Brawijaya mendekat dengan langkah tenang, sorot matanya dingin menelusuri suasana yang kini penuh ketegangan. Dari jauh, dia sudah bisa melihat kerumunan petugas keamanan yang mengerumuni Ardi, dan dari sikap mereka yang tegang, dia tahu bahwa masalah serius sedang terjadi. Namun, ekspresi wajahnya tidak berubah sedikit pun, menunjukkan betapa kuat kontrolnya terhadap emosinya.Ardi, yang masih berdiri dengan angkuh di tengah kerumunan, tersenyum sinis begitu melihat Brawijaya mendekat. Dia tahu ini momen penting, tapi dia tetap tenang seperti biasanya. Tatapan matanya tak lepas dari sosok pria berjas itu, menunggu reaksi yang akan muncul."Brawijaya," sapa Ardi dengan nada dingin, tak ada basa-basi. "Aku sudah menunggumu."Brawijaya berhenti beberapa langkah di depan Ardi, menatapnya dengan tatapan penuh pertanyaan. “Aku dengar kau mencari-cari masalah di sini,” katanya tanpa emosi. Nadanya tegas, tapi tidak ada amarah di sana. Dia memandang sekilas ke arah para petugas keamanan di s
Read more