Share

59. Proyek Fiktif

Penulis: Zhu Phi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-10 22:39:52

Malam itu, Vera duduk di ruang tamunya yang mewah, lampu-lampu kristal berkilauan di langit-langit apartemen penthouse-nya yang menghadap gemerlap kota Kartanesia. Kota itu tidak pernah tidur—gedung-gedung pencakar langit memantulkan kemegahan urban yang tiada henti. Vera menyesap segelas anggur merahnya dengan perlahan, sambil memutar ponselnya di tangan.

Selain memiliki rumah di Buitenzorg, Vera juga memiliki apartemen mewah di Kartanesia yang bisa mempermudah dirinya untuk pulang-pergi ke kantornya yang berada di pusat kota Kartanesia.

"Aku tidak butuh bantuanmu, Cindy," gumamnya pada dirinya sendiri. "Aku bisa lakukan ini sendiri."

Dengan satu gerakan cepat, Vera menghubungi kontak lama yang sudah lama dia lupakan—seorang kenalan di Qing Development yang tahu betul bagaimana permainan bisnis abu-abu berjalan. Qing Development mungkin bukan perusahaan terkenal, tapi mereka memiliki koneksi yang cukup kuat untuk memuluskan jalannya.

Percakapan singkat di telepon itu terasa seperti s
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kebangkitan Naga Perang   60. Akting Yang Sempurna

    "Ma... mama yakin ngambil duit perusahaan? Bukannya Qing Development yang ngeluarin dana bantuan kita?" Cindy nanya, matanya ngeluarin sinar curiga kayak detektif nyari bukti.Vera langsung panik kayak kucing ngeliat air. Rahasia yang sudah dia simpan rapat-rapat selama ini mau ketahuan. "Si jalang itu? Kenapa dia bisa tau kalau aku yang nyuri duit perusahaan, bahkan kamu aja nggak tau!" batinnya, sambil berusaha nutupin rasa bersalahnya."Nggak mungkin kamu nuduh Mama cuma gara-gara omongan perempuan jalang itu!" Vera ngomong dengan nada meyakinkan, padahal dalem hatinya udah gemeteran."Cewek yang mama bilang jalang itu adalah Katrin Huang, CEO utama Wang Industries yang ngatur semua perusahaan multinasional ini!" Cindy ngomong dengan nada sedih. Dia bingung banget sama situasi ini. Kalau kata Katrin bener, berarti Rendy udah bantu dia selama ini? Tapi nggak mungkin juga, mungkin Katrin cuma mau naikin derajat Rendy di mata mamanya.Cindy lebih milih nggak percaya sama Katrin daripa

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Kebangkitan Naga Perang   61. Undangan Emas

    "Apa yang dilakukan oleh suamimu di sana, Cin? Belagak kaya padahal kere! Pasti dia disupport oleh perempuan jalang itu!"Vera memendam kekesalan karena Katrin telah membongkar korupsi yang dilakukannya dan hendak menyelidikinya. Bahkan sekarang dia mengajak menantu sampahnya duduk berdampingan ditemani gadis muda yang sangat mempesona dengan lekuk tubuh yang indah.Cindy yang biasanya cuek mulai terbakar api cemburu, apalagi Rendy terlihat bahagia sekali bersenda gurau dengan gadis yang bersamanya.James Chung yang tak tahu malu perlahan mendekati bodyguard yang menjaga sekeliling meja bertaplak emas yang berjumlah 5 meja ini."Pak, kami juga memiliki Undangan Emas ... hanya saja undangan kami tertinggal di rumah! Apa kami boleh masuk?" tanyanya sambil berusaha menyogok para bodyguard ini."Mohon Tuan simpan uang Tuan ini dan menjauh dari Jamuan Makan Malam dengan Undangan Emas ini! Kami tidak segan-segan bertindak kasar apabila Tuan masih nekad untuk masuk!" tegur salah satu bodygua

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Kebangkitan Naga Perang   62. Pria Lusuh Berjaket Coklat

    Kristin Chen melangkah masuk ke aula megah yang dipenuhi cahaya lampu kristal, setiap langkahnya memantulkan kilauan dari gaun pesta berlapis berlian yang ia kenakan. Kilauannya tidak hanya memikat mata, tetapi juga membungkam bisikan-bisikan di sekitarnya. Bahkan Katrin Chow, yang biasanya mendominasi dengan penampilan modis dan elegannya, tampak memudar di samping kemewahan yang dibawa Kristin malam itu. Sentuhan glamor dunia mereka terasa nyata, seperti denyut kota yang sibuk di malam hari, penuh pesona dan kuasa.Kristin bukan sekadar sosok biasa. Ia adalah putri tunggal Setiawan Chen, seorang konglomerat besar yang memiliki kerajaan bisnis di berbagai sektor strategis—minyak, gas, kertas, hingga tembakau. Namanya terukir kuat di dunia korporat, namun bukan itu yang membuat Kristin bersinar. Ia adalah sosok militer yang dihormati, tegas dan tak tergoyahkan, yang menduduki posisi tertinggi di Tentara Khatulistiwa, menggantikan Jenderal Wang alias Naga Perang setelah pengunduran dir

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Kebangkitan Naga Perang   63. Gadis Keempat

    “Apa Ketua tidak merasakan ada yang kurang?" tanya Katrin dengan nada yang mengandung misteri.Kristin, yang baru saja menikmati suasana pesta mewah, merasa bingung. Sementara Jessy tersenyum tipis, memahami maksud tersembunyi di balik kata-kata Katrin. Berbeda dengan Kristin, yang meskipun merupakan salah satu dari Elemental Naga, dia tidak pernah terlalu dekat dengan Katrin, Jessy, atau Renata. Dia tidak tahu bahwa yang dimaksud Katrin adalah Renata, satu-satunya Elemental Naga yang belum terlihat hadir di acara Jamuan Makan Malam Naga Perang ini.Rendy, dengan senyumnya yang penuh teka-teki, berpura-pura tidak paham. "Kurang apa maksudmu?" tanyanya.Jessy terkekeh pelan. "Ketua sudah lupa atau memang sengaja pura-pura lupa?" ucapnya, menatap Rendy sambil sedikit meledek.Katrin melirik Jessy tajam, memberikan peringatan dengan suara rendah. "Hati-hati, Jessy.""Ada apa sih? Kenapa kalian berdua berbicara seolah aku tidak ada di sini?" Kristin menyela, semakin bingung dengan suasana

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Kebangkitan Naga Perang   64. Gadis Rambut Ekor Kuda

    "Tidak ada yang boleh meninggalkanku begitu saja!" James menggeram, harga dirinya hancur oleh sikap dingin Renata yang seolah mengabaikannya sepenuhnya. Dalam sekejap, tanpa berpikir panjang, ia meraih tangan Renata, mencoba menghentikannya.BUGH!Sebuah tendangan keras menghantam tubuh James, membuatnya terlempar mundur beberapa meter. Napasnya tersengal ketika ia menyadari bahwa sosok tegap Loksa, penjaga Renata, telah berdiri di hadapannya dengan ekspresi beringas."Beraninya kau menyentuh Tuan Putri! Ingin mati, hah?!" suara Loksa menggema, penuh amarah.Renata hanya menoleh sebentar, tatapannya tak lebih dari sekilas, sebelum melanjutkan langkahnya masuk ke Restoran Equator Sunrise, tak memperdulikan James yang meringis kesakitan di tanah.“Tunggu! Kenapa kau memukulku?” teriak James, kedua tangannya memegang erat perut yang baru saja dihantam tendangan Loksa.Loksa mendekat, mengangkat tangan seakan bersiap menyerang lagi. "Aku bukan cuma akan memukulmu, tapi aku akan membunuhmu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • Kebangkitan Naga Perang   65. Janji Yang Tak Ditepati

    "Ketua yakin masih ingin menyamar?" tanya Katrin Chow, tatapannya tajam, suaranya terukur namun tegas. Di sebelahnya, Jessy dan Kristin mengangguk setuju, menyuarakan kecemasan yang sama. Pertanyaan yang tidak berani ditanyakan sebelumnya telah terwakili oleh keberanian Katrin menanyakannya.Jika Naga Perang tetap bersembunyi di balik penyamarannya, tamu-tamu yang memegang Undangan Perak, Merah, dan Putih akan merasa dikecewakan. Tidak seperti pemegang Undangan Emas yang dapat berinteraksi langsung dengan Naga Perang, mereka hanya bisa menatap dari kejauhan. Kehadiran Ketua sangat dinantikan, namun ketiadaannya hanya akan menggores kekecewaan yang mendalam. Terasa sia-sia kedatangan mereka dengan harapan bisa mengenal lebih dekat sosok Naga Perang yang melegenda di seantero Khatulistiwa itu.Wajah asli Naga Perang hanya dikenal oleh segelintir orang – Klan Sembilan Naga Sakti, Empat Elemental Naga, beberapa konglomerat kelas atas, dan para Ketua Serikat Dagang. Sisanya hanya tahu nama

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • Kebangkitan Naga Perang   66. Saved By The Bell

    Rendy sama sekali tidak menduga kalau ingatan Renata bisa pulih kembali setelah dia menghapus ingatan jangka pendek mengenai janjinya terhadap gadis itu. Tujuan awalnya agar Renata semangat dan bisa pulih kembali seperti semula tapi gadis ini terlalu menganggap serius ucapannya sehingga pekerjaannya terganggu dan kesehatannya semakin terganggu. Setelah melalui pertimbangan yang matang, akhirnya Rendy memutuskan untuk melupakan cintanya terhadap Renata. Berkat kemampuan medisnya, Rendy berhasil menghapus ingatan Renata hingga saat kemunculannya, ingatan gadis ini kembali lagi. "Aku tidak pernah lupa dengan janjiku, tapi mempertimbangkan situasimu saat itu maka aku terpaksa melakukannya atas persetujuan orangtuamu." "Hah! Orangtuaku menyetujuinya? Bagaimana mungkin mereka bisa menyetujuinya?" tanya Renata dengan rasa penasaran. "Aku tetap akan menepati janjiku padamu. Hanya saja aku butuh waktu, jadi untuk sementara ingatanmu tentang hubungan kita dihapus!" "Sudahlah! Semua itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16
  • Kebangkitan Naga Perang   67. Pengacau Itu Bernama James!

    “Bangsat kau, Rendy!” teriak James, suaranya menggelegar memenuhi ruangan. Wajahnya memerah, seperti babi yang tersudut. “Dasar menantu tak berguna! Beraninya kau mempermainkanku? Kau nggak suka kalau Cindy pergi denganku? Aku yang akan tidur dengannya pertama kali, bukan kau!”Setiap kata yang keluar dari mulut James terasa semakin kotor, seperti racun yang merembes dari bibirnya, membuat darah Rendy mendidih. Awalnya, ia masih mencoba menjaga ketenangan, berusaha meredakan amarah James dengan senyum yang kaku. Tapi saat Cindy dilecehkan, sesuatu dalam diri Rendy meledak.PLAK!Tamparan itu mendarat begitu keras di wajah James, tanpa ada peringatan. Udara seakan membeku sejenak, dan gema suara tamparan itu masih terasa di telinga mereka berdua. James terpaku, matanya terbelalak. Wajahnya yang memerah semakin panas, bekas telapak tangan Rendy langsung terlihat jelas di pipinya."Jaga bicaramu atau kurobek mulutmu!" suara Rendy terdengar tajam, berdesir di udara. Matanya merah, bukan h

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16

Bab terbaru

  • Kebangkitan Naga Perang   480. Romansa Rendy dan Jessy

    Dalam keheningan yang hanya diisi suara dengungan komputer, Jessy menatap layar dengan penuh konsentrasi. Cahaya biru dari monitor memantul di wajahnya yang tegang, memperlihatkan garis-garis kelelahan yang tersembunyi di balik sorot matanya yang tajam. Jari-jarinya menari di atas keyboard, sesekali berhenti untuk meneliti setiap baris kode dengan seksama. Rendy berdiri di belakangnya, tubuhnya tegang seperti kawat yang ditarik kencang, matanya tak berkedip menatap layar holografik yang terus berubah di hadapan mereka."Aku menemukannya," bisik Jessy, suaranya bergetar oleh ketegangan yang nyaris tak tertahankan. "Ada lokasi yang tersembunyi dalam sistem mereka... Ini bukan sekadar markas biasa, Ketua. Ini pusat dari segalanya."Rendy mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras. Ada api yang menyala di matanya, kemarahan yang selama ini ia pendam akhirnya menemukan bentuknya. "Di situlah ibuku disekap?" tanyanya dengan suara yang nyaris bergetar.Jessy menoleh padanya, menatap dalam-dal

  • Kebangkitan Naga Perang   479. Jessy, Sang Ahli Teknologi

    Di balik kerlip lampu dan gemerlap modernitas Red Lotus Club and Resort, Rendy melangkah dengan penuh ketegasan, namun di balik mata dinginnya tersimpan segudang kenangan. Di tengah kekacauan hidupnya—konflik dengan Cindy dan keputusannya untuk mencari kebenaran tentang ibunya—hanya satu hal yang selalu ia rindukan yaitu kehadiran Jessy Liu.Jessy, wanita yang telah lama menjadi bagian dari hidupnya, kini duduk di sebuah ruangan rahasia di balik dinding resort yang mewah. Di sana, di antara deretan monitor dan kode-kode digital yang menari, ia mungkin bisa menyusun petunjuk-petunjuk yang akan membongkar rahasia Kekuatan Tertinggi. Setiap detik tanpa Rendy terasa begitu lama baginya. Rindu yang selama ini tersembunyi di balik ketenangan profesional kini terpancar jelas saat ia melihat pintu terbuka perlahan."Ketua," panggilnya dengan nada lembut penuh harap, suaranya seakan melunakkan segala kegamangan. Saat Rendy melangkah mendekat, hatinya sejenak luluh oleh kehadiran wanita yang ta

  • Kebangkitan Naga Perang   478. The New Rendy

    Rendy tidak lagi menghiraukan Vera Huang. Wanita itu baginya bukan lagi seorang mertua, melainkan hanya semut yang bisa ia injak kapan saja jika ia mau. Matanya menatap kosong ke depan, tapi pikirannya dipenuhi kemarahan yang mendidih. Hatinya telah beku. Jika Cindy lebih memilih ibunya, maka ia akan pergi—mereka akan bercerai. Sesederhana itu."Masih ada hal yang lebih penting daripada mengurusi seorang mertua yang tidak berarti!" gumamnya, suara rendahnya nyaris seperti geraman. "Aku harus mencari tahu di mana ibuku yang ditahan oleh Kekuatan Tertinggi."Ia melangkah menuju gudang garasi, membuka pintu dengan sedikit tenaga. Derit engsel yang berkarat memenuhi udara, menyambutnya dengan suasana yang muram. Di dalam, skuter bututnya masih berdiri dengan setia, lapisan debu tipis menyelimutinya. Tanpa ragu, ia menyalakan mesin tua itu, suara bisingnya langsung menggema di seantero garasi.Baru saja ia hendak memutar gas, suara langkah kaki yang terburu-buru menghentikannya."Ren...!"

  • Kebangkitan Naga Perang   477. Kehancuran Huang Corporation

    Vera menggertakkan giginya, rahangnya mengeras sementara napasnya memburu. Matanya menyala penuh kebencian, seperti bara api yang siap melalap habis apa pun di hadapannya. Dengan suara yang lebih tajam dari pisau belati, ia berdesis, "Aku tidak akan membiarkan ini terjadi! Huang Corporation tidak akan runtuh hanya karena seorang pria yang dulu kupandang sebelah mata! Kau bukan Naga Perang... Semua ini hanya kebetulan belaka."Rendy tetap berdiri dengan tenang, sikapnya tegap bagai gunung yang tak tergoyahkan oleh badai. Sorot matanya dingin, penuh ketegasan yang tak terbantahkan. "Sudah kubilang, Vera, ini baru permulaan. Kau pikir aku akan berhenti di sini? Tidak. Aku akan memastikan kau merasakan kehancuran yang lebih menyakitkan daripada sekadar kehilangan investasi. Kau telah mempermainkan hidupku, dan sekarang, aku yang akan menentukan nasibmu."Wajahnya yang dulu dikenal lemah lembut kini menampakkan ketegasan yang mengerikan. Rendy bukan lagi pria yang bisa diabaikan begitu saj

  • Kebangkitan Naga Perang   476. Membongkar Penyamaran

    Di tengah ruangan yang remang, bayangan senja menari di dinding-dinding mewah, Vera mengeluarkan dengusan penuh ejekan. Matanya yang tajam dan dingin menembus kegelapan, seolah memancarkan bara amarah. Dengan suara yang menyeruak, ia mencaci,"Menolak? Hah! Kamu pikir dirimu siapa? Hanya seorang pecundang yang bahkan tidak mampu membeli dasi layak, berani menantangku!"Rendy, berdiri tegap bagaikan patung besi di tengah badai, menatap balik tanpa setitik ragu. Tatapannya yang tajam dan dingin menantang, seolah berkata bahwa ia telah lelah menjadi korban hinaan. Suaranya rendah namun menggema dengan kepastian, "Aku sudah muak dipandang rendah. Jika aku mengaku sebagai Naga Perang, maka aku memang Naga Perang! Dan jika kau memaksaku menceraikan Cindy demi keuntunganmu sendiri, kau akan merasakan penyesalan yang meendalam!"Rendy sudah habis kesabaran dengan sikap arogan Vera yang selalu menghinanya.Tawa sinis Vera pecah, melayang ke udara seperti asap pahit, "Oh, jadi sekarang kau meng

  • Kebangkitan Naga Perang   475. Hinaan Vera

    HA-HA-HA ...!!!Tawa itu meledak di udara, menggetarkan ruangan dengan gaungnya yang menusuk telinga. Vera Huang menepuk-nepuk pahanya, seolah ucapan yang baru didengarnya adalah lelucon paling konyol yang pernah ada."Ha-ha-ha! Astaga, Rendy! Aku tahu kamu ini miskin dan tidak berguna, tapi aku sungguh tidak menyangka kamu juga pintar membual!" katanya dengan nada mengejek, matanya menyipit penuh penghinaan.Rendy mengepalkan tangan, kuku-kukunya hampir menembus kulit telapak tangannya sendiri. Napasnya berat, dadanya naik turun dengan penuh amarah. "Aku tidak berbohong! Aku memang Naga Perang yang akan menarik seluruh investasi Wang Industries dari Huang Corporation! Aku sudah muak hidup seperti ini, tanpa kejelasan dan tanpa harga diri!" suaranya bergetar, bukan karena ketakutan, tapi karena tekad yang sudah tak bisa dibendung lagi"Mentang-mentang nama margamu sama dengan nama perusahaan Grade A, terus kamu klaim kalau itu perusahaanmu? Hah! Sungguh lucu dan tak masuk akal!" sind

  • Kebangkitan Naga Perang   474. Sepuluh Tahun Lalu

    Tanpa ragu, Rendy Wang melangkah maju, tubuhnya masih berlumuran debu pertempuran. Portal dimensi di hadapannya berputar liar, cahaya biru kehijauan berpendar seperti ombak liar. Setelah mengalahkan Zhang Wei dan menyelamatkan Negeri Langit dari kehancuran, ia tahu ini adalah satu-satunya jalan pulang. Dengan satu tarikan napas, ia melangkah masuk.Saat portal menutup di belakangnya, kegelapan langsung menyergap. Kesadarannya menghilang.Ketika membuka mata, aroma kayu tua dan udara dingin menyeruak ke hidungnya. Dia mengenali tempat ini—kamar sempit di rumah Keluarga Huang, Paradise Hill, Kota Buitenzorg. Dinding-dinding kayu masih sama, catnya mengelupas di beberapa tempat, dan kasur tipis di bawahnya berderit saat ia bangkit."Sepertinya kamar ini memang gerbang antar dimensi," gumamnya. "Setiap kali kembali ke Khatulistiwa, selalu melalui tempat ini."Sebelum sempat berpikir lebih jauh, suara nyaring menusuk telinganya."Untuk apa lagi pengangguran itu pulang ke rumah?" suara cemp

  • Kebangkitan Naga Perang   473. Dunia Baru

    Pagi itu, sinar matahari menembus tirai sutra jendela kamar, mengusap wajah Rendy Wang yang perlahan terbangun. Ia membuka matanya, mendapati ruangan yang begitu akrab—suasana mewah Resort Red Lotus Resort and Club yang pernah ia kunjungi sebelumnya. Meski begitu, ada keanehan yang menyelinap ke dalam ingatannya, seolah waktu telah mengubah segalanya. Aroma lavender dan kayu manis yang lembut menyatu dengan semilir angin dari balkon, mengiringi kebingungan yang menggelayuti pikirannya.Saat tangannya meraba permukaan lembut sprei sutra, ia mendapati sosok di sampingnya. Punggung putih mulus Renata, istrinya kah? Benar-benar mengundang kehangatan sekaligus teka-teki. Dalam keheningan pagi itu, Renata terbangun dan menatap Rendy dengan tatapan penuh tanya."Kak Rendy, sudah bangun?" suaranya serak namun penuh keakraban, mengisi ruangan dengan nuansa kenangan.Rendy mengerutkan dahi, matanya menyusuri sosok Renata yang kini tampak lebih dewasa, lebih matang. "Renata... kenapa kita di sin

  • Kebangkitan Naga Perang   472. Menaklukan Kegelapan Abadi

    Langit masih bergetar hebat setelah kehancuran Zhang Wen. Namun, sebelum Rendy Wang sempat bernapas lega, Negeri Langit bergetar kembali. Dari reruntuhan medan perang, aura kegelapan yang lebih kelam muncul. Udara di sekeliling membeku, dan langit yang sebelumnya mulai cerah kembali diselimuti awan hitam pekat."Tidak... Ini tidak mungkin..." gumam Rendy, merasakan tekanan yang jauh lebih dahsyat dibandingkan yang ditimbulkan oleh Zhang Wen.Dari balik kabut hitam, muncul sosok berbalut jubah gelap dengan mata merah menyala. Energinya begitu besar hingga membuat tanah di sekelilingnya merekah. Sosok itu tertawa kecil, suaranya menggema seperti berasal dari dunia lain."Rendy Wang... kau mungkin telah mengalahkan Zhang Wen, tapi kegelapan sejati tak akan pernah bisa dihancurkan oleh cahaya sekecil milikmu. Aku adalah Kegelapan Abadi, pemilik sejati kegelapan di alam semesta ini!"Rendy menggertakkan giginya. Ia sudah mengerahkan seluruh kemampuannya dalam pertempuran melawan Zhang Wen,

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status