Beranda / Urban / Kebangkitan Naga Perang / Bab 191 - Bab 200

Semua Bab Kebangkitan Naga Perang: Bab 191 - Bab 200

456 Bab

191. Sang Petir Abadi

Setelah berhari-hari berjuang melawan ombak besar dan angin yang menerjang kapal mereka, Rendy, Katrin, dan anggota Sembilan Naga Sakti akhirnya tiba di Pulau Naga. Pulau itu tampak seperti tempat yang terlupakan oleh waktu, terbungkus dalam kabut putih tebal yang membuat langit seakan tak terlihat. Tanah yang dipijak terasa lembab, diselimuti oleh dedaunan basah dan akar pohon yang menghalangi jalan mereka. Hutan belantara yang mereka masuki dipenuhi dengan aroma lembap tanah dan kayu basah, menyatu dengan udara dingin yang meresap ke dalam tubuh mereka. “Waspadalah,” bisik Katrin, suaranya seakan teredam oleh kabut yang mengelilingi mereka. “Tempat ini... ada sesuatu yang aneh di sini.” Rendy memfokuskan pandangannya ke depan, mencoba melihat lebih jauh ke dalam hutan yang tampak seperti dunia lain. Suasana di sekitar mereka semakin terasa suram dan berat, suara gemericik air dari aliran sungai terdekat semakin samar, digantikan oleh suara bisikan halus yang terdengar seperti ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-14
Baca selengkapnya

192. Sang Pengendali Ilusi

Penjaga kedua, Mei Huan, Sang Pengendali Ilusi, menunggu mereka di lembah yang penuh kabut. Kabut di lembah itu tebal dan pekat, seolah-olah memiliki nyawa, bergerak melingkari Rendy dan kelompoknya seperti tirai hantu yang menyusup ke dalam pikiran. Rasa dingin merayap di kulit mereka, menusuk hingga ke tulang, tetapi itu bukan sekadar dingin biasa—melainkan dingin dari kebimbangan dan keraguan yang ditanamkan Mei Huan, Sang Pengendali Ilusi. Anggota kelompok saling memandang dengan waspada, mata mereka penuh rasa curiga dan ketakutan yang tumbuh seiring dengan kabut yang semakin padat.Di tengah kabut, Rendy mulai merasakan bayangan masa lalunya kembali menghantuinya. Ia melihat sosok dirinya yang lebih muda, seorang pemuda yang tenggelam dalam ketidakberdayaan dan rasa kecewa yang begitu mendalam. Kenangan akan kegagalannya dulu berkelebat di sekitarnya seperti bayangan-bayangan gelap yang siap melahapnya.“Untuk apa kau berusaha?” suara Mei Huan berbisik, lembut namun mematikan,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-14
Baca selengkapnya

193. Sang Roh Tanpa Batas

Penjaga terakhir, Wu Sheng, Sang Roh Tanpa Batas, menghadang mereka di puncak gunung. Di puncak gunung yang diselimuti awan gelap, Wu Sheng, Sang Roh Tanpa Batas, menanti mereka dalam wujud yang hampir tak nyata. Bayangannya tampak kabur, bergeser dari satu titik ke titik lain dengan kecepatan yang mustahil ditangkap mata telanjang. Setiap langkahnya membuat udara bergetar, meninggalkan jejak samar yang langsung memudar seolah-olah dimensi itu sendiri tak mampu menahan kehadirannya.Mei Xun, si Naga Hitam, menatap tajam sosok tak kasatmata di depannya. Ia telah menghadapi makhluk-makhluk dimensi lain sebelumnya, tetapi Wu Sheng adalah yang terberat. Dengan gerakannya yang halus namun bertenaga, Mei Xun memasuki posisi bertarung, lalu mengaktifkan jurus “Mata Bayangan Langit.” Dalam sekejap, pandangannya menjadi tajam seperti elang, mampu melihat celah antara dimensi tempat Wu Sheng bersembunyi.Wu Sheng bergerak cepat, berpindah tempat dengan gerakan kabur seperti angin gelap. Namun M
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-14
Baca selengkapnya

194. Pilar Sembilan Bayangan

Di puncak tertinggi Pulau Naga, mereka membuka Kitab Abadi, halaman-halamannya dipenuhi simbol-simbol kuno yang berpendar keemasan. Setiap kata terasa hidup, berdesis halus seakan menuntun mereka untuk memahami rahasia yang terkandung di dalamnya. Kitab itu mengungkap kelemahan terbesar The Infinity—Pilar Sembilan Bayangan, struktur sakral yang menyokong kekuatan utama organisasi tersebut.Dengan perasaan tegang, mereka menyadari bahwa menghancurkan satu dari sembilan pilar ini saja dapat meruntuhkan keseimbangan energi The Infinity, membuka jalan bagi mereka untuk melawan organisasi itu. Namun, Kitab Abadi juga memperingatkan bahwa tiap pilar dilindungi oleh prajurit yang kuat dan dikendalikan oleh energi kegelapan yang berasal langsung dari Yin Xi, pemimpin The Infinity.Tanpa ragu, Rendy, Katrin, dan Mei Xun bersiap untuk menghadapi tantangan itu, memasuki wilayah di mana Pilar Pertama dijaga. Di hadapan mereka, muncul seorang prajurit tinggi besar, tubuhnya dipenuhi urat-urat ener
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-14
Baca selengkapnya

195. Kecepatan Bayangan Akuma

Di Kartanesia, suasana semakin tegang seiring persiapan menghadapi The Infinity yang berlangsung cepat dan penuh intensitas. Kota ini bagaikan sebuah benteng yang sedang disiapkan untuk menghadapi serangan besar. Para anggota Klan Sembilan Naga Sakti bersama pasukan elit mereka tersebar di berbagai titik strategis, setiap sudut kota dipenuhi dengan pasukan, mata-mata, dan ahli strategi yang bersiap menghadapi ancaman dari pasukan The Immortality. Rendy Wang berdiri tegak di atas gedung pusat komando Wang Industries, wajahnya keras dan dipenuhi ketegangan. Angin malam yang dingin menerpa kulitnya, tetapi rasa cemas yang menggelayuti hatinya jauh lebih menonjol. Di tangannya, Kitab Abadi terbuka, memberikan petunjuk tentang keberadaan Pilar Sembilan Bayangan yang harus mereka hancurkan. Di sampingnya, Katrin Chow memandang jauh ke bawah, ke pusat kota yang gelap dan sepi, menyadari bahwa semua ini akan menentukan nasib mereka. "Kita tidak punya banyak waktu," kata Rendy dengan suara t
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-15
Baca selengkapnya

196. Ancaman Yin Xi

"Dia mengandalkan bayangannya untuk bergerak," Katrin menyarankan, suaranya tenang meski ada ketegangan yang menggantung. "Jika kita bisa memanipulasi cahaya di sekitar kita, kita bisa memaksanya keluar dari bayangannya."Dengan kecepatan yang luar biasa, Akuma muncul lagi, meluncurkan serangan bayangan yang mematikan. Tapi Rendy sudah siap, menggerakkan tangan untuk mengubah posisi cahaya di sekitar mereka, menciptakan sorotan terang yang menyilaukan. Bayangan Akuma mulai menghilang, dan saat itulah Ryu Ten meluncurkan serangan petir kedua, yang akhirnya menghantam Akuma dengan kekuatan penuh.Akuma terjerembab ke tanah, tubuhnya gemetar oleh petir yang menyengat. "Ini baru permulaan," katanya dengan suara teredam, sebelum tubuhnya menghilang dalam bayangan lagi, menghilang tanpa jejak."Tidak akan mudah," kata Rendy, suara berat dan penuh peringatan. "Tapi kita akan terus maju, kita tidak akan berhenti sampai Pilar Sembilan Bayangan ini hancur."***Di sisi lain, Naga Besi Tian Wu,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-15
Baca selengkapnya

197. Pasukan Bayangan Hitam

Beberapa minggu setelah pertempuran di Kartanesia, kota perlahan kembali hidup. Reruntuhan mulai disingkirkan, gedung-gedung dibangun ulang, dan warga yang sebelumnya hidup dalam ketakutan mencoba mengembalikan semangat mereka. Namun, bayangan perang masih terasa. Di lantai tertinggi Wang Industries, Rendy berdiri dengan pandangan tajam mengamati lanskap kota dari balik jendela kaca yang luas. Suasana ruangan terasa berat, dan keheningan hanya dipecahkan oleh langkah kaki Katrin Chow yang memasuki ruangan bersama Huo Ming.“Kondisi pertahanan kita sudah lebih kuat dari sebelumnya,” kata Huo Ming, suaranya rendah tapi tegas. “Namun, kita tidak bisa santai. Jika The Infinity kembali dengan strategi baru, kita harus siap menghadapi mereka.”Rendy mengangguk, mengalihkan pandangannya dari jendela ke arah Katrin dan Huo Ming. “Kalian sudah mendengar kabar tentang Pasukan Bayangan Hitam?” tanya Rendy, sorot matanya penuh kehati-hatian.Katrin menunduk sejenak, lalu berkata, “Mereka bukan se
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-15
Baca selengkapnya

198. Dataran Kabut Awan

Waktu terus berlalu, dan persiapan untuk menghadapi The Infinity semakin matang. Di bawah komando Rendy Wang, Kartanesia berubah menjadi benteng pertahanan yang sulit ditembus. Klan Sembilan Naga Sakti telah mengerahkan pengaruh dan sumber daya mereka untuk memperkuat aliansi global ini. Namun, ancaman dari The Infinity semakin nyata, dengan berbagai intelijen yang mengabarkan bahwa markas pusat mereka tersembunyi di suatu tempat di Dataran Kabut Awan—sebuah wilayah misterius yang hanya diketahui oleh beberapa orang terpilih.Dataran Kabut Awan merupakan wilayah yang tidak tercantum di mapmanapun, bahkan Mata Dewa yang amsih dalam pengembangan tidak berhasil melacak keberadaan tempat ini, seakan tempat ini tidak pernah ada di dunia.Setelah berhasil menjalin komunikasi dengan beberapa sekutu internasional, Rendy memutuskan untuk mengambil tindakan lebih agresif. Ia mengundang perwakilan dari berbagai negara dan organisasi yang telah setuju untuk bergabung dalam aliansi ini. Di Undergr
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-16
Baca selengkapnya

199. Gadis Misterius Bertopeng Merah

Setelah mengatasi pasukan bayangan, Rendy dan timnya akhirnya berhasil mencapai pusat kekuatan The Infinity. Mereka dihadapkan pada benteng kokoh yang dijaga oleh berbagai ahli strategi dan pendekar kuat dari seluruh dunia yang telah direkrut oleh The Infinity. Di sana, mereka menemukan markas pusat yang menyimpan rahasia kekuasaan dunia bayangan ini.Di dalam benteng, Rendy bertemu dengan seorang pria tua yang dikenal sebagai The Wise Immortal, pemimpin tertinggi The Infinity. Pria itu memandang Rendy dengan tatapan penuh kebijaksanaan dan kegilaan, seakan telah merencanakan segalanya.“Kalian pikir bisa menghentikan kami? Kami adalah bayangan yang sudah lama menguasai dunia dari balik layar,” ujar The Wise Immortal sambil tertawa kecil. “Kami adalah ketidakabadian, ketidakterbatasan, yang tidak bisa dihancurkan.”Pertempuran sengit pun terjadi di dalam markas. Para Naga Sakti dan Rendy menghadapi berbagai jebakan dan serangan dari pasukan elit The Infinity. Dengan strategi yang mata
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-17
Baca selengkapnya

200. Kembalinya Menantu Sampah

Suatu pagi di Paradise Hill,Langit masih berwarna keabu-abuan saat teriakan Vera Huang menggema di kediaman megah Keluarga Huang.“RENDY...!!!”Suaranya yang melengking mengiris kesunyian pagi, menembus setiap sudut rumah hingga ke kamar sempit di ujung koridor. Kamar itu tak lebih dari sebuah gudang yang dipenuhi tumpukan kardus dan barang-barang tak terpakai. Di tengah kekacauan ruang itu, Rendy Wang, sang Naga Perang, meringkuk santai di atas kasur tipis. Matanya tetap terpejam, napasnya tenang, seolah teriakan Vera hanyalah angin lalu.Bagi Rendy, setelah berminggu-minggu menghadapi pertempuran brutal melawan The Infinity dan The Immortality, kamar sederhana itu terasa lebih nyaman daripada istana mana pun. Bau debu bercampur aroma kayu tua justru menenangkan pikirannya yang lelah.“Dasar menantu malas! Masih saja tidur, padahal sudah pagi begini!” Suara Vera menggema lagi, kali ini disertai ketukan keras di pintu.Langkah ringan mendekat. Cindy Huang, putri Vera, muncul dari uju
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-18
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1819202122
...
46
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status