Home / Urban / Kebangkitan Naga Perang / Chapter 311 - Chapter 320

All Chapters of Kebangkitan Naga Perang: Chapter 311 - Chapter 320

455 Chapters

311. Pedang Darah Kehancuran

Rendy Wang melangkah dengan tenang, meski tubuhnya telah penuh luka dan napasnya mulai tersengal. Pedang Elixir di tangannya memancarkan aura Qi Nirvana yang menyala-nyala, bagaikan api abadi yang tidak pernah padam. Namun, Zhang Wei, meski jelas kelelahan dan terluka parah, masih memancarkan energi gelap dari Kuburan Pedang Spiritual. Mata pria itu berkilat dengan semangat perlawanan yang tak mau padam."Rendy Wang..." suara Zhang Wei terdengar serak, namun dipenuhi tekad. "Kau membuatku terdesak lebih dari siapapun yang pernah aku hadapi. Tapi jangan berpikir kau sudah menang. Aku akan menunjukkanmu mengapa aku disebut Kultivator Terkuat.Zhang Wei tiba-tiba mengangkat tangannya ke udara, memanggil seluruh kekuatan Kuburan Pedang Spiritual. Sebuah gemuruh terdengar, seperti ratusan roh meraung dalam penderitaan. Tanah di sekitar mereka bergetar hebat, dan retakan mulai terbentuk di benteng."Ritual Jiwa Terakhir-Penyerapan Roh Kuburan!"Tubuh Zhang Wei mulai menyerap roh-roh dari pe
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more

312. Pertarungan Akhir

Rendy Wang berdiri tegap dengan Pedang Elixir di tangannya, memancarkan aura Qi Nirvana yang semakin kuat. Di hadapannya, Zhang Wei memegang Pedang Darah Kehancuran, sebuah pedang raksasa yang tampak hidup, berdenyut seperti urat nadi, dengan energi merah darah yang menguar ganas. Atmosfer di sekitar mereka terasa begitu berat, seolah dunia sendiri menahan napas untuk menyaksikan pertarungan dua kekuatan dahsyat ini.Zhang Wei menyeringai, meskipun tubuhnya penuh luka. “Rendy Wang, aku akui kau tangguh. Tapi Pedang Darah Kehancuran ini adalah akhir dari semua lawan yang berani menantangku. Bersiaplah untuk mati!”“Kau terlalu percaya diri, Zhang Wei,” jawab Rendy dengan tenang, matanya bersinar dengan tekad. “Felicia Shang tidak hanya memberiku kekuatan penyembuh, tetapi juga teknik pamungkas yang akan mengakhiri kejahatanmu.”Zhang Wei mengayunkan Pedang Darah Kehancuran dengan satu gerakan besar. Tebasan itu menciptakan gelombang energi merah yang memotong tanah, membelah bukit-buki
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more

313. Adik Sambung Yang Cantik

Di Dragon Sky Tower, suasana megah dan modern mendominasi. Lantai atas gedung itu menjadi pusat kendali perusahaan raksasa yang kini berada di tangan Rendy Wang. Setelah pertarungan epik dengan Zhang Wei, Rendy menyadari bahwa kekuatannya belum cukup untuk menghadapi ancaman yang lebih besar. Ia memutuskan untuk mengunjungi Negeri Cakrawala, di mana Selina Khan—Elemental Naga Angin—tengah mengurus cabang perusahaan Dragon Sky. Namun, sebelum keberangkatannya, sebuah kejadian tak terduga mengubah hidupnya.Hari itu, di ruang konferensi utama Dragon Sky Tower, Katrin Chow tengah sibuk mengatur strategi agar perseteruan antara Rendy dan Zhang Wei tetap dirahasiakan dari media dan para pemegang saham. Katrin, dengan gaya profesionalnya, memimpin pertemuan dengan percaya diri.“Tuan Muda, semuanya sudah diatur. Tidak ada satu pun pemberitaan mengenai konflik internal ini yang bocor. Para pemegang saham hanya tahu bahwa kau menggantikan ayahmu sebagai CEO.” Katrin melirik Rendy, yang tampak
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more

314. Elemental Naga Angin

Rendy Wang tiba di Negeri Cakrawala, langkahnya mantap menuju Dragon Construction Tower. Meski lelah setelah pertempuran terakhir di Benteng Langit Kegelapan, ia tahu bahwa waktu tidak berpihak padanya. Kekuatan Zhang Wei semakin menjadi ancaman, dan penggabungan Elemental Naga Qi Angin adalah satu-satunya cara untuk menghadapi kultivator yang tak terkalahkan itu.Di ruang utama lantai 100, Selina Khan berdiri memandangi jendela besar yang memperlihatkan kota metropolitan dengan segala keindahannya. Gadis berambut merah itu menoleh ketika pintu terbuka.“Tuan Muda,” sapa Selina lembut namun penuh penghormatan. Ia sedikit membungkuk sebagai bentuk kesetiaan kepada Naga Perang. “Apa yang membawamu ke sini? Aku mendengar kabar kalau kau menghadapi Tuan Zhang di Benteng Langit Kegelapan.”Rendy mengangguk perlahan. ia tidak heran kalau Selina mengetahuinya karena kecerdasan wanita ini di atas rata-rata. Kelihaian Katrin menutupi kejadian di Benteng Langit Kegelapan tidak berpengaruh terha
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more

315. Hinaan Petugas Keamanan

Pintu lift terbuka dengan bunyi ding yang tajam. Rendy melangkah keluar, langkahnya santai, jaket cokelat lusuh melindunginya dari dingin yang menggigit.Tak pernah disangkanya akan ada kejadian yang sama persis seperti yang pernah dialaminya di masa sebelumnya.Rendy berjalan santai menuju Lobby yang mengarah ke pintu keluar.Matanya segera bertemu pandang dengan seorang petugas keamanan yang berdiri di depan meja resepsionis, ekspresinya kaku seperti patung batu."Heh! Apa kau karyawan di sini?" Suaranya berat, penuh curiga. Tatapannya menyapu Rendy dari kepala hingga ujung sepatu, seperti ingin menimbang nilai seseorang dari penampilannya saja. "Orang luar tidak diizinkan masuk, apalagi naik ke lantai atas. Kami harus memeriksa identitasmu!"Rendy mendengus kecil, memasukkan tangannya ke saku jaket, lalu menjawab dengan tenang, "Aku tamu Selina Khan."Ucapan itu, seolah memantik tawa. Lima petugas keamanan yang mengelilinginya meledak dalam gelak tawa yang menggema di koridor. Suar
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more

316. Lelang Artefak Kuno

Baru saja Rendy meninggalkan gedung perkantoran Dragon Construction, ponselnya berbunyi. Tertera telepon dari Selina Khan. Rendy penasaran dengan keinginan Elemental Naga Angin ini karena ia merasakan energi yang cukup besar dari Selina Khan."Tuan Muda, apa Tuan Muda berkenan untuk menginap beberapa hari di Resort Mentari Senja? Akan ada Lelang Artefak Kuno dalam dua hari ke depan di Balai Lelang Lotus Biru."Suara manis dan merdu Selina terdengar dari balik ponsel.Rendy terdiam sejenak, menimbang-nimbang apakah ia akan langsung terbang dengan pesawat jet pribadi ke Negeri Andalas atau be,rtahan di Negara Cakrawala untuk menghadiri lelang artefak."Apa yang menarik dari lelang tersebut? Kenapa aku harus menunda perjalananku?" tanya Renndy dengan sikap yang dingin.Selina yang tidak menduga mendapatkan jawaban dingin dari Rendy melanjutkan bujukannya."Ada lelang Tungku Alkemis Kuno, Pedang Pembunuh Naga, Giok Naga Merah, dan Pil Seribu Tahun yang menjadi bintang dalam lelang ini sel
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more

317. Pilihan Sulit

Di ruang rapat eksklusif di lantai atas Dragon Construction Tower, Selina Khan duduk dengan anggun di depan Rendy. Di meja kaca, proyektor mini memancarkan gambar artefak yang akan dilelang di Balai Lelang Lotus Biru."Barang-barang ini bukan sekadar artefak biasa, Tuan Muda," Selina memulai, suaranya lembut namun sarat keyakinan. "Masing-masing memiliki sejarah panjang dan kekuatan unik yang bisa mengubah permainan, bahkan untuk seorang seperti Anda."Rendy menyandarkan tubuhnya ke kursi, kedua tangannya bersilang di dada. "Jelaskan lebih rinci," katanya singkat, matanya tajam menatap proyeksi pertama.Gambar pertama menampilkan sebuah tungku berbentuk bulat, dengan ukiran rumit berbentuk naga yang melilit di permukaannya. Cahaya keemasan samar terpancar dari retakan kecil di tubuhnya."Ini adalah Tungku Alkemis Kuno," jelas Selina. "Diyakini milik seorang alkemis legendaris dari Negeri Langit. Tungku ini mampu mempercepat proses pembuatan pil dan eliksir hingga sepuluh kali lipat, s
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more

318. Kekuatan Giok Naga Merah

Di ruang rapat yang remang dengan suasana serius, tatapan Rendy masih tak lepas dari proyeksi Giok Naga Merah. Cahaya merah menyala dari batu giok itu seolah menembus layar, memancarkan aura Qi yang begitu kuat hingga udara di sekitar terasa lebih berat.Rasa panas yang menyengat dirasakan oleh Rendy padahal mereka berada di dalam ruangan bersuhu dingin dengan AC yang menyala 24 jam.Selina juga menyadari perubahan suhu ruangan secara tiba-tiba saat gambar Giok Naga Merah muncul di layar proyektor. Langsung gadis ini mematikan proyektor dan menyalakan lampu ruangan kembali. "Menarik," gumam Rendy, suaranya nyaris tak terdengar. Namun Selina, yang berdiri di sisinya, menangkap perubahan di wajahnya—campuran rasa ingin tahu dan kehati-hatian. "Tuan Muda," Selina berkata, mencoba memecah kesunyian. "Giok Naga Merah memang terkenal dengan kekuatannya yang destruktif. Banyak yang mencoba memilikinya, tapi hampir semuanya gagal mengendalikannya. Legenda bahkan menyebutkan giok ini pernah
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more

319. Penjelasan Felicia Shang

Rendy berdiri di balkon ruang VIP gedung Dragon Construction, menikmati hembusan angin malam yang membawa aroma hujan. Matanya menatap jauh ke arah horizon kota metropolitan yang berkilauan seperti lautan bintang. Di belakangnya, suara langkah lembut terdengar, dan ia tahu siapa yang datang. "Felicia," katanya tanpa menoleh."Bagaimana kamu bisa muncul di dunia nyata? Bukankah tempatmu hanya di dalam Lembah Roh Kultivator?" tanya Rendy yang merasa heran dengan kemunculan salah satu roh kultivator kuat dari Nisan Pedang Spiritual.Felicia Shang, wanita berambut hitam panjang dengan sorot mata setajam pedang, berjalan mendekat. Gaun panjangnya berkibar tertiup angin. Meski wajahnya terlihat tenang, ada kekhawatiran yang sulit disembunyikan dalam tatapannya."Aku bisa kemana saja sesuai keinginanku, Rendy. ... aku mendengar tentang rencanamu untuk menghadiri lelang di Lotus Biru," katanya pelan, namun penuh penekanan. "Dan juga tentang ketertarikanmu pada Giok Naga Merah." Rendy hanya
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more

320. Kenyamanan Resort Matahari Senja

Langit sore berwarna jingga keemasan, memeluk bangunan megah Resort Matahari Senja yang berdiri anggun di tepi pantai berpasir putih. Angin laut membawa aroma garam dan bunga tropis, menyatu dengan gemerisik dedaunan kebun tropis yang mengelilingi tempat itu. Bangunan utama resort memadukan gaya modern minimalis dengan elemen tradisional: kayu ukir, dinding kaca yang memantulkan panorama, dan lampu gantung rotan yang menambah suasana hangat.Rendy melangkah keluar dari mobil mewah yang diatur Selina. Udara sore yang sejuk menyambutnya, bersama seorang butler berseragam rapi yang membungkuk sopan."Selamat datang di Resort Matahari Senja, Tuan Rendy," sapanya, menyodorkan segelas jus markisa segar dengan sentuhan daun mint.Rendy mengambil gelas itu, mencicipi sedikit. Kesegaran jus langsung meluncur di tenggorokannya, membangkitkan kembali semangat yang terkuras. Ia hanya mengangguk singkat, lalu mengikuti langkah butler menuju vila pribadinya.Vila itu terletak di sudut paling terpen
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more
PREV
1
...
3031323334
...
46
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status