Rendy di mata mamanya.Cindy lebih milih nggak percaya sama Katrin daripa
"Apa yang dilakukan oleh suamimu di sana, Cin? Belagak kaya padahal kere! Pasti dia disupport oleh perempuan jalang itu!"Vera memendam kekesalan karena Katrin telah membongkar korupsi yang dilakukannya dan hendak menyelidikinya. Bahkan sekarang dia mengajak menantu sampahnya duduk berdampingan ditemani gadis muda yang sangat mempesona dengan lekuk tubuh yang indah.Cindy yang biasanya cuek mulai terbakar api cemburu, apalagi Rendy terlihat bahagia sekali bersenda gurau dengan gadis yang bersamanya.James Chung yang tak tahu malu perlahan mendekati bodyguard yang menjaga sekeliling meja bertaplak emas yang berjumlah 5 meja ini."Pak, kami juga memiliki Undangan Emas ... hanya saja undangan kami tertinggal di rumah! Apa kami boleh masuk?" tanyanya sambil berusaha menyogok para bodyguard ini."Mohon Tuan simpan uang Tuan ini dan menjauh dari Jamuan Makan Malam dengan Undangan Emas ini! Kami tidak segan-segan bertindak kasar apabila Tuan masih nekad untuk masuk!" tegur salah satu bodygua